NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Bocil

Jodoh Pilihan Bocil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:94.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ello, seorang dokter pediatri yang masih berduka atas kehilangan kekasihnya yang hilang dalam sebuah kecelakaan, berusaha keras untuk move on. Namun, setiap kali ia mencoba membuka hati untuk wanita lain, keponakannya yang usil, Ziel, selalu berhasil menggagalkan rencananya karena masih percaya, Diana kekasih Ello masih hidup.

Namun, semua berubah ketika Ello menemukan Diandra, seorang gadis misterius mirip kekasihnya yang terluka di tepi pantai. Ziel memaksa Ello menikahinya. Saat Ello mulai jatuh cinta, kekasih Diandra dan ancaman dari masa lalu muncul.

Siapa Diandra? Apakah ia memiliki hubungan dengan mendiang kekasih Ello? Bagaimana akhir rumah tangga mereka?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Merasa Melewatkan Sesuatu

Di koridor yang tenang, Ello dan Rian menghentikan langkah mereka saat mendengar suara seseorang memanggil Ello dari arah belakang. Mereka menoleh, dan dari jarak yang tak terlalu jauh, Angga terlihat melangkah mendekat dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Ello! Lama nggak ketemu," sapa Angga dengan semangat, kemudian menganggukkan kepala pada Rian. "Rian, apa kabar?"

Rian membalas sapaan itu dengan ramah. "Baik, Angga. Lama nggak kelihatan."

Angga tertawa kecil. "Iya, belakang ini aku lumayan sibuk." Angga, kemudian beralih menatap Ello. "Maaf, Ello, aku nggak bisa datang waktu pesta pernikahanmu. Ada pekerjaan mendesak di luar kota yang nggak bisa kutinggalkan."

Ello mengangguk dengan senyum penuh pengertian. "Ah, nggak masalah, Ngga. Aku paham kok. Yang penting doanya aja. Syukur-syukur kalau ada kadonya," candanya seraya mengulum senyum.

Angga tersenyum lebar. "So pasti. Doa dan hadiah tidak akan lupa. Mana mungkin aku nggak ngasih doa dan kado terbaik untuk sahabatku. Aku sudah kirim kadonya ke rumahmu."

"Thanks, kalau gitu," ucap Ello tulus. Namun, mendadak Ello teringat dengan cerita tentang hubungan Angga dan Dona. Dia menyenggol Angga sambil menatapnya penuh rasa ingin tahu. "Ngomong-ngomong, gimana hubunganmu dengan Dona?"

Angga mendesah dan ekspresi wajahnya langsung berubah sedikit muram. "Yah... Dona sepertinya menjaga jarak denganku. Aku bisa ngerasa dia nggak sepenuhnya percaya padaku."

Namun, tiba-tiba, Angga tampak bersemangat lagi. Ia mengepalkan tangan dengan mantap dan berkata, "Tapi aku nggak mau menyerah. Aku pikir... aku akan melamar Dona! Aku mau buktikan kalau aku serius."

Ello tertawa kecil mendengar rencana penuh semangat itu. "Wah, semangat sekali. Tapi, kamu nggak takut ditolak?"

Angga terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang, ia melupakan hal itu. "Hm… bener juga, ya? Kan, nggak lucu kalau ditolak."

Ello tersenyum penuh persahabatan dan memberi saran. "Bagaimana kalau kamu bicara sama kakakku, Elin? Kakakku, 'kan atasan Dona. Dona sangat percaya dan menghormati kakakku. Mungkin dia bisa bantu bicara sama Dona supaya lebih terbuka sama kamu."

Angga memandang Ello dengan mata berbinar. Saran itu terdengar masuk akal, bahkan menimbulkan harapan baru. "Kamu benar, Ell! Elin adalah orang yang mengenal Dona lebih lama dari kita. Terima kasih atas saranmu. Aku akan coba!"

Rian yang sedari tadi mendengarkan turut menimpali. "Betul tuh, Ga. Elin mungkin bisa jadi jembatan yang pas. Worth to try, Bro."

Angga tersenyum lega. "Terima kasih, kalian berdua. Aku akan lakukan ini. Semoga berhasil."

Mereka bertiga tertawa bersama, dan dengan harapan baru, Angga meninggalkan mereka untuk merencanakan langkah berikutnya. Ello dan Rian saling pandang sambil tersenyum, melihat sahabat mereka yang kini tampak penuh keyakinan dan antusiasme untuk memperjuangkan cintanya pada Dona.

