Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guru dan Murid
Keesokan harinya mereka semua mempunyai aktivitas yang berbeda. Wang Tian memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitaran desa. Boqin Feng beserta istrinya kembali ke ladang dan Boqin Changing pergi ke hutan untuk memanen rumput naga.
Pada perjalanannya kali ini Wang Tian cukup banyak bertemu dengan para penduduk desa. Ketika dia berkata bahwa dia kenalan dari Boqin Feng, penduduk desa semakin antusias. Mereka tidak menyangka Boqin Feng mempunyai kenalan seorang pendekar.
Dari situlah Wang Tiang mencoba menggali latar belakang Boqin Changing. Akan tetapi apapun yang didengarnya dari penduduk desa sangatlah normal terkait Boqin Changing. Para penduduk desa tentunya sangat mengenalnya. Bahkan Wang Tian berjumpa dengan dukun bayi yang membantu persalinan Ehuang Baiye saat melahirkan Boqin Changing.
Keraguan Wang Tian terhadap Boqin Changing telah sepenuhnya hilang. Boqin Changing jelas anak dari Boqin Feng. Dia juga jelas bukan siluman tua yang berhasil berubah wujud menjadi manusia. Satu-satunya hal yang masih membingungkannya adalah bagaimana Boqin Changing sudah sekuat itu di usia muda? Apakah kemampuannya adalah bakat yang diberikan oleh dewa? Jika seperti itu apakah pantas bagi sektenya yang kecil untuk mengajak anak berbakat dewa seperti Boqin Changing?
Seusai puas berkeliling, Wang Tiang memutuskan untuk kembali ke rumah Boqin Feng. Dia melihat Boqin Feng telah selesai berladang dan sedang duduk-duduk di depan rumah seperti sedang menunggu seseorang. Istrinya dan Boqin Changing sedang berada di dapur untuk menyiapkan makan siang.
Boqin Feng yang melihat Wang Tian sudah pulang kemudian mengajaknya duduk bersama. Obrolan-obrolan ringan pun kembali terjadi di antara mereka sampai Boqin Feng mengutarakan keinginannya.
"Saudara Tian, dulu waktu kecil aku ingin sekali menjadi seorang pendekar. Namun karena keterbatasan bakat dan sumber daya aku mengurungkan niatku tersebut. Chang'er sepertinya lebih berbakat dariku. Namun selama ini dia hanya belajar beladiri dari buku." Boqin Feng memulai percakapan terkait anaknya. Dia kemudian melanjutkan ceritanya lagi.
"Jika berkenan apakah Saudara Tian mau mengangkat Chang'er sebagai murid? Saudara Tian tenang saja. Walaupun kami tidak kaya, kami masih mempunyai ladang. Jika Saudara Tian mau mengangkat Chang'er sebagai murid, aku berjanji setengah hasil ladang kami akan kami kirimkan ke sekte."
Wang Tian terkejut mendengar permintaan Boqin Feng. Awalnya justru dia yang akan memohon kepada ayahnya agar mau mengijinkan anaknya menjadi muridnya. Namun takdir berkata lain, ayahnya malah yang meminta agar Boqin Changing berguru padanya.
"Terkait hal itu, aku juga sebenarnya tertarik menjadikan anakmu Saudara Feng untuk menjadi muridku. Namun keputusan tersebut ada baiknya ditanyakan kepada Boqin Changing. Untuk terkait bayaran Saudara Feng tidak usah membayar sedikitpun. Percayalah bakat besar Chang'er adalah anugerah untuk sekte kami."
"Oh syukurlah jika begitu. Sebuah kebanggaan bagiku anakku benar benar akan berguru di sekte. Chang'er kemarilah." teriak Boqin Feng kemudian memanggil anaknya.
Boqin Changing yang sedang membantu ibunya di dapur segera datang ke tempat ayah dan gurunya berbincang.
"Nak ada yang ingin Paman Wang Tiang dan Ayah sampaikan kepadamu. Silahkan Saudara Tian." ucap Boqin Feng
Wang Tian yang memang sangat berkeinginan merekrut Boqin Changing ke sektenya kemudian menyusun kata kata untuk menarik hati calon muridnya.
"Chang'er, aku dan ayahmu sudah sepakat. Agar beladirimu semakin berkembang ada baiknya kamu masuk ke sekte beladiri. Jika kamu berkenan kamu bisa menjadi muridku. Percayalah aku akan memberikan segala ilmu yang aku punya dan sumber daya terbaik untukmu." ucap Wang Tian mantap.
Boqin Changing justru terdiam mendengar permintaan gurunya tersebut. Dia bahkan belum menjalankan rencananya namun gurunya justru sudah menawarinya untuk menjadi muridnya
Melihat Boqin Changing hanya terdiam dan tidak memberikan jawaban, Wang Tian merasa tawarannya kurang menarik. Namun saat Wang Tiang akan menaikkan tawarannya tiba tiba Boqin Changing telah bersujud tiga kali di depannya.
"Murid memberi hormat kepada guru."