Sugar Baby

Tak terasa waktu berlalu ya tepat hari ini Daniel mengucapkan janji suci untuk Hanum meskipun hanya sebatas agama mereka sudah sah menjadi suami istri karena dia tidak ingin berbuat Zina terus menerus.

"Kamu mau bulan madu?" tanya Daniel

"Harus ya?" tanya balik Hanum

"Di bilang harus aku juga tidak tau tapi kebanyakan orang yang sudah menikah pasti ingin bulan madu"

"Aku rasa tidak perlu karena akan banyak yang aku tinggal kan, terutama pekerjaan"

"Num,apa kamu tidak bisa berhenti saja bekerja? dan nikmati hari mu di apartemen,kamu bisa shopping,ke salon-"

"Om,aku hanya ingin mandiri"potong Hanum

"Tapi sekarang kamu adalah tanggung jawab ku Num"

"Sampai kontrak kita selesai om, setelah itu aku pengangguran kan!"

"Tapi kompensasi yang akan aku berikan cukup besar untuk mu"

"Tanggung jawab ku besar om,masih ada adik dan ibu yang harus aku perjuangkan,aku tidak ingin nasib adik ku seperti aku om,jadi biarkan uang itu untuk pendidikan nya" jelas Hanum membuat Daniel tak bisa mencegah niat istri sirinya ini tapi jujur Daniel terharu melihat perjuangan Hanum yang sangat bertanggung jawab pada keluarga nya.

****

"Saya hamil dok?" tanya Vani dan di anggukki sang dokter

"Ya bu, selamat ya atas kehamilannya dan harus benar-benar di jaga ya,jangan lupa minum vitamin dan susu hamil nya agar janin berkembang dengan baik"jelas sang dokter lagi dan di anggukki Vani pelan,dia masih syock dengan apa yang di dengar nya ini.

Vani terdiam tak terasa dia menitikkan air mata nya.

"Ibu kenapa?"tanya sang dokter khawatir

"Tidak dok,saya hanya terharu" bohong Vani

Vani segera pamit setelah resep yang di berikan sang dokter di ambilnya.

Vani mengelus perut nya lembut bagaimana cara nya dia memberitahu om Roni tentang kehamilan nya ini karena sekarang om Roni sedang sibuk mengurus istri nya,lalu bagaimana jika istri om Roni sehat? Vani menggeleng pelan dia bingung dengan nasib anak ini.

"Aku harus menghubungi Hanum" gumam nya pelan

Vani segera mengambil ponselnya dan mencari nama sahabat nya ini tapi tak kunjung di angkat oleh Hanum.

"Num... please angkat,aku butuh kamu" ujar Vani sambil menangis

***

"Aaaaahhhh" desah Hanum saat sang suami siri nya ini sudah menguasai dirinya.

"Sangat sempit" racau Daniel

Wanita cantik itu menggigit bibir bawahnya karena merasa milik Daniel memenuhi dirinya di tambah lagi sensasi pengaman yang bergerigi menambah rasa geli pada milik Hanum.

Ini lah alasan Daniel ingin segera menikahi Hanum karena dia tidak mau berbuat dosa,saat berdekatan dengan Hanum Daniel sulit mengontrol hasrat nya bahkan dia ingin lagi dan lagi menyetubuhi sang istri.

Daniel sendiri bingung dengan dirinya bahkan milik nya tak mau bangkit lagi saat bercinta dengan Susan jauh berbeda dengan Hanum yang di liputi rasa gairah mungkin karena Hanum masih perawan pikir Daniel.

Daniel menyusu seperti bayi yang sedang kehausan, Puncak pink ini menjadi tempat favorit Daniel saat ini.

"Eummmmp"Hanum menahan desahannya saat Daniel terus bermain di area gunung tersebut.

"Kamu suka saat aku melakukan nya?" bisik Daniel membuat Hanum malu,dia nyaris gila saat Daniel membelai tubuh nya.

Hanum mulai bergerak seperti cacing kepanasan, ******* nikmat tak henti-henti keluar dari bibir mungil nya.

"Kau sangat terlihat menikmati nya" goda Daniel membuat Hanum malu

"Aaahhhhh" erang Daniel mempercepat tempo nya dan ambruk seketika di atas tubuh Hanum.

"Om berat" ujar Hanum mendorong tubuh Daniel

"Biarkan dulu sejenak Num,aku masih lemas"ucap Daniel yang masih betah memeluk tubuh sang istri.