NovelToon NovelToon
School Of Magic In Shadow Assassins

School Of Magic In Shadow Assassins

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Anime
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Muchlis sahaja

Bercerita tentang seorang anak yang bernama mugi yang terlahir sebagai rakyat jelata dan menjadi seseorang penyihir hebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muchlis sahaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bayangan kembali menghantui.

Leon kembali ke rumahnya, wajahnya berkerut kesal. "Sial!! Keter sialan!!" teriaknya dengan marah.

Kedua orang tua dari Leon yang mendengar teriakan dari Leon langsung datang menemui Leon. Ayah dari Leon bertanya kepada Leon. "Ada apa anak ku? Kenapa ada luka di pipi mu?"

Leon melihat ke arah ayahnya dengan ekspresi wajah yang kesal membalas perkataan ayah nya. "Ada orang yang namanya Keter ayah. Dia mengalahkan aku dan menyuruh aku meminta maaf kepada wanita yang membuat aku kesal!"

Ibu dari Leon yang mendengar itu begitu marah. "Apa!? Maaf!? Seorang bangsawan di suruh meminta maaf?"

Ayah dari Leon pun juga merasa kesal karena anak nya di suruh meminta maaf. Ayah dari Leon pun berkata. "Seorang bangsawan tidak ada yang namanya meminta maaf. Tenang saja anak ku, ayah akan melakukan sesuatu. Ayah akan membuat perhitungan kepada Keter, dan wanita itu."

Ibu dari Leon yang penasaran dengan sosok Keter langsung bertanya kepada Leon. "Leon, bagaimana sosok Keter itu? Apa dia teman sekolah mu?"

Leon langsung menjelaskan sosok Keter dengan berkata. "Aku tidak bisa melihat wajahnya, karena dia menggunakan topeng untuk menutup sebagian wajahnya. Lalu dia menggunakan jubah hitam ibu."

Ayah dan ibu dari Leon begitu terkejut mendengar penjelasan dari Leon, karena sosok itu mirip sekali dengan pembunuh bayangan yang menyerang di masa lalu.

Ayah dari Leon langsung berkata. "Jubah hitam? Apa dia itu pembunuh bayangan?"

Ibu dari Leon langsung menepis pendapat itu dengan berkata. "Tidak mungkin! Pembunuh bayangan itu sudah lama sekali bukan? Bisa saja dia itu orang lain yang menyamar menjadi pembunuh bayangan."

Ayah dari Leon langsung memikirkan sebuah rencana yang akan dia lakukan. Ayah dari Leon berkata. "Mungkin saja kau benar. Kau tenang saja Leon, ayah memiliki sebuah rencana. Kau tidak perlu meminta maaf."

Ayah dari Leon langsung tersenyum sinis.

Keesokan pagi nya sekolah pun dimulai. Melly pada saat itu sedang berbicara dengan seorang wanita yang memiliki ras elf. Wanita elf itu berkata. "Kau pahamkan Melly?"

Melly pun tersenyum dan membalas perkataan dari wanita elf tersebut. "Iya aku paham Nina. Aku sudah mengiranya bahwa dia telah bereinkarnasi. Aku hanya tidak menginga saja dia bereinkarnasi secepat itu."

Ternyata wanita elf itu bernama Nina. Nina yang mendengar Melly berkata seperti itu hanya tersenyum saja. Lalu Nina membalas. "Aku rasa hal yang menarik akan terjadi kembali."

Nina pun langsung menghilang meninggalkan Melly.

Di kelas, Rida sedang duduk di bangku nya bersama Zahra. Rida bercerita tentang diri nya yang diculik oleh seorang penculik dan di tolong oleh Keter. Zahra yang mendengar cerita dari Rida langsung berteriak karena terkejut dan berkata. "Benarkah!? Keter itu keren sekali!!"

Salah satu teman laki-laki dari Zahra dan Rida pun langsung berkata. "Iya keren sih, tapi apa kah itu benar kenyataan? Karena jika dia sekuat itu dan dari ciri-ciri nya dia seperti pembunuh bayangan di masa lalu, bukan nya pembunuh bayangan itu sudah tidak ada?"

Rida pun langsung meyakinkan teman laki-laki nya dengan berkata. "Itu benar!! Dia sangat keren. Aku melihatnya dengan mata kepala ku sendiri."

