setelah suatu insiden tragis yang menewaskan keluarganya, seorang pemuda bernama arka tiba - tiba di hadiahi sebuah "Sistem" oleh makhluk misterius. sistem ini memberikan arka misi-misi untuk mengeliminasi makhluk supranatural dari berbagai dimensi.
setiap kali ia berhasil menyelesaikan misi, ia mendapatkan poin untuk membeli kemampuan baru atau memperkuat dirinya. Namun, setiap misi beresiko, dan jika ia gagal, ia harus membayar "hukuman", yaitu kehilangan bagian tubuh atau ingatan tertentu. Akankah arka bertahan hidup dan membalas dendam, atau malah terjerat kekuatan sistem yang lebih besar dari dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jejak dalam kegelapan
Arka berjalan tertatih-tatih keluar dari hutan, tubuhnya masih terasa lemah meski [Regenerasi Cepat] perlahan memulihkan lukanya. Kegelapan hutan seolah masih mengintainya, tapi ia berhasil selamat. Dengan medali kristal yang masih erat digenggam, Arka berhenti sejenak di bawah pohon besar di tepi hutan, mencoba mengatur nafasnya yang berat.
“Sistem,” panggilnya dalam hati. “Berapa sisa energiku?”
[Laporan Status: Energi Tersisa 17%].
Arka mendesah panjang. “Cukup untuk berjalan, tapi tidak cukup untuk bertarung lagi,” pikirnya. Ia mendongak ke langit yang kini sepenuhnya gelap, hanya diterangi bintang-bintang kecil. “Aku harus mencari tempat untuk beristirahat. Tidak mungkin melanjutkan perjalanan dengan kondisi seperti ini.”
Di kejauhan, ia melihat pendaran samar cahaya, seperti api unggun. Harapan menyala di hatinya, tetapi rasa curiga juga muncul. Siapa yang akan berkemah di dekat hutan seperti ini? “Mungkin penyintas lain… atau musuh,” gumamnya, mempertimbangkan segala kemungkinan.
Meski ragu, ia memutuskan untuk mendekati sumber cahaya itu. Langkahnya lambat dan hati-hati, menghindari ranting atau dedaunan yang bisa menimbulkan suara. Ketika ia semakin dekat, cahaya itu berubah menjadi api unggun kecil, dengan sosok berjubah hitam duduk di depannya.
Orang itu tampak tidak bergerak, punggungnya menghadap ke Arka. Api unggun menerangi lingkaran kecil di sekitarnya, tetapi kegelapan di luar jangkauan api terasa seperti jurang tak berdasar.
“Siapa dia?” Arka berbisik, tangannya otomatis meraih gagang belati di pinggangnya.
Sistem di kepalanya memberikan peringatan. [Entitas Tidak Dikenal Terdeteksi. Tingkat Bahaya: Tidak Teridentifikasi].
Arka menghentikan langkahnya, berdiri sekitar sepuluh meter dari api unggun itu. “Siapa kau?” suaranya tegas, mencoba menyembunyikan rasa lelahnya.
Sosok itu tidak segera menjawab, tetapi perlahan menolehkan kepalanya. Wajahnya tersembunyi di balik tudung gelap, hanya cahaya mata hijau menyala yang terlihat. “Seseorang yang sedang menunggumu, Arka,” jawab suara berat itu, dalam dan bergema seperti bisikan yang datang dari segala arah.
Arka langsung memasang kuda-kuda, jantungnya berdegup kencang. “Bagaimana kau tahu namaku?”
Orang itu berdiri, tubuhnya jauh lebih besar dari yang Arka perkirakan. Tingginya hampir dua kali lipat dirinya, dengan bahu lebar yang membuatnya tampak seperti bayangan raksasa. “Aku tahu banyak hal,” jawabnya. “Seperti bagaimana kau menolak Jalan Kegelapan, meskipun itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawamu.”
Arka mengernyit. “Kau… dari Sistem?” tanyanya, mencoba memahami situasinya.
Orang itu tertawa kecil, suara yang membuat bulu kuduknya meremang. “Sistem? Tidak, aku bukan bagian dari perangkat mainan itu. Aku adalah sesuatu yang jauh lebih tua… sesuatu yang berada di luar pemahaman manusia.”
Sistem di kepala Arka memberi peringatan baru. [Entitas Kuno Ditemukan. Risiko Tinggi. Disarankan Melarikan Diri].
