NovelToon NovelToon
THE BEUTIFUL MAFIA

THE BEUTIFUL MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: yusnita hasibuan

“ Tubuh mu di ranjang ku atau kepala mereka di tempatmu”

Darren Ludovic menginginkan renata, sang beautiful mafia, jauh sebelum kekuasaannya bermula.

Ia terikat ambisi, lelaki itu selalu mendapatkan semua yang ia inginkan, kecuali renata, mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah Dan Fransco.

Sesuatu tiba-tiba terjadi, renata terjebak. Darren mendapatkan kesempatan untuk menuntaskan hasrat panas yang terus menggerogoti nya dari dalam.

Ancaman itu terlalu berbahaya untuk renata. Ia terjebak dalam situasi yang benar-benar sulit.

Apakah renata memberikan apa yang Darren inginkan?

Haruskah ia menyerahkan dirinya untuk seseorang yang terkenal biadab?

Sungguh, lelaki tampan, dan memesona itu tak lagi mengincar kekuasaan, melainkan dirinya, tapi kenapa?

Cinta, kekuasaan, hasrat, yang manakah yang harus dipenuhi?

Ketika cinta hanya menghasilkan penderitaan.

Kekuasaan hanya bisa membutakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnita hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Only Way, With Me

   Renata menarik nafas panjang. kelopak matanya bergetar. ia tak bisa membiarkan Raylie dalam bahaya. ia sudah berjanji pada mendiang ayahnya, Enrico Louise, untuk selalu menjaga raylie. bahkan mengirim adiknya itu agar terbebas dari dunia gelap yang penuh bahaya ini.

   Frustasi dirasakannya. Sesaat ia tampak rapuh. Nafas renata memberat memikirkan jika ia harus kehilangan raylie.

   Tidak! tidak! dan tidak! Renata tidak bisa membiarkan hal itu! tak akan pernah bisa. Ia tidak boleh kehilangan raylie. Tangannya kembali mengepal hingga bergetar. giginya bergemeretak tanpa disadari.

   “ Nona Renata..., ” Suara tenor lembut tiba-tiba memanggil dari belakang. Itu eldhan, sang tangan kanan kepercayaan Renata. Ia mendekati sembari menyampirkan coat hitam panjang yang tebal pada sang ketua.

    Membiarkan hangat membungkus gemetar pemimpinnya.

     Renata menarik nafas dalam, berucap tanpa memandang. “ Terima kasih, eldhan. ”

            “ Ya nona, Renata. ”

   Sungguh panggilan sang tangan kanan tadi, baru menyadarkan sang 'beautifull mafia' dari posisi melamun dan terdiam. lelaki itu pasti sudah melihat tubuhnya gemetar. Renata tidak seharusnya selemah ini. Dia Renata louise, wanita yang sedari kecil dilatih untuk menjadi tangguh. Untuk tak boleh terlihat lemah didepan siapapun dan dalam kondisi apapun.

“ Sebaiknya kita kembali, nona Renata. Biar saya yang menyelidiki ini akan saya hubungi juga detektif Harys untuk menanyakan kejadian sebenarnya. Setidaknya, ia bisa menyelidiki dengan lebih baik. ” ucap eldhan menenangkan.

Renata menghembuskan nafas sesaat, ia hanya bisa mengangguk. setuju dengan usul eldhan.

Sungguh! apapun alasan Raylie sampai melanggar titahnya untuk menjauhi masalah di wilayah khusus The Wolves, Harus diketahuinya sampai pada detail terkecil, dan kehormatan Renata, benar-benar sedang dipertaruhkan sekarang....

Eldan tersenyum ketika melihat Renata masih bisa merespons dengan baik, walau hanya berupa anggukan. sungguh ia pun sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi. mereka bisa terjebak di situasi yang sangat tidak menguntungkan. penyerangan hanya membuat mereka kehilangan anggota lebih banyak lagi, terlebih jika nyawa raylie yang menjadi taruhannya.

Sungguh, eldan tak mau mengambil resiko itu, ia sudah mengabdi pada klan louise, bahkan sejak dirinya dan Renata masih kecil. Ia tahu wanita yang dilayaninya itu tak akan pernah membuat raylie dalam bahaya.

Sang beautifull mafia kembali menegakkan tubuhnya. Ia berusaha untuk tak gemetar, baik karena takut, atau karena dingin yang menusuk. Sungguh pun, iklim Mediterania di San Fransco tengah membawa kabut dingin musim panas saat ini, menurunkan suhu udara lebih parah dari pada musim salju, tulang-tulangnya mulai ngilu karena mengejang. Renata hampir menggigil, sampai akhirnya bergegas untuk kembali masuk mobil.

