Oswald Steinwech, pria misterius yang selalu menjadi buronan aparat kepolisian karena kasus-kasus pembunuhan brutal yang di tuduhkan terhadap dirinya, membuat Oswald harus berpindah-pindah tempat tinggal!
Beberapa bisnis ilegal yang ia kelola bahkan terancam tumbang karena pengkhianatan dari rekan kerja juga sahabat dekat, pria berwajah pucat itu bahkan tak lagi mampu mempercayai orang-orang yang semula menjadi kaki tangan baginya!
Menghilang sementara waktu merupakan cara terbaik bagi Oswald untuk bisa kembali menata kehidupannya yang selalu berantakan! hingga akhirnya seorang gadis muncul dalam kehidupan Oswald!
Keceriaan serta ketegaran dari diri Reyna dalam menapaki alur kehidupan seorang diri justru membuat Oswald mengubah pandangan perihal kehidupan yang ia lalui! Reyna yang awalnya tampak menyebalkan di mata Oswald, kini justru menjadi gadis istimewa yang mampu mendobrak kebekuan hati Oswald,
Akankah Oswald menemukan kedamaian hidup bersama Reyna????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Rumit!!
Senyum indah yang terlampir di bibir Paula sama sekali tak luntur saat sosok Frederick terduduk dan menikmati hidangan di samping tubuhnya.
"Bagaimana menurutmu my masterpiece??"
"A-apa??"
"Masakan ku, bagaimana rasanya??" telapak tangan Paula kembali tergerak dan menambahkan lauk di atas piring sang kekasih.
"Ee-ini, aku sungguh menikmati nya!" Frederick mengangguk dengan raut wajah yang cukup canggung dihadapan kedua orang tua Paula.
"Frederick!! kenapa kau masih saja kaku seperti ini dihadapan calon istri mu sendiri, Nak??"
"Ibu, aku hanya sedikit terbebani karena memikirkan pekerjaan!"
"Aaaaaghh!!! bagaimana perkembangan kasus pembunuhan itu nak Frederick?? apa sudah ada titik temu perihal sang pelaku??" Tuan Beldiq Fernandes akhirnya turut bersuara dan menatap sang calon menantu dengan raut wajah penuh tanya.
"Semua masih belum jelas paman, itulah kenapa saya cukup sulit untuk meluangkan waktu bersama Paula akhir-akhir ini karena masih harus melakukan beberapa penyelidikan dengan team!"
"Paman mengerti! Paula memang cukup kekanakan bukan??"
Frederick tertunduk dengan senyum tipis hingga membuat Paula mencubit area lengan tangannya.
"Sudah lah babe!! ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan padamu! come with me!!"
Paula yang tiba-tiba menarik pergelangan tangan nya seketika membuat Frederick beranjak dan meninggalkan meja makan.
****
Dan diriku kembali ke tempat ini??
Oswald memicingkan mata, ia memperhatikan suari rambut panjang Reyna yang kini tampak indah dalam tangkapan mata,
"Sekali lagi terima kasih Tuan Oswald! Anda-, bahkan kembali mengantar saya pulang!"
"Meski hanya dengan berjalan kaki?"
Pergerakan tangan Reyna terhenti, ia kembali fokus menatap Oswald yang tiba-tiba mengungkung tubuhnya dengan wajah datar.
"Itu sama sekali tak menjadi masalah bagi saya! niat baik Anda untuk memastikan saya tiba di apartemen dengan selamat-, itu jauh membuat saya terpesona daripada sekedar memberi tumpangan menggunakan mobil mewah tapi Anda merendahkan orang yang Anda bantu!" Reyna mendorong lengan Oswald hingga pria itu kembali menegakkan postur tubuh.
Apa maksudnya??
"Apa seseorang pernah merendahkan dirimu??"
Kalimat pertanyaan dari lisan Oswald seketika membuat pergerakan jemari tangan Reyna melambat, gadis itu tertunduk sebelum akhirnya berpaling dan menatap sang pria.
"Mmmmm-, haruskah Anda menanyakan hal itu?"
