NovelToon NovelToon
PELARIAN

PELARIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Sistem / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noesantara Rizky

Dania dan Alvin menjalani pernikahan palsu, kebahagiaan mereka hanya untuk status di media sosial saja, pelarian adalah cara yang mereka pilih untuk bertahan, di saat keduanya tumbuh cinta dan ingin memperbaiki hubungan, Laksa menginginkan lebih dari sekedar pelarian Dania, dan mulai menguak satu demi satu rahasia kelam dan menyakitkan bagi keduanya,
Apakah Dania dan Alvin masih bisa mempertahankan rumah tangganya? Atau memilih untuk menjalin dunia baru?
Ikuti kisah cinta Dania dan Alvin yang seru dan menengangkan dalam cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noesantara Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 Upaya Nila

Nila sudah kembali ke ruangannya yang harum dengan aroma citrus. Dia duduk di sofa sambil menggigit kuku dan berpikir tentang semua kejadian ini. Menurutnya cukup aneh, pemegang saham mengusik kehidupan pribadinya yang tak seharusnya mereka lakukan.

Waktu terus berputar, sebenarnya baru 5 menit tetapi dia sudah merasa seperti 1 jam lamanya. Perempuan itu menunggu kabar dari OB yang sengaja disuruh untuk mengikuti para pemegang saham agar tahu apa yang tersembunyi di balik keinginan mencopotnya dari jabatan.

Kakinya mulai resah, terus bergerak tanpa ada irama yang jelas. Perempuan itu berjalan dari sofa ke meja kerja, begitu terus berulang tanpa ada jeda.

“Tok..Tok..Tok..!” Suara ketukan pintu.

“Masuk!” Jawab Nila

Seorang OB utusan Nila datang dan memberikan sebuah pesan, “Maaf Bu, saya sudah melakukan tugas yang diberikan Ibu,” Dia berdiri santai dengan kain lap dan semprotan di pinggangnya.

“Apa yang kamu dengar?” Tanya Nila yang melihat OB tersebut.

OB itu melihat kanan dan kiri memastikan dinding-dinding tak punya telinga untuk mendengar dan berucap, kemudian dia sedikit membungkuk agar suara lirihnya bisa terdengar jelas oleh Nila, “Saya dengar, mereka disuruh seseorang agar ibu bisa turun dari jabatan….”

OB itu menelan ludahnya takut apa yang dibicarakannya benar-benar terdengar oleh udara, setelah beberapa menit dia melanjutkan lagi, “Kalau berhasil akan dapat bonus besar, dua kali dari harga saham sekarang!” Lanjutnya dengan penuh kehati-hatian.

“Terus apa lagi yang kamu dengar?” Kata Nila yang tangannya mulai mencabik sofa seperti kucing.

“E….” Jawab OB yang sedikit takut.

“Kamu bicara aja, jangan takut! Disini nggak ada orang!” Kata Nila yang menahan suara geramnya agar tidak terdengar lantang.

“Kalau Ibu bersikukuh tidak mau turun, mereka akan menggunakan cara apapun,” jawab Ob tersebut yang tubuhnya sedikit gemetar.

Napas Nila mulai kembang kempis, seakan udara di ruangan itu tertutup oleh ruang hampa yang tercipta dari rasa amarah Nila, “Berani-Beraninya mereka main api dibelakangku!” 

“Mereka bilang tidak, siapa yang menyuruhnya?” Tanya Nila yang berdiri tepat di depan OB.

“Dia orang terkaya di Jakarta yang punya perusahaan terbesar di Asia tenggara,” kata OB

“Baik terima kasih, kamu boleh pergi!” Kata Nila

“Eh… tunggu!” Lanjut Nila yang mengambil dompet dan memberikannya 3 lembar uang 100 ribuan.

“Itu upahnya!” kata Nila memberikan uangnya.

“Terima kasih, Bu!” Kata OB tersebut yang menerima uangnya lalu pergi.

