NovelToon NovelToon
SESURGA BERSAMAMU

SESURGA BERSAMAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Tunangannya sama Luna, menikahnya sama Zenata. Kok bisa?
Lalu bagaimana dengan Luna? Apakah Athala akan memaafkan Zenata atas kecelakaan ini? Atau hanya akan membuat Zenata menderita?
Kisah cinta yang rumit antara dendam dan penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

"Athala, papih mengundang Zalindra dan ibunya untuk makan malam disini setelah meeting lusa nanti. Kita juga akan mengadakan gathering bersama perusahaan Zalindra untuk mempererat silaturahmi. Gimana menurut kamu?" ucap papih Al.

"Setuju pih, kita bisa saling mengenal. Athala juga udah lihat profile perusahaan Zalindra. Dia memang berpotensi." jawab Athala.

"Please deh pih, lagi makan jangan ngomongin kerjaan bosen tahu!" Gerutu Ariana "Kamu juga nanti akan jadi penerus keluarga kita Anna." Sahut papih Al.

"Anna kan pengen jadi artis pih, pemain film gitu." Jawab Anna dengan cemberut.

"Iya sayang, boleh mamih dukung, tapi tetap pada aturan mamih dan papih oke?"

"Oke donk mih! Anna kan sayang mamih dan papih!" Ariana memeluk mamih papihnya. "Hmmm ngerayu tuh pih, jangan di kasih ijin pih." Celetuk Athala.

"Hahahaha."

Makan malam yang penuh dengan kebahagiaan, Zena merasa nyaman berada dikeluarga ini. Terlebih mertuanya yang sangat menyayanginya, adik-adik ipar yang baik, juga suami yang penyayang.

"Oh iya Zena, nanti minggu depan kamu fitting gaun yah untuk resepsi. Athala juga. Kamu bisa pilih sendiri sesuai selera kamu sayang." Ucap mamih Aleesya.

"Iya mih, Zena nurut aja." Jawab Zena lembut.

"Enggak bisa donk kak! Kakak itu harus jadi ratu sehari pas nanti resepsi, pokoknya kak Zena harus pilih gaun yang paling mewah." Celetuk Atharya.

"Hehehe iya iya Athar...!"

"Hahahaha yang mau resepsi siapa, yang repot siapa haduh!" Ariana malah geleng geleng kepala melihatnya.

-

-

-

Meeting bersama perusahaan Zalindra pun akhirnya hari ini di laksanakan dengan para petinggi perusahaan. Ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi Zalindra selaku pemimpin.

Zalindra bersama 5 orang pegawainya datang ke perusahaan Dewantara. Disana sudah ada Athala, papih Al, opah Arya, dan om Bastian "Wah jadi ini yang bernama pak Zalindra? Anda hebat anak muda." ucap opah Arya dengan bangga.

"Bapak berlebihan, saya masih pemula masih jauh sekali dibawah bapak!" ucap Zalindra dengan sopan.

Zalindra juga mengenalkan para pegawainya. Meeting besar pun dimulai cukup lama. Zalindra mendapatkan apresiasi dari para petinggi perusahaan, cara presentasinya sangat menarik. Mereka pun sudah saling menanda tangani surat kontrak.

"Terima kasih pak Alarich, pak Arya dan pak Athala sudah memberikan perusahaan saya kesempatan." ucap Zalindra.

"Sama-sama kami juga senang sekali. Oh iya, saya mengundang anda makan malam dirumah saya. Ajak juga ibu anda, nanti Ray akan menjemput anda di hotel." Ucap papih Al.

"Wah dengan senang hati, pasti ibu saya senang. Terima kasih banyak pak." jawab Zalindra dengan sumringah.

-

-

-

"Muka Zalindra kok seperti mirip seseorang yah tapi siapa?" kata opah Arya sembari memainkan jenggotnya.

"Mirip Zena, opah!" Celetuk Athala. Papih Al reflek menoleh dengar omongan Athala. "Nah iya betul, lihat hidung dan matanya mirip sekali dengan Zena. Apa jangan-jangan_"

"Ayo pah kita pulang udah jam 3, nanti kan malem ada acara!" papih Al mengalihkan pembicaraan. "Ah iya betul, papah juga udah capek banget Al, maklum umur!" Opah Arya malah cekikikan.

-

-

Acara makan malam pun akan dimulai sebentar lagi. Keluarga Dewantara sudah menunggu kedatangan Zalindra dan ibunya.