***

Di ruang kerjanya yang remang, Brata duduk dengan wajah tegang saat asistennya dengan hati-hati melaporkan perkembangan terbaru.

"Tuan, Ello dan John berusaha menarik saham mereka," lapor sang asisten. "Mereka melakukannya melalui berbagai jalur, melobi pemegang saham, menggunakan kuasa hukum, bahkan mulai mengalihkan beberapa bagian kepemilikan mereka ke pihak lain."

Brata mengepalkan tangan, matanya berkilat penuh amarah. "Apa yang membuat mereka tiba-tiba melakukan ini? Apakah ini ada hubungannya dengan Diandra, atau ada alasan lain?"

Asisten itu tampak ragu sebelum menjawab, "Belum bisa dipastikan, Tuan. Namun, berdasarkan informasi sementara, ada indikasi bahwa kedekatan mereka dengan Diandra mungkin memengaruhi keputusan ini. Selain itu, beberapa kontak menyebutkan bahwa ada pergerakan di belakang layar yang membuat mereka merasa perlu mengambil langkah perlindungan."

Brata menggeram, menggertakkan giginya. "Mereka pikir bisa lepas begitu saja dari permainan ini? Atau mungkin... mereka mulai tahu sesuatu?"

Asisten mengangguk pelan, menunggu arahan selanjutnya. Brata mendesah, menahan gejolak amarahnya. "Awasi mereka. Kita akan lihat siapa yang sebenarnya mengendalikan keadaan ini," katanya, suaranya rendah namun penuh ancaman.

Asistennya mengangguk hormat. "Baik, Tuan."

Namun sesaat kemudian Brata tampak mengerutkan kening, menyadari sesuatu yang janggal. Ekspresi wajahnya berubah menjadi tegang, seolah-olah mendapati ada hal yang terlewat dari pengamatannya selama ini.

Dia menatap tajam asistennya yang berdiri di sisi meja. "Kenapa mereka mati-matian menarik saham? Apa tujuan mereka sebenarnya? Dan... kenapa Diandra tidak mengambil kembali harta keluarganya?" tanyanya, nada suaranya menuntut jawaban.

Asistennya terdiam sejenak, mengumpulkan pikirannya, namun ekspresinya menunjukkan kebingungan. "Saya juga tidak tahu, Tuan. Sepertinya ada sesuatu yang kita lewatkan."

Brata mendesah frustrasi, menyadari bahwa perhitungan mereka mungkin meleset. Ada lapisan rencana yang belum dia pahami. Dia memandang asistennya dengan mata penuh ketegangan. "Hubungi Surya. Minta dia selidiki semua ini. Mulai dari pergerakan Ello, John, dan keluarga Mahendra. Aku ingin tahu apa yang mereka rencanakan."

Asisten itu mengangguk cepat dan langsung bergegas keluar ruangan untuk menghubungi Surya, meninggalkan Brata dalam pikirannya yang kini dipenuhi kegelisahan dan tanda tanya.

***

Di ruang kantor Zayn Nugroho yang luas dan elegan, Zion, Ello, John, dan Pak Hadi duduk dengan tenang menunggu tanggapan dari tuan rumah. Zayn, pria muda dengan aura ketenangan dan karisma yang dalam, menatap mereka satu per satu dengan pandangan penuh ketegasan. Ia menyilangkan tangan di depan dada, duduk dengan postur yang menampilkan kepercayaan diri tinggi sebagai putra dari pebisnis nomor satu di negeri ini, sekaligus penerus kerajaan bisnis yang tak kalah hebat dari ayahnya.

Zion memulai pembicaraan dengan tenang namun penuh rasa hormat, “Kami datang ke sini untuk meminta bantuan Anda, Tuan Zayn. Kami tahu betapa kuatnya posisi Anda dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, kami ingin mengalihkan investasi kami dari Brata dan menempatkannya di perusahaan Anda. Sebagai bentuk penghargaan dan kepercayaan kami, kami bahkan siap untuk menambah investasi tersebut.”

Zayn mendengarkan dengan seksama tanpa mengubah ekspresi wajahnya, sesekali mengangguk perlahan. Setelah Zion selesai bicara, Zayn memberikan senyumnya yang tenang, menatap ke arah Ello dan John sejenak, seolah sedang menilai kedalaman komitmen mereka, lalu berbicara dengan nada suara yang tenang namun tajam, “Saya merasa cukup terhormat dengan kepercayaan ini. Tapi ada hal yang sedikit membuat saya penasaran.”