Nila bersandar di meja kerjanya dia matanya menerawang ke langit-langit yang memunculkan beberapa daftar nama sesuai petunjuknya, “Orang terkaya di Jakarta dan punya perusahaan terbesar di Asia Tenggara? Jangan-Jangan?” Nila berdiri dan bergegas menjangkau keyboard serta mouse, tangannya mulai berpacu seperti detak jantungnya yang menderu.

Matanya tajam melihat ke layar hasil pencarian. Ada beberapa nama dan salah satunya adalah Pak Dhanu, dia mencoba menampik pikiran bahwa dia adalah dalangnya.

“Nggak mungkin kalau Pak Dhanu, apa motivasinya? Apakah dia sudah tahu tentang hubungan aku dengan Alvin sehingga dia percaya dengan berita itu?” Kata Nila yang duduk dikursinya sementara jarinya mengetuk sandaran tangan beberapa kali.

“Kalau dia sudah tahu, apa mungkin dia akan melakukan upaya seperti ini? Tapi, aku dan Alvin selalu bermain rapi, darimana bisa tahu?” Lanjut Nila yang masih bertanya-tanya.

“Memang sih, orang terkaya di Jakarta dan punya perusahaan terbesar di Asia Tenggara bukan hanya Pak Dhanu, tapi siapa?” Kata Nila lagi yang mulai memasukkan clue tersebut sebagai kata kunci di mesin pencari.

Dari semua daftar yang ada memang pandangan Nila ke Pak Dhanu, karena hanya dia yang mungkin melakukan cara berani seperti ini untuk mencapai apa.yang diinginkan.

Karena sulit menemukan jawaban fokusnya beralih ke bagaimana mencari solusi dari semua ini, agar posisinya aman dan dia juga mendapatkan keuntungan untuk bisa menjalankan rencana lainnya.

“Ternyata dibalik masalah selalu ada solusi,” kata Nila yang mengambil handphonenya di sofa, lalu menghubungi seseorang.

Dia menulis pesan ke seseorang untuk mengirimkan data yang sudah disimpannya selama ini sekaligus meminta bantuan untuk melancarkan rencana lainnya. Setelah itu, Nila keluar dari ruangan untuk menemui sekretarisnya terlebih dulu, agar dihubungkan ke para pemegang saham.

“Kamu bilang ke mereka lusa, aku akan gelar konferensi pers, untuk mengundurkan diri, dan dia meminta profile penggantinya sekarang juga untuk persiapan pelantikan nanti!” Kata Nila ke sekretarisnya.

Perempuan itu kemudian pergi meninggalkan kantor untuk melancarkan rencana lainnya, dia ingin bertemu dengan beberapa klien penting yang nilai kontraknya mencapai miliaran rupiah. Nila ingin menawarkan kerjasama spesial yang menguntungkan untuk dirinya sendiri.

Ada tujuh klien yang akan ditemui di sebuah restoran di Jakarta Barat. Nila sudah memesan ruang VVIP agar pembicaraan tersebut aman dan tidak diketahui oleh semua orang.

Waktu tempuh dari kantornya kurang lebih 30 menit, kurun waktu tersebut sudah cukup untuk Nila mempersiapkan dokumen penting sebagai bagian dari penawaran nanti, setibanya di resto perempuan itu menyuruh pelayan agar mencetak sebuah dokumen.

Sambil menunggu, Nila pergi ke ruangan VVIP yang sudah dipersiapkan, ruangannya sangat luas dengan kursi sofa dan nuansa otentik jepang. Ada bunga sakura serta bunyi gemericik air yang menenangkan, “Semuanya sempurna,” katanya.

Tak lama kemudian, klien pertama datang sekaligus pelayan yang sudah mengerjakan semua permintaannya. Klien pertama duduk di depan Nila, perempuan itu menuangkan air minum pesanannya dan mempersilahkan untuk meminumnya.

“Langsung saja, waktu saya terbatas!” Kata Klien tersebut yang kepalanya mulai menengok kesana-kemari sebagai tanda tidak nyaman.

