NovelToon NovelToon
Fading Stitches

Fading Stitches

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Trauma masa lalu / Careerlit
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: AMDee

Alinea Prasasti, seorang gadis berusia 25 tahun yang mengidap gangguan skizoafektif akibat trauma di masa lalu, berjuang untuk menemukan jalan hidupnya. Di usianya yang tidak lagi muda, ia merasa terjebak dalam ketidaktahuan dan kecemasan, tetapi berkat dukungan sepupunya, Margin, Aline mulai membuka diri untuk mengejar mimpinya yang sebelumnya tertunda—berkarier di bidang mode. Setelah bertemu dengan Dr. Gita, seorang psikiater yang juga merupakan mantan desainer ternama, Aline memulai perjalanan untuk penyembuhan mentalnya. Memasuki dunia kampus yang penuh tantangan, Aline menghadapi konflik batin, dan trauma di masa lalu. Tapi, berkat keberanian dan penemuan jati diri, ia akhirnya belajar untuk menerima semua luka di masa lalu dan menghadapi masa depannya. Namun, dalam perjuangannya melawan semua itu, Aline harus kembali menghadapi kenyataan pahit, yang membawanya pada pengakuan dan pemahaman baru tentang cinta, keluarga, dan kehidupan.
"Alinea tidak akan sempurna tanpa Aksara..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMDee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prelude

I don't design clothes, I design dreams.

Secuil kalimat dari Ralph Lauren, menghiasi sampul buku berwarna biru pirus. Di balik sampulnya—di halaman belakang sampul buku tersebut—ada sebuah kalimat yang ditulis tangan. Berikut isi dari catatan itu:

17 Januari 2020.

Untuk pertama kalinya, aku ingat bahwa sedari kecil, aku selalu bermimpi untuk menjelajahi dunia dan mendapatkan banyak pengalaman berharga. Sejak hari itu, aku berjanji apabila suatu hari nanti aku mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpi itu, aku akan melakukan semuanya dengan sepenuh hati.

Sejujurnya, aku ingin menjadi seseorang yang memiliki kehidupan normal. Seseorang yang bisa sukses, seperti Margin, yang sekarang sudah bisa membuktikan kesuksesannya dengan mendirikan butik sendiri dan menjual baju-baju rancangannya. Seperti Margin juga, aku berkeinginan untuk mendirikan perusahaanku sendiri. Aku ingin menjadi seorang perancang busana yang sukses. Bisa diterima di lingkungan masyarakat. Bisa beradaptasi baik dengan klien maupun semua orang, dan masih banyak hal lainnya yang aku harapkan di masa depan.

Aku selalu ingin hidup seperti Margin yang sejak kecil sudah memiliki banyak teman, mendapatkan banyak pengalaman setiap kali ia pergi ke luar kota hingga ke luar negeri. Margin, ia wanita yang setiap hari tidak pernah mengeluh meskipun memiliki banyak kegiatan di luar dan di dalam ruangan. Margin adalah sosok inspiratif wanita yang tidak pernah mengenal lelah, ia selalu sabar menghadapi aku meskipun setiap hari ia harus selalu membaca buku-buku tebal yang bertumpuk-tumpuk di ruangannya, dan ia juga masih harus menggambar beberapa sketsa pakaian yang dipesan kliennya dan mencocokkan kain-kain penuh warna dan menjahitnya sendiri. Melihat Margin yang seperti itu benar-benar membuatku kagum. Margin sudah banyak menyihir penglihatanku. Sebagai seorang perancang busana, Margin benar-benar terlihat berkarisma. Ia sangat keren. Aku sungguh-sungguh terinspirasi dan jatuh cinta pada pekerjaannya. Aku berharap, aku juga bisa berkarier seperti Margin. Tidak. Aku ingin berkarier seperti Margin bukan karena aku mengagumi sosok Margin di sini. Melainkan, aku sungguh-sungguh ingin menjadi perancang busana itu karena aku memang menyukai pekerjaan ini. Aku menyukai sketsa, warna, kain, aksesori, pakaian, dan semua yang berkaitan dengan pekerjaan ini.