“ Heeeeehh. ” Renata melepas nafas panjangnya. penghangat mobil sudah dinyalakan eldhan sejak tadi. begitu masuk, Renata merasa benar-benar nyaman, suhu panas mengembalikan aliran darahnya ke laju normal. Ruam merah pun kembali terlihat dipipinya yang tirus.

Mengetahui sang pemimpin sudah berada didalam mobil, beberapa mobil penggiring pun mulai jalan lebih dulu. Ada pula yang stanby di belakang. formasi untuk menjaga ketua klan mereka agar dalam kondisi dalam kondisi aman dan terproteksi.

***

Renata pulang dengan hati yang berkecamuk, bahkan wajah cantik itu terus terus menegang memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Sepanjang perjalanan, otak cerdas nya terus memikirkan jalan keluar. namun, tak ddi dapatkannya satu pun solusi dari masalah ini.

Perjalanan itu pun berakhir saat Renata sampai ke kadiamannya. Tempat itu terletak di salah satu area tinggi di San Fransco, bukan markas utama, tapi tempat istirahat ternyaman, dimana ia bisa memandang wilayah nya dari sana.

“ Nona Renata, kita sudah sampai. ” beritahu eldhan saat melihat Renata melamun.

“ Hm. ” Renata hanya menjawab dengan gumam. pandangannya tak bertujuan.

Eldhan pun segera turun dari mobil. Ia membukakan pintu untuk sang pemimpin, kemudian mengulurkan tangan dengan gantle.

Renata berpegangan disana, kemudian turun dari mobil dengan perlahan. ia terdiam sejenak, hanya bergeming. Wanita berwajah tegas itu tak langsung masuk ke rumah megahnya, meski para penjaga sudah berjejer disepanjang jalan masuk, siap menyambut sang ketua dengan bungkuk hormat.

Renata melebarkan pandangan. matanya bergerak dari timur ke barat. melihat ke arah wilayah milik The Wolves yang semakin meluas. Kelompok yang kini begitu agresif itu, perlahan-lahan menaklukkan klan-klan kecil di tempat ini. semakin memperkecil dan mengurung wilayah miliknya.

Dihembuskan Renata nafas panjang nya dengan resah.

Haruskah ia benar-benar kesana? Pergi menukar tubuh dan kehormatan, demi menyelamatkan nyawa orang-orang yang berlindung dalam naungan klan louise?

Juga raylie, seseorang yang ia jaga dengan sumpah atas hidupnya.

Semua harga itu harus ia bayar dengan kehormatan.

Tapi, bukankah semua ini adalah tanggung jawab juga sebagai pemimpin?

Tanggung jawab yang sudah begitu lama dibebankan pada Renata sejak ia kecil.

Ayah... haruskah aku melakukan ini? jika, tidak ada jalan keluar lain. aku mohon kuatkan aku, karena pada detik ini, pertama kalinya aku benar-benar merasa takut. Renata berucap demikian dalam hatinya. mengadu seakan ayahnya masih hidup. memandang wilayah mereka sebagai perwakilan pria yang membentuk hidupnya itu.

Melihat renata yang masih terdiam. eldhan memilih maju selangkah. dipalingkannya wajah, demi menatap Renata. Memastikan sang ketua baik-baik saja.

“ Aku benar-benar bingung, eldhan..., ” mata Renata berkedip pelan saat mengatakan nya. “ untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa tak berdaya seperti ini. ” rahang v bergaris tegas milik Renata makin tampak mengetat, “ Pria brengsek itu... pria brengsek itu benar-benar memanfaatkan celah kecil kita! ” Renata menggeram. mata birunya mengkristal sambil tetap memandang ke depan. membiarkan angin beradu dengan amarah wajah nya.

Eldhan yang berdiri disamping renata hanya menarik nafas dalam. Ia tahu benar kondisi saat ini seperti apa. “ Kita akan mencari jalan keluarnya bersama nona Renata, masih ada waktu. ”

“ Cih! ” renata tersenyum kecil. “ Kau tidak perlu mencarinya lagi. ” kini wajahnya terlihat lepas. Ia berpaling menatapi eldhan dengan serius. “ Jalan keluarnya hanya ada satu, yaitu aku. ”

Gleg!

Eldhan menelan saliva. Kepalanya langsung tertunduk. bagaimana Renata menahan geram, begitu pula dengan dirinya. Ia mendengar semua kesepakatan tadi dengan sangat jelas dan sialnya lagi, ia tak bisa berbuat apa-apa dengan itu.

