MATA BATIN

Akhirnya kami pun sampai di rumah kakek tua itu dan sang kakek pun berkata " Silahkan masuk nak...maaf rumah kakek kecil." sambil merasa tidak enak dengan mereka.

Aku pun berkata " Tidak masalah kek...ini sudah cukup untuk kami." sambil bersikap baik di hadapan kakek itu.

Lalu Seorang Nenek tua pun keluar dari kamar dan berkata " Oh...rupanya ada tamu di sini...kakek kenapa kamu tidak memberitahu istri mu ini jika ada tamu yang datang berkunjung ke rumah kami." sambil sedikit memarahi sang kakek yang tidak lain adalah suaminya sendiri.

Sang Kakek pun berkata " Nenek buatkan teh hangat untuk mereka berdua dan suguhkan beberapa makanan kecil untuk mereka." Sambil meminta istrinya untuk membuatkan minuman bagi mereka berdua.

Lalu Sang Nenek pun berkata " Oh...iya...nenek hampir lupa kalian pasti haus setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh...tunggu sebentar ya...nenek akan membuatkan minuman hangat untuk kalian." sambil bersikap ramah kepada mereka berdua.

Aku pun berkata " tidak usah repot - repot nek..." Sambil bersikap basa basi di hadapan mereka dan menghormati mereka berdua sebagai penolong kami dari arwah Ningsih itu.

Andre pun berkata " Maaf kakek sebenarnya siapakah Ningsih itu apakah dia cucu kakek...? Dan kenapa ia bisa menjadi arwah penasaran seperti ini..." sambil menanyakan apa yang ingin dia ketahui.

Sang Kakek pun mulai bercerita kepada mereka siapa Ningsih itu sebenarnya.

Ia berkata " Hm...baiklah aku akan menceritakan semuanya kepada kalian tapi ingat kalian harus merahasiakan semua ini dari para penduduk desa agar tidak terjadi masalah apakah kalian mengerti." sambil memperingatkan kami.

Kami pun berkata " Baik kek..." sambil kembali mendengarkan perkataan kakek tua itu.

Sang Kakek pun berkata " Sebenarnya dia adalah cucu dari sahabat kakek yang sudah lama meninggal ia adalah anak yatim piatu. Ayah dan ibunya meninggal dalam sebuah kecelakaan dan berakhir tragis. Akhirnya ia pun di rawat oleh neneknya sendiri yang bekerja sebagai petani di desa sebrang. Namun beberapa tahun yang lalu telah terjadi sesuatu di desa ini. Banyak orang yang meninggal tanpa alasan yang pasti mereka semua bunuh diri lompat dari tebing yang terletak tidak jauh dari desa ini kakek pun terkejut saat itu. satu persatu warga desa bunuh diri di tempat itu membuat semua orang gempar."

Sambil menceritakan semuanya kepada Aku dan Andre sahabat ku.

Lalu Sang Nenek pun datang dan berkata " Ada apa kek...apa yang sedang kalian bicarakan hingga setegang itu...?! " sambil bertanya kepada suaminya yang renta itu.

Sang kakek pun berkata " Aku sedang menceritakan tentang peristiwa kematian Ningsih beberapa tahun yang lalu. Mereka bilang Ningsih telah menjadi arwah penasaran dan menyerang warga desa yang lewat di jalan masuk desa itu. Sepertinya arwah ningsih belum tenang bu..." sambil menjelaskannya kepada istrinya itu.

Sang Nenek pun berkata " Hm...gadis yang malang seharusnya ia bisa tenang di sana tapi kenapa ia menjadi seperti itu. Nak sebenarnya dia adalah gadis yang baik ia selalu membantu neneknya berkebun dan memanen padi di sawah semua orang menyayanginya. Namun peristiwa itu merubah segalanya. Ada seseorang yang memfitnahnya sebagai gadis pembawa sial karna mereka berfikir bahwa dia dan neneknya bermain ilmu hitam dan menjadikan warga desa sebagai tumbalnya karna itulah mereka memutuskan untuk membunuhnya dan merusak wajahnya dengan celurit. Itulah yang terjadi keadanya."

Sambil menjelaskan semuanya kelada Queen dan Andre.

Aku pun berkata " Oh...jadi begitu kisahnya. nenek Arwah Ningsih kemarin meneror kami saat di hutan bambu itu dan memiliki dendam kepada orang yang telah mencelakainya dia bilang ia ingin membunuh seluruh warga desa yang terlibat dalam kejadian itu. Ia tidak terima dengan semua yang telah mereka lakukan kepadanya dan meminta kami untuk mencarikan keadilan bagi dirinya ia ingin orang yang memfitnahnya di tangkap dan meminta kami untuk mencarikan jasadnya yang di buang ke dasar jurang ia ingin jasadnya di kuburkan dengan layak seperti yang lainnya. Lalu bagaimana dengan nenek nya... apakah beliau masih ada...?" sambil bertanya kepada mereka tentang nasib sang nenek itu.

Nenek sarah pun berkata " Semenjak kejadian itu Nenek dari Ningsih mengurung dirinya di dalam rumah dan tidak mau keluar apa lagi menemui warga yang telah mencelakai cucunya sehingga ia meregang nyawa secara tragis aku berusaha untuk menemuinya namun selalu gagal ia tidak ingin berbicara kepada siapa pun entah bagaimana kondisinya sekarang...?" sambil menjelaskan semuanya kepada Queen dan Andre.