Satu kelas pun menjadi heboh karena cerita dari Rida tentang Keter yang di duga adalah sosok pembunuh bayangan. Mugi yang sedari tadi minum air berkata dengan suara hatinya. "Wah beritanya menjadi cepat tersebar ya. Tapi tidak apa-apa, karena itu terlihat keren."

Secara tiba-tiba, Oneal muncul memegang bahu dari Mugi sembari menangis dengan wajah konyol dan berkata. "Mugi!! Kenapa dia begitu akrab dengan laki-laki itu!!"

Mugi dengan ekspresi polosnya membalas perkataan dari Oneal. "Ah kau lagi."

Oneal pun dengan ekspresi konyol nya berkata. "Apa aku harus menghajar laki-laki itu?"

Oneal langsung berjalan menuju laki-laki tersebut. Akan tetapi, Mugi menarik tangan Oneal lalu berkata. "Itu tidak boleh."

Oneal pun dengan kesalnya berkata. "Lepaskan aku!"

"Tidak."

"Lepaskan!!"

"Tidak akan."

Seisi kelas pun tertawa melihat tingkah dari Oneal.

Dan tidak lama setelah itu itu, Leon memasuki kelas dan langsung menuju ke tempat duduk dari Rida. Leon berkata kepada Rida. "Kau beruntung sekali. Tapi nanti kau tidak akan lepas dari ku."

Rida pun tersenyum dengan rasa percaya diri. "Apa pun nanti rintangan nya, aku akan menghadapi nya."

Leon langsung tersenyum sinis dan menjawab perkataan dari Rida. "Kita liat saja nanti. Semoga saja kau tidak menyesali ucapan mu itu."

Leon pun langsung pergi ke tempat duduknya. Mugi yang melihat Leon dan Rida langsung tersenyum. Mugi berkata dengan suara hatinya. "Ya mau bagaimana lagi, aku akan melihat apa yang akan di lakukan Leon."

Oneal dengan ekspresi polosnya berkata kepada Mugi. "Mugi."

Mugi membalas perkataan dari Oneal. "Hmm."

Oneal langsung berkata. "Sepertinya aku memiliki banyak saingan."

Mugi langsung menatap Oneal dengan ekspresi polosnya. "Hah!!" ucap Mugi pada saat itu.

Melly pun memasuki kelas. Seperti biasanya, Melly selalu tersenyum kepada seluruh muridnya. Melly berkata kepada muridnya. "Wah, sepertinya kalian terdengar heboh sekali ya."

Salah satu murid pun langsung menjawab perkataan dari Melly. "Itu benar guru, karena ada sosok Keter yang mirip dengan pembunuh bayangan guru. Apa guru percaya Keter itu pembunuh bayangan?"

Melly yang mendengar perkataan muridnya tadi langsung berkata dengan suara hatinya. "Ooh, dia sudah memulai aksinya ya."

Melly pun langsung menjawab perkataan dari muridnya. "Mungkin saja tidak, karena pembunuh bayangan itu sudah lama sekali. Jadi itu tidak perlu di pikirkan."

Mugi tidak mendengarkan perkataan dari Melly. Mugi hanya melihat Melly dengan begitu fokus dan berkata dengan suara hatinya. "Dia begitu imut. Aku tidak bisa melepas pandanganku."

Di sisi lain, ada seorang laki-laki yang bernama Rus sedang membaca koran tentang pembunuhan yang terjadi di sebuah gedung. Pembunuhan yang di lakukan oleh Keter. Rus tersenyum dan berkata. "Jadi tugasku hanya perlu pura-pura menjadi Keter palsu dan membunuh orang ya. Itu mudah sekali. Baiklah, ayo kita mulai permainan ini."

Di malam nya, Rus berada di rumah Leon duduk bersama ayah Leon, ibu Leon, dan Leon. Ayah dari Leon berkata. "Ini jubah hitam dan topeng untuk mu. Lakukan pembunuhan atas nama Keter, agar Keter tau sedang bermain-main dengan siapa."

Rus pun langsung menjawab perkataan dari ayah Leon. "Jika aku bertemu dengan Keter yang asli bagaimana?"

Ayah Leon langsung tersenyum dan berkata kepada Rus. "Kau tidak perlu takut. Kau tidak sendirian."

Rus tersenyum dan langsung menjawab. "Baiklah."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!