“ Aku ingin kau mendukung semua keputusanku, eldhan. kau yang paling tahu, kalau aku tidak mungkin mengorbankan mereka. Terutama raylie. Namun, aku tak akan membiarkan kasus ini tertutup begitu saja tanpa kejelasan. aku ingin tahu alasan mereka. Sesuatu dibalik ini.lalu membalas apa yang ia lakukan padaku! ”

“ Maaf! ” tangan eldhan mengepal kuat. Tapi anda tidak harus benar-benar pergi kesana,nona Renata. saya tidak akan..., ” Retinanya bergoyang, nyatanya eldhan tak menemukan kata untuk melanjutkan.

Renata hanya tersenyum sendu kemudian. Dipegangnya bahu kekar pria itu. lalu,mengusapnya dengan lembut. “ kau lakukan saja tugasmu. cari pemicu nya sampai dapat, pastikan juga Darren memenuhi janjinya setelah ia selesai. Raylie dan semua orang-orang kita harus kembali dalam keadaan utuh. ”

Dengan rahang yang masih menegang. eldhan menjawab dengan patuh, “ Baik nona Renata. ”

Tuk Tuk Tuk

Heels wanita itu berbunyi pelan saat menapaki paving yang menjadi jalan menuju mansionnya. Eldhan segera mengikuti dari belakang. melewati beberapa orang yang masih menunduk, sampai sosok pemimpin itu lewat.

***

Di dalam ruangan kerja yang bersambung dengan pintu kamarnya. Renata berhenti di meja bar kecil dengan pendar cahaya kuning.

Ruangan itu ber penghangat. eldhan segera mengambilkan coat yang masih tersampir dibahu renata.

Wanita itu mendesah panjang sembari menuangkan wiskey kedalam gelas pendek crystal. ia meneguk nya sekaligus dengan frustasi. menangisi nasibnya dengan cara itu.

Brak!

Gelas diletakkan nya secara kasar. tatapan Renata kosong sesaat. ia pun mendesah lagi.

“ Tinggal kan aku sendiri, eldhan. ”

“ Tapi nona Renata...?

“ Aku tidak apa-apa.

“ Anda yakin? ” tanya lelaki itu sekali lagi.

Renata tersenyum. ia tidak mau terlihat lemah di hadapan eldhan. “ Ya. ”

Eldhan pun langsung menunduk hormat dan pergi dari sana, ia menatap renata sekali lagi sebelum benar-benar menutup pintu.

***

“ Heeeeeehh, raylie. apa yang kau lakukan?kenapa tidak menurut? hmm? ” akhirnya mata biru berkaca-kaca. Renata membiarkan hal itu terjadi.

Terlalu banyak sesak didadanya. Dan dengan semua kekejaman dunia hitam, baru kali ini ia benar-benar ingin menangis.

Renata kemudian mendongak. Nyata ia masih saja mencoba menahan air mata. namun, semua nya percuma, kali ini cairan bening itu malah crystal semakin banyak di mata birunya. “ hanya kamu yang ku miliki sekarang! hanya kamu, raylie! raylie, adikku! ” suara Renata parau dan menggeram serak.

Isakan mulai terdengar. Ia bersegera kembali mengambil minuman, dan membungkamnya dengan alkohol.

Renata meletakkan gelas kosong itu, lalu berjalan hingga terduduk disofa ruang kerja. Dipandanginya lukisan besar sang ayah yang terpajang disana dengan alis bertaut.

“ Aku sudah berjanji, dan aku tidak akan mengecewakan mu. ” mata berkedip dan airmata jatuh ke pipi.

Renata benar-benar hancur sesaat. ia membiarkannya.

Setelah dirasa nya cukup. Ia berdiri dengan menopang pada sofa, Renata berjalan ke pintu samping yang juga terhubung dengan kamarnya.

Dentuman stiletto hitam menjadi musik pengiring di keheningan yang makin mencekam.ia berhenti didepan cermin besar yang menampilkan seluruh tubuhnya, dari atas kepala hingga ujung kaki.

Oh! Tak bisa dibayangkan. tubuh yang ia jaga tidak tersentuh, akan berada digenggaman lelaki brengsek itu. ia tahu tatapan predator darren menginginkannya. lelaki itu memang bertujuan mempermalukannya dengan cara yang biadab.

TO BE CONTINUED

1
Nani Naya
kalau sama sama menikmati apakah itu termasuk pe...kaosan😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!