Di saat fokus dengan masa hijrahnya, Damian kembali di hadapkan dengan masalah yang membuatnya harus menikahi gadis bercadar.
Damian Pangestu yang mempunyai masalalu yang buruk harus berada di tengah-tengah keluarga yang ahli agama.
Pernikahan yang tak terduga itu membuat rumah tangga Damian dan Adhiba bertahan walaupun harus menerjang hujan dan badai. Terlebih masa lalu Damian yang seorang pendosa muncul satu persatu.
Lalu bagaimana cara mereka menghadapinya?
•••••
"Jangan berharap lebih padaku Adhiba..Aku yang seorang pendosa sangat tidak pantas bersanding dengan wanita sepertimu" Damian Pangestu
"Aku tidak akan berharap lebih darimu, Tapi aku lah yang akan membuat pendosa sepertimu berharap agar lebih lama bersanding bersama wanita seperti ku.." Adhiba Azalea Ibrahimi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Hanya Milikku
Rombongan Abi Rahman akhirnya memilih jalan pulang. Dengan supir yang siap mengantar, Pemuda yang biasa di panggil Bibi itu dengan pelan melajukan mobilnya.
Di kursi di bagian depan, Gus Azka duduk sementara di kursi bagian belakang Abi Rahman dan Ummi Badriyah.
"Sia-sia kita datang kesana. Bukannya mendapat Ning Adhiba, Malah kita yang di hina.. Kurang ajar memang si Salma itu..."Ummi Badriyah tiada henti-hentinya menggerutu.
"Bukannya Abi sudah bilang, Tidak perlu di perpanjang. Apa yang di katakan Ning Salma itu benar, Tidak ada perjodohan disini. Kyai Ibrahimi hanya sekedar punya niat saja.. belum benar-benar menjodohkan..Kalian saja yang menangkapnya terlalu jauh.."Abi Rahman memang punya watak yang berbeda. Sifatnya ramah dan lemah lembut, Sangat jauh berbeda dengan Ummi Badriyah dan putranya.
Padahal berulang kali Abi Rahman mengatakan agar mereka lebih menjaga lisan. Karena sejatinya manusia, Mulut sangat berbahaya. Tapi memang pada dasarnya saja, Ummi Badriyah tidak bisa menjaga lisannya.
Mungkin jika hanya marah biasa, Tapi Ummi Badriyah tidak mantap apabila marah tanpa menghina. Dan inilah alasan Abi Rahman lebih memilih untuk menikah lagi.
"Abi itu memang tidak pernah membela dan memihak Ummi. Selalu saja membela yang lainnya...
"Coba Ummi pikirkan? Apa pantas seorang istri dari pria seperti abi ini bicara semacam itu? Abi ini bukan Kyai besar seperti Kyai Ibrahimi mi.. Justru itu kita harus lebih rendah diri.. Tapi apa yang Ummi lakukan? Ummi bicara semaunya tanpa memikirkan perasaan orang lain..
"Ngapain mikirin perasaan orang lain? Emang mereka mikirin perasaan kita?" Lihat, Bicaranya memang selalu begitu. Dan Abi Rahman tidak habis pikir kenapa sikap istrinya ini tidak bisa di ubah.
"Ingat ya Abi, Sebelum bicara tuh. Abi ngaca dulu lah.. Emang Abi nikah lagi itu jaga perasaan Ummi? Hati Ummi sakit bi.. Ummi Abi poligami tuh sakit banget.. "Kata Ummi Badriyah seraya menepuk-nepuk dadanya. Wanita mana yang tidak sakit hati melihat dan menyaksikan suaminya menikah lagi.
Delapan belas tahun Abi Rahman mempoligami Ummi Badriyah dan anehnya, Ummi Badriyah tidak bisa menolak keinginan suaminya itu dulu. Bahkan sampai sekarang Ummi Badriyah tetap bertahan. Bukan tanpa alasan, Abi Rahman adalah pria kaya raya. Pria itu juga punya perusahaan di kotanya yang cukup besar meski tak sebesar perusahaan di ibu kota ini.
Jika Ummi Badriyah minta pisah, Sudah jelas Ummi Badriyah kehilangan fasilitas dari suaminya. Dia tidak mau kalah dengan Ayunda istri mudanya. Andai Ayunda hanya menikah siri mungkin Ummi Badriyah masih menang, Tapi Abi Rahman sudah mendaftarkan pernikahan keduanya ke negara juga.
Walaupun cukup sulit tapi semua terlihat gampang asal ada uang sebagai pelicin. Jika Ummi Badriyah meminta pisah, Sudah jelas jika Ayunda lah pemenangnya. Padahal Ayunda itu wanita yang cukup baik tanpa mengharapkan apapun.
