NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika mantan suaminya itu tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginannya untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata memilih menghindar dan membuka hati untuk pria lain?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

- Mi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Tamu Yang Diundang

PMI 11. Tamu Yang Diundang

Menempuh perjalanan satu jam lebih, Vanessa akhirnya tiba di Kota B. Salah seorang pegawai Green Palace sudah ditugaskan Tony untuk menjemput wanita itu di bandara dan mengantarkannya langsung ke resort.

Kedatangan Vanessa sedikit mengundang perhatian, baik dari pengunjung juga pekerja di resort tersebut. Wajah Vanessa mulai muncul di beberapa drama yang dibintanginya juga di beberapa iklan sebagai Brand Ambassador. Sehingga namanya mulai cukup dikenal di dunia entertainment. Dan semua itu tak lepas dari campur tangan Mirza. Berkat Mirza, Vanessa bisa berada di titik ini sekarang.

“Hai, sayang.” Vanessa langsung menyongsong, memeluk Mirza dengan erat begitu pria itu membuka pintu kamar.

Mirza membalas pelukan Vanessa seraya mengecup ubun-ubun kekasihnya itu.

“Maaf, ya, sayang. Aku sibuk, sampai tidak bisa berangkat bareng kamu,” kata Vanessa. Kemudian melerai pelukan. Ditatapnya Mirza dengan tatapan penyesalan, lalu dikecupnya mesra pipi kekasihnya itu demi menyenangkan hatinya. Vanessa selalu punya cara untuk menangani Mirza disaat pria itu sedang kesal atau marah sekalipun. Sebab Vanessa sangat tahu di mana titik kelemahannya.

“Bau parfum kamu beda. Kamu sudah ganti parfum? Sejak kapan? Biasanya bukan wangi yang ini. Ini seperti wangi parfum laki-laki ” Mirza mengendus wangi tubuh Vanessa yang terasa berbeda di indera penciumannya. Setahunya, wangi parfum yang sering digunakan Vanessa itu beraroma lembut, tidak maskulin seperti ini. Apakah Vanessa ...

“Oooh ... ini, tadi di lokasi syuting sempat ada adegan pelukan gitu, sayang. Mungkin ini parfum yang digunakan aktor lawan mainku tadi.” Vanessa membohongi Mirza. Dan anehnya, Mirza selalu saja termakan oleh kebohongannya itu.

“Kamu masih syuting? Bukannya dramanya sudah selesai? Aku juga sudah meminta manajermu untuk meng-cancel dulu semua jadwal fan meet kamu. Kok, bisa hari ini masih ada syuting?”

“Tadi itu yang terakhir. Karena ada adegan yang harus diulang. Tapi semua sudah beres, kok. Dan sekarang, aku punya banyak waktu buat kamu seorang. Kamu senang?”

“Benar?”

“Tentu saja, sayang. Aku udah kangen banget sama kamu. Sekali aja ya? Aku yang main.” Jemari Vanessa langsung membuka tautan kancing kemeja Mirza satu per satu, sembari mendorong tubuh pria itu pelan-pelan mendekati tempat tidur. Bukan Vanessa namanya jika tidak bisa menjinakkan ular berbisa yang satu ini. Vanessa sangat tahu apa yang disukai Mirza. 

Kemeja belum ditanggalkan, tetapi Vanessa sudah menyerbu Mirza lebih dulu dengan ciuman-ciuman brutalnya. Namun sayangnya, aksinya itu malah dihentikan oleh Mirza.

“Kenapa? Biasanya kamu tidak permah menolak.” Vanessa berkerut dahi heran. Belum pernah sekali pun Mirza menolak permintaannya, apalagi jika menyangkut soal ranjang. Bahkan pria itu meminta lebih dari satu kali dalam sekali main.

“Tidak ada apa-apa. Aku cuma lagi malas saja. Sebaiknya kamu mandi. Aku tidak suka dengan aroma parfum kamu itu. Bikin kepalaku pusing.”

Vanessa mencebik kesal. “Ya sudah. Tapi nanti malam jadi, ya? Aku lagi pengen banget, nih.”

“Aku tidak janji. Soalnya nanti malam kita harus ke rumah Tony. Kita diundang makan malam di sana.”

“Tony? Siapa itu?”

“Teman lama.”

“Oke, baiklah. Aku mandi dulu kalau gitu.” Vanessa melangkah kesal menuju kamar mandi. Dari tingkahnya memang terlihat kesal, tapi sebenarnya ia justru senang. Karena berhasil membohongi kekasihnya itu. Lagipula, ia tidak terlalu berminat bercinta dengan Mirza sekarang ini. Sebab ia sudah dipuaskan oleh Reymond beberapa jam lalu.

