NovelToon NovelToon
Satu Malam Bersama Sang Mafia

Satu Malam Bersama Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Wahidah88

Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Arthur duduk bersila kaki, sibuk memegang segelas beer. Dia dijaga oleh dua penjaga yang setia menemaninya. Tiba-tiba seseorang datang menyentuh pundak Arthur, perlahan tangan itu mulai meraba dada Arthur. Arthur terdiam, tak memberikan reaksi apapun.

"Kenapa kamu kesini?" tanya Arthur kepada seorang gadis yang tengah duduk disampingnya.

"Aku kesini untuk menemui. Apa nggak boleh?"

"Aku lagi nggak menerima tamu. Jadi silakan pergi."

"Kedatanganku bukan hanya urusan bisnis. Tapi apa aku nggak boleh bilang jika aku merindukanmu." ucap gadis tersebut.

"Aku sudah bilang jika aku nggak menerima tamu. Kevin, tolong..."

"Tunggu dulu dong, sayang. Kedatangan ku disini untuk menyampaikan infomasi kepadaku." potong gadis itu sebelum ia diusir oleh Arthur.

Arthur terdiam, entah infomasi apa yang gadis itu ingin sampaikan padanya. Yang jelas Arthur sudah tidak suka melihat tangan gadis itu menyentuhnya.

"Kamu harus tahu. Akan ada pesaing untuk kasino mu nanti. Dan pesaingnya adalah Daniel." bisik gadis tersebut.

"Ck! Udah mulai berani dia menjadi pesaingku."

"Tentu saja, demi sebuah keuntungan." ucap gadis tersebut.

Arthur melihat cewek yang baru saja ditemui. Cewek tersebut berjalan gontai layaknya orang yang tengah mabuk. Arthur melepaskan tangan gadis yang sudah liar menyentuh dadanya. Dia beranjak dan menghampiri cewek yang sedang mabuk tersebut.

**

Alana berjalan gontai, dia merasa pusing karena terlalu banyak minum wine sedari tadi. Dia terus berjalan menuju toilet. Tiba-tiba saja dia bertemu dengan seorang pria yang memperhatikannya tadi.

"Hey! Apa kamu yang melihatku tadi?" tanya Alan kepada pria itu.

"Iya, aku tadi yang melihatmu."

"Apa kamu bisa membantuku? Apa kamu bisa memelukku? Aku ingin menghapus semua tentangnya." ucap Alana yang sudah hampir stres karena masih memikirkan Alvaro.

"Aku bisa membantumu. Tapi apa kamu yakin dengan tawaran itu?"

"Iya, aku sangat yakin."jawab Alana.

"Kamu nggak mabuk, kan?"

"Enggak, aku nggak mabuk sama sekali. Aku sadar kok, hanya aku merasa sedikit pusing. Tolong, bantu aku melupakannya." pinta Alana.

"Aku tanya sekali lagi, apa kamu yakin?"

Alana mengangguk, dia yakin dengan meminta pria dihadapannya ini. Mungkin saja dia bisa melupakan Alvaro dalam hidupnya. Alana terlalu sakit hati, dia bahkan tidak bisa menghapus setiap kenangannya bersama dengan Alvaro.

"Oke, aku akan membantumu."ucap pria itu mendekati Alana.

Alana berjalan mundur hingga tubuhnya bersandar di dinding. Pria itu terus mendekat dengan Alana. Kemudian pria itu berbisik, "Aku akan membantu."

Pria itu meraup bibir merah Alana. Alana mulai terlena dengan perlakukan pria itu. Dia memeluk pria yang dia tidak tahu siapa namanya.

"Apa kamu yakin? Kamu nggak mabuk, kan?" bisik pria itu lagi tepat di telinga Alana.

"Aku yakin, aku nggak mabuk. Aku meminta dengan kesadaran penuh."ucap Alana.

Pria itu lalu menggendong Alana, membawa Alana menuju apartemen yang tidak jauh dari bar tersebut. Pria itu lalu membaringkan tubuh Alana, dan menindihnya.

"Apa kamu tahu jika aku ini seorang yang kejam, apa kamu masih menginginkan aku untuk melakukannya?" tanya pria itu lagi.

"Aku nggak perduli seberapa kejamnya dirimu. Yang aku inginkan kamu bisa menolongku."

