"Aku, Dia, dan Sahabatku" adalah sebuah novel yang mengeksplorasi kompleksitas persahabatan dan cinta di masa remaja, di mana janji dan pengorbanan menjadi taruhannya. Lia Sasha putri, seorang siswi SMA yang ceria, memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Pandu Prawinata , sahabatnya sejak SMA . Mereka membuat janji untuk bertemu kembali setelah 8 tahun, dengan konsekuensi yang mengejutkan: jika Pandu tidak datang, berarti Pandu sudah meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka diuji ketika Lia jatuh cinta dengan Angga, seorang laki-laki yang pengertian dan perhatian. Di tengah gejolak cinta segitiga, persahabatan mereka menghadapi ujian yang berat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvia Febri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab: 5
Lia merasa lega mendengar kata-kata Raya dan Clara. Ia beruntung memiliki sahabat yang selalu mendukungnya. Ia bertekad untuk menghadapi tantangan baru di kelas IPS 3 dengan penuh semangat.
"Makasih, Ra. Makasih, Cla," ujar Lia dengan senyum yang tulus. "Aku janji akan tetap berteman baik dengan kalian dan akan bercerita tentang pengalaman ku di kelas IPS 3."
Raya dan Clara tersenyum kembali. "Oke, Lia. Kita tunggu cerita mu!" ujar Raya dengan nada yang bersemangat.
Mereka bertiga terus berbincang sambil menikmati makan siang mereka. Lia menceritakan tentang keinginan nya untuk belajar bisnis, cita-cita nya untuk menjadi wanita karir yang sukses, dan tantangan yang menunggu nya di kelas IPS 3. Raya dan Clara dengan antusias mendengarkan cerita Lia dan memberikan dukungan moral padanya.
"Kamu pasti bisa, Lia! Kamu anak yang cerdas dan berani. Aku percaya kamu bisa menjalani kehidupan baru mu dengan baik," ujar Raya dengan nada yang yakin.
"Iya, Lia. Kita akan selalu berdoa untuk kesuksesan mu," sambung Clara.
Lia tersenyum lebar mendengar kata-kata sahabat nya. Ia merasa bahagia memiliki teman yang selalu mendukungnya. Ia yakin akan menjalani perjalanan baru ini dengan penuh semangat dan dukungan dari sahabat tercinta.
Sore itu, Lia pulang sekolah dengan hati yang gembira. Ia sudah menentukan keputusannya untuk pindah ke kelas IPS 3. Ia akan menjalani perjalanan baru ini dengan penuh semangat dan berharap bisa beradaptasi dengan lingkungan baru yang menantang. Ia bertekad untuk terus berjuang mencapai mimpi-mimpinya dan membuat keluarga dan sahabatnya bangga padanya.
Keesokan harinya, Lia kembali menemui Pak Anton untuk memberitahukan keputusannya. Ia sudah siap menghadapi tantangan baru di kelas IPS 3. Sambil menarik napas dalam-dalam, Lia mengucapkan, "Pak, saya sudah memutuskan. Saya ingin pindah ke kelas IPS 3."
Pak Anton tersenyum, raut wajahnya menunjukkan kegembiraan. "Baguslah, Lia. Aku tahu kamu anak yang kuat dan berani. Aku yakin kamu bisa beradaptasi dengan baik di sana."
Lia tersenyum lebar. Ia merasa lega setelah menentukan keputusannya. Ia pun menanyakan hal-hal yang perlu ia persiapkan untuk pindah kelas.
Pak Anton memberikan beberapa penjelasan tentang jadwal pelajaran, guru pembimbing, dan beberapa tips untuk beradaptasi di kelas baru. Lia mencatat setiap informasi yang diberikan Pak Anton dengan teliti.
"Pak, bolehkah saya menanyakan satu hal lagi?" tanya Lia dengan raut wajah yang sedikit penasaran.
"Ya, Lia. Silakan," jawab Pak Anton.
"Bagaimana cara saya bergaul dengan teman-teman di kelas IPS 3? Mereka kan dikenal nakal."
Pak Anton tersenyum lembut. "Lia, kamu nggak usah khawatir. Anak-anak di kelas IPS 3 itu baik kok. Mereka cuma suka bercanda dan aktif. Kamu cuma perlu menunjukkan sikap yang ramah dan jujur pada mereka. Mereka akan menyayangimu kok."
Lia menangguk mengerti. Ia bertekad untuk menunjukkan sikap yang ramah dan jujur pada teman-temannya di kelas baru. Ia ingin menjalin persahabatan yang baik dengan mereka dan beradaptasi dengan lingkungan baru yang menantang.
Sejak hari itu, Lia mulai bersiap-siap untuk berpindah kelas. Ia mencari informasi tentang kelas IPS 3 dari teman-temannya yang ada di kelas itu. Ia juga berlatih mengatasi rasa canggung dan ketakutan yang ia rasakan.
#Semangat Lia kamu pasti bisa 🥰
lanjut gak nih ceritanya🤗
kyk"Lia menghela nafas dalam-dalam", "Jangan takut, pandu itu sebenarnya baik" kasih kyk cerita lai gt spy pembaca juga menikmatinya tdk hny kalimat itu" sj dr bab 1-5 Lia cerita k keluarganya, tmn" ny bhkn guru" nya di mohon dong jgn terlalu banyak cerita seperti itu! tolong berikan cerita yang lebih menarik lagi!