****

Selepas magrib Renata bergegas membersihkan diri. Kemudian mulai bersiap-siap, mematut diri di depan cermin. Dress selutut berwarna hitam dengan kerah terbuka menjadi pilihan Renata malam ini. Tak lupa ia menambahkan anting kecil untuk melengkapi penampilannya malam ini. Rambut hitam panjangnya ia biarkan tergerai menyentuh pundaknya yang sedikit terbuka.

Usai berdandan, ia hendak keluar kamar saat Dito datang menghampirinya.

“Bunda, ada Om Tony di depan,” kata Dito memberitahu ibunya. Anak kecil itu sudah mengenakan piyama. Tangannya memeluk sebuah buku cerita.

Hampir setiap malam sebelum tidur Dito selalu meminta dibacakan sebuah cerita. Jika bukan Renata, Bu Ningsih yang melakukannya. Dito adalah anak yang cukup penurut, tidak rewel, dan jarang merepotkan ibunya. Kehadiran Dito merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Renata. Ia tumbuh dengan sangat baik walaupun tanpa sosok seorang ayah.

“Bunda cantik. Bunda mau ke mana, sih, malam-malam begini sama Om Tony?” Dito bertanya sembari mengambil duduk di tepian tempat tidur dan memandangi ibunya yang sudah tampil cantik jelita bak bidadari di matanya.

“Bunda juga tidak tahu. Bunda cuma mau nolongin Om Tony. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih atas hadiah yang sudah diberikan Om Tony. Kan Om Tony sudah banyak menolong Bunda. Nah, sekarang, giliran Bunda dong yang menolong Om Tony. Dito masih ingat kan apa kata Bunda?” kata Renata sembari membungkuk di depan Dito.

“Sesama manusia harus tolong menolong.”

“Anak pintar.” Renata mengusap puncak kepala Dito dengan penuh kasih. Kemudian beranjak keluar kamar usai menyambar tas kecilnya di atas meja rias.

“Malam ini minta tolong ke nenek saja ya buat bacain dongengnya. Bunda tidak akan lama kok,” ujar Renata menghentikan langkahnya sejenak di ambang pintu.

“Oke.” Dito mengacungkan jempolnya. Renata pun kemudian berlalu dan bergegas menuju ke dapan rumah.

Di teras rumah, Tony sudah menunggu. Tony yang sedang berbasa-basi dengan Bu Ningsih itu pun terpana seketika begitu Renata datang. Padahal Renata selalu terlihat cantik di matanya. Akan tetapi, malam ini Renata seolah terlihat berbeda. Auranya begitu mempesona. Sampai Tony tak berkedip.

Bu Ningsih yang melihat reaksi Tony saat memandangi Renata itu hanya bisa tersenyum. Sedikit banyak ia paham apa yang dirasakan Tony. Karena pancaran sinar mata Tony tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Renata.

“Bu, saya ijin pergi sebentar. Titip Dito ya, Bu? Saya tidak akan lama, kok,” pamit Renata pada Bu Ningsih.

“Iya. Saya sudah tahu. Pak Tony sudah lebih dulu minta ijin,” kata Bu Ningsih seraya bangun dari duduknya. Diikuti oleh Tony. Yang kemudian menghampiri Renata.

“Kita pergi sekarang? Tamu saya mungkin sudah sampai,” ajak Tony.

“Oh, iya. Tapi, kita mau ke mana?”

“Nanti saya beritahu.”

“Ya sudah.”

“Mari Bu Ning. Saya pinjam Renata sebentar.” Tony kemudian berjalan lebih dulu menuju mobil demi membukakan pintunya untuk Renata. Ia lantas naik, duduk di depan kemudi. Sejurus kemudian mobil itu mulai meninggalkan pekarangan rumah Bu Ningsih.

****

Sepanjang perjalanan Tony tidak juga memberitahu Renata ke mana mereka hendak pergi. Sampai akhirnya Renata enggan bertanya kembali, lalu memilih diam. Namun rasa penasarannya masih memenuhi ruang di hatinya. Sebab belum pernah Tony meminta bantuan yang aneh seperti ini. Diminta berpura-pura jadi tuangan Tony, untuk apa?

Beragam tanya masih memenuhi kepala Renata. Terlebih saat mobil yang dikendarai Tony memasuki pekarangan luas sebuah hunian mewah. Di depan rumah itu sudah terparkir mobil yang lain.

“Kenapa kita ke sini?” tanya Renata saat Tony membukakan pintu mobil untuknya.

“Ini rumah saya. Oh, bukan. Lebih tepatnya rumah orangtua saya. Dan saya menumpang tinggal di sini.” Tony mengulum senyuman melihat ekspresi wajah Renata yang terlihat kebingungan.

