Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Siapa Ex
" Ehhh" ucap Ara jadi salah tingkah segera memberikan handuk lalu berlari keluar karena malu .
" Ara mau kemana?" Rey langsung memegang tangan Ara yang berlari keluar itu .
" ganti baju " jawab Ara sambil menunduk tidak menatap wajah Rey yang berdiri di depannya.
" Ya terus ngapain lari-lari" ucap Rey dengan senyum lebar nya tau kalau Ara sedang salah tingkah .
" Ayo ganti baju " ucap Rey mengajak Ara keruang ganti.
" Papi duluan aja Ara tunggu disini " ucap Ara berdiri di dekat pintu ruang ganti .
" Ayok " ucap Rey menggenggam tangan Ara masuk kedalam ruang ganti .
" ambilkan baju papi " ucap Rey pada yang tengah memakai deodoran.
" Ini" kata Ara memberikan baju untuk Rey .
" Kamu sudah menyuruh Papi tidur , masih sore Ara?" senyum lebar Rey menatap piyama yang Ara ambilkan untuknya .
" Ehhhh, " Ara kembali mencari baju rumahan untuk Rey di lemari mewah yang hampir sepanjang dinding ruang ganti .
" Sekalian CD ya " ucap Rey lagi .
" Lohh, kok CD Papi kayak hot pant Aku sih bentuknya" ucap Ara dengan polos nya mengangkat rok yang dia pakai untuk melihat hot pant karet yang sedang dia pakai.
" Lah iya hampir sama " ucap Ara dengan lebih polosnya membandingkan .
Glukkk.
Mata Rey malah terpaku menatap milik Ara yang sedikit tercetak begitu gadis itu mengangkat rok nya sehingga pikiran Rey malah Travelling dibuatnya.
" Ara CD pria memang tidak sama bentuknya seperti punya kamu" ucap Rey setelah menarik nafas berulang kali terpaksa menjelaskan pada gadis polos yang seperti memang tidak pernah menyentuh barang-barang pribadi milik pria .
" sama" ucap Ara berdasarkan logika dan apa yang pernah dia liat .
" Iya ada yang sama tapi punya Papi dalam bentuk yang berbeda agar lebih nyaman dipakai " jelas Rey singkat.
" Tapi ini bukan boxer kan Pi?" kata Ara penasaran.
" Bukan " jawab Rey menahan tawa melihat wajah Ara yang terlihat begitu penasaran.
" mmmh, Ara tidak pernah melihatnya Pi" ucap Ara menyerahkan semua keperluan Rey yang baru saja diambilkan nya .
" Makanya mulai hari ini kamu Papi beri tugas untuk menyiapkan semua keperluan pribadi Papi ya sebagai seorang istri dan tugas Kamu hanya itu saja kok " ucap Rey yang diangguki Ara .
Rey memakai pakaian dengan tenang walaupun di dalam ruang ganti Ara yang sedang sibuk mencari baju di lemari karena Rey ingin benar-benar membawa istri kecilnya kedalam kehidupan pribadi Rey yang sesungguhnya.
" Akkkk" Teriak Ara masuk kedalam lemari saat berbalik malah melihat Rey yang sedang tidak memakai apapun .
5 menit kemudian .
" Ara kamu ngapain masuk kedalam lemari ?" senyum tertahan Rey mengeluarkan Ara yang duduk menutup mata dari didalam lemari.
" Papi apaan sih telan, jang begitu Aku kan jadi melihat sesuatu yang tidak seharusnya" ucap Ara yang berdiri dengan wajah memerah itu .
" Apa yang kamu liat ?" tanya Rey tertawa mengacak rambut Ara .
" Burung yang nggak bisa terbang " jawab Ara setelah cukup lama diam dan jawaban Ara membuat Rey langsung tertawa lepas .
" makanya jangan ngintip " bisik Rey .
" Ihhh, mana ada ngintip " ucap Ara meronta-ronta lalu berjinjit dan menarik rambut Rey yang berani sekali bilang Ara ngintip .
" Terus kenapa ? Takut " tawa meledak Rey yang malah jadi gemas melihat Ara yang malu-malu tapi emosi itu .
" Bagaimana tidak takut bentuknya seperti itu" ucap Ara mendorong Rey agar cepat keluar dari ruang ganti karena terus terbayang-bayang hal tadi jika menatap wajah Rey .
Itu adalah kali pertama Ara melihat hal intim seperti itu!.
Sesampai dimeja makan Ara yang sudah lapar langsung duduk di kursi sebelah Rey dan mulai makan dengan lahap tanpa bicara lagi sepatah katapun walaupun sebelum makan dia mengambilkan Rey makanan .
" Lahap banget makannya " ucap Rey mengelus kepala Ara dengan perasaan menghangat .
" Aku bisa melakukan apapun kecuali diet " kekeh Ara yang kalau soal selera makan memang tidak ada tandingan nya .
" Ngapain diet bagus gemoy begitu " ucap Rey yang suka-suka saja melihat tubuh Ara yang sangat nyaman di peluk .
" Cehhk, jelas banget boong nya " ketus Ara sambil menambah nasi di piring nya .
" Boong gimana ?" heran Rey .
" Laki-laki itu suka cewek seksi kan ? Papi nggak usah bohong " kata Ara menatap Rey dengan sudut matanya.
" jadi kamu tidak berniat menjadi cewek seksi ?" tanya Rey yang sebenarnya ingin tau alasan Ara saja mengapa dia tidak seperti cewek kebanyakan yang rela tidak makan demi menjaga bentuk tubuh mereka .
" Impian Aku begitu Pi tapi perut ini kalau udah liat makanan langsung menganga minta diisi sampai kenyang " kekeh Ara dengan jujur tanpa malu .
" Udah jangan diet-diet ya , cobalah jadi diri sendiri agar orang-orang yang berada disekitar kamu bisa menerima apa adanya " ucap Rey menasehati Istri kecilnya.
" Kalau nggak bisa?" tanya Ara menatap Rey
" Berarti itu bukan orang yang baik untuk bersama kamu " jawaban realistis Rey .
" Hehehe Papi kayak Om Ex nasehatnya mengena di hati " ucap Ara senyum-senyum sendiri .
" Kamu menyukai bodyguard itu?" tanya Rey to the points berhenti makan bahkan meletakkan sendok yang sedang di pegangnya fokus menatap Ara .
" Iya, jangan bilang-bilang ya Pi nanti wanita kesayangan marah " kekeh Ara dengan nakalnya .
" Kamu takut ?" tanya Rey dengan ucapan menantang .
" Bukan takut tapi segan Pi" ucap Ara .
" Segan sama wanita kesayangan nya?" senyum kecut Rey merasa sakit hati sekali mendengar istrinya yang menyukai seseorang.
" Iya Pi namanya Bi Inah " kata Ara memberitahu yang langsung menepis pikiran Rey mendengar nama yang tidak populer yang Ara sebutkan seperti nama orang tua .
" siapa itu?" tanya Rey dengan wajah bingung .
" Mama nya " tawa meledak Ara yang teringat wajah galak Mama Ex walaupun sebenarnya dia penyayang.
" Loh Papi kok ekspresi wajah nya gitu kali?" tanya Ara bingung melihat ekspresi Rey .
" Aku suami kamu Ara " pernyataan Rey dengan suara tersendat rasanya sakit sekali .
" Lah terus kenapa?" tanya Ara lagi .
" nggak ada " ucap Rey berdiri dan langsung berjalan menuju halaman depan .
" Papi Ikut " ucap Ara langsung mengekor .
" enggak " ucap Rey berjalan cepat .
Ara mengeja dari jauh lalu berlari kencang dan mendarat di atas panggung Rey yang sedang berjalan itu .
" Astaga " ucap Rey dengan spontan menopang pantat Ara agar tidak jatuh dari punggung nya .
" Ikut Papi " ucap Ara dengan manja .
" Cium pipiku dulu " syarat Rey yang berhenti berjalan .
Muachh.
Saat Ara mengecup pipi Rey dari belakang secara bersamaan Ex masuk kedalam rumah dan melihat Mereka .
" pegang lah yang erat jika memang ingin di gendong " ucap Rey seolah Ara sedang meminta di gendong