Bohong! Kalau Enggak Cinta

Sementara itu Shena langsung ke ruangan dokter Vikri.

Tok..

Tok..

Tok...

Ceklek,.

"Oh ,Shena silahkan duduk"ucap dokter Vikri

"To the point aja"ucap Shena

"Baiklah. Saya tau kalau masa lalu kamu dengan Siska belum selesai. Saya hanya ingin kamu jangan lagi mengusik kehidupan Siska lagi"ucap dokter Vikri

"Begitu mudah anda berbicara seperti itu ha? Kemana anda yang pernah pergi begitu saja seolah tak mengenal ibu Siska. Calon mertua anda sendiri ha? Hingga saya yang harus mendonorkan darah saya. Sekarang dengan mudahnya anda menyuruh saya pergi dari kehidupan Siska begitu saja ha? "Tanya Shena

"Jadi kamu meminta imbalan atas kebaikan yang telah kamu lakukan?"tanya dokter Vikri

"Saya tidak meminta imbalan, tapi saya hanya mengingatkan anda. Tidak semua yang anda inginkan akan terwujud"ucap Shena

"Maksud kamu apa? "Tanya dokter Vikri

"Saya bukan sampah yang jika sudah tak berguna seenaknya anda menyingkirkan saya"ucap Shena menahan amarahnya.

"Berapa yang harus saya bayar supaya kamu pergi dari kehidupan Siska "ucap Dokter Vikri

"Saya tidak butuh uang anda"ucap Shena beranjak pergi

"Apa mau kamu sekarang"ucap dokter Vikri

"Anda yang harusnya pergi dari kehidupan Siska. Anda tidak pantas bersanding dengan Siska. Laki-laki pengecut! "Ucap Shena marah.

"Jadi kamu pikir kamu yang pantas?"tanya dokter Vikri dengan nada mengejek

"Tidak ada gunanya berbicara dengan anda. Permisi"ucap Shena keluar dari ruangan itu

"Shena! Tunggu ...."teriak Dokter Vikri

Namun Shena acuh tak lagi memperhatikan ucapan dokter Vikri . Shena kembali menuju ruang operasi bertepatan dokter membuka pintu ruang operasi

"Dokter, bagaimana keadaan ibu saya dok?"tanya Jenny

"Operasinya Alhamdulillah berjalan lancar. Mungkin sebentar lagi ibu anda akan segera sadar , dan bisa dipindahkan ke ruang rawat "ucap dokter Siska

"Terima kasih dok"ucap jenny bahagia.

"Baik sama-sama saya permisi, Shena saya duluan"ucap dokter Siska

"Tunggu ! Saya butuh bicara penting"ucap Shena

"Bisa langsung ke ruangan saya saja"ucap dokter Siska tersenyum

Shena hanya mengangguk mengiyakan ucapan dokter Siska

Sementara jenny bertanya-tanya melihat Shena yang seperti mengenal dekat dokter Siska

"Tuh cowok nyebelin ngapain sama Dokter Siska ya? Kayaknya mereka kenal dekat deh. Tapi ya udahlah biarin aja yang terpenting sekarang aku fokus sama ibu"ucap jenny

Namun baru beberapa langkah Shena yang mengikuti langkah dokter Siska, tiba-tiba tubuhnya limbung dan tak sadarkan diri

"Ya Allah, suster...suster tolong "ucap dokter Siska panik.

Ia menepuk-nepuk pipi Shena, ia terlihat begitu khawatir

Jenny yang mendengar teriakan minta tolong langsung menoleh

"Astaga! Shena...."ucap jenny berlari ke arah Shena.

Dengan dibantu beberapa perawat kini Shena sudah di bawa ke ruang rawat.

"Maaf mbak , bisa tunggu di luar dulu. Biar dokter Siska memeriksa keadaan pasien"ucap suster

"Baik dok "ucap jenny.

"Tuh cowok kenapa bisa pingsan segala sih. Lemah banget. Apa dia ada riwayat sakit ya Sampek bisa pingsan gitu."ucap jenny berbicara sendiri.

Tak berselang lama, seorang dokter keluar.

"Bagaimana keadaan Shena dok"tanya jenny

"Oh, dia nggak papa, sepertinya hanya telat makan"ucap dokter Siska

"Oh astaga, iya dok sepertinya dia melewatkan makan siangnya. Dia juga belum makan malam"ucap jenny menepuk jidatnya

"Kamu pacarnya Shena?"tanya dokter Siska

"Iy...eh... Bu... Eh ya gitu lah dok"ucap jenny salah tingkah.

