NovelToon NovelToon
Aku Masih Normal

Aku Masih Normal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / TKP / Kontras Takdir / Bercocok tanam
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ruang Berpikir

Anzela Rasvatham bersama sang kekasih dan rekan di tempatkan di pulau Albrataz sebagai penjaga tahanan dengan mayoritas masyarakat kriminal dan penyuka segender.

Simak cerita selengkapnya, bagaimana Anz bertahan hidup dan membuktikan dirinya normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ruang Berpikir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5_Bekerjasamalah Kalian

Komandan itu hanya melirik sekilas Anz dan kembali melanjutkan penjelasannya “kembali kesini” menunjuk titik pangkal laut negara  Aljazar “ini adalah titik pangkal laut negara Aljazar, dua belas mil dari titik pangkal disebut dengan laut teritorial, dan dua belas mil lagi dari perbatasan tersebut disebut dengan zona tambahan yang dimana dua puluh empat mil tersebut, wilayah kelautannya dimiliki oleh negara Aljazar.

Dua ratus mil dari titik pangkal laut, dikurangi dua puluh empat mil laut zona teritorial dan zona tambahan meninggalkan sisi seratus tujuh puluh enam mil zona ekonomi eklusif dengan kepemilikan kedaulatan masih berada ditangan Aljazar namun negara lain ataupun negara tetangga masih bisa menikmati hasil laut yang berada di zona ekonomi eklusif ini. Tugas kalian akan  berada dilaut internasional atau laut lepas. Disana terdapat pulau, merupakan karang raksasa yang tumbuh dan menjadi daratan, luas hanya sekitaran sembilan belas hektar.”

“Laut lepas milik negara kita juga?” Tanya Albert.

“Laut lepas, bebas. Tidak ada pemilik dari negara manapun. Tumbuhan karang tersebut dinamakan pulau Albrataz dan disana terdapat beberapa manusia yang hidup bebas dan disana juga ada ada satu penjara yang khusus diperuntukan untuk narapidana yang tidak mampu diberi pembinaan di lapas-lapas biasa.”

“Jadi, tugas kami memberi binaan di penjara itu atau kepada masyarakat?” Tanya Anz.

“Pertanyaan yang bagus nona. Adik saya mungkin telah menjelaskan bagaimana mayoritas masyarakat disana bukan? Jika kalian langsung bertugas pada point utama kalian, kemungkinan besarnya kalian tidak akan diterima dengan baik disana, maka dari itu tugas sampingan kalian memberikan pembinaan pada napi-napi disana.”

“Nah, tugas inilah baru sesuai dengan formulir pendaftran kami,” ujar salah satu peserta.

Para panitia hanya bisa tersenyum simpul atas reaksi yang disertai ucapan yang mereka dengar.

“Kembali lagi ke materi,” ujar komandan “kalian akan berangkat hari ini juga, ini salinan peta untuk kalian,” menyerahkan peta berukuran lebih kecil pada peserta tiga, “kalian semua kerjasamalah jika ingin selamat dan ketenangan. Saat perjalanan, jika menemukan air yang berputar segeralah menjauh dan jika melihat sesuatu yang aneh berpura-puralah tidak melihatnya.

Semua para peserta mengangguk mengerti.

Perahu perpaduan bahan antara kayu dan besi berkapasitas tepat sepuluh orang dan barang-barang mereka seadanya telah tersedia didalamnya. “Tarik tali ini,” menyerahkan tali besar nan panjang yang terhubung dengan perahu, kepada Albert.

Sepuluh peserta meletakkan tas ransel mereka di pasir yang kemudian menarik bersama-sama tali tersebut sampai punggung bawah kapal tertahan pasir laut sementara, setelahnya mereka naik ke perahu, kemudian perahu tersebut didorong ke tengah laut oleh para panitia.

“Izin ndan, mesinnya tidak bisa dinyalakan.”

“Tarik talinya dengan tenaga kau Al,” Albert kembali menarik tali mesin. Perputaran roda yang ada pada mesin mulai berputar, dan perahu yang mereka naiki melaju perlahan meninggalkan daratan.

Siang berganti malam dan malam berganti siang. Perjalanan mereka belum juga sampai tujuan, terlalu banyak rintangan yang mereka alami, terombang ambing derasnya ombak, kencangnya angin, badai, dan lagi kini mereka kehabisan bahan bakar. Masing-masing dari mereka, berkerja sama, mendayung dengan dayung kayu yang telah disediakan.

“Harus berapa lama lagi kita berada dalam lautan luas ini, bahkan daratan belum juga terlihat sama sekali,” ujar Anz lesu.

“Sabar sayang, ambil ini dan lihat kesana!” menyerahkan teropong dan menunjuk kesalah satu sisi.

