NovelToon NovelToon
Sunda Manda

Sunda Manda

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Cerai / Murid Genius / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yourlukey

Joano dan Luna adalah dua remaja yang hidup berdampingan dengan luka dan trauma masa kecil. Mereka berusaha untuk selalu bergandengan tangan menjalani kehidupan dan berjanji untuk selalu bersama. Namun, seiring berjalannya waktu trauma yang mereka coba untuk atasi bersama itu seolah menjadi bumerang tersendiri saat mereka mulai terlibat perasaan satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourlukey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

"Anak bodoh! Bisa-bisanya jam segini tidur-tiduran!" Margaret berteriak setelah menyiram segelas air ke wajah Joano.

Joano yang terlelap seketika bangun dari tidurnya saat itu juga.

"Sejak kapan jam segini diizinkan pergi ke kamar dan malas-malasan?" Margaret melotot, wajahnya merah padam.

Setelah mendapat luka bakar di pahanya, Joano berniat untuk istirahat sebentar di kamar. Tetapi rasa kantuk itu tiba-tiba menyergap, hingga tanpa sadar membuatnya ketiduran.

"Bangun sekarang! Ada banyak belanjaan yang harus dibeli!"

"Kakiku sakit, Bu. Boleh nggak aku istirahat hari ini." Joano menggulung celana pendeknya sebelah kanan lalu menunjukkan luka bakarnya kepada Margaret supaya diberi keringanan, namun sayangnya itu tidak pernah terjadi. Apa pun keadaannya Joano harus bisa diperintah saat dia dibutuhkan.

"Nggak bisa!" Margaret menolak tegas. "Siapa suruh nggak hati-hati. Pergi ke pasar sekarang juga!"

Joano tidak bisa membantah. Anak itu segera melipat selimutnya lalu mengikuti Margaret ke ruang tengah untuk diberitahu barang apa saja yang harus dia beli.

Sepanjang perjalanan menuju pasar, Joano terus merintih kesakitan. Meski begitu dia tetap melangkahkan kakinya menghampiri satu penjual ke penjual lain untuk membeli kebutuhan yang telah diperintahkan padanya. Tidak sekali dua kali Joano menjadi pusat perhatian para pengunjung pasar karena cara berjalannya yang tidak biasa. Beberapa dari penjual saling berkasak-kusuk satu sama lain, beberapa dari mereka juga menanyakan keadaan Joano. Meski sudah berkata bahwa dirinya baik-baik saja, tapi banyak dari mereka tidak percaya dengan pengakuan anak itu.

Setelah menuntaskan pekerjaannya, Joano berniat langsung pulang ke rumah. Tapi langkahnya terhenti saat melihat sekumpulan anak-anak seusianya bermain di salah satu ujung gang.

Sebenarnya Joano sering melihat anak-anak itu bermain di sana, tapi dia tidak berani bergabung dan hanya menyaksikan mereka dari kejauhan. Namun entah mendapat dorongan dari mana, kali ini Joano memberanikan diri mendekati mereka. Sayangnya, keinginan untuk bermain bersama mereka hanya menjadi angan-angan Joano semata. Pasalnya begitu anak-anak itu melihat kedatangan Joano, mereka langsung memasang muka tak suka, memperhatikan Joano dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan sinis.

Entah karena tidak sesuai dengan standar mereka atau karena hal lainnya, anak-anak itu satu per satu membubarkan diri. Samar-samar Joano mendengar mereka saling berbisik dengan kawan di sebelahnya.

"Kata Mama nggak boleh main sama anak pemilik kafe itu."

"Dia beneran anak pemilik kafe? Kok kayak nggak pernah mandi, ya."

"Kata Mama kalau main sama dia bisa bawa sial."

"Aku nggak mau main sama dia, nanti diomeli Mama."

Joano hanya menundukkan kepala mendengar omongan-omongan itu. Yang dikatakan mereka memang benar adanya. Apalagi melihat tampilan dirinya saat ini, siapa yang tidak akan menjauh? Rambut lusuh, pakaian bau amis karena berjibaku dengan ikan saat membeli barang kebutuhan, juga tas jumbo yang dia seret untuk menaruh semua belanjaan. Orang-orang pasti mengira kalau dia habis memulung. Joano menyesal, lain kali dia tidak akan mendekati mereka lagi.

Beberapa detik kemudian kesedihan Joano lenyap ketika melihat seekor kucing datang menghampiri dan mengendus tas belanjanya.

“Kamu tahu ya kalau ada makanan di tas ini? Tapi maaf kalau nggak aku kasih, soalnya ini bukan punyaku. Nanti aku di marahi.” Joano meraih kucing itu dan mendekapkan ke pelukannya, mengelusnya dengan penuh kasih sayang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!