Dendam Sang Pengasuh

Matanya membulat lebar dan mulutnya juga menganga begitu melihat sosok Maudy.

Astaga... ini kan perempuan yang sering joget-joget di toktok. batin Dita saat melihat sosok Maudy.

Dimana Maudy memang sering membuat konten joget-joget di toktok dan baru-baru ini Maudy membuat konten joget dari lagu Alibi.

Walau Dita tidak mengikuti akun toktok Maudy, tapi konten-konten yang sering Maudy buat sering wara-wiri di berandanya, makanya Dita tau sosok Maudy.

"Kenapa Mbak, kok melongo gitu?" tanya Maudy sembari mendaratkan bokongnya.

"Um... gak kenapa-kenapa kok Bu." jawab Maudy. Dia segan menanyakan apa Maudy yang dihadapannya adalah Maudy yang sama dengan yang ada di toktok.

Sebelum memulai interview-nya, Maudy memesan minuman dan cemilan untuk dirinya dan Dita.

"Jadi kamu pernah kerja di Hongkong?" tanya Maudy membuka percakapan.

"Iya Bu." jawab Dita.

"Berapa tahun?" tanya Maudy basa-basi. Sebenarnya dia sudah tau kalau Dita sudah lima tahun bekerja di Hongkong, tapi Dita hanya ingin memastikan saja kalau Dita tidak berbohong soal pengalaman kerjanya.

"Sudah lima tahun Bu." jawab Dita.

"Jadi baby sitter?" tanya Maudy.

"Iya Bu." jawab Dita.

"Itu kamu lima tahun jadi baby sitter hanya satu bayi itu aja atau tiap tahun beda?" tanya Maudy.

"Ada tiga bayi sih Bu. Jadi dua tahun pertama saya jaga bayi A, dua tahun berikutnya jaga bayi B dan tahun berikutnya jaga bayi C." jawab Dita.

"Memangnya kontrak dari yayasan itu minimal berapa tahun per majikan?" tanya Maudy.

"Minimal sih satu tahun, tapi kalau majikannya nyaman sama kita dan kita juga nyaman sama majikan yah gak jadi masalah kalau mau perpanjang kontrak. Dan syukurnya majikan-majikan saya itu selalu minta saya perpanjang kontrak, tapi untuk majikan saya yang terakhir itu memang saya gak mau perpanjang kontrak karena saya kangen pulang ke Indonesia." jawab Dita.

"Oh." balas Maudy.

"Berapa gaji selama kamu kerja di Hongkong?" tanya Maudy.

"Kalau di rupiahkan per bulan lima belas juta Bu, itu pun belum sama bonus-bonusnya." jawab Dita.

"Besar juga yah." balas Maudy dan hanya ditanggapi senyuman oleh Dita.

"Kalau gaji disana udah sebesar itu kenapa mau balik ke Indonesia? Kan kamu pasti tau kalau perbandingan gaji nya jomplang banget." tanya Maudy.

"Ya karena saya kangen aja tinggal di negara saya sendiri. Sebesar apa pun gaji di luar, tetap Indonesia tempat saya ingin pulang. Lagi pula sekarang yang saya cari bukan uang. Sekarang saya kerja yah karena memang saya suka dengan pekerjaan ini." jawab Dita.

"Nasionalis sekali kamu yah." balas Maudy sembari terkekeh kecil.

"Memangnya kamu gak punya keluarga untuk kamu biayai makanya kamu bilang begitu?" tanya Maudy.

"Iya Bu. Saya sudah gak punya orangtua, saya hanya punya satu adik, itupun adik saya sudah kerja di Singapura, jadi uang saya yah hanya untuk saya sendiri." jawab Maudy.

Maudy hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban Dita.

"Jadi kamu mau minta gaji berapa jadi baby sitter anak saya?" tanya Maudy.

Dita tersenyum tipis mendengar pertanyaan Maudy.

"Yah selayaknya lah Bu. Kan saya kerja jaga makhluk hidup, anak manusia, otomatis tanggung jawab dan resikonya lebih besar, yah gak mungkin dong Ibu ngasih saya gaji di bawah UMR, sedangkan SPG-SPG di mall aja gajinya lima juta-an, masa saya yang jaga anak manusia di gaji di bawah UMR." jawab Dita.

Maudy diam sejenak memikirkan gaji untuk Dita.

"Gini aja, saya akan kasih gaji awal kamu lima juta dan tiap tiga bulan akan saya naikin lima ratus ribu sampai gaji maksimal kami tujuh juta. Dan setiap bulan saya kasih kamu cuti dua hari. Gimana?" tanya Maudy.

"Dengan senang hati saya terima Bu." jawab Dita.

"Oke, kita sepakat yah." ucap Maudy sembari menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Dita.

"Iya Bu." balas Dita sembari menyambut uluran tangan Maudy.

"Jadi kapan saya mulai kerja Bu?" tanya Dita.

"Lusa. Kamu datang aja kesini nanti saya jemput kamu disini." jawab Maudy.

"Oh iya Bu, gak ada kontrak perjanjian kerja-nya?" tanya Dita.

"Tenang, ada kok. Nanti saya buat." jawab Maudy.

Setelah sepakat dengan gaji, Maudy melanjutkan pembicaraan dengan menanyakan tentang kehidupan pribadi Dita.

Dita tidak terlalu banyak menceritakan tentang kehidupan pribadinya sebelum dia pergi ke Hongkong, yang paling banyak Dita ceritakan hanya tentang kehidupannya sewaktu di Hongkong.

💋💋💋

Bersambung...