NovelToon NovelToon
Merindu Jodoh

Merindu Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Kamila gadis yatim piatu mencintai Adzando sahabatnya dalam diam, hingga suatu malam keduanya terlibat dalam sebuah insiden.

Adzando seorang artis muda berbakat.
Tampan, kaya, dan populer. Itulah kata-kata yang tepat disematkan untuknya.

"Apapun yang kamu dengar dan kamu lihat, tolong percayalah padaku. Aku pasti akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan. Kumohon bersabarlah."

Karena skandal yang menimpanya, Adzando harus kehilangan karier yang ia bangun dengan susah payah, juga cintanya yang pergi meninggalkannya.

"Maafkan aku, Do. Aku harus pergi. Kamu terlalu tinggi untuk aku gapai."

"Mila... Kamu di mana? Aku tidak akan berhenti mencarimu, aku pasti akan menemukanmu!"

Kerinduan yang sangat mendalam di antara keduanya, membuat mereka berharap bahwa suatu hari nanti bisa bertemu kembali dan bersatu.

Bagaimana perjalanan cinta mereka?
Mari baca kisahnya hanya di sini ↙️

"Merindu Jodoh"

Kisah ini hanya kehaluan author semata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

...*...

Zando dan Nino tiba di bandara setempat, setelah menempuh perjalanan udara selama kira-kira satu jam empat puluh menit. Mereka langsung mencari taxi atau mobil rental untuk mengantarkanya ke tempat tujuan.

Sejak berada di dalam pesawat, perasaan Zando sudah tidak karuan, campur aduk rasanya. Ritme jantungnya berpacu dengan cepat, membuatnya tak nyaman. Di dalam mobil pun nampak sekali dia duduk tidak tenang, entah apa yang dipikirkannya.

"Do, kamu itu kenapa, sih? Dari tadi aku perhatikan kamu seperti gelisah, begitu?" tanya Nino penasaran.

"Entahlah, No. Aku juga tidak tahu, rasanya jantungku berdebar-debar terus dari tadi," jawab Zando.

"Nih, minum dulu biar kamu agak tenang. Setelah itu tarik napas panjang dan lepaskan." Nino memberikan satu botol air mineral kepada Zando. Kemudian Zando menerimanya, lantas meminumnya beberapa teguk. Setelah itu dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Nino.

Kini mobil yang ditumpangi keduanya, telah sampai di depan gang menuju rumah Riyanti sesuai arah yang ditunjukkan oleh Hakan sebelumnya.

"Tunggu kami ya, Pak! InsyaAllah kami hanya sebentar, jika tidak ada kendala," ucap Nino.

"Baik, Mas. Beres!" Pak Sopir mengacungkan jempol tangannya.

Zando diikuti Nino turun dari mobil. Tidak ada yang istimewa pada penampilan mereka, hanya memakai kemeja batik seperti yang lainnya, jika datang ke acara undangan pernikahan. Namun satu yang tidak boleh lupa, yakni mereka tetap mengenakan masker untuk menutupi sebagian wajahnya serta kacamata.

Zando mengedarkan pandangan menyapu ke sekelilingnya. Matanya tampak menyipit ketika tak sengaja ia menangkap siluet seorang wanita yang mirip sekali dengan sosok Kamila.

Deg

Zando merasakan degup jantungnya berdetak sangat cepat. Tanpa sadar langkah kakinya menuntun dirinya untuk mendekat pada seseorang yang diyakininya wanita yang selama ini dicari dan dirindukannya.

"Do, mau ke mana? Bukan ke situ jalannya!" Nino yang keheranan melihat tingkah sahabatnya, tak urung mengikutinya dari belakang.

Sedangkan Zando sendiri semakin mempercepat langkahnya, memangkas jarak agar lebih dekat dengan sosok itu.

"Kamila!" panggil Zando seraya menepuk bahu wanita itu, begitu dia telah berada di dekatnya.

Sontak dia tercengang, ketika wanita tersebut menolehkan wajah ke arahnya sambil bertanya, "Maaf, Anda siapa, ya?"

Merasa salah mengenali orang. Zando lalu meminta maaf seraya mengatupkan kedua telapak tangannya. "Oh, maaf. Saya salah orang. Saya kira Anda teman lama saya. Maaf sekali lagi!"

Setelah meminta maaf, Zando kemudian berjalan dengan lesu ke arah Nino, sementara si wanita itu pun langsung pergi melanjutkan langkahnya entah mau ke mana.

"Siapa?" tanya Nino.

"Entahlah." Zando menjawab singkat sembari mengangkat bahunya.

Nino menghela napasnya, lalu menggelengkan kepala. Ia sangat prihatin dengan apa yang alami sahabatnya itu.

 Sampai di tempat acara Zando dan Nino langsung menghampiri mempelai pengantin dan mengucapkan selamat.

