NovelToon NovelToon
Alucard

Alucard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Dikelilingi wanita cantik / Vampir / Harem / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rivky

Alucard, seorang pemuda berusia 21 tahun yang hidupnya berubah total setelah mengalami kejadian misterius. Suatu pagi, ia terbangun dan menyadari bahwa tubuhnya telah berubah drastis—kekuatan nya meningkat, dan ia mendapati dirinya haus akan darah. Tanpa ingatan yang jelas tentang apa yang terjadi, Alucard menemukan dirinya perlahan-lahan berubah menjadi seperti vampir. Kebingungan dan ketakutan menguasai dirinya saat ia mencoba memahami situasi aneh yang menimpanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

"Inkuisisi?" gumam ku.

"Oh!" Lucy tiba-tiba bertepuk tangan, terlihat terkejut. "Tuan Suami tidak tahu? Sudah berapa lama kamu menjadi vampir? Jangan bilang kamu baru saja menjadi vampir?" Nada bicaranya terdengar netral, meski jelas ia mencoba mengejekku.

"Aku tidak menyangka putri Keluarga Ravenclaw punya suami kampungan," celetuk wanita di sebelah Lucy, menambah ejekan.

"Apakah ini cara kalian memprovokasi ku? Kekanak-kanakan sekali," jawabku dengan jujur.

"Hah?" Lucy tampak terkejut. Aku menyadari wanita itu juga terkejut, tapi aku mengabaikannya. Mereka mungkin mengira aku akan marah.

"Aku bisa mengerti jika bayi baru lahir pasti cara berbicara nya kekanak-kanakan, tapi kamu adalah vampir yang sudah tua, bukan? Kenapa begitu banyak bacot? Apa kamu sedang menstruasi? Atau wanita disebelah mu tidak cukup memuaskan mu?" Ucapku

Luna tak sengaja tertawa kecil, namun segera mengembalikan ekspresinya yang anggun.

Senyum Lucy mulai memudar. Topengnya perlahan jatuh, memperlihatkan sifat aslinya. "Apakah kamu ingin mati, Nak?" ucapnya dengan nada marah dan agresif.

"Lucy, kamu tahu di mana kamu sekarang, kan?" Luna berbicara dengan senyum yang menampilkan semua gigi taringnya.

Udara tiba-tiba menjadi berat. Lucy bisa merasakan niat membunuh yang memenuhi mansion, membuatnya berkeringat dingin. Menyadari kebodohan yang baru saja dilakukannya, ekspresi Lucy berubah drastis. Dengan senyum lembut, ia berpura-pura batuk.

"Aku minta maaf atas kekhilafan tadi, Nona Luna."

Niat membunuh itu lenyap seolah tak pernah ada, namun atmosfer tegang tetap menyelimuti ruangan.

Aku harus mengakui, dia cepat mengendalikan emosinya—seperti yang diharapkan dari vampir yang lebih tua.

"Luna, apa itu Inkuisisi?" tanyaku, mengabaikan Lucy dan berbicara langsung kepada Luna.

"Inkuisisi adalah organisasi yang dibentuk oleh Gereja Vatikan; mereka melatih manusia untuk memburu vampir yang menyebabkan kekacauan di dunia manusia. Mereka menggunakan senjata air suci yang diberkati dan melantunkan ayat-ayat Alkitab untuk memberikan kerusakan permanen pada pikiran vampir."

"Oh, jadi mereka adalah pemburu vampir," kataku ringan. Mengapa aku tenang? Sederhana saja, tidak ada gunanya memikirkan masalah yang belum terjadi; kamu hanya akan stres mencoba mengendalikan hal-hal yang berada di luar kendalimu.

Pada akhirnya, kamu hanya akan menjadi paranoid dan stres. Yang perlu aku lakukan sekarang adalah belajar lebih banyak tentang dunia ini dan perubahan dalam diriku. Bagaimanapun, aku masih bayi yang baru saja lahir kembali.

"Ya," Luna mengangguk.

Aku mendekati telinga Luna dan bertanya, "Aku sudah mencoba di kamarku, salib Yesus tidak berpengaruh padaku. Jadi, apakah aku kebal?"

"Kamu tidak kebal terhadap senjata gereja. Apa yang kamu miliki di kamarmu hanyalah barang biasa. Senjata yang digunakan oleh gereja diberkati oleh PAUS sendiri"

Gereja, ya? Aku tak bisa menahan rasa penasaran. Gereja sudah ada selama ribuan tahun, jadi organisasi yang bekerja untuk gereja pasti memiliki banyak pengaruh di dunia.

"Nona Luna, apakah kamu akan menerima permintaanku?" tanya Lucy.

Luna menatap Lucy dan menjawab, "Tidak. Ini wilayahku, dan aku tidak menerima vampir lain, bahkan jika Inkuisisi datang; aku dan keluargaku bisa mengatasinya."

Hmm, kurasa ini keputusan yang salah. Aku tidak memiliki banyak pengetahuan tentang situasi keseluruhan, tapi satu hal yang bisa kukatakan adalah aku tidak seharusnya mempercayai Lucy. Aku merasakan kejanggalan setiap kali melihatnya. Aku sudah tahu.

"Sayang, kenapa kamu tidak memberi izin pada teman kita ini?"

"Sayang?" Luna menatapku dengan mata bertanya.

Aku hanya tersenyum padanya. Dia menatapku bingung, tapi akhirnya mengangguk, seolah mempersilahkan ku untuk melakukan apa pun yang aku mau.

"Lucy, berapa banyak vampir yang ingin kamu bawa ke wilayah istriku?" tanyaku padanya.

Dia mengevaluasi aku sejenak dan menjawab, "Lima puluh vampir."

"Oh, itu terlalu banyak. Apakah mereka semua keturunanmu?"

"Mereka adalah budakku."

"Jadi begitu, kamu ingin melindungi dirimu dari Inkuisisi, kan? Kami menerima permintaanmu, tapi…" Aku melihat ke arah Kaguya yang berdiri di belakang sofa. Setelah mengatakan beberapa kata, Kaguya menghilang dan kembali beberapa detik kemudian dengan membawa peta kota.

Aku meletakkan peta di atas meja, dan dengan pensil yang dibawa Kaguya, aku menggambar sebuah lingkaran besar di peta.

"Jauhkan antek-antek mu dari lingkaran ini," kataku sambil menunjukkan lingkaran yang mengelilingi mansion Luna dan rumahku yang entah kenapa cukup dekat dengan mansion keluarga Ravenclaw ini.

Lucy melihat lingkaran di peta dan menganggukkan kepalanya. Dia menatap Luna sejenak seolah meminta izin, dan Luna mengangguk setuju.

Dengan cepat, Lucy bangkit dari sofa dan mengulurkan tangannya, "Terima kasih banyak, Tuan Alucard. Aku berhutang budi atas kemurahan hati Anda."

Aku tersenyum dan bangkit dari sofa. "Jangan khawatir, teman memang seharusnya saling membantu, kan?" Aku melihat tangannya dan menjabatnya dengan ramah.

Tiba-tiba aku merasakan dia memberikan lebih banyak kekuatan pada jabat tangannya, seolah mencoba mematahkan tanganku. Tapi dia tidak cukup kuat... Bukankah dia vampir yang lebih tua? Dia seharusnya kuat, bukan? Baiklah, karena dia yang memulai nya duluan.

Senyumku tumbuh semakin lebar, menampakkan gigi tajam ku, dan aku hanya menambahkan sedikit kekuatan pada genggamanku.

Retakan!

"Ugh!" Lucy dan wanita disebelah nya kaget akan hal yang terjadi. Tangannya hancur, tapi semua orang mengabaikannya.

Lucy melihat tangannya sejenak, lalu menatap Luna. "...Sampai bertemu lagi, Nona Luna."

Luna tidak mengatakan apa-apa, hanya menganggukkan kepala dengan pelan.

