Dark Romance !!
Judul dan sinopsis berganti.
Bagi Angie, Ryan adalah sosok lelaki gila yang tidak waras, yang tertawa puas setelah membunuh orang tua dan kakaknya sendiri.
Tapi kemudian, tragedi perayaan malam itu, membuat Angie mabuk dan tidur dengan Ryan hingga hamil. Awalnya, Angie ingin menyembunyikan kehamilannya dari Ryan, tapi..
“Kau pikir kau bisa menyembunyikan kehamilan dariku ?! Aku akan tetap bertanggung jawab dan menikahimu, sayang~” Ujar Ryan menyeringai dengan licik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fifth : Rumah Ryan ??
“I.. Ini rumahmu ??” Tanya Angie dengan nada kagum dan begitu tidak percaya melihat yang ada di depannya.
Terdapat sebuah rumah yang begitu besar, dan begitu megah, bahkan rumah Tom kalah besar dan megahnya, bahkan sebelum masuk rumah terdapat pagar yang cukup tinggi dan begitu besar. Seakan menutupi rumah indah yang begitu megah dan mewah, ini bukan rumah lagi tapi mansion yang begitu mewah dan megah.
Ryan tidak berbicara apapun, dan hanya berdiam diri, tapi pikirannya terus memikirkan rencana yang entah apa. Sementara Angie masih terkagum dengan kemewahan dan kemegahan rumah yang ada, tidak memperdulikan jika Ryan tidak menjawab pertanyaannya.
Setelah mobil terparkir rapi, Ryan menoleh ke arah Angie yang masih terkagum menikmati pemandangan sekitar.
“Kau mau turun sendiri, atau aku gendong ??”
“Ah ?! Aku turun sendiri, aku punya kaki !!” Ujar Angie dengan sedikit gugup dan juga khawatir jika Ryan menggendongnya lagi.
Angie kemudian turun dari mobil itu dan melihat kembali rumah megah itu rasanya hampir tidak percaya jika Ryan adalah orang begitu sangat kaya ?? Bagaimana dia bisa masuk ke rumah sakit jiwa ??
Oh tunggu, bukankah Ryan membunuh kedua orang tuanya dan kakak kandungnya sendiri ?? Jangan-jangan..
“Masuklah, jangan berdiri di depan pintu seperti seekor anjing penjaga.”
“He.. Hey !! Kau mengataiku apa ?!” Ujar Angie dengan sedikit kesal, tapi ya Ryan hanya menaikkan bahunya acuh.
“Masuklah, ada beberapa hal yang harus kita bicarakan.” Ujar Ryan dengan acuh, Angie mau tidak mau mengalah saja, karena jikalau diajak berdebat sekalipun, Ryan pasti akan menggunakan alasan lainnya, atau mengabaikannya. Jadilah dia menurut masuk ke dalam rumah megah nan mewah ini.
Setiap perjalanan, Angie mengamati setiap barang yang terpampang disana, astaga banyak guci dan lukisan dengan harga tinggi berada di rumah itu. Jikalaupun Angie mencuri satu saja barang, wanita itu sudah pasti bisa membeli apartemen atau rumah. Ah terlalu berlebihan memang..
Beberapa pelayan disana menatap Angie dengan tatapan penuh tanda tanya, dan beberapa berbisik satu sama lain, ada yang memandang sinis dan ada pula yang memandang bingung. Apakah mereka berfikir Angie akan dijadikan pelayan juga seperti mereka ?? Angie sendiripun juga bingung sebenarnya, apakah Ryan ini hanya bersandiwara ataukah bersungguh-sungguh mengenai pernikahan ??
“Duduklah.” Ujar Ryan saat berada di sebuah ruang tengah, Angie duduk di sofa yang terasa sangat empuk itu, dan sofa itu terlihat sangat indah dan mewah. Ryan duduk di hadapannya.
“Baiklah.. Apa yang harus kita bahas ??”
“Pernikahan kita, besok aku sudah mempersiapkan gedung, kita akan menikah besok.” Ujar Ryan dengan singkat, mata Angie membulat sempurna.
“Hah.. Apa ??”
“Baiklah, tandanya kau setuju.”
“A.. Kau bahkan belum membicarakannya denganku ?!”
“Ini apa ??”
Angie rasanya ingin menjambak rambut Ryan dengan kencang, sehingga lelaki itu kesakitan. Lelaki gila di depannya, benar-benar tidak waras, baiklah Angie tahu sekarang alasan kenapa Ryan dibawa ke rumah sakit jiwa, ya lelaki itu benar-benar tidak waras.
“Sejak kapan kau menyewa gedung ?? Jika kau baru keluar dari rumah sakit, dan bagaimana kau bisa menyediakan gedung pernikahan secepat itu ??”