"Ya sudah saya permisi, nanti untuk obatnya biar diantarkan kesini"ucap dokter Siska tersenyum

"Oh iya dok , terimakasih "ucap dokter Siska.

Setelah kepergian dokter Siska,jenny memasuki ruang rawat Shena

"Mau ngapain Lo kesini, Lo tu seharusnya nungguin nyokap Lo, gimana keadaannya sekarang?"tanya Shena

"Udah sakit masih aja nyebelin. Lo gimana sih Lo udah repot masakin gue tapi malah Lo sendiri enggak makan"ucap jenny.

"Mending gue yang pingsan,daripada elo yang pingsan, ngerepotin "lirih Shena

"Lo bilang apa tadi. Emang Lo enggak ngerepotin apa tiba-tiba pingsan di koridor rumah sakit. Untung ada dokter Siska tadi yang bantuin "ucap jenny.

"Dokter Siska? Dia kesini?"tanya Shena

"Iya ,bahkan tadi dia yang juga periksa Elo"ucap jenny

"Ya udah, gue pergi dulu"ucap Shena

"Wait...wait Lo mau kemana ha? Lo tuh baru aja pingsan "ucap jenny menghalangi Shena

"Minggir ah, gue cuma mau ke kamar mandi bentar. Sekarang Lo ke ruang nyokap Lo. Buat pastiin keadaannya. Cepetan"ucap Shena

"Iya udah iya-iya "sahut jenny cemberut

Shena keluar dari kamar mandi itu namun saat masih di depan pintu ,dokter Siska masuk.

"Siska"ucap Shena

"Iya ini aku, Shena....aku mau minta maaf sebelumnya sama kamu"ucap Siska

"Minta maaf untuk apa?"tanya Shena

"Untuk kesalahpahaman soal masalah pendonor darah untuk ibu aku "ucap Siska

"Jadi sekarang kamu udah tau siapa pendonornya"tanya Shena

"Iya awalnya aku kira kamulah yang mendonorkan darah kamu untuk ibu makanya aku awalnya nggak langsung nolak Deket kamu tapi ternyata aku salah, dokter Vikrilah orang yang sebenarnya"ucap Siska

" Oh jadi kamu dekat dengan dokter Vikri karena kamu merasa hutang dengan dia?"tanya Shena

"Maaf Shena. Sebenarnya aku enggak bisa ngelupain kamu gitu aja. Tapi aku juga nggak bisa berbuat apa-apa begitu tau dokter Vikrilah yang jadi pendonor"ucap Siska

"Dan kamu percaya kalau dia orangnya?"tanya Shena

"Ada yang salah?"ucap Siska polos

"Ada, "jawab Shena singkat

"Apa?"tanya Siska bingung.

( Dasar licik, tidak akan aku biarkan kamu menyembunyikan fakta yang sebenarnya,Vikri)

"Shena kok kamu malah diem aja"tanya Siska

Namun Shena tak bergeming, ia benar-benar merasa diintimidasi. Perjuangannya untuk bersama Siska sia-sia sudah. Vikri berhasil mengubah fakta yang sebenarnya.

"Siska, aku boleh tanya sesuatu?"ucap Shena

"Kamu mau tanya soal apa?"tanya Siska

"Apa kamu mencintai Vikri?"tanya Shena

Siska tak menjawab, ia justru mendekati Shena dan langsung memeluk laki-laki itu.

Bersamaan dengan itu, jenny yang melintasi ruang rawat Shena tak sengaja melihat adegan pelukan itu

"Ha? Gue nggak salah lihat kan? Itu Shena kan? Ngapain dia pelukan sama dokter itu? Apa Shena dan dokter itu ada hubungan ya? Aduh jenny udah deh Lo itu nggak usah ikut campur urusan orang. Tugas Lo tu disini nemenin ibu. Fokus sama ibu jenny  . Lo enggak usah pedulikan cowok nyebelin itu oke"Gumam jenny

Jenny mencoba menetralisir perasaannya . Berulang kali ia mengusap-usap dadanya.

"Jenny?"ucap Shena tiba-tiba

Shena langsung melepaskan pelukan Siska.

"Sorry, gue permisi dulu"ucap jenny kikuk

"Tunggu! "Ucap Shena.

Namun Jenny sudah terlanjur menghilang dari pandangannya