“Waw, pulaunya sudah terlihat.”

“Besok, InsyaAllah kita akan sampai.”

Mendayung dan menarik layar bergantian menyesuaikan dengan arah mata angin, sesuai  perkiraan kini mereka telah sampai pada pulau Albrataz, tempat tujuan mereka.

...***...

Pagi menjelang, cuaca dingin menyerang kulit dan menusuk tulang. Hamparan pesisir pantai luas, pepohonan rindang, dan bukit yang menjulang. Pandangan mereka menyusuri lingkungan setempat “inikah pulau Albrataz,” ujar peserta lima, bernama Sulaiman “wah ternyata kita tiba lebih cepat dari perkiraan.” Kelelahan menguasai tubuh dan jiwa mereka “matahari belum saatnya bertugas, bulan dan bintang mengatakan padaku, kita harus beristirahat sejenak,” merebahkan badan diatas pasir dan meletakkan tas ransel miliknya sebagai bantal, dibawah kepalanya.

Matahari mulai terlihat, menyinari dan menyilaukan mata mereka dan membakar kulit mereka perlahan. Anz mengeliat dan membuka matanya apa ini? Siapa mereka? Monolog Anz melihat puluhan orang, diantaranya bertubuh tinggi, kekar, berkulit gelap dan hanya menggunakan dalaman. ASTAQFIRULLAH, batin Anz berteriak mataku berdosa, monolognya lagi. Anz segera berpaling pandangan melihat rekan-rekannya. Pupil mata Anz membesar “SAYANG BANGUN,” teriak lantang Anz,  melihat Albert yang sedang diangkat oleh beberapa orang.

Rekan-rekan Anz tersadar, teriakan menggema yang Anz lakukan sedangkan Albert hanya menggeliat kecil dalam tentengan tangan orang-orang itu.

Delapan peserta lainnya “eh apa ini? Kalian mau apa?” Jerit Tanya mereka kala merasakan tangan mereka yang ditarik paksa ke belakang. Pandangan mata Anz dan rekan menatap kebingungan, melihat kesana kemari, mencari arti apa yang sedang terjadi namun badan tegap mereka tersungkur jatuh terduduk berpangku lutut. Tendangan dan pukulan mereka terima jika perlawanan mereka lakukan.

Sedangkan Albert diangkat dan dipapah menjauh dari rekan-rekannya. Albert merasakan tubuhnya melayang yang kemudian terjatuh dan terseret beberapa meter diatas pasir. “Sss,” desis Albert merasakan sakit. Tangan meraba bahu, yang terasa ngilu. Mata Albert terbuka lebar, terdiam ia lakukan namun pandangan matanya berkeliling melihat rekan dan kekasihnya sudah dalam keadaan terikat “lepaskan teman-temanku,” ujar Albert tegas menatap tajam pada ia yang sedang menekan tengkuk leher Anz.

“Tidak akan,” ujar salah satu warga desa itu yang bertubuh tinggi besar dan kekar, memiliki kulit berwarna sawo matang, bibir dan alis terbal, rambut panjang, hidung, dagu lebar dan brewokan.

Albert terdiam beberapa saat, melihat Anz dan rekan-rekannya yang melihat dirinya dengan sorot mata meminta pertolongan.

“Kalian siapa? Tujuan kalian datang kesini apa?” Ujar salah satu diantara mereka yang semenjak tadi berdiri menopang pinggang dan memerintah.

“Kami adalah warga negara Aljazar, kami lulusan dari Departemen Pendidikan Pembinaan Masyarakat. Maksud kedatangan kami kesini adalah menjalankan tugas pembinaan di Lembaga Masyarakat (Lapas) kelas utama pulau Albrataz.

“Lepaskan mereka,” ujar ketua pimpinan masyarakat Albrataz yang bernama Bratokraz.

Anz dan rekannya dilepaskan dari ikatan yang melilit tangan mereka. Posisi mereka duduk bersimpuh dan tekuk leher mereka yang tekan keras. Anz dan yang lain telah terlepas, berdiri cepat dan meregangkan kembali badan dan leher yang terasa kaku. Pandangan mata Anz mengarah pada orang asing disampingnya, dagu Anz sedikit terangkat keatas tinggi-tinggi sekali orang-orang disini! Monolog Anz, mengusap tengkuk lehernya.

Laki-laki yang bernama Bratokaz, semenjak tadi berdiri menopang pinggang dan memerintah saja, menatap Albert, Anz, dan rekan mereka yang lain dengan pandangan tajam “kau betina!” menunjuk Anz.

1
Không có tên
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
_Sebx_
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
AcidFace
Jangan tinggalkan aku bersama rasa penasaran, thor! 😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!