"Aku-, tertarik untuk mengetahui hal kecil tentang dirimu! Entahlah!! tapi-, kurasa diriku membutuhkan teman dekat seperti mu,"
Astaga!!! apa yang sebenarnya yang ku katakan??? kenapa diriku jadi aneh seperti ini??
Oswald memalingkan wajah, pria itu justru kebingungan atas perkataan yang terlontar dari bibirnya sendiri.
"Teman dekat?? apa Anda yakin?? kau sendiri yang berkata bahwa saya ini gadis aneh juga tolol!! kenapa sekarang Anda justru ingin berteman dengan saya??"
"Mungkin aku bisa memanfaatkan gadis tolol seperti mu, Rey!!"
"Hanya orang-orang berkelimpahan harta yang biasanya memanfaatkan bahkan mengkambing hitamkan orang lain demi kepentingan mereka!"
"Benarkah??"
"Setidaknya itulah yang saya tahu! mereka bahkan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain hanya karena rasa cemburu! sungguh menjijikan bukan?"
"A-apa??"
"Lupakan saja, saya hanya membual!!" Reyna terkekeh dan akhirnya pintu apartemen terbuka karena pergerakan dari jemari tangannya.
"Perkataan mu itu selalu saja membingungkan, dummy!!!"
"Saya memang manusia yang rumit! jadi Anda jangan ambil pusing!!" kalimat ketus yang kembali terlontar dari bibir Reyna seketika membuat Oswald bungkam.
Apa sebenarnya yang terjadi pada masa lalunya? kenapa raut wajahnya berubah sangat drastis begini?
"Bisakah aku menginap di apartemen yang sempit ini??" Oswald berucap datar, pria itu juga terlihat celingukan saat berhasil menerobos masuk ruangan tanpa persetujuan Reyna.
Astaga!!! kenapa dia justru meminta hal yang bukan-bukan??
Reyna pun melangkah cepat serta mengekor pada langkah kaki Oswald yang telah lebih dulu menapakkan kaki di dalam apartemen.
"Anda harus pulang Tuan!!"
"Bagaimana jika aku menolak??"
Oh Tuhan!!! sepertinya diriku kembali dalam masalah!
"Saya akan mengusir Anda!!"
Oswald terkekeh, pria berkaki panjang dengan wajah dingin nan tampan itu justru dengan sengaja mendaratkan tubuh diatas ranjang sederhana milik Reyna,
"Hyaaakk!!! Tuan Oswald!!!"
"Apa??"
"Bangunlah!! setidaknya bersihkan dirimu terlebih dahulu!!! jangan membawa debu dari luar ke atas tempat tidur ku!!"
"Jadi kau mengizinkan diriku untuk menginap??"
"A-apa?? tidak!!!"
Oswald kembali menahan gelak tawa saat mendapati raut wajah panik dari Reyna.
*****
'Jadi kau masih menyimpan perasaan mu pada Frederick?? ayolah Reyna!! kau ini bukan gadis yang bodoh bukan?'
💜'Aku ini memang gadis bodoh Ve-, kau tahu kan pendidikan ku tak setinggi dirimu??'
'Kenapa kau berkata seperti itu, Rey!?"
💜'Tak apa! lupakan lah! lebih baik kau segera kembali bekerja! kita bertemu lagi nanti malam di persimpangan biasa!'
Reyna ..., apa aku mengecewakan dirimu?
Frederick seketika menahan pergerakan Paula, namun sang calon istri lagi-lagi membekap lisan dengan menempelkan bibirnya.
"Mmmmpphh -, tidak Paula! tolong jangan seperti ini!"
"Why???"
"Aku-, aku hanya tak ingin jika keluargamu sampai melihat kita!"
"Apa salahnya Frederick?? mereka pasti juga memahaminya, terlebih-, mereka juga pernah muda bukan?" Paula kembali menubruk tubuh sang kekasih dan lagi-lagi memagut bibir Frederick.
"Paula tolong hentikan!!! aku sungguh merasa tak nyaman atas sikap mu ini, apa kau tak memahami hal itu??"