“Mulai hari ini semua tanggung jawab di perusahaan bukan lagi atas nama saya,” Kata Nila yang menyilangkan kakinya dan bersandar di sofa.

“Para pemegang saham meminta saya untuk turun… acaranya akan digelar lusa, sementara mereka sudah punya satu nama pengganti, “ lanjut Nila yang mulai mendekat ke arah klien, berharap dia mendengar dengan jelas apa yang akan dibicarakannya setelah ini.

“Lalu, apa urusannya dengan saya?” Tanya Klien yang ikut mendekatkan badannya mencoba melakukan perlawanan.

“Ada dong… Saya ingin Anda mengajukan keberatan dengan pergantian direksi baru… “ katanya yang sengaja diam sejenak untuk melihat ekspresi klien.

“Jika mereka tetap melakukan pergantian, Anda harus mengancam untuk memutus kontrak,” kata Nila dengan lirih.

“Apa untungnya buat saya?” Tanya Klien yang mulai geram dan tak suka dengan nada bicara Nila.

Nila tak menjawab pertanyaan itu dia mengambil amplop cokelat yang diberikan oleh pelayan tadi, kemudian mendorongnya ke arah klien dan dengan gestur tangan yang terangkat meminta Klien itu membukanya.

“Apa ini?” Tanya klien yang mulai membukanya.

Dia sangat terkejut karena itu adalah sebuah dokumen penggelapan dana proyek yang dilakukannya, bahkan selama keduanya bekerja sama, dan sudah merugikan ratusan miliar rupiah.

“Anda ingin mengancam saya dengan ini?”. Tanya Klien yang mulai merasakan AC di ruangan itu lebih dingin dari biasanya.

“Bagaimana dokumen itu tidak menguntungkan?” Tanya Nila yang menyandarkan tubuhnya di sofa.

“Ini pasti hanya akal-akalan Anda saja bukan?” Kata Klien yang nadanya sedikit mengeras tetapi masih ditahan.

Nila mengambil air minum yang telah dipesannya, dia menggoyangnya beberapa saat lalu di minum dan berkata, “Saya tahu, Anda bukan orang bodoh, dan saya juga bukan orang sembarangan!’

“Apa mau Anda?” Tanya Klien yang sudah tak punya kata-kata lagi.

“Anda harus putus proyek dengan perusahaan saya kecuali kalau posisi saya dikembalikan,” kata Nila yang tersenyum tipis.

“Kalau enggak?” 

“Mudah saja, dokumen itu akan saya unggah saat pelantikan agar semua orang tahu!” Kata Nila dengan sorot matanya yang tajam.

Klien tersebut merobek kertasnya hingga kecil dan membuangnya tepat di depan muka Nila, kemudian perempuan itu menyerang balik dengan berkata,” Silahkan Anda robek sepuasnya, saya punya kopiannya banyak!”

“Saya yakin Anda juga bukan orang bodoh Bu Nila, saya bisa melakukan apapun, karena saya tidak suka diatur!” Kata salah satu klien yang dia temui.

Nila tidak gentar, dia yakin klien itu hanya gertak sambal saja, pada akhirnya mereka semua mau bekerja sama. Walaupun Nila harus memastikan bahwa ada bukti tambahan untuk menguatkan argumen itu sehingga semuanya menjadi mudah.

“Tinggal lihat bagaimana hasilnya nanti!” Kata Nila yang puas karena sementara waktu rencananya berhasil.

Namun, dalam hatinya masih bergejolak siapa yang telah melakukan konspirasi ini, “Oke sekarang gue cari tahu dulu, siapa yang sudah berani bermain api dengan aku,” kata Nila.

1
Ratih15
Seruu bangett kak ceritanya sukakk, semangat updetnyaa yaa kak. kalau boleh dibantu juga komen dan likenya di cerita aku "Cinta Dalam Dosa". Saling support yuk kak terimakasih 🥰❤
Noesantara Rizky: Alhamdulillah kak
oke siap nanti di gas lah
total 1 replies
Alida
Ngakak terus!
Noesantara Rizky: ngakak kenapa kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!