naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah masuk kamar
Seluruh keluarga besar kini tengah menunggu kedatangan kedua orang yang berbeda lantai dengannya. Mereka masih belum turun padahal ini sudah siang.
“Aduh mereka kemana ya? Di telpon juga gak aktif” gumam bunda clara khawatir.
Mereka semua saling menatap satu sama lain, bingung karena tak ada yang tahu. Akhir nya papa erwin pun turun tangan “biar aku panggil mereka” ujar nya.
Dia bangkit lalu berlalu di sana menuju lantai tiga. Di kamar paling ujung nomor sebelas dan dua belas, sebelum membangunkan nara dia lebih dahulu mengetuk kamar naresh. Tetapi tak ada tanggapan.
Erwin pun beralih pada kamar satunya yang di tempati nara, dan sama sama tak ada sahutan. Membuatnya khawatir, dan memilih ke bawah untuk meminta kunci cadangan. Takut putra nya kenapa napa.
“Ada yang bisa di bantu bapak?” tanya sang resepsionis.
“Boleh minta kunci cadangan kamar nomor 12 dan 11? Atau jika bisa tolong bukakan. Saya khawatir karena anak saya tak menyahut dari tadi” jelas papa erwin.
Sembari menunggu keputusan sang resepsionis ayah guntur datang menghampiri nya. “Ada apa win? Apa yang terjadi dengan anak anak?” tanya pria itu.
Erwin melirik sekilas. “Mereka tak menyahut saat pintunya aku ketuk. Aku takut terjadi kenapa napa jadi meminta bantuan” jelas nya.
Tak lama seorang pegawai perempuan datang seraya membawa kunci. “Mari bapak ikuti saya” ujarnya sopan.
Erwin dan guntur mengangguk, kompak berjalan mengikuti sang pegawai hotel itu. Saat berada tepat di kamar nomor sebelas, sang pegawai membuka pintunya.
Dan tak ada siapa pun di sana, tidak ada naresh. Membuat mereka terkejut sekaligus khawatir. Beralih pada kamar 12 sang pegawai pun kembali membukanya.
Dan betapa terkejutnya mereka melihat anak bujang dan gadisnya tidur berpelukan. Dengan naresh yang tak memakai baju dan tidur mereka sangat lelap.
Murka, kedua orang itu kompak membangunkan anak mereka. Nara yang mendapat guncangan dari tubuhnya mengedipkan matanya perlahan.
Meski kabur kabur terlihat dua orang berdiri di samping ranjang, nara mengucek matanya menjernihkan. Sampai terlihat lah kini papa erwin dan ayahnya berdiri disana seraya memelotot.
Sadar ada sesuatu yang aneh, nara menoleh ke bawah. Seketika meloncat kencang dan berteriak dengan keras.
“Aaaaaa! Ngapain dia disini?” pekik nara menggelegar.
Meloncat ke ujung kamar seraya menunjuk naresh. “Kenapa dia bisa masuk? Dia apain gue? Bundaaaaa!”
Mendengar suara yang memekkan suaranya naresh sontak terbangun. Pria itu memijat kepalanya saat rasa pusing menyerang.
Nara berpindah tempat bersembunyi di belakang tubuh ayahnya. Saat naresh menyadari ada yang tidak beres, dia pun menoleh pada dua orang yang sedari tadi diam.
“Papa sama om guntur ngapain disini?” tanya pria itu serak.
“Nakal kamu! Apa yang sudah kalian lakukan sampai bisa tidur bersama hah?!” tanya erwin begitu murkanya.
Naresh berdehem pelan, mencoba mengingat semuanya. Dan berdecaklah dia kini, begitu menyadari semalam dia salah masuk kamar dan berakhir bersama nara.
“shit! Salah masuk kamar” gumamnya sebal.
“kita gak ngapa ngapain om. Dia aja yang nyelonong masuk kekamar” bukan naresh yang menjawab tapi nara. Takut takut melirik om erwin dan cicitan pelan di belakang papanya.
“Lo juga, kenapa masuk ke kamar gue hah? Apa jangan jangan lo sengaja minta kunci kamar gue iyah?” todong nara memfitnah pada naresh.
Naresh berdecak sebal, sialan si nara. “Kunci lo di gue, ketuker kemarin” jawabnya.
Mampu membungkam mulut nara yang sedari tadi bersumpah serapah. Gadis itu seketika mengetuk jidat gaibnya, astaga dia lupa!
Erwin dan guntur saling melirik satu sama lain, pasti di pikiran mereka sama. Sama sama menghela nafas kasar kedua nya pun berkata:
“Bangun, sarapan. Kita bicarakan nanti begitu makan selesai!”
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor