cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Edric terbangun dari tidurnya ketika merasa badannya seperti di timpa suatu beban yang membuatnya tidak bisa bergerak dan seketika edric membuka matanya untuk melihat apa yang sebenarnya menimpa tubuhnya
"astaga anak anak ini tidur kenapa seperti gangsing" edric menggelengkan kepalanya ketika melihat adrian yang tidur diatas perutnya betrand memeluk kakinya sedangkan devan memeluk kaki adrian
"pantas saja emeli bilang harus sabar ketika melihat gaya tidur mereka bagaimana kalau di tambah kedua putriku aku sampai tidak bisa membayangkannya" ucap edric dengan lirih sambil bergidik ngeri
Edric dengan pelan pelan mengambil adrian dari atas tubuhnya dan juga betrand yang masih betah memeluk erat kakinya dengan sangat hati hati edric memindahkannya agar anaknya tidak terbangun
"huh sungguh suatu pengalaman yang baru tapi ini sangat menyenangkan" gumam edric dengan lirih sambil memandang putranya yang masih tertidur pulas
Edric menyiapkan air hangat untuk anaknya membersihkan diri setelahnya dia membangunkan anaknya
dengan telaten edric memandikan ketiga anaknya kali ini tidak ada drama penolakan karena mereka sadar tidak bisa melakukan sendiri
"daddy ini sepertinya sudah di siapkan mommy untuk kita pakai" adrian mengambil empat baju yang sama tapi beda ukuran dari dalam kopernya
Edric mengernyit heran tapi setelahnya dia tersenyum senang setelah mengetahui maksud dari emeli memberikan baju yang sama untuk mereka berempat
Mereka berempat segera mengganti baju pemberian emeli dan tak lupa kacamata yang sudah di siapkan emeli juga membuat mereka terlihat lebih tampan dan terlihat jelas kemiripan antara daddy dan anaknya
Mereka segera turun ke meja makan untuk sarapan bersama sebelum berangkat ke kantor. Josh dan para pelayan pun di buat takjub akan ke empat laki laki beda usia itu yang nampak gagah dan jangan lupa kemiripan wajah mereka yang hampir tidak ada celahnya
"kalau begini tanpa harus tes DNA semua orang pasti tahu kalau mereka bertiga itu anak tuan karena mereka benar benar mirip tanpa ada celahnya sama sekali" bisik seorang pelayan
"kamu benar apalagi tuan muda pertama sungguh bagai pinang di belah dua dengan sang tuan" bisik pelayan lainnya
Mereka menghentikan bisik bisik itu ketika tuan mereka sudah sampai di meja makan
"wah daddy membuat nugget dengan berbagai bentuk macam hewan itu sungguh sangat luar biasa" ucap devan yang kagum ketika melihat nugget dengan berbagai bentuk hewan
"kalau kalian suka ayo segera makan kita harus pergi ke kantor segera karena daddy banyak pekerjaan" titah edric lembut
Mereka mengangguk patuh dan segera melahap sarapan mereka yang telah di siapkan oleh para pelayan
Edric sangat puas ketika melihat ketiga anaknya makan denan begitu lahap dan sama sekali tidak merengek ini dan itu
Selesai makan ketiga anak edric berlari menuju dapur membuat para pelayan dan chef yang berada di sana merasa heran
"paman bibi semuanya terima kasih sudah membuat makanan yang lezat untuk kami" ucap adrian
"dan maafkan kami tidak bisa membawa piring bekas makan kami ke dapur soalnya piring di rumah daddy berat kita takut piringnya akan pecah kalau kita bawa" lanjut betrand
"sama sama tuan muda itu sudah menjadi tugas kami untuk melayani tuan dan tuan muda dengan baik" sahut bertha dengan terharu dia tidak menyangka kalau anak tuannya begitu baik
Begitupun yang lain juga merasa senang karena mereka merasa sangat di hargai walaupun selama ini keluarga johnson sangat baik terhadap mereka
"lihatlah didikan nona emeli sungguh luar biasa" bisik josh di dekat edric
"kamu benar josh aku semakin kagum pada ibu muda itu" sahut edric sambil terkekeh
Edric mengajak ketiga putranya keluar rumah untuk segera pergi ke kantor karena ada pertemuan penting pagi ini
Setelah berkendara 30 menit akhirnya edric dan yang lainnya tiba di lobby perusahaan
"josh jangan biarkan berita tentang putraku sampai terdengar di luar kantor" ucap edric sebelum turun dari mobil
"baik tuan" sahut josh lalu turun dan segera membukakan pintu mobil untuk tuan dan tuan mudanya
Seketika karyawan edric yang berada di lobi langsung heboh ketika melihat tuan mereka datang membawa tiga bocah yang sangat mirip dengannya dan hal itu membuat mereka bertanya tanya siapa bocah itu
Edric menggandeng kedua anaknya berjalan memasuki lobi perusahaan sedangkan seorang lagi di gandeng oleh josh yang mengikuti tuannya di belakang
Mereka berlima segera menuju lift khusus petinggi untuk menuju lantai di mana ruang kerja edric berada di lantai 30
"apa kalian senang hem" tanya edric ketika berada di dalam lift
"tentu saja dad ini sungguh luar biasa bagaimana cara membangun gedung tinggi seperti ini ya dad" heran devan karena gedung tempat kerja daddy nya sungguh sangat tinggi menurut bocah itu
"suatu saat daddy akan beritahu tidak bisa sekarang karena daddy harus bekerja apa kalian paham" imbuh edric
"iya dad" angguk mereka bertiga
"daddy akan meeting di ruangan lain apa kalian mau ikut daddy atau mau tinggal di ruangan kerja daddy saja di temani paman penjaga" ucap edric lagi
"kami ikut daddy saja kami ingin tahu saat daddy bekerja" sahut adrian cepat
Edric pun mengerti karena anaknya sangat ingin tahu hal hal baru yang di lihat pasti mereka tidak akan melewatkan suatu hal yang ingin mereka ketahui
"baiklah ayo sekarang kita berangkat" ajak edric
Mereka berjalan menuju ruang meeting bersama sama saat mereka tiba membuat para peserta meeting di buat takjub akan wajah dari ketiga bocah itu yang benar benar jiplakan dari tuannya
"duduk di sini" edric memangku devan dan betrand sedangkan adrian duduk sendiri di samping edric
"silahkan mulai meeting pagi ini" perintah edric pada josh
"baik tuan" sahut josh lalu meminta para semua anggota yang ikut rapat untuk mempresentasikan laporan mereka masing masing
Adrian sangat antusias melihat pekerjaan sang daddy yang menurutnya sangat keren ketika sedang berbicara
Setelah satu jam lebih rapat itu pun selesai semua anggota rapat dapat bernapas lega karena berkat adanya ketiga bocah itu membuat tuannya tidak bicara dengan nada tinggi seperti biasanya
"ayo kembali ke ruang kerja daddy karena ini waktunya kalian makan camilan jika tidak nanti mommy kalian akan memarahi daddy" ucap edric
"ya dad tapi apa kami boleh memilih makanan yang kami mau" tanya devan dengan senyum lebarnya
"tentu boy kalian boleh pilih sendiri" sahut edric
Mereka segera kembali ke ruang kerja edric untuk memakan camilan sesuai dengan pilihan mereka masin masing karena tadi edric memberikan hp nya agar anak anaknya bisa melihat dan memilih sendiri makanannya