Selama bekerja bersama Tony, Renata belum pernah datang ke rumah atasannya itu. Renata tidak mengenal Tony terlalu dalam. Renata hanya tahu jika Tony bukan anak tunggal. Tony punya seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan ikut bersama suaminya tinggal di luar kota. Jadi ini kali pertama Renata berkunjung ke rumah atasan.

Renata pun jadi berpikir, untuk apa Tony mengajak ia ke rumah orangtuanya dan meminta ia berpura-pura menjadi tunangannya. Apakah Tony ingin menipu orangtuanya?

“Ayo.” Tony memberikan lengannya. Ia tersenyum pada Renata, dengan maksud meminta Renata menggandeng lengannya.

Renata yang mengerti maksud Tony pun langsung menggandeng lengan Tony layaknya sepasang sejoli. Kemudian keduanya memasuki rumah itu.

Begitu sampai di ruang tengah, rupanya tamu yang diundang Tony sudah lebih dulu tiba dan sedang berbincang dengan kedua orangtua Tony.

“Nah, itu dia Tony sudah datang.” Ibunya Tony berkata sambil menunjuk ke arah Tony dan Renata.

Dua orang tamu yang sedang duduk bersisian itu pun langsung menoleh. Keduanya tampak terkejut melihat Tony menggandeng seorang wanita cantik yang tampaknya familiar di mata mereka.

To be continued...

1
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
berserobok beb 🤭
Sunaryati
Renata kabulkan permintaan Dito, kamu kan juga punya perasaan sama Bos Tony.
Lebih baik baik sangat dicintai, daripada mencintai sendirian. Sekal lagi jangan bertahu Mirza bahwa Dito anaknya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih banyak🥰
total 1 replies
Eli priwanti
ayo Mirza, buka matamu, jangan mau kau di bodohi oleh vanesa
Eli priwanti
tuhan itu maha adil, buang batu kali akhirnya dapat batu berlian 🤭
Eli priwanti
apakah kau cemburu Mirza?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
secangkir /Coffee/ untukmu kak. semangat 💪
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: iya betul, nanti bikin karakter tokohnya yg berbeda gak terhubung dgn certa sebelumnya, walaupun nama mungkin tetap sama,
🌺Fhatt Trah🌺: sayang banget udah sejauh itu. ya udah, semangat ya kk.
sbg saran, ceritanya sat set aja kk. hanya bagian² penting dlm cerita aja yg ditulis biar plotnya padat. begitu juga dgn dialognya, hanya penting saja. dan satu lagi, sebaiknya gak usah terlalu banyak karakter pendukung. karena itu bisa bikin pembaca bingung dan bosan. itu juga kadang bisa bikin alur kepanjangan. lebih baik berpusat pada tokoh utamanya saja.
total 6 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
typo thor mengehentikan
🌺Fhatt Trah🌺: iya🤭🤭 maklum, mata udah mulai rabun
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
diiih, malas bgt 🙄
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
hasih deh loe, kecewong
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
dasar mata keranjang,,,jijay
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lah napa juga pintunya mesti ditutup?
Elisabeth Ratna Susanti
wah makin seru nih 👍
Sunaryati
Benar sangat tidak rela jika Rensta balikan sama, Mirza. Jangan salah paham Renata, lihat CCTV jangan mudah tertipu apa yang kau lihat. Tony kau jangan terprovokasi sama WC umum, Mirza saja yang bodoh, tak tahu perilaku Vanessa . Lagi permintaanku Thoor jangan sampai Mirza tahu punya anak dengan Renata. Terima kasih selalu sehat dan semangat Thoor, kutunggu kelanjutannya
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Bakal ada yang salah paham lagi, pokoknya gak rela kalau Mirza balikan sama Renata.
🌺Fhatt Trah🌺: salam paham yg manis🤭 Renata bakal bingung sama perasaannya sndri
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lagi lagi masalahnya dgn orang yg sama


🐡🐡🐡🐡🐡🐡 untukmu thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: bagus deh, iiih mls bgt sama si Vanesa ky yang paling cantik aja, buat apa cantik klo di obral 🤦‍♀️
🌺Fhatt Trah🌺: masalah baru buat renata, yg bikin renata bingung dgn perasaannya sndri nanti. bakal ada hawa hawa cembokur🤭
total 2 replies
Sunaryati
Nah terbayang dan terpesona dengan Renata kan,Mirza.Tidak usah marah dan cemburu Vannesa, Renata tak akan sudi balikan sama sama Mirza. Bahkan Renata juga tidak akan memberitahukan jika Dito anak kandung Mirza. Nantikan saja balasan pembaca lewat Authoor yang ingin membalaskan pengkhianatan kalian.
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌷🌷meluncur thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: episodenya yg ya beb,
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan nih ditolak terus lamarannya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!