"Weh, tamu spesial datang." Hakan menyambut Zando dan Nino dengan gembira. Lalu mereka bersalaman.

"Selamat menempuh hidup baru ya, Bro. Semoga cepat diberi momongan, dan bahagia til jannah." ucap Zando. Kemudian Hakan merangkul Zando.

"Terimakasih kamu sudah mau menyempatkan waktumu datang kemari. Padahal aku yakin kamu pasti sangat sibuk." Hakan berkata sambil menepuk bahu Zando.

"Tidak sesibuk itu, untukmu pasti aku akan menyempatkan waktu," ucap Zando.

Hakan dan Zando lalu melepaskan rangkulan dan bergantian dengan Nino. Keduanya pun bersalaman. Sedangkan Zando bersalaman dengan Riyanti.

"Selamat menempuh baru, Bro. Ternyata kamu sudah sold out duluan. Semoga langgeng sampai kakek nenek." Nino dan Hakan juga saling berangkulan. Setelah itu Nino bersalaman dengan Riyanti.

"Siapa sih ini orang, seperti kenal sama dia. Tapi siapa, ya." gumam Riyanti dalam hati.

Hakan memanggil pramusaji dan memintanya menyajikan hidangan spesial untuk kedua tamunya.

"Ayo-ayo makan dulu ya, seadanya ini. Memang tidak seperti di kota, tapi rasanya tidak kalah mantap," kata Hakan.

Pada saat makan itulah Zando dan Nino membuka masker, sehingga wajah keduanya terlihat jelas.

"Zando ... !" pekik Riyanti tertahan, lalu membekap mulutnya dengan kedua tangannya.

Dan suara pekikan mempelai wanita terdengar oleh para tamu undangan yang hadir, sehingga menarik perhatian mereka, terutama para gadis. Namun karena sang artis sedang makan, maka Hakan meminta mereka untuk bersabar.

"Sabar, ya. Sekarang Zando lagi makan, nanti akan ada waktunya kalian untuk berfoto, dan meminta tanda tangan," imbau Hakan.

Tamu yang kebetulan pada saat itu didominasi oleh para pemuda dan pemudi, serta teman-teman kerja Hakan pun menurut. Mereka rela menunggui artis idolanya yang sedang makan.

Selesai menyantap hidangan, Zando berbesar hati dan dengan sabar melayani mereka berfoto bersama dan memberikan tanda tangan. Tak terkecuali kepada pasangan pengantin. Bahkan Hakan meminta Zando bernyanyi untuk menghibur tamu undangan yang datang. (Benar-benar si Hakan memanfaatkan keadaan, coba kalau mengundang artis ibukota secara resmi, bisa-bisa dia harus merogoh koceknya dalam-dalam. Beruntung Zando adalah temannya, jadi masih bisa ditolerir)

"Baiklah, saya akan menyanyikan sebuah lagu, judulnya merindu jodoh. Single terbaru saya, dan saya dedikasikan lagu ini untuk seseorang yang menjadi jodoh saya, dan sangat saya rindukan. Semoga kalian suka," ucap Zando pada.

"Sukaaaa ..." seru mereka kompak.

Zando kemudian mulai bernyanyi, diiringi musik orgen tunggal. Pada saat bernyanyi ternyata tidak sedikit dari mereka yang sudah menghafal lagu tersebut, sehingga Zando meminta mereka untuk bernyanyi bersama.

Suasana berubah layaknya live konser mini. Dengan antusias mereka mengikuti sang artis bernyanyi. Beruntungnya mereka sangat tertib sehingga tidak mengganggu jalannya acara pernikahan tersebut.

Para tamu undangan yang hadir, larut oleh suara Zando yang sangat merdu dan begitu menjiwai. Banyak di antara mereka yang merekam dan mengunggahnya di akun media sosial masing-masing, dengan caption yang beragam.

Zando menyanyikan dua buah lagu, dan setelah selesai, ia mengajak Nino berpamitan kepada kedua mempelai, juga kepada para undangan yang mendadak mengaku sebagai penggemarnya.

"Kan, kita balik duluan, ya! Masih banyak yang harus kita kerjakan," ucap Nino.

"Oke, makasih banyak, ya! Kalian udah datang dan berkenan menghibur kami di sini." Ketiganya berangkulan bersama.

"Santai, Bro! Kita kan sahabat, jadi tidak perlu sungkan," ucap Zando.

 Kedua pemuda tampan itu meninggalkan tempat berlangsungnya pesta pernikahan sahabatnya. Zando dan Nino kembali ke mobil yang disewanya tadi.

"Maaf ya, Pak. Kami kelamaan," ujar Nino.

"Ooh, tidak apa-apa, Mas! Kebetulan saya mengantuk jadi saya bisa tidur sebentar," sahut Pak Sopir.