Bentakan kasar dari Frederick seketika membuat Paula membeku, buliran air mata seketika jatuh begitu saja tanpa permisi.
"Frederick!! what's wrong?? it's me!??"
"Aku-, entahlah!! pikiran ku hanya sedang kacau sekarang!"
"Apa semua ini karena Reyna???"
"Jangan menautkan Reyna dengan masalah kita!" Frederick mendengus kesal dan akhirnya memilih untuk menunduk demi meredam amarah.
"Aku tak pernah ingin membawa Reyna dalam hubungan kita, Frederick!! tapi sikap mu akhir-akhir ini! kau lebih memihak pada Reyna daripada diriku!!! apa kau lupa bahwa aku ini calon istri mu, Frederick!!" Paula turut meninggikan dengan dada yang naik turun karena rasa kecewa.
Apa benar diriku terlalu memihak Reyna? aku bahkan selalu mengkhawatirkan dirinya belakangan ini, ada apa denganku? bukankah diriku sendiri yang memutuskan untuk menerima untuk bertunangan dengan Paula? kenapa sekarang jadi rumit seperti ini?
****
'Can i kiss you??'
💜'Jaga lisanmu Tuan!!!'
'Why!??'
💜'Karena saya sangat membencimu!!'
'Benarkah apa kau yakin?! kenapa kau membenciku!?'
💜'Saya tahu semuanya!!! Anda adalah seorang pembunuh, dan saya sungguh tak bisa mentoleransi akan hal itu!!'
"Dummy!!!" tubuh Oswald tersentak, pria itu seketika menghela nafas dalam saat ia menyadari bahwa ia tengah terbaring di ranjang besar kediaman Tuan Gregory.
Hanya mimpi? aku beruntung Tuhan!
"Tunggu-, sejak kapan kau berhubungan dengan Tuhan, Steinwech??" telapak tangan Oswald kembali tergerak serta memukul kepala nya sendiri.
Tok tok tok!!
"Astaga!!! kenapa berisik sekali!!"
Oswald mengusap kasar area wajahnya saat terdengar bunyi ketukan pintu secara beruntun, tak berselang lama Dunwick pun tampak muncul dan seketika berdiri dengan kepala tertunduk dihadapannya.
"Katakan!!!"
"Tuan Muda, Tuan Gregory telah menunggu Anda! beliau meminta supaya Anda lekas turun setelah membersihkan diri,"
"Hanya itu??"
Dunwick kembali mengangguk dengan santun sebelum akhirnya meninggalkan ruangan pribadi dari sang putra majikan.
Sepertinya orang tua itu marah padaku! apa dia benar-benar mengirim orang untuk membuntuti ku semalam??
Alis Oswald pun menukik tajam, pria itu seketika meraih ponsel dan melakukan panggilan terhadap seseorang.
Jawab panggilan ku bodoh!!!
'Mmmm-, siapa??'
"Hey!!! are you alright??" Oswald menampilkan raut wajah panik tatkala mendapati jawaban dari seberang sambungan.
'Apa ini kau, Tuan Oswald?!'
"Yess, iam!! tapi tolong dengarkan aku-, Dummy!!! tolong jangan kemanapun untuk hari ini! tetaplah di apartemen mu, dan segera hubungi diriku jika terjadi sesuatu!! apa kau mengerti??"
Apa maksudnya?? apa benar ini Tuan Oswald?? sejak kapan aku menyimpan nomornya?
Reyna menyibak selimut, ia mencoba untuk melebarkan matanya yang masih saja menyipit karena rasa kantuk demi bisa memperhatikan dengan seksama layar ponsel miliknya.
'Hey!!! Dummy!! gadis tolol!! apa kau mendengar perkataan ku??!'
Astaga!! dia bahkan selalu mengumpat bahkan dalam sambungan telepon sekalipun!!
"Iya Tuan!!! aku mendengar mu!! kau ini sungguh berisik sekali!!"
'Ingat!!! jangan kemanapun! aku akan menjemputmu!'
"Aaaaaghh!!! aku benci pria aneh ini Tuhan!!" Reyna kembali berceloteh saat Oswald memutuskan panggilan secara sepihak.