Zayn beralih menatap Ello dan John, “Kenapa kalian, anggota keluarga Mahendra, bisa berinvestasi di perusahaan Cahyono dan bukan di perusahaan keluarga sendiri? Apakah ada alasan khusus?”

Ello menunduk sejenak, lalu menatap Zayn dengan ketegasan. “Benar, Tuan Zayn. Dulu, saya adalah calon suami putri dari keluarga Cahyono. Kami ingin kedua keluarga kami sama-sama berkembang dan saling mendukung di bidang bisnis. Itu sebabnya sebagian investasi keluarga kami berada di tangan Cahyo yang sekarang dipegang Brata.”

Zayn mengangguk pelan, memandang mereka dengan tatapan yang sulit ditebak. Dalam hatinya, ia sudah mengetahui alasan ini, perseteruan yang terjadi antara Brata dan keluarga Mahendra telah ia pelajari dari jauh. Namun, ia sengaja menguji ketulusan Zion dan keluarganya..

“Terima kasih atas kejujuran Anda,” ujar Zayn sambil tersenyum tipis. “Saya menghargai keterbukaan ini. Situasi seperti ini memang rumit, terlebih karena ada sejarah dan ikatan personal yang melibatkan keluarga besar. Namun, saya percaya setiap pilihan yang kalian buat sudah dipikirkan dengan matang.”

Zion menatap Zayn, berusaha membaca sikap pria yang dikenal sebagai sosok yang tidak mudah ditembus ini. "Kami menyadari situasinya, Tuan Zayn. Kami berusaha mengalihkan investasi ini ke perusahaan Anda, bukan hanya untuk melindungi bisnis keluarga, tetapi juga karena kami percaya pada reputasi dan kredibilitas Anda. Kami siap menghadapi risiko demi melindungi keluarga kami dan melanjutkan bisnis tanpa bayang-bayang Brata," ujar Zion dengan nada sungguh-sungguh.

Zayn menyilangkan tangannya di atas meja, pandangannya tertuju pada John yang duduk tenang di samping Ello. "Dan bagaimana dengan Anda, Tuan John? Apakah Anda juga siap menghadapi konsekuensi dari pengalihan ini? Kita tahu Brata pasti akan melakukan apa pun untuk menghalangi."

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Muhammad Fauzan
suka
naifa Al Adlin
flashdisk nya tersimpan rapi di robotnya ziel,,, semoga semua terungkap,,, brata kalah. diandra bahagia bersama ello dan keluarga elin
Riaaimutt
jadi,, beneran Diana yaa
iskandar kandar
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Ilham Dwi Putra
luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Riaaimutt
q datang,, otw marathon ..
Septya Tya
kurang meledak disaat2 terakhirnya
Cicih Sophiana
terima kasih kak Nana... sehat sll tetap semangat dan sukses... ❤️❤️❤️
Fadillah Ahmad
Kakak ada akun ke 2 ya kak?
🌠Naπa Kiarra🍁: Iy, Kak.
total 1 replies
Cicih Sophiana
mantap bulan madu...
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
terima kasih author di mana cerita om John...
🌠Naπa Kiarra🍁: Masih di NT, Kak. Cari aja judulnua di kolom pencarian.
total 1 replies
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa om John n Nadira di jebak dengan obat perangsang
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
baru saja aku berkata dalam hati apa kak Nana enggak mau bikin kisahnya om John /Facepalm//Facepalm//Facepalm/. ternyata kata hati ku di dengarin ya
🌠Naπa Kiarra🍁: 🤣🤣🤗🤗🤗
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Luar Biasa.
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Ini publish dimana kak? Di FZ atau di NT lak?
🌠Naπa Kiarra🍁: Di NT, Kak. cari aja judulnya.
total 1 replies
Dewi S Ayunda
kapan launching thor
Dewi S Ayunda: oke kak..semoga suksesss yaaa..
🌠Naπa Kiarra🍁: Masih, kak.
total 6 replies
Dwi Winarni Wina
keren bingit kisah John dan nadira cus mampir kesana kak Nara....
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata disini brata diringkus
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
om jhon nya belum keliatan di aku
🌠Naπa Kiarra🍁: Sama-sama Kak🤗🙏🙏🙏
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: iya keliatan. udah ke ❤. besok baca. makasih kak
total 3 replies
Arima Nur
sama sama,terimakasih kasih juga atas semua karya yg tercipta.Banyak pelajaran hidup yg didapatkan.ada hikmah disetiap kejadian.🤗😘🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!