“Tentu saja,” gumam Arka kesal. “Sistem, ini salah satu dari trikmu lagi?”
[Penjelasan Tidak Tersedia].
Arka menatap sosok itu dengan mata menyipit. “Kalau begitu, apa maumu? Aku sedang tidak punya waktu untuk teka-teki.”
Sosok itu berjalan mendekat, setiap langkahnya membuat tanah di bawah kakinya bergetar. “Aku hanya menawarkan pilihan lain, Arka,” katanya. “Pilihan yang lebih baik dari Sistem yang kau andalkan.”
“Pilihan?” Arka mundur selangkah, tetap waspada.
“Ya,” jawabnya. “Kau sudah melihat batas kemampuan Sistem itu. Kau bahkan hampir mati melawan makhluk kecil di hutan itu. Jika kau menerima kekuatanku, kau tidak akan pernah lagi merasa lemah.”
Arka terdiam. Tawaran itu mengingatkannya pada apa yang dikatakan Manifestasi Keseimbangan tentang Jalan Kegelapan. “Apa bedanya kekuatanmu dengan Jalan Kegelapan?” tanyanya dengan nada tajam.
Sosok itu tertawa lagi. “Jalan Kegelapan hanyalah satu bagian kecil dari apa yang bisa aku tawarkan. Aku adalah sumber dari semua kekuatan itu. Terimalah kekuatanku, dan kau akan menjadi lebih dari sekadar alat Sistem. Kau akan menjadi sesuatu yang… abadi.”
Arka menggenggam erat medali kristalnya, mencoba mencari petunjuk atau perlindungan darinya. “Dan apa yang kau minta sebagai imbalannya?”
Sosok itu berhenti beberapa langkah darinya, membungkuk sedikit untuk menatap langsung ke matanya. Cahaya hijau di matanya berkilauan. “Hanya satu hal, Arka. Aku ingin kau menjadi tanganku di dunia ini. Membantuku membebaskan diri dari belenggu yang menahanku.”
Arka tertawa sinis. “Jadi kau hanya makhluk terkurung yang mencoba menggunakan aku sebagai alat?”
Sosok itu tidak marah. Sebaliknya, ia tersenyum, menunjukkan deretan gigi tajam yang bersinar dalam kegelapan. “Pikirkan ini, Arka. Apa yang sebenarnya kau perjuangkan? Balas dendam atas keluargamu? Keadilan? Semua itu tidak ada artinya jika kau mati di sini. Tapi jika kau menerimaku, kau akan memiliki kekuatan untuk mengubah segalanya.”
Kata-kata itu membuat Arka ragu sejenak. Tapi kemudian ia mengingat peringatan Manifestasi Keseimbangan, serta apa yang ia lihat dari Jalan Kegelapan. “Aku tidak butuh kekuatanmu. Jika aku harus melawan dunia dengan kekuatanku sendiri, maka biarlah begitu.”
Sosok itu mendesah pelan, seolah kecewa. “Sungguh disayangkan. Kau akan mati tanpa bantuanku, Arka.”
Ia mengangkat tangannya, dan dari tanah, bayangan-bayangan mulai bergerak, membentuk makhluk-makhluk humanoid seperti yang ia lawan di hutan. Tetapi kali ini, mereka terlihat lebih besar, lebih kuat, dan lebih menyeramkan.
[Peringatan: Bahaya Tingkat Tinggi Ditemukan].
“Sekali lagi, Sistem. Kau benar-benar suka bercanda,” gumam Arka sambil memasang kuda-kuda.
Sosok itu tersenyum tipis. “Semoga beruntung, Arka. Kau akan membutuhkannya.”
Dengan itu, ia menghilang ke dalam kegelapan, meninggalkan Arka sendirian menghadapi ancaman yang semakin nyata. Makhluk-makhluk itu bergerak mendekat, gigi dan cakar mereka bersinar di bawah cahaya api unggun.
Arka menarik napas dalam, menggenggam medali kristalnya dengan erat. “Baiklah,” katanya pelan, matanya menatap lurus ke depan. “Kalau memang ini ujiannya, aku akan melewatinya. Dengan caraku sendiri.”
Pertarungan baru dimulai. Namun, kali ini, Arka sadar bahwa perjuangannya bukan hanya melawan makhluk-makhluk di depannya, tetapi juga melawan kegelapan di dalam dirinya sendiri.