"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara
"Ahdi salah mengambil sepatu, ini sepatu teman sekelas Ahdi".
Jawaban Ahdi membuat Ayahnya sedikit heran. Selama ini anaknya tidak pernah menunjukan kesalahan sepele seperti sekarang ini. Tapi sang ayah juga memaklumi anaknya karena bagaimana pun juga Ahdi masih remaja.
"Kalau aku pakai sepatu ini terus sampai acara selesai bisa sakit kakiku" Batin Ahdi.
"Ya sudah kamu telpon mamah untuk menyiapkan sepatu lain sepertinya mamah belum berangkat! ".
Ahdi segera menelpon dan benar kata ayahnya kalau ibunya belum berangkat ke tempat acara. Karena memang kebiasaan make up yang cukup memerlukan waktu lama.
Sementara di tempat lain, Yumi masih memandangi rak sepatu dia masih heran kemana sepatunya menghilang.
"Kalau Yumi pikir-pikir tadi taruh sepatu disini. Terus hilang dan yang tersisa di rak sepatu hanya sepatu Ahdi jadi.... Sudah 100% Ahdi salah mengambil sepatu" Menggerakkan jari telunjuknya di dagu.
"Yumi ayok pulang bareng! nanti aku antar sampai rumah gimana? " Rara mengajak.
"Yumi tinggal di divisi ini jadi dekat, Rara pulang duluan saja Yumi juga bawa sepeda" Ucap Yumi
"Oh... Ok aku duluan ya".
"Iya hati-hati" Melambaikan tangan.
Rara dijemput oleh Ibunya, pekerjaan kedua orang tuanya adalah mengurus segala keuangan di perusahaan. Dia tinggal di divisi tulip divisi yang sama dengan Ahdi.
Perusahaan Humikarta wilayah 2 memiliki 3 divisi yaitu anggrek,tulip, dan mawar. Untuk rumah utama sekaligus kantor perusahaan berada di divisi mawar. Setiap divisi sudah dilengkapi fasilitas lengkap seperti pasar kecil, minimarket, warung, dan toko lainnya, jadi tetap terjadi komunikasi antar karyawan dan tetap adanya kegiatan jual beli. Pekerja yang tinggal di setiap divisi berbeda-beda mulai dari karyawan biasa, petani kopi,beberapa petugas yang menjaga Keamanan, mandor, hingga karyawan di kantor. Semua sudah diatur dan dibagi secara merata.
"Pake saja deh sepatunya, Ahdi juga pake sepatu Yumi, sudah tertukar mau bagaimana lagi" Ucap Yumi pasrah.
Yumi berjalan menuju parkiran mengambil sepedanya, tidak sadar jika langkah Yumi sudah diperhatikan oleh seseorang dari jauh. Seorang laki-laki yang masih belum diketahui identitasnya. Dia tampak tersenyum senang melihat perempuan yang selama ini dia sukai dari lama.
Yumi mengayuh sepedanya dengan semangat sambil bernyanyi tidak jelas. Karena banyak lagu yang tidak dia hafal hanya bagian refnya saja. Dia terus mengganti lagunya sampai rumah.
"Assalamu'alaikum, Yumi pulang.. " Tersenyum sampai rumah dengan selamat merupakan hadiah yang diharapkan keluarga.
"Waalaikumussalam sini nak duduk! cerita sama Ibu gimana sekolahnya tadi?" Tanya Kartika.
Yumi memarkirkan sepedanya kemudian masuk rumah duduk di samping Ibunya. Yumi menceritakan semua tentang sekolah pertamanya. Mulai dari perkenalan hingga mendapat banyak pengalaman pertama yang mengesankan. Dia juga sudah punya teman dekat Rara namanya.
"Tapi bu..Yumi minta maaf tadi bekalnya belum sempat dimakan. Ini sampai rumah mau Yumi makan" Ucap Yumi dengan wajah memelas mengedipkan kedua matanya.
"Iya tidak apa nak yang penting sekarang dimakan ya setelah itu sholat ashar" Mengelus kepala Yumi yang masih menggunakan jilbab.
"Siap boss" Menahan tawa Hormat selayaknya sedang menuruti perintah komandan.
"Kamu ini sudah seperti ayahmu saja, nanti ayah pulang malam sepertinya akan makan malam diluar jadi makan malam kali ini hanya berdua saja".
"Pulang malam gini juga menafkahi kita sebagai keluarga bu hehehe" Yumi Beranjak dari duduknya menuju kamar.
Kartika hanya senyum melihat tingkah anak bungsunya itu.
seseorang mengikuti Yumi sampai rumah dengan jarak yang cukup jauh, dia rasa sudah cukup.
"Tampilannya sudah berubah, tapi aku tetap menyukaimu" Tersenyum.
***
Seorang wanita sudah siap dengan penampilannya menggunakan make-up sedikit tebal. Segera dia berangkat ke Acara malam ini tidak lupa untuk membawa sepatu ganti anaknya.
Gerbang Aula terbuka lebar untuk para tamu yang hadir. Satu persatu kendaraan motor dan mobil memasuki parkiran.
Tok.. Tok.. Tok.. Suara ketukan kaca mobil.
terimakasih sudah membaca karyaku ☺