Segera, Kaguya mengantar kedua tamu keluar dari mansion.

Aku kembali duduk di sofa, dan Luna berbaring di pangkuan ku.

"Apa rencanamu?" Tanya Luna yang berada di pangkuan ku

"Umpan....Lucy adalah cacing ku yang akan menarik ikan besar."

Luna menyipitkan matanya sedikit penasaran, lalu tersenyum. "Apakah kamu tidak terlalu cepat terbiasa dengan kehidupan vampir?"

"Hmm?, vampir tidak terlalu jauh berbeda dengan manusia; lagipula, mereka pernah menjadi manusia." aku menjawab.

Luna terkesan dengan jawaban ku, lalu berkata "Lucy adalah vampir yang ahli dalam menyediakan 'makanan' untuk bangsawan. Dia punya hubungan baik dengan keluarga-keluarga bangsawan."

"Menyediakan 'makanan,' maksudmu?..."

"Manusia," jawab Luna tanpa ekspresi.

Jadi itu alasan Inkuisisi ada di sini—mereka mengejar Lucy. Memanfaatkan Lucy sebagai umpan tampaknya ide yang bagus. Aku harus tahu seberapa kuat organisasi manusia ini, dan meskipun Luna bisa memberitahuku tentang mereka, lebih baik aku menyaksikannya sendiri. Ada perbedaan besar antara mendengar cerita dan mengalaminya langsung.

"Biasanya, vampir bangsawan tidak membutuhkan darah manusia." Ucap Luna

"Hah?" Aku bingung. Bukankah itu bertentangan dengan segala hal tentang vampir?

Luna menatapku. "Kamu bisa menghisap darah manusia jika mau, tapi itu tak akan memuaskan dahagamu. Vampir bangsawan membutuhkan lebih banyak darah karena kekuatan mereka. Untuk menghindari genosida, kami meminta penyihir melakukan ritual pernikahan yang memungkinkan kami memuaskan dahaga dengan darah pasangan."

Oh, jadi Itulah sebabnya ketika aku kehilangan kendali, aku lebih memilih darah Luna daripada darah orang lain.

"Tapi ada juga vampir yang bosan dengan darah pasangannya. Di situlah Lucy masuk; dia menculik manusia untuk disajikan pada bangsawan yang ingin mencoba 'rasa baru.'"

Jadi vampir memperlakukan manusia seperti ternak... Dan penyihir? Aku mencium bau masalah jika berurusan dengan mereka.

"Penyihir?" Aku bertanya, masih bingung dengan dunia ini. Meski beberapa hal terasa mirip dengan film.

"Penyihir adalah wanita manusia yang entah bagaimana memperoleh energi yang disebut sihir. Mereka bisa memanipulasi alam. Masih Ingat lingkaran sihir yang kamu lihat dalam ingatanku?"

Aku mengangguk.

"Ya, mereka diciptakan oleh penyihir atas permintaan vampir kuno."

"Penyihir ini adalah tentara bayaran; mereka akan melakukan apapun jika kamu membayar harga yang tepat."

Menarik. Aku menyunggingkan senyum sambil membelai rambut Luna.

Luna sedikit menggeliat di pahaku, tapi aku terus membelai rambutnya. Rambut panjangnya adalah favoritku, aku tak pernah bosan membelai nya.

Tak lama, Kaguya muncul bersama Natalia, pelayan berambut pirang. Aku juga melihat vampir-vampir yang bersembunyi di balik dinding kini semuanya berada di ruang bawah tanah.

"Tuan Alucard, kurasa itu sudah cukup. Jika Anda terus melanjutkan, Nona Luna mungkin akan rusak." Nada Kaguya netral, tanpa emosi, tapi entah mengapa, aku merasakan ia sedang bercanda.

Aku menatap Luna yang tampak kacau, napasnya terengah-engah dengan tatapan obsesif padaku. Hmm? Tapi aku tidak melakukan apa-apa, hanya membelainya...

Melihat ke luar jendela, fajar sudah tiba. Aku harus kembali ke kampus.

