Maafkan Aku Mencintainya

Rangga pun tersenyum dan semakin terpesona dengan kecantikan Nayra.

" Nay, kita ngobrolnya sambil minum teh ya , di depan ada cafe " Ucap Rangga .

Nayra tersenyum dan menggeleng perlahan

" Maaf kak , saya buru buru ada sidang skripsi di kampus , lain kali saja ya ".

"Baiklah, aku antar kamu ke kampus ya " Ucap Rangga sambil membenarkan Jaz mahalnya .

Namun Nayra tetap menolaknya karena tidak nyaman saja diantar laki laki yang baru dikenalnya " Saya naik taksi saja kak kampusku tidak jauh kok ".

"Baiklah " Rangga pun akhirnya menyerah dan membiarkan Nayra pergi dari sana .

Rangga terus menatap kepergian Nayra, dengan tatapan mata penuh gairah " Gila , gadis itu benar benar membuatku berdebar, aku harus mendapatkannya , bodo amat dengan Rena " Gumam Rangga kemudian kembali melajukan mobilnya menuju kantornya.

🍀🍀🍀

Di kampus .

Nayra segera berlari menuju ruang sidang , karena ini adalah kesempatan terakhirnya atau akan mengulangi satu tahun lagi.

Bukan hanya Nayra, di sana juga ada Raka dan banyak temannya yang juga menunggu antrian untuk mengikuti sidang .

Seperti biasa , Raka tidak pernah membiarkan Nayra memiliki kesempatan untuk lepas dari pandangannya. Tapi kali ini dia tidak akan menggangu nya karena demi kelulusan dia harus konsentrasi mengikuti jalannya sidang .

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Nayra keluar dari ruang sidang dengan senyum bahagia, membuat Raka ikut senang .

Tapi sebelum berhasil mendekati Nayra , Cindy datang dan menarik tangan Raka kemudian membawanya ke sebuah ruang kosong .

" Cindy, apa apaan sih kamu !" Gertak Raka sambil melemparkan pegangan tangan Cindy.

Cindy menatap kemudian mendekati wajah Raka.

Cup

Tanpa aba aba Cindy mencium bibir Raka membuat pemiliknya terbelalak dan akhirnya ikut menikmatinya.

Cindy semakin ganas dan membuat ciuman mereka semakin panas .

Cindy sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Raka mengelak bahkan untuk mengambil nafas .

Dengan nafas yang memburu mereka melepaskan sejenak pagutannya dan Cindy kembali menyerang Raka hingga mereka mundur dan akhirnya tepat di samping meja .

Tanpa melepaskan pagutannya Cindy membuka satu persatu kancing bajunya dan menuntun tangan Raka untuk menyentuh melon besarnya.

Raka yang terbuai pun mengikuti permainan Cindy hingga akhirnya Raka tersadar dan mendorong tubuh Cindy " Gila kamu Cindy!".

Cindy mengatur nafasnya dan mengusap bibirnya " huh huh huh Raka kamu jangan munafik, sebenarnya kamu juga merindukan tubuhku bukan , ayolah Raka sekarang lampiaskan hasratmu ".

Raka terdiam dan merasakan barangnya sama sekali tidak menegang .

Cindy tersenyum kecil dan membuka kancing bra-nya sehingga terpampang dengan jelas melon besar yang bergelantungan " Raka , ayo buktikan kalau kamu tidak impoten seperti yang Adelia katakan ".

Raka pun terperanjat" Adelia, apa yang dia katakan!".

" Dia bilang kamu sekarang lemah dan tidak perkasa seperti dulu , ya bisa dibilang impoten , hh sangat memalukan" Ucap Cindy sambil memiringkan bibirnya.

" Sialan , brengsek " Gumam Raka kemudian mengusap wajahnya dan berjalan keluar dari ruangan itu .

Cindy pun terkejut dengan reaksi Raka dan segera membenarkan bajunya kemudian berlari mengejar Raka.

"Raka, tunggu , kita belum selesai Raka ayolah Ka " Rengek Cindy sambil berlari dan mengancingkan bajunya, ada beberapa temannya yang melihatnya pun tidak peduli karena mereka juga sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini .

Raka terus berjalan dan mengacak kasar rambutnya " Sial , kenapa bisa seperti ini , biasanya barangku tidak pernah lemah apa akhir akhir ini aku kurang olah raga ya , aduh bagaimana ini , tidak tidak ini tidak bisa dibiarkan aku harus melakukan sesuatu agar aku bisa kembali normal ".

Raka yang berlari kecil pun sadar kalau terus saja diikuti Cindy memilih menyelinap ke kelas kosong untuk bersembunyi.

Dan tanpa dia sadari di kelas tersebut ada beberapa gadis yang sedang berdiskusi .

" Raka , ngapain kamu di sini ?" Ucap seseorang yang membuat Raka terperanjat dan terdiam seketika.

Nayra mengernyitkan keningnya " Raka ! Kamu kenapa sih?" .

Raka tersentak dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal " Em , itu Nay tadi ada orang gila ngejar ngejar aku, kamu sendiri sedang apa di sini ?''.

Nayra tersenyum sambil menggeleng perlahan " Kamu nih aneh Ka ini kan kelas aku".

" hahh , o iya maafkan aku Nay aku tidak tahu kalau ini kelas kamu , tapi pliss jangan kencang kencang nanti orang gila itu menemukanku " Rengek Raka yang membuat Nayra senyum senyum sendiri.

Nayra pun meminta Raka bergabung dengan teman temannya untuk berdiskusi dan benar saja Cindy yang dari tadi mencari Raka tidak bisa menemukannya dan kesal sendiri.

" Duh Raka , kemana sih kamu " Gumam Cindy kemudian pergi dari sana.

Sementara itu di dalam kelas Raka sedang asik bercengkrama dengan Nayra dan teman temannya.

" O iya Raka, dari tadi aku mau tanya sama kamu , bibir kamu kenapa ? Sepertinya lebam , kamu sakit ya " Tanya Nayra yang membuat Raka tiba tiba tersedak.

Uhuk uhuk " Eh hh em itu Nay, tadi kebanyakan makan pedes jadi bengkak deh ".

" O , makanya lain kali jangan makan pedes pedes , untung perut kamu tidak sakit " Ucap Nayra tanpa curiga .

Raka hanya mengusap kasar rambutnya dan tiba tiba dia juga teringat sesuatu .