Samar-samar, Alana melihat pria itu tersenyum. Dia menyentuh pipi Alana dengan lembut. Kemudian kembali mencium bibir merah Alana. Tangannya satu persatu membuka kancing baju Alana. Begitupula dengan Alana dia membuka kancing baju pria tersebut.

Akan bersama pria yang tidak ia kenali, berada di dalam bathroom. Pria itu mencium pundak Alana. Alana hanya menerima kenikmatan didalam tubuhnya.

"Aku ingin malam ini bukan malam terakhir untuk kita." ucap pria itu kembali dia mencium bibir Alana.

***

Alana menggeliat, dia mengucek matanya. Pasangannya sedikit kabur ketika memandangi langit-langit di ruangan tersebut. Dia terbangun namun badannya terasa sangat sakit. Alan melihat badannya, dia melihat banyak lebam kemerahan dia area tubuh, lengan dan tangannya.

"Sial! Apa yang aku lakukan sih!"gerutunya sendiri.

Alana menatap ruangan tersebut. Dia melihat tidak ada orang selain dirinya. Alana melihat note di atas piring yang berisikan roti dan telur mata sapi. Alana membaca note tersebut.

"Aku berangkat kerja dulu. Aku akan segera kembali. Arthur."

Arthur? Pria yang meniduri Alana adalah Arthur. Tetapi Alana tidak tahu siapa Arthur tersebut. Dipikiran Alana, dirinya ingin segera pergi dari ruangan ini. Alana beranjak, dia merasakan sakit dan perih diarea selangkangannya. Dengan pelan ia melangkah menuju pintu dan mengintip siapa yang ada di luar kamar tersebut.

Alana melihat seorang yang berjas hitam berjalan sambil menyeduh kopi. Alana ingin kabur namun dia takut jika ketahuan oleh penjaga tersebut. Alana mengambil pakaiannya, dia kembali memakai pakaiannya yang berserakan di lantai. Dengan perlahan ia mengintip lagi dibalik pintu. Dia tidak menemukan penjaga itu lagi. Dia berjalan pelan Alana keluar dari kamar tersebut.

Namun saat tiba di ruang tamu, ia terkejut melihat pengawal tersebut tengah duduk sambil melihat ponsel. Alana menunduk berjalan pelan dengan bersembunyi di belakang sofa. Dan Alana berhasil kabur dari apartemen tersebut.

Sesampainya di apartemennya, Alana langsung menelepon Jessica untuk memberi kabar jika dirinya tidak bisa datang ke kantor. Tidak mungkin bagi Alana ke kantor dengan kondisi badannya yang banyak lebam. Bahkan diarea lehernya banyak sekali lembam. Belum lagi badannya yang masih terasa sakit. Sangat tidak memungkinkan bagi Alana untuk berangkat kerja.

" Jess, kalau ada masalah. Kamu langsung kirim ke email saja ya."ucap Alana.

"Emangnya ada apa, sampai kamu nggak bisa datang ke kantor hari ini?"

"Kelapa ku sakit, dan aku butuh istirahat."

"Baiklah. Istirahatlah."

Alana mengingat kembali kejadian semalam, bagaimana pria bernama Arthur itu memperlakukan Alana. Alana ingat bagaimana dirinya menikmati setiap siksaan yang pria itu lakukan padanya.

"Kenapa pria itu kejam sekali? Kenapa pula aku nggak berontak dan menangis ketika dia bertindak seperti itu? Aku yakin jika aku dalam keadaan sadar. Tapi kenapa aku sangat menikmatinya. Dan aku ingat namanya Arthur." gumam Alana yang merasa heran dengan dirinya sendiri.

Alana merasa heran dengan dirinya sendiri. Dia mencari jawaban di internet, justru tidak menemukan jawaban sama sekali.

Di kantor, orang suruhan Arthur memberitahu tentang infomasi Alana. Orang itu bahkan sudah mencari tahu siapa orang tua Alana, dimana Alana bekerja bahkan tempat tinggal Alana. Arthur tersenyum mendengar informasi tersebut, dia melihat foto Alana. Entah kenapa Arthur sangat menyukai teman tidurnya malam ini. Untuk itu, Arthur meminta orang suruhannya untuk mencari tahu lebih dalam tentang Alana.

Entah kenapa di malam itu membuat Arthur sangat menyukai Alana. Dia masih membayangkan bagaimana wajah Alana ketika merintih dan memohon padanya.

"Alana, kamu harus jadi milikku."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!