Hidup berdua bersama ibunya ,membuat dirinya tidak mengenal sosok ayahnya.Hingga ibunya mengubur rasa itu dan memilih hidup berdua tanpa ada sosok pendamping, rasa penasaran begitu besar begitu yang Agnes rasakan sampai dia memilih mencari kebenaran itu.
Tapi Takdir berkata lain setelah dia masuk dimasa lalu ibunya waktu bersekolah dan disaat kesempatan itu ada Agnes mencari jati diri sosok ayahnya yang selama ini dia cari.
" Aku tak mau tahu,aku harus menemukan ayahnya ku." batin Agnes yang begitu nekadnya mencari keberadaan ayahnya yang selama ini tak pernah mendampingi dirinya disaat masih kecil.
Dan perjalanan kali ini membuat dirinya tak akan menyerah mencari keberadaan ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nia menunjukkan kesombongannya
" Aku tinggal dulu ya." pamit Agnes pada mereka.
" Ya sudah kamu pergi sana,keburu pak Budiman marah menunggu lama kamu." ucap Nita pada Agnes.
Akhirnya Agnes pergi menuju ruang guru menemui pak Budiman.
" Pak Budiman." sapa Agnes pada pak Budiman.
" Akhirnya kamu datang juga,ada sesuatu yang ingin bapak bicarakan denganmu mengenai kegiatan extra musik disekolah." ucap pak Budiman
" Memangnya kenapa pak,apa ada masalah?" tanya Agnes pada Pak Budiman.
"Tidak ,hanya bapak ingin memperkenalkan kamu dengan guru pembimbing musik yang baru." jawab Pak Budiman yang langsung memberikan kode paa seseorang.
" Ini Agnes, perkenalan ini guru pembimbing kita bernama pak Danu." pak Budiman langsung memperkenalkan langsung pada Agnes.
Agnes pun membalas dengan anggukkan melihat guru baru di sekolahnya.
" Danu." pria itu mengenalkan langsung namanya didepan Agnes.
" Saya Agnes pak." jawab Agnes yang keduanya saling berkenalan.
" Silakan jika pak Danu ingin mengobrol dengan siswa bimbingan bapak." pak Budiman mempersilahkan Pak Danu.
" Iya pak Budiman." jawab pak Danu yang segera melirik kearah siswanya.
" Agnes." namanya dipanggil oleh pak Danu.
" Iya pak,ada apa?" tanya Agnes yang langsung merespon pak Danu setelah namanya dipanggil.
" Sekarang kita masuk keruang musik sekarang." ajak Pak Danu yang akhirnya berjalan keluar dari ruang guru dan menuju ruang musik yang dimana mereka harus berjalan melewati beberapa kelas.
Akhirnya mereka sampai diruang musik, di sana Agnes mulai mengecek beberapa barang yang tertata rapi diatas meja.
" Kamu nanti akan memainkan alat musik apa?" tanya Pak Danu pada Agnes.
" Piano dan gitar saya bisa pak." jawab Agnes yang langsung dapat anggukkan dari Pak Danu.
" Bagus,ternyata kamu berbakat juga." jawab Pak Danu pada muridnya.
" Kalau drum bisa tapi sedikit-sedikit pak." mendengar penjelasan dari Agnes ,pak Danu langsung mengetes Agnes secara langsung.
" Coba kamu mainkan piano setelah itu Gitar dan yang terakhir Drum." perintah Pak Danu yang segera memainkan satu persatu alat musik itu dengan lancar.
Pak Danu pun merasa bangga ternyata murid bimbingannya lebih menonjol bermain alat musik.
" Bagus,bapak bangga ternyata kamu pintar menguasai alat musik.Nanti siang setelah pulang sekolah kamu kumpul disini sekaligus nanti bapak akan membimbing kalian semua dalam bermain musik." ucap pak Danu yang akan mengajarkan extra musik hari ini.
" Baik pak." jawab Agnes dengan senyuman,Agnes pun kembali ke kelasnya setelah semuanya sudah dia selesaikan tugasnya.
setelah Agnes kembali dikelasnya,Agnes langsung di interogasi oleh Ria.
" Tadi kamu dipanggil pak Budiman kenapa ?" tanya Ria yang penasaran.
Agnes pun menceritakan kejadian itu pada Ria,dan reaksi Ria hanya menganggukkan kepala mengerti apa yang dimaksudkan oleh Agnes.
" Jadi begitu, berarti pengganti pak Nur Sekarang pak Danu ya." jawab Ria yang baru tahu jika posisi pak Nur diganti guru baru.