Ting..
Abi Rahman meraih gawainya. Pria paruh baya itu tersenyum saat sebuah pesan singkat masuk. Ummi Badriyah terlihat geram, Sungguh ia kesal dengan suaminya ini.
"Kenapa senyum-senyum begitu? Bahagia dapat pesan dari istri jalangmu itu.. "Seketika senyum Abi Rahman redup seketika.
"Kenapa? Yang Ummi bilang benar bukan? Ayunda itu jallang. Coba pikirkan saja,,Wanita baik-baik mana yang mau sama suami orang.."Ucap Ummi Badriyah pedas.
"Bibi berhenti!"
Ciiittt...
Mobil yang di kendarai keluarga itupun berhenti.
"Abi mau kemana? " Tanya Ummi Badriyah panik saat melihat sang suami yang hendak keluar dari mobil. padahal mereka belum sampai.
"Inilah alasanku kenapa aku memilih untuk menikah lagi.. Aku sudah tidak kuat dengan mulutmu yang sengit itu..Aku lelah Ryah!! Tidak bisakah kau berubah.. Ingat Badriyah! Mulutmu harimau mu.. Semoga saja tidak ada orang yang mencelakaimu karena ucapan mu yang jahat itu.." Abi Rahman membuka pintu. "Dan satu lagi, Bukan Ayunda yang menginginkan ku tapi aku sendiri yang ingin bersamanya..
"Kamu gak boleh pergi Abi!! Ingat, waktu Abi masih harus sama Ummi..Abi harus adil!!" Teriak Ummi Badriyah agar sang suami mendengarnya.
"Aku tidak peduli...
Braaak!!
Ummi Badriyah menangis, Di depan sana Gus Azka hanya dia sembari menghela nafas panjang. Ayah dan ibunya memang selalu begini..
"Ayo berangkat..
"Iya Gus...
.
.
.
"Mas..
Damian terlonjak kaget saat mendengar suara sang istri. Pria itu menoleh dan tersenyum menyambut Adhiba yang kian mendekat ke arahnya.
"Kita makan yuk.. Semua udah nunggu di bawah. Dari tadi mas di sini terus.. Gak ikut kumpul, Di tanyain sama kakek Yai.."Damian menghela nafas panjang. Adhiba adalah wanita yang peka, Jelas ia tahu apa yang ada dalam pikiran suaminya saat ini.
"Ning, Boleh mas bicara sesuatu.."Adhiba mengangguk.
"Boleh.. Mau bicara apa mas..
"Gus Azka..
"Iya kenapa?
"Ning tidak menyesal memilihku dan tidak jadi menikah dengan pria itu.."Adhiba tertawa ringan.
"Berapa kali Adhiba bilang ke mas.. Aku tidak peduli tentang semua itu. Sejak awal Kakek Yai berniat menjodohkan kami, Aku memang sudah menolak mas.. Entah kenapa Adhiba gak respek sama dia. "Adhiba meraih tangan sang suami dan menggenggamnya erat. Di tataplah lekat dengan seksama netra hitam itu.
"Tolong jangan minder lagi ya mas.. Jangan insecure lagi. Selama kita menikah Adhiba suka dengan sikap perubahan mas yang berusaha menjadi yang lebih baik. Entah ini cinta atau tidak, Tapi Adhiba sangat nyaman berada dalam dekat mas.. Tolong perjuangkan Adhiba ya, mas.."Adhiba menyandarkan kepalanya di dada Pria itu. Memejamkan mata menikmati irama detak jantung Damian yang terdengar seperti irama musik.
"Iya, Ning.. Mas akan tunjukkan bahwa mas bisa buat bahagia Ning dengan versi mas.. Kamu milikku Ning. Tidak akan ada orang yang bisa memiliki Ning kecuali aku.."Melihat Gus Azka yang meremehkannya tadi membuat Damian marah sebenernya. Pria itu seolah menantangnya dan punya niatan ingin merebut Adhiba darinya..
Melihat itu, Damian harus tunjukkan bahwa ia bisa.. Ia bisa menjadi yang lebih baik. Dan mulai sekarang, Damian berjanji akan mempertahankan pernikahannya dan tak akan memberi celah kepada siapapun termasuk si bocah yang bernama Kevin itu.
"Kamu miliku Ning.. Izinkan aku mengikatmu selamanya...
.
.
.
TBC
so sweet bgt damian adhiba
buat syifa udh lupan Ryan jngan ngemis.apa yg di katakan Kevin ada benernya tuh
untk syifa sdh lepasin dia ga usah km cari" perhatian si ryan jgn ngerendahin diti sendiri syifa km berhak bahagia