NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 HKSI

Setelah makan malam dengan keluarga nya Retno memilih untuk beristirahat, Retno menatap sedih ke arah Bela yang sudah terlelap.

Retno merasa sedih karena anak perempuan yang di harapkan nya harus mengalami sakit epilepsi yang menghambat pertumbuhan dan juga menghambat dia untuk melakukan aktifitas yang menguras otak dan juga pikiran sehingga Retno dengan terpaksa harus mengambil keputusan kalau Bela tidak akan melanjutkan sekolah nya.

Bukan nya Retno tega atau gimana, Bela harus beradaptasi kembali dengan orang sekitar sementara mereka belum tahu keadaan Bela, daripada dirinya sakit hati karena ada yang mengolok-olok Bela lebih baik Bela belajar di rumah saja karena penyakit epilepsi ini selalu kambuh kapan pun dan dimana pun berada.

Retno melihat ke sekitar ruangan kamar, mulai besok dirinya akan mulai membersihkan kamar ini dan memasukan barang-barang nya.

Rumah orang tua nya lumayan besar dengan empat kamar ruangan depan, ruang makan serta dapur yang lumayan luas dan bersih karena Susan setiap hari membersihkan nya.

Retno membaringkan tubuh nya di samping Bela lalu menatap langit-langit yang putih bersih, sepintas bayangan masa bersama suami nya kembali hadir.

Waktu itu Rio benar-benar tidak ada kerjaan sehingga ke dua orang tua nya menyuruh Rio untuk membantu nya di warung.

Ke dua orang tua Rio memang memiliki sebuah warung nasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Setiap jam dua pagi Rio selalu pergi ke warung untuk membantu orang tua nya, ibu nya Rio menyuruh Rio untuk membuat gorengan sehingga di warung nya di tambah berbagai macam gorengan.

waktu itu Ardan sudah kelas sembilan di sekolah menengah pertama,sementara Bela kelas dua sekolah dasar.

Kehidupan Retno benar-benar sedang berada di titik yang paling bawah sehingga Retno sering menangis sendirian, Retno dan Rio pun sering bertengkar meskipun masalah nya sepele.

Retno hanya bisa menyuruh Ardan setiap pagi nya untuk minta sarapan dan juga minta uang jajan kepada Rio.

Untung nya Ardan selalu paham dengan kondisi mereka sehingga Ardan selalu mau jika di suruh Retno untuk meminta sarapan sekaligus uang jajan untuk nya dan juga untuk Bela.

Beberapa bulan hidup Retno dan Rio terus saja seperti itu, awal nya Retno dan Rio tidak ada kehangatan di dalam rumah tangga nya, tapi lama kelamaan Retno sudah bisa menerima keadaan Rio.

Hingga suatu saat sehabis menjemput Bela pulang sekolah Retno melihat ada sebuah bangunan kecil di samping warung makan mertua nya, Retno tidak banyak bertanya karena memang Retno sudah tidak mau banyak bertanya lagi karena suami nya selalu memberikan jawaban yang tidak jelas sehingga membuat Retno sudah tidak mau banyak bertanya kepada Rio.

Retno memilih untuk langsung pulang dan masuk ke dalam rumah nya, walaupun tidak bertanya tapi di dalam hati nya Retno sangat penasaran sekali.

Jam lima sore seperti biasa Rio pulang ke rumah, kadang membawa makanan kadang juga tidak, tapi untuk masalah beras Rio selalu membawa nya.

Setelah membersihkan tubuh nya Rio duduk dan bermain dengan Bela, "Yah di samping warung mamah mau di bangun apa?" Tanya Retno memberanikan diri, mau jawaban nya benar atau tidak yang penting Retno tidak penasaran lagi.

"Buat usaha ayah." Jawaban Rio membuat hati Retno sedikit bahagia, Retno berharap dengan suami nya membuka usaha maka keuangan dalam rumah tangga nya akan kembali membaik.

"Memang ayah mau usaha apa?"

"Ayah mau buka warung kecil-kecilan tapi lengkap, ayah juga akan menyediakan kopi dan mie rebus karena di sekitaran situ belum ada yang jual, ayah akan buka sampai malam karena malam hari akan ramai sama para pemuda yang nongkrong sambil menikmati mie rebus atau kopi panas."

"Oh gitu, terus ayah punya uang darimana untuk modal jualan nya." Retno semakin penasaran karena mereka berdua memang tidak punya uang, jangankan untuk membeli perlengkapan bengkel, untuk kebutuhan sehari-hari saja di kasih sama mertua.

"Mamah yang akan ngasih modal tapi jika warung nya ramai dan berkembang ayah akan mengembalikan semua uang mamah yang ayah pakai."

"Oh baguslah jadi kita akan mempunyai pemasukan kembali untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk jajan Ardan dan juga Bela."

"Semoga usaha kita lancar dan selalu ramai pembeli."

"Aamiin."

Suasana yang dingin kini mulai menghangat membuat senyuman merekah dari bibir Retno sekeluarga.

Jam delapan malam Ardan sudah tidur di ruangan depan sementara Bela tidur di kamar depan.

Dengan penuh senyuman Rio mendekati Retno dan memeluk nya, "Mah, kita sudah lama ngga loh."

Rio dan Retno memang sudah lama tidak melakukan nya karena mereka lagi sedikit renggang, tapi malam ini hasrat Rio yang sudah di ubun-ubun membuat Rio sudah tidak bisa menahan nya lagi.

Retno yang merindukan masa dimana mereka selalu menghabiskan malam berdua hingga berkeringat hanya tersenyum penuh makna.

"Di kamar yuk." Bisik Rio lalu mencium telinga Retno membuat tubuh Retno seketika meremang.

Rio menarik tangan Retno dan membawa nya masuk ke dalam kamar tidak lupa Rio mengunci pintu kamar nya agar aman dari ke dua anak nya.

Dengan perlahan tapi pasti Rio terus mencari titik kelemahan Retno sehingga membuat Retno terbuai oleh setiap sentuhan Rio.

Malam semakin larut dimana sebagian orang sudah terlelap dengan mimpi nya, tapi bagi Rio dan Retno malam ini adalah malam anugerah yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Hidup berumah tangga memang selalu ada kerikil yang menghalangi tapi kita harus bisa melewati kerikil-kerikil yang menghalangi langkah kita ke depan dan bahkan kita harus sedikit hati-hati agar kita bisa melewati nya.

Hidup berumah tangga jika tidak ada pertengkaran seperti sayur tanpa garam meskipun bertengkar itu tidak baik, tapi di situlah kita di tuntut agar lebih dewasa lagi dalam menyikapi nya.

Di usia Rio dan Retno masih labil dengan emosi sehingga sedikit-sedikit mereka selalu berselisih paham dan bertengkar kecil, tapi tidak lama mereka akan baikan kembali karena melihat anak-anak mereka.

Setelah beberapa hari kamar yang selalu dingin kini berubah drastis menjadi panas dan penuh peluh.

Rasa nya yang luar biasa membuat Rio tidak mau melepaskan adik nya, Rio yang masih menginginkan nya menghentikan pergerakan nya sebentar lalu dengan gerakan berirama Rio memacu kecepatan.

Dari yang berirama slow hingga berirama jazz Rio lakukan sampai dirinya benar-benar di buat melayang hingga pada akhirnya ambruk setelah mereka melepaskan nya secara bersamaan.

Rio memeluk erat tubuh Retno yang tanpa sehelai benang pun di tubuh nya, malam ini mereka di pastikan akan tidur sangat nyenyak sekali.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!