Tapi ... sejauh ini, aku tidak yakin dengan masa depan yang aku harapkan itu. Aku merasa seperti, itu adalah sesuatu yang akan membuatku semakin pesimis. Apalagi setelah mengingat betapa bodohnya aku, sampai-sampai aku harus melibatkan Margin dalam bermacam-macam hal termasuk mengurus masalah sekolah dan pertemananku. Mengingat betapa tidak diharapkannya aku di dunia ini sampai-sampai aku tidak memiliki orang tua yang mencintaiku. Betapa menyedihkannya kehidupanku yang bahkan tidak bisa dikatakan normal.

Bahkan hingga detik ini, aku tidak yakin akan ada seseorang yang mau membantuku untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpiku. Aku ragu, apakah suatu hari nanti aku bisa memiliki teman atau tidak? Aku ragu, apakah aku bisa masuk ke perguruan tinggi atau tidak? Mengingat usiaku sekarang, apakah aku masih bisa melakukannya? Apakah masih ada universitas atau yayasan swasta yang mau dan bersedia menerimaku sebagai mahasiswa baru?

Meskipun aku pesimis karena kondisiku, tapi aku tidak bisa menyangkal bahwa, sampai hari ini aku masih penasaran dengan masa depanku. Apa yang akan terjadi padaku 5 tahun dari sekarang? Apakah aku masih akan menjadi seorang gadis yang hanya bisa bersembunyi di balik punggung kecil Margin? Ataukah aku dapat berubah seperti seekor kupu-kupu yang berhasil keluar dari kepompongnya dan mendapatkan sayap terindah, lalu akhirnya bisa terbang tinggi menjelajahi dunia baru?

Aku tidak pernah tahu.

Bagaimana aku akan hidup di masa depan?

Hanya ada satu hal yang pasti, aku tidak akan menyerah.

Aku akan belajar lebih giat lagi. Aku akan meminta Margin agar ia tidak pernah bosan untuk mengajariku. Pokoknya aku akan melakukan apa pun agar aku bisa mewujudkan karierku. Harus. Karena itu, mulai hari ini, aku akan selalu mengatakan kepada diriku untuk terus realistis dan tidak boleh membiarkan imajinasi menghalangi kenyataan.

Aku tahu ini terkesan sedikit aneh dan egois, tapi ... aku tidak ingin mematahkan semangatku sendiri. Seperti apa yang selalu dikatakan oleh Dokterku, “Semua manusia pantas mendapatkan kebahagiaan.”

Benar.

Sebagai seorang manusia, bukankah aku juga berhak mendapatkan kehidupan normal yang aku dambakan?

Bukankah aku juga pantas untuk bahagia dan meraih impianku?

Maka dari itu, aku tidak akan menyerahkan hidupku pada kegagalan. Jika aku gagal nanti, aku akan terus melangkah maju dan akan selalu begitu.

Ini janjiku, yang kutulis dan ditandatangani oleh diriku sendiri.

1
Ian
kenapa tuh
Ian
Bukan peres kan??
Ian
Bikin geregetan
Ian
/Panic/
Ian
Ikut kemana??!!
Ian
Pikirannya terlalu kolot /Smug/
Ian
Tertusuk
Ian
sending a virtual hug to Aline
Ian
Jadi kepikiran buat nulis ginian juga
Aimee
Terima kasih ya, Kak Eurydice sudah baca dan kasih dukungan di karya ini. Semoga nggak bosan buat terus mengikuti kisahnya Aline. Salam hangat dari Aline. (´∩。• ᵕ •。∩`) (*^3^)/~♡
Aimee
Sayangnya author nggak bisa menggambar, kalau nyomot gambar punya orang nanti kena pelanggaran hak cipta, Kak. Bikin gambar pakai AI aja ada hak ciptanya hiks
Eurydice
suka kesel sama orang yg suka nganggap urusan orang lain tuh enteng
Aimee: Hehe, betul. Aku juga begitu sebenarnya... (╥﹏╥)
total 1 replies
Eurydice
coba ditukar posisinya
Eurydice
gk peka dih
Eurydice
mental alind yg harus diperhatikan/Scream/
Eurydice
🥺😭
Eurydice
hebat bener kebalikannya aline
Eurydice
😭
Eurydice
akhirnya tau kenapa diawal pesimisbgt
Eurydice
dulu aku jga daftar di FD cuma gak keterima
Aimee: Wah, serius, Kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!