Against Heaven'S Destiny

Lin Tian mengerutkan kening. Apakah semua pelayan di keluarga Lin semuanya tidak memiliki mata dan mengira mereka tidak ada?

Dirinya adalah Tuan Muda dari keluarga Lin, Patriark dari keluarga Lin adalah kakeknya, jika ayahnya sendiri tidak meninggalkan keluarga Lin beberapa tahun yang lalu, dia pasti akan menjadi Patriark berikutnya.

Dia menggelengkan kepalanya, tak heran jika Lin Tian di masa lalu dan Lin Lin makan bersama. Keluarga Lin ini benar-benar berhenti menganggapnya sebagai keluarga.

Melihat Lin Tian tidak berbicara dan menggelengkan kepalanya. Juru masak perempuan menjadi marah.

"Jangan bilang kalau aku harus melakukannya untukmu. Jika kamu masih menjadi Tuan Muda keluarga Lin, aku mungkin akan mempertimbangkannya, tapi sekarang kamu adalah sampah dan aib keluarga Lin, jadi lakukan sendiri."

"Lebih baik pikirkan posisimu. Mungkin, mungkin jika kamu memohon dan berlutut padaku, aku mungkin akan berubah pikiran." Juru masak wanita itu memegang kedua tangannya di dadanya, memandang Lin Tian dan mengucapkan kata demi kata dengan kejam.

Lin Tian hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.

Kepala pelayan wanita ini bisa melakukan ini padanya pasti karena pengaruh keluarga Lin.

Lin Tian menggelengkan kepalanya karena sangat kecewa dengan keluarga Lin.

Setelah menggelengkan kepalanya, tidak ada lagi perubahan emosi di wajah Lin Tian. Dia menatap pelayan itu lagi dengan tenang tanpa emosi, dan mengambil satu langkah ke depan.

“Hei… Apa yang akan kamu lakukan? Jika kamu melakukan sesuatu padaku, aku bisa membuatmu menyesal seumur hidup!” Melihat Lin Tian berjalan ke arahnya, wanita itu tidak takut, dengan dukungan tetua Lin Zhong di belakangnya dan dengan status Lin Tian saat ini, apa yang bisa dia lakukan terhadapnya.

"Tamparan"

Terdengar suara tamparan keras di dalam ruangan.

Pelayan yang masih mencibir dan memasang ekspresi mengejek di wajahnya, tiba-tiba merasa seperti ada baja yang menghantam pipi kirinya.

Terjadi begitu cepat, sebelum pelayan itu sempat bereaksi, dia hanya merasakan hembusan angin di depan wajahnya, lalu seolah ada benda berat menghantam pipi kirinya, disertai beberapa gigi patah, dia terbang beberapa meter, dan berhenti setelah menabrak dinding di belakangnya.

Tubuh gemuk wanita yang beratnya lebih dari seratus kg itu terbang beberapa meter begitu saja.

Setelah terjatuh dan berhenti, wanita tersebut kaget dan kesakitan.

Dia tidak menyangka, bahwa Lin Tian yang selama ini dianggap sampah dan terbuang akan berani melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri.

Setelah bangun dari keterkejutannya, dia mencoba berdiri dan memarahi Lin Tian lagi. Bagaimanapun dia masih mendapat dukungan di belakangnya.

"Kamu benar-benar nak...." sebelum wanita itu menyelesaikan kata-kata kejamnya, dia melihat bayangan di depannya dan kemudian sebuah tangan mencengkeram lehernya.

Tangan itu sekuat penjepit besi, wanita itu berusaha sekuat tenaga melepaskannya, namun dia hanyalah manusia biasa dan pada akhirnya dia hanya bisa kecewa.

“Memahami posisiku? Aku adalah Tuan Muda keluarga Lin. Sedangkan kamu yang seorang pelayan tidak memahami kedudukanmu sebagai seorang pesuruh. Berteriak dan mengancam Tuan muda keluarga Lin-- ada harga yang harus dibayar." Suara dingin Lin Tian terdengar di dapur.

"Klik"

Setelah itu terdengar jelas suara patah tulang di dapur.

Hingga akhir, pelayan yang belum sempat menyelesaikan kata-kata kejinya, meninggal dengan leher patah dan mataterbelalak.