“Aku hanya meminta persetujuanmu, ya atau tidak.” Ujar Ryan dengan dinginnya, Angie hanya menghembuskan nafasnya secara kasar. Dia enggan menjawab apapun, dia memalingkan wajahnya tidak melihat ke arah Ryan, karena malas. Dia lagi-lagi bertemu lelaki egois yang memaksakan kehendak mereka, dan memaksa Angie menuruti mereka.
Tapi kemudian dia mendengarkan suara bisikan dari telinganya.
“Dan aku tidak menerima penolakan, Angie~” Bisik Ryan ditelinga Angie, membuat wanita itu tersadar jika lelaki itu berdiri di depannya sembari berbisik lembut di telinga sebelah kanan Angie.
“Kau meminta persetujuanku tapi kau tidak menerima penolakanku ??” Ujar Angie dengan sedikit sinis.
“Hmm~”
“Kau lelaki egois !!” Ujar Angie dengan tatapan kesal, Ryan menyeringai licik, jari lelaki itu memegang dagu Angie, sembari matanya menatap ke arah wajah cantik dihadapannya.
“Yeah.. I did, sweetie~” Ujar Ryan dengan nada licik, kemudian mengecup bibir Angie dengan lembut, wanita itu sedikit memberontak, tapi Ryan berhasil mempertahankan ciumannya itu. Membuat Angie sendiri, tidak berdaya, hingga akhirnya Ryan menyelesaikan ciumannya itu.
“Manis~” Bisik Ryan dengan lembut.
“Kau.. Tidak hanya menginginkan tubuhku saja, bukan ?? Seperti Tom ??” Ujar Angie dengan nada terengah-engah karena nafasnya hampir habis.
“Jangan samakan aku, dengan lelaki itu.” Ujar Ryan sedikit tidak suka.
“Aku akan menikahi sebagai bentuk tanggung jawab, bukan sebagai penggadai hutang.” Lanjut Ryan dengan nada tidak suka, membuat Angie hanya menghela nafasnya, dia memang salah karena membawa Tom yang sepertinya adalah musuh besar Ryan.
“Ma.. Maafkan aku.. Tapi kau menciumku secara tiba-tiba..” Ujar Angie dengan perasaan tidak enak, dirinya juga tipe orang tidak enakan dengan orang lain.
“Kita melakukan lebih dari ciuman saat mabuk, jadi biasakan dirimu. Apalagi setelah menikah nanti.”
“Hmm..” Angie memerah malu, membayangkan dirinya harus melakukan dengan Ryan di malam pertama, astaga.. Bahkan saat mabuk, Angie tidak ingat apapun mengenai hubungan tubuhnya dengan Ryan, dan secara sadar, dirinya akan melakukan sesuatu dengan lelaki itu.
Dan Angie belum mengenali perasaan suka atau cinta dengan Ryan, apakah pernikahan ini benar-benar sekedar karena kehamilannya ??
“Ryan.. Pi.. Pikirkan ulang mengenai pernikahan ini.. Kita belum memiliki perasaan apapun, bagaimana jika kita menikah nanti ??” Ujar Angie dengan nada ragu-ragu.
“Kita ?? Tidak memiliki perasaan apapun ??” Ujar Ryan dengan nada aneh bagi Angie, membuat wanita itu semakin terkejut dan bingung.
“I.. Iya.. Ja.. Jangan bilang kau..”
Ryan mendekati Angie, dan berbisik lembut ke arah telinga Angie, “Apakah kau yakin itu Angie ??”
“Ryan.. Aku..”
“Ssttt... Jangan menolakku.” Ujar Ryan dengan lembut, mengecup telinga Angie dengan lembut.
Ryan kemudian tersenyum miring disana, melihat wajah Angie memerah malu, karena wanita itu tidak terbiasa bersama dengan lelaki, apalagi diperlakukan lembut. Ya, Tom tidaklah selembut yang kalian kira, Angie justru merasa kesal dan tidak suka, karena Tom merayunya dengan cara yang kasar.
Sementara Ryan masih lumayan cukup lembut nan menggoda dalam hal rayuannya, semoga saja Ryan sosok lelaki yang setia, karena siapapun wanita akan takluk kepada lelaki seperti Ryan. Apalagi dirinya adalah lelaki kaya yang sukses, para wanita tidak akan melihat Ryan yang menjadi pasien rumah sakit jiwa, melainkan melihat Ryan seorang pewaris tunggal yang kaya raya.
“Kau tidak perlu bekerja, cukup tinggal disini bersama denganku.” Ujar Ryan menjelaskan dengan singkat, membuat Angie hanya menganggukkan kepalanya, dirinya masih diambang rasa bingung, kaget dan tidak percaya bercampur menjadi satu. Apalagi dirinya akan menikah ?? Oh astaga, mimpi apalagi yang Angie alami selama ini ?!
Sepertinya aku harus berdoa, untuk meminta jawaban dari Tuhan atas kisah hidupku yang rumit ini Batin Angie.
ceritanya bagus aku suka cmn bagian hamilnya yg kurang tepat sih..
semangat y thor💪
SPT nonton film beneran.