" Ya setahuku begitu." jawab santai Agnes yang kembali fokus membuka buku miliknya dan suara bel istirahat berbunyi sebagai tanda jam istirahat sudah selesai.
siang hari
Tak terasa waktu sudah menunjukkan waktunya dia untuk pulang,tapi dirinya belum bisa pulang karena setelah ini dia harus menemui guru extra musiknya.
" Aku tinggal dulu ya." pamit Ria pada Agnes yang saat itu belum bisa pulang karena kegiatan di sekolahnya.
" Iya ,lebih baik kamu pulang dulu kasihan nanti Nita dan Lilis nunggu kamu didepan." ucap Agnes yang langsung dibalas dengan anggukan kepala.
Agnes pun segera pergi keruang musik yang sedari awal sudah dia kunjungi.Situasi didalam sudah ada beberapa orang yang sudah menunggu.
Agnes pun duduk santai sembari menunggu pak Danu,di sana Agnes pun mencoba mengenal beberapa teman baru.Tiba-tiba saja datanglah seorang wanita yang tak begitu asing dia lihat.
" Bukannya dia Nia." batin Agnes yang sedikit kaget jika dia ikut dalam extra itu.
Nia pun datang mendekati Agnes dengan tatapan sinis." Ternyata kamu ikut extra ini juga ." dengan nada sombong dia tunjukkan pada Agnes.
" Iya ,apalagi saya sudah bertemu dengan guru pembimbing dan beliau mengingatkan untuk berkumpul disini." jawab Agnes dengan santai.
" Memangnya kamu jago menyanyi." jawab Nia dengan nada ketus.
" Bukan menyanyi, tapi main alat musik." jawab Agnes yang langsung mendapatkan tatapan lirikan sombong dari Nia.
" Alat musik,paling-paling alat musik anak kecil." ucap Nia yang sekedar ingin mengolok-olok Agnes, Agnes pun tak terpancing oleh ucapan Nia.
" Begitu ya,kalau menurut pandangan kamu hebatnya seseorang dinilai dari apa?" tanya Agnes yang secara berani memancing Nia dengan pertanyaan itu.
" Ya bisa main alat musik lainnya." jawab Nia yang bicara dengan tegas apa jawab darinya.
"Begitu ya." jawab Agnes dengan anggukkan.
Tiba-tiba saja ada pak Danu yang langsung masuk dan memperkenalkan diri.Setelah memperkenalkan diri, mulailah kegiatan mereka.
" Agnes."
" Iya pak Danu." jawab Agnes yang langsung datang menghampiri gurunya.
" Kamu coba main piano dan nantinya di iringi oleh beberapa anak lainnya yang nantinya semuanya bergantian." perintah pak Danu yang mulai membagi tugas mereka.
Dan dimulailah atraksi main mereka dalam bermain musik yang sudah dipilih oleh guru mereka lagu apa yang harus mereka mainkan.
Setelah selesai barulah Agnes di tes bermain Gitar dan yang terakhir bermain drum.melihat keahlian yang dimiliki oleh Agnes respon Nia tampak terlihat kesal.
" Kenapa dia begitu pintar bermain alat musik." batin Nia yang begitu kesal setelah melihat kebenaran jika Agnes begitu mahir bermain Alat musik.
" Wah hebat kamu, kamu begitu mahir memainkan alat musik." ucap salah satu dari mereka yang tak menyangka kepintaran Agnes bermain alat musik.
" Hebat apanya,malahan aku lagi belajar sedikit." jawab Agnes yang tak ingin sombong didepan mereka.
" Belajar apanya,malahan kamu begitu mudah menguasai beberapa alat musik." ucap salah satu dari mereka yang tak menyangka jika Agnes memiliki kelebihan yang lainnya.
Nia tampak kesal dia selalu dipuji sedangkan dirinya terus didiamkan oleh mereka.
"Malas aku bermain dengannya." ucap Nia yang secara terang-terangan merasa kesal.
Mereka yang mendengar hanya bisa terdiam seolah tahu jika Nia sedang kesal dengan mereka.
Hingga salah satu dari mereka memberikan kode dan satu-persatu dari mereka memilih pergi.Agnes pun terdiam mengikuti mereka, sedangkan di ruangan itu hanya tinggal Nia dan beberapa anak lainnya yang masih bertahan.
" Awas saja kamu Agnes." batin Nia yang diam-diam merasa kesal posisi Agnes mengancam popularitas dia di sekolah.
Beberapa anak yang lainnya mendekati Agnes dengan tepukkan di bahu kanan Agnes sembari mereka memberikan senyuman pada dirinya.
apa gara2 ini mereka tidak bersama??
kasian agnes tidak tau siapa sebenarnya ayahnya??
apakah dengan kehadiran agnes di masa lalu akan mengubah takdir antara adinda dan nino???