"Cantik banget istrinya aku!" Athala memeluk sang istri yang di balut dress muslim dengan riasan simple.

"Mas juga tampan!" CUP Zena perlahan sudah mulai bisa melihat, dia pun sudah jarang memakai tongkat kalau dirumah. Namun kalau keluar rumah, dia belum berani.

Keduanya turun ke bawah ke ruang makan, disana semua keluarga sudah kumpul, Zalindra dan ibunya ternyata sudah datang. Pandangan Zena tertuju pada wanita paruh baya. Jantungnya berdebar kencang, hingga dia memegang dada kirinya.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Athala "Enggak mas, enggak apa-apa kok!" Jawab Zena dengan gugup.

Athala mengenal kan Zena ke Zalindra dan ibu Kamila. Sebagai seorang ibu, perasaan Kamila campur aduk ketika bertemu Zena, tiba-tiba dia menitikan air matanya.

"Ibu kenapa? Kok nangis?" Tanya Zena.

"Ma-maaf, saya melihat kamu jadi teringat anak saya." ucap Kamila dengan terbata-bata. Papih Al dan Athala hanya bisa saling lirik. "Anggap saja saya seperti anak ibu." Jawab Zena.

Kamila makin merasa bersalah ketika Zena mengatakan seperti itu. Ingin rasanya dia memeluk Zena saat ini juga. Namun keadaannya tak memungkinkan. Zalindra juga senang sekali bertemu adik kandungnya yang sudah puluhan tahun.

"Anda juga kok nangis?" Zena juga heran melihat Zalindra.

"Eum maaf, saya juga jadi teringat adik saya!"

Mamih Aleesya mengalihkan obrolan yang canggung ini. Kini mereka sudah ada di meja makan sekarang. Seperti biasa papih Al pasti membicarakan bisnis, dibumbui celetukan Atharya dan Ariana yang membuat suasana di meja makan sangat berwarna.

Kebetulan opah dan omah tak jadi datang, karena asam urat opah Arya kambuh. Jadi hanya keluarga papih Alarich saja yang menyambut Zalindra dan ibunya.

Selesai acara makan malam, mereka mengobrol santai di ruang keluarga. Namun Atharya dan Ariana pamit duluan tidur karena besok mereka ada ujian. Alana masih ikut mengobrol disana.

"Bu Kamila, lebih baik kalian menginap di sini. Sudah malam juga, nanti bibi siapin kamarnya." kata mamih Aleesya.

"Terima kasih bu Aleesya." jawab Zalindra.

-

-

"Mas, kenapa yah waktu aku deket bu Kamila hati aku_"

"Kenapa sayang hati kamu?"

"Seperti ada ikatan batin mas!" Lirih Zena dengan menunduk lemas. Athala paham maksud perkataan istrinya dan langsung menarik Zena dalam pelukannya. "Itu perasaan kamu aja sayang." ucap Athala dengan lembut.

Zena tak membahasnya lagi dia makin mengeratkan pelukannya. "Sayang, apapun yang terjadi ke depannya, percaya sama aku yah." kata Athala.

"Iya mas!"

Athala langsung membalikan posisi "Udah malem mas tuh jam 11." Zena menunjukan jam di dinding.

"Terus kenapa? Emang ada yang larang hmmm." Athala mulai beraksi dengan mendusel-dusel istrinya dan membuka kancing piyama Zena dan melempar jauh piyamanya "Geli mas hihi..."

CUP

Atha mencium leher mulus putih itu dengan lembut dan menyesapnya hingga muncul kissmark. Tak lupa dua gundukan putih nan padat favoritnya. "Euugh mas...ahhh!"

"Cantik."

"Mas jangan di lihatin malu."

Keduanya larut dalam pertempuran panas yang membara, saling mencintai dan menikmati hingga keringat membasahi mereka berdua. "Arrgghhh...eugh!" Atha sudah menyemburkan pusakanya.

Dia ambruk sebelah Zena "Aku mau mandi ya mas biar subuh enggak mandi lagi dingin." Zena beranjak dari kasurnya dengan keadaan polos di susul sang suami.

Keduanya mandi bersama dan melakukannya lagi disana. Athala seolah tak pernah puas menyentuh istrinya yang semakin hari semakin cantik dan s*xy dimatanya.

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Adnan Az
semangat thor
Yusna Wati
Alhamdulillah athala masih hidup jg semangat ngikutin cerita selanjutnya
Yusna Wati
selamatkan athala klo peran utamamy meninggal gk seru
Malika Shareefaputri27
keren ♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!