"Sepertinya aku harus pergi," kataku dengan tenang.

Mendengar suaraku, Luna segera tersadar dari mabuknya dan menatapku. "Kamu ingin kembali? Apa gunanya belajar sekarang? Kamu suamiku sekarang, Tinggallah di sini bersamaku!"

Aku menatapnya dalam-dalam. "Tenang, aku tak ingin menjadi beban yang hanya bergantung pada istrinya... Meski menarik jika kau jadi SugarMommy-ku, tapi aku ini Pria, bukan seorang pecundang."

"Kenapa kamu tetap ingin kuliah?" tanyanya tenang.

"Jujur saja, Aku belajar untuk mendapatkan gelar dan membantu keluargaku. Situasi keluarga kami tidak sama seperti saat aku berusia 15 tahun," jawabku. "Aku bahkan bekerja paruh waktu dan dibayar $15 per jam, uangnya untuk biaya kuliah ku, tapi..."

Aku melihat tanganku yang pucat. "Sekarang itu tidak perlu. Ada cara lain untuk menghasilkan uang dalam kondisiku ini."

"Dan aku tak rela meninggalkan keluargaku. Jika aku tak dekat dengan ibuku, dia akan kesepian." Aku tersenyum kecil membayangkan ibuku. Meskipun aku sekarang vampir, aku tak berniat meninggalkan keluargaku.

"Jadi kamu kuliah hanya karena kamu mau?" Luna bertanya bingung.

"Ya, aku akan berhenti dari pekerjaan ku dan fokus menikmati kehidupan kuliah ku. Karena penyakitku, aku hidup dalam ketakutan akan usaha berlebih. Banyak hal yang tak bisa ku lakukan, tapi sekarang tak ada halangan lagi," jawabku jujur. Dulu, aku selalu ingin berolahraga, berenang, bermain basket, tapi penyakitku menghalanginya.

Aku menatap Luna. "Kau tak mau ikut denganku?"

"Hah...?"

"Yah, aku ingin memperkenalkan mu pada keluargaku. Kau istriku, bukan? Kau harus bertemu dengan keluarga dan teman-temanku."

Aku berencana mengundangnya tinggal bersamaku karena kehadirannya akan memastikan keselamatan keluargaku. Sebab Vampir-vampir di sekitar sini tampaknya tunduk pada Luna, jadi jika dia tinggal bersamaku, keluargaku akan aman.

Luna tersenyum bahagia dan memelukku. Aku tertawa kecil dan membelai kepalanya, ia terlihat sangat bahagia.

"Ya! Aku akan ikut! Bahkan, aku akan tinggal bersamamu! Ayo pergi!" katanya gembira sambil menarik ku.

Sepertinya aku tak perlu memintanya tinggal bersamaku; dia ingin melakukannya sendiri. Aku tersenyum puas.

"Tunggu," kataku dengan nada tenang. Luna menatapku. "Jika kau ingin tinggal bersamaku, janjikan bahwa kau akan melindungi keluargaku."

"Oh, itu mudah. Tak banyak yang berani melawan keluargaku," ujarnya sambil tersenyum. "Keluargaku adalah keluargamu juga, kan? Kita sudah menikah! Tentu saja aku akan melindungi keluargamu!" katanya dengan bangga.

Aku tak bisa menahan diri untuk membelai kepalanya. Bukankah dia sangat baik dan mengemas, kan?

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Yu, gabung bersama dengan GC BCM kita di sini akan membantu kamu untuk belajar menulis yang baik dan benar bahkan kami jg sudah merekrut author senior untuk membimbing kita semua
yu, gabung! caranya mudah hanya cukup kalian Follow akun saya, maka saya otomatis akan mengundang kalian semua untuk belajar bersama kami. Terima kasih
Rose Skyler
hero alucard
anggita
Alucard... Dracula 👿
Rei Langley Ikari
good
im_soHaPpy
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Texhnolyze
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Hoa thiên lý
Membuncah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!