Lin Tian Tuan Muda dari keluarga Lin, yang dulunya pendiam dan menjadi sampah keluarga Lin akan sangat menentukan.

Dia juga tidak menyangka, meskipun tubuh Lin Tian masih menjadi Tuan Muda dari keluarga Lin, tapi jiwanya seperti pembangkit tenaga listrik berumur seribu tahun.

Jika dia mengetahuinya, mungkin dia tidak akan sebodoh dia saat ini dan nyawa yang berharga mungkin tidak akan hilang tidak berguna.

Tapi pelayan itu juga tidak tahu bahwa sebelum ini, Lin Tian telah mendengar percakapan antara Lin Zhong dan pelayan wanita ini, tetapi dia tidak menghentikannya dan menunggu untuk mengetahui informasi keluarga Lin dari pelayan wanita tersebut.

Lin Tian sebenarnya tidak berniat membunuh semut ini dan repot-repot mengotori tangannya, namun ia tidak menyangka bahwa semut ini tidak hanya tidak menghormati dirinya sendiri, tetapi ia juga menghinanya, hal ini benar-benar tidak bisa ditoleransi.

Nama Raja Abadi Lin Tian adalah hal yang tabu. Jika dia masih memiliki kekuatan di masa lalu, dengan sifat keluarga Lin saat ini, dia pasti akan langsung menggunakan tinjunya untuk memusnahkan keluarga Lin.

Tapi sekarang, dia harus memulai dari awal dan ada banyak orang dari keluarga Lin yang bisa menghancurkannya dengan mudah. Oleh karena itu, ia melakukan pendekatan dengan mencari informasi terlebih dahulu dan menentukan langkah selanjutnya. Sayang sekali juru masak wanita itu tidak menyadari posisinya.

Tidak ada gejolak emosi di wajah Lin Tian, membunuh seseorang seperti membunuh ayam.

Setelah mengambil uang yang diberikan Lin Zhong kepada wanita itu, Lin Tian melemparkan wanita itu ke samping seperti melempar ayam, lalu mencari makanan di dapur dan pergi.

Setelah meninggalkan dapur, banyak orang-orang dari keluarga Lin yang melihat dan mulai mengejeknya, memandang dirinya dengan jijik dan berkata buruk di belakang punggungnya.

Melihat pemandangan di keluarga Lin seperti ini, Lin Tian tidak pernah peduli dengan tatapan menghina keluarga Lin, dia hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan ke rumahnya yang bobrok dengan santai.

Setelah melihat sifat keluarga Lin terhadap dirinya, Lin Tian memutuskan untuk tidak lagi memikirkan keluarga Lin. Dengan kata lain, dia tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan keluarga ini sekarang.

Setelah memasuki kamar pribadinya, Lin Tian menemukan bahwa Lin Lin telah tertidur di tempat tidurnya. Dia meringkuk di tempat tidur, dilihat dari penampilannya saat ini, dia pasti sangat tertekan dan lelah selama ini. Namun dia tidak pernah berkata atau mengeluh terhadap dirinya sendiri.

Setelah kejadian di masa lalunya, Lin Tian tidak bisa lagi mempercayai siapa pun begitu saja, dia memutuskan untuk tidak memberikan apa pun kepada siapa pun. Tapi Lin Lin adalah satu, dia bisa memberikan apa saja padanya dan bisa dianggap sebagai keluarganya. Dia tidak pernah meninggalkannya selama bertahun-tahun, dia juga selalu berada di sisinya di saat-saat sulit dan dia tidak pernah meminta lebih.

Lin Tian merasakan perasaan hangat di hatinya dan tidak tahan untuk mengelus kepala gadis kecil itu.

Lin Lin yang tertidur merasakan gerakan tangan Lin Tian dan kemudian membuka matanya. Melihat Lin Tian di depan dengan lembut membelai kepalanya, Lin Lin segera bangun.

"Maaf Tuan Muda, Lin Lin ketiduran."

Lin Tian menggelengkan kepalanya, tersenyum dan memberikan makanan yang diambilnya dari dapur keluarga Lin kepada Lin Lin.

"Makan!"

“Dari mana Tuan Muda mendapatkannya?” Lin Lin terkejut dengan banyaknya makanan di depannya dan mau tidak mau bertanya.

“Bukankah aku sudah bilang bahwa aku akan mencari babi gemuk?”