"Kalau begitu tolong antarkan kami ke alamat ini ya, Pak!" pinta Nino.

"Baik, Mas. Monggo!" Pak Sopir membuka pintu, memberi akses kepada Zando dan Nino untuk masuk ke dalam mobil.

"Terimakasih, Pak." Zando dan Nino masuk ke dalam mobil.

Setelah memastikan kedua penumpangnya duduk dengan nyaman, Pak Sopir mulai menjalankan mobilnya meninggalkan tempat tersebut.

.

.

.

.

.

Di kamarnya Kamila duduk di atas tempat tidur dan menyandarkan punggungnya pada headboard. Sebelah telinganya terpasang headset, sepertinya ia sedang mendengarkan sesuatu. Sedang satu lagi berada di atas perutnya.

Semenjak pulang dari acara pernikahan Riyanti sahabat lamanya, Kamila lebih memilih menghabiskan waktunya di dalam kamar, karena kebetulan Ibu Rahayu tidak berada di rumah.

Kamila tersenyum sembari telapak tangannya mengelus perutnya dengan lembut. "Apa adik tahu? Ini adalah lagu yang dinyanyikan oleh Ayah, loh."

Kamila merasakan perutnya berkedut. "Adik suka ya, dengan lagu ini? Bunda juga suka, banget malah. Apa adik juga merindukan Ayah?"

Kamila sibuk bercengkerama dengan janin yang ada di dalam perutnya. Dia seperti memilki dunianya sendiri. Namun kesenangannya itu tidak bertahan lama, ketika teriakan seseorang yang sangat dikenalnya membuyarkan aktivitasnya.

"Kak Milky ...! Kak Milky ...! Ooiii ... Kak Milki!" seru Fika dari luar rumah.

Kamila yang merasa namanya dipanggil segera turun dari tempat tidurnya, dan bergegas menghampiri Fika.

"Ada apa, Fika? Kenapa teriak-teriak, iiihhh!" Kamila muncul dari balik pintu, lalu duduk di bangku panjang yang ada di teras.

"Lihat video deh, Kak! Bukankah ini bertempat di acara pernikahan Kak Riyanti, teman kakak itu?" Fika menyodorkan ponselnya pada Kamila agar bisa menyaksikan video yang ia maksud.

Kamila yang penasaran segera meraih ponsel di tangan Fika. Lalu ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, seseorang yang selalu dirindukannya dan dipikirkannya berada di tempat yang baru saja dia datangi.

"Dia datang ke pernikahan Hakan?" Kamila menutup mulutnya, matanya berkaca-kaca.

...*...

.

.

.

.

.

1
F.T Zira
siapa?😳
F.T Zira
tapi saat ini Ikhsan sedang terhempas....🤧🤧
F.T Zira
kannn.. denger beneran dia🤣🤣
F.T Zira
ya mungkin lah... lha proses bikinnya aja udah di lalui kok...eehh🤭🤭🤣🤣
Marya Dina
gk komen dulu
absen saja..😁😁
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Azmi Nazila
emang bagusnya di penjara aja si moreno itu
Azmi Nazila
gilaa sih ini the real keluarga Cemara suka banget sama papa nya zando , yang gak kehilangan peran nya sebagai ayah
Azmi Nazila
kasian Mila nggak tau apa² , jadi korban ,trus musti minggat dari apartemen nya/Frown//Frown/
Azmi Nazila
makan sambil nangis, mana makanan nya pedes , /Frown//Frown/
F.T Zira
kamila hamidun...
jederrr... Ikhsan menjatuhkan minunan dan makanan yg berada di tangannya.. syok berat🤣🤣🤣
F.T Zira
masa lalu Mila ya🥺🥺
F.T Zira
jangan ngomong gitu lah bi.. sampe Zana dengar ntar di hajar lho dirimu. kan gak seru kalo dirimu masuk rumah sakit gegara di hajar istri yg masuk rumah sakit.../Slight//Slight/
F.T Zira
si ibu tiri....
F.T Zira
mungkin aja.. tapi kalian belm di takdirkan bertemu sama bucan
.. aahhh... lama lama aku demo beneran ini/Scream//Scream/
F.T Zira
kann bener zando yg manggil..
F.T Zira
ngak usah... yg ada jleb di hatimu
ora
Lukanya Kamila besar banget, ya. Sampai ngigau begitu🥹🥹🥹
ora
Pertemuan mereka terhalang arus lalu lintas😭😭😭
ora
Nggak ditunda pun sudah keduluan orang lain. Hatinya sudah untuk orang lain/Facepalm/
Marya Dina
klo ikhsan denger.. pupus sudah harapan ku😂🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Moms TZ: /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Marya Dina: bukan bu.. tapi pengawas🤭🤭🤭


oengawas jalan cerita 🤣🤣😂✌️✌️✌️✌️
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!