Sinopsis :
Viona, seorang wanita mandiri dan cerdas mendapati dirinya masuk ke tubuh siswi SMA yang manja dan sudah bersuami. Dia langsung mengetahui bahwa dirinya masuk ke tubuh Emilia Vivian. Suami Emilia orang terkaya dan berkuasa di kota bernama Agam Revandra Graha.
Awalnya kehidupan Emilia hanya berkutat pada Agam. Dirinya sering stres dan frustasi karena Agam tidak pernah mencintainya, padahal cintanya begitu besar pada Agam. Sekarang, dengan adanya jiwa Viona di tubuh Emilia, sikap Emilia berubah. Emilia sudah tidak tertarik lagi dengan suaminya. Emilia memilih mengurus kehidupan pribadinya dan berhenti mengemis cinta pada Agam. Perubahan sikap Emilia membuat Agam mulai tertarik padanya.
Emilia menjadi siswi popular yang banyak di taksir teman sekolahnya maupun pria lain, terlebih hanya orang tertentu yang tau kalau Emilia sudah bersuami. Hal itu membuat Agam semakin resah. Dengan berbagai cara, Agam akhirnya mendapatkan malam pertama Emilia yang sering kali Agam tolak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25 : Baru Sadar Adanya Perubahan
"Emilia, Kamu berani teriak padaku? Ingat, Kembali tidaknya Kamu ke tubuhmu, semua tergantung Aku," balas Viona.
"Dasar Jahat!" Emilia tidak mau kalah.
"Terserah Kamu bilang Aku jahat atau apa, yang jelas untuk sekarang Aku belum siap mati. Emilia, mengertilah, kasihanilah Aku. Aku ingin hidup tapi tiba-tiba mati, sementara Kamu ingin mati tapi belum saatnya."
"Aku peringatkan sekali lagi, jangan ambil suamiku dan semua milikku."
Peringatan Emilia begitu tegas hingga membuat Viona tidak bisa bicara lagi. Permainan takdir apa yang sedang Tuhan berikan untuk Viona hingga Viona harus hidup di tubuh Emilia dan perlahan tidak ingin kehilangan semua hal yang seharusnya menjadi milik Emilia. Apakah Tuhan akan mendengar doa Viona jika suatu saat Viona serakah. Jika suatu saat dirinya tidak ingin kehilangan Agam dan semua milik Emilia. Entahlah, Viona juga tidak tau harus bagaimana.
Jiwa Viona yang masih berada di tubuh Emilia tiba-tiba terbangun. Dia melihat jam dinding di UKS menunjukan sebentar lagi pukul dua siang, artinya jam pulang akan segera tiba.
"Ternyata Aku tertidur selama dua jam. Aneh, kenapa Aku sudah dua kali bertemu Emilia asli dalam mimpi?" Emilia bergumam sendiri.
Dia pun bangkit dari tempat tidur. Emilia keluar dari UKS menuju kelas. Semua murid di kelas 12 E dan murid lain bersiap pulang. Emilia mengetuk pintu kelas dan permisi pada guru yang mengajar di jam terakhir. Guru sudah tau Emilia tadi di UKS. Guru pun mempersilahkan Emilia masuk untuk mengambil tasnya.
"Murid-murid, ingat, kumpul PR Matematika besok, tanggal 14 Juli," ucap guru mengingatkan.
"Baik, Bu," jawab murid kelas 12 E serentak.
Sontak Emilia terdiam. "Besok tanggal 14 Juli? Hari ulang tahunku ke-25 tahun," batin Emilia."Tak ku sangka, sebelum berusia 25 tahun, Aku sudah mati. Semua karena ulah Alex. Aku akan mengirimu ke penjara, Alex. Akan ku rebut posisi pimpinan yang Kamu inginkan, lalu ku buat hidupmu sengsara," batin Emilia. Sekarang, Emilia memiliki tujuan pasti setelah hidup untuk kedua kalinya.
***
Agam sudah lebih dulu tiba di parkiran. Tidak lama setelah itu, Emilia datang. Melihat Agam dari kejauhan membuat Emilia teringat perkataan Emilia asli dalam mimpinya tadi. "Apa benar Aku tidak ikhlas berpisah dari Agam?" tanya Emilia dalam hatinya.
Agam baru menyadari keberadaan Emilia yang hampir mendekatinya. Wajah Agam terlihat penuh tanya. Agam teringat perkataan Panji tadi, waktu dirinya hendak pergi menjemput Emilia di sekolah.
"Setau Saya, Nyonya Emilia tidak terlalu pandai berenang, tapi kenapa dia bisa dapat nilai sempurna saat pelajaran olahraga renang? Nyonya Emilia juga tidak bisa menyanyi dan bermain musik, tapi dia mendapat nilai sempurna pelajaran seni musik. Apakah Nyonya Emilia belajar dua hal itu diam-diam? Jika Nyonya Emilia sudah lama bisa berenang, kenapa dia pingsan dan lemas di dalam kolam renang saat mencoba bunuh diri?" ucap Panji tadi.
"Benar kata Panji, Aku tau semua tentang Emilia walaupun dulu Aku selalu mengabaikannya. Kapan dia belajar berenang, menyanyi dan bermain piano? Tidak mungkin kan dia langsung jago hanya dalam dua tiga hari?" batin Agam.
"Sikapnya juga aneh setelah sadar. Kata dokter Orlando, dia sempat mengalami henti jantung saat bunuh diri waktu itu. Tapi tiba-tiba jantungnya kembali berdetak sampai seperti sekarang. Emilia, apa yang terjadi padamu? Kamu bukan Emilia yang dulu, tapi entah kenapa Aku tertarik pada dirimu yang sekarang," batin Agam. Agam mulai curiga terhadap perubahan sikap Emilia.
"Sayang, Kamu kenapa? Kok melamun?" tanya Emilia.
"Tidak papa. Emilia, apa rencana mu lusa?" tanya Agam.
"Tidak ada, kenapa?"
"Karena lusa hari Minggu bagaimana kalau Kita jalan-jalan ke taman hiburan, Kamu mau?"
"Mau, mau," jawab Emilia antusias.
Jawaban itu membuat Agam semakin heran. Emilia yang dulu sangat benci di bawa ke taman hiburan, katanya taman hiburan di peruntukan untuk bocah kecil biasa. Emilia yang hidup bagai putri raja, tempat hiburan yang tepat untuknya adalah luar negeri, pantai, berbelanja barang mewah dan mengunjungi tempat-tempat wisata terkenal. Sikap manja dan sombong Emilia yang seperti itu menjadi salah satu penyebab Agam ilfeel padanya.
"Kamu yakin? Bukankah Kamu benci tempat itu?" tanya Agam memastikan.
"Tidak, Aku suka, Aku ingin seharian mencoba banyak permainan," jawab Emilia lagi dengan antusias.
Emilia tidak sadar kalau dalam ingatan Emilia asli taman hiburan adalah tempat hiburan yang tidak di sukai oleh Emilia asli. Mungkin karena Emilia memiliki dua ingatan yang berbeda, membuat dirinya kadang lupa dengan ingatan sang pemilik tubuh.
"Emilia, apa mungkin sejak awal ini bukan trikmu? Sikapmu berubah bukan karena trik atau strategi untuk menarik perhatianku, tapi ... Atau jangan-jangan Kamu kerasukan?" batin Agam, curiga.