andita shena putri terlibat pernikahan rahasia bersama Kairo darel handro di usia mereka yang smaa sama baru menginjak 17 tahun , mereka sama sama memiliki pasangan, bagaimanakah cara mereka mengatasi ikatan pernikahan ini, haruskah mereka mengakhirinya, atau kah mempertahankannya, yuk mampir kalau mau tahu😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 masakannya enak
mama gia yang melihat anak bungsunya dibawa oleh warga dengan gadis cantik di sampingnya seketika khawatir
“ada apa ya pak kok rame rame begini” kata mama gia
papa kai yang sedang duduk di ruang tamu mendengar suara kebisingan pun keluar
"eh ada apa ini pak RT rame rame ke rumah saya mau ngajak saya ke pengajian ya" ucap papa kai tersenyum
Warga pun saling pandang bingung
"ish papa ini itu kayaknya ada masalah, malah bahas ngajak pengajian" kata mama gia
"jadi begini pak kai anak bapak kami temukan sedang melakukan zina di gunung kampung kita" kata pak RT diangguki oleh warga
"eh ngak pah tadi aku cuman bantuin kakek kakek nyari cucunya" kata darel membela diri
"dan saya sama sekali ngak ada hubungannya sama ini, saya cuman nganterin pesenan aja" kata shena
meski sudah menjelaskan berkali kali ucapan shena dan darel bagai angin yang berlalu untuk warga, karena merasa sia sia membela mereka
Papa kai dan mama gia pun setuju untuk menikahkan mereka
" nak kamu bisa panggilkan ibu sama ayah kamu" ucap mama gia lembut
" emm saya yatim piatu tante" ucap shena membuat yang mendengar nya sedih
"terus kamu punya siapa aja, kakek, kakak laki laki, atau paman kamu " tanya mama gia, shena kembali menggeleng
akhirnya mereka dinikahkan secara terpaksa
Kini mereka dah menjadi suami istri
FLASH BACK OFF
" woi ngelamun aja" ucap husman dengan duduk di dekat darel sambil memakan keripik
"apa sih lo bang ganggu aja" ucap darel
" habisnya elo ngelamun aja, lihat noh, nonton apaan lo, iklan di tonton" ucap husman dengan mengganti saluran TV
Darel berdiri " mau kemana lo " tanya husman
"gue mau ke kamar" ucap darel dan akan pergi tapi tangannya ditarik duluan oleh husman sehingga dia kembali duduk
"apa sih lo bang, gue mau ke kamar" kata Karel kesal
"lo yah, gue udah lama ngak ketemu sama lo, lo malah pergi ke kamar, minimal temenin gue nonton lagian lo ngapain di kamar, buang buang waktu, mending nih lo habisin waktu lo sama gue, lusa gue udah balik lagi"kata husman kembali makan cemilan
" yaa kan emang gitu tiap tahu lo ni mari cuman 3 sampai 4 hari doang" kata darel malas
Shena dan mama gia menuruni tangga
Darel yang melihat shena menggunakan gamis mama gia, yang polos dan tidak banyak corakan, dan rambut yang diikat kuda seperti biasa
darel sesaat terpesona hingga dia mengenyahkan pikirannya
”terpesona darel " kata husman
" apa sih kagak" kata darel melewati shena dan masuk ke kamarnya
"dia kenapa husman " tanya mama gia heran
" lagi pms kali ma" ucap husman kembali ke aktivitas nya
" ya udah mama sama shena mau ke pasar dulu, assalamu'alaikum " ucap mama gia
" wa'alaikum mus salam " jawab husman
Darel di kamarnya tidak tahu mau ngapain jadi dia hanya membaca buku pelajaran
Akhirnya setelah selsai berbelanja kebutuhan makanan dan minuman, shena kembali dengan mama gia
" mah ini di taruh dimana" ucap shena
" susun aja di kulkas shena" ucap mama gia
" iya" jawab shena
" shena kali udah selsai kamu balik ke kamar aja ya biar mama yang masak" kata mama gia
" eh, biar saya bantu aja ma biar cepat" kata shena
" ngak usah, kamu pasti capek" kata mama gia karena shena sudah selsai, diapun mengangguk
" aku ke atas dulu ya mah" kata shena pergi, entah sejak kapan dia mulai nyaman memanggil mama darel dengan sebutan mama
saat membuka pintu, shena meringis melihat tumpukan buku yang dibaca darel di kasur
shena pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena badannya gerah sedari luar setelah berpakaian dia kelaur kamar
" baru pulang lo" tanya darel
" kirain lo ngak lihat gue dateng, tadi lo kan sibuk baca buku" kata shena sambil menyisir rambutnya dan mengikat kuda rambutnya
" eh lo dateng bulan sejak kapan " kata darel
" kemarin malam pas lo bangunin gue" kata shena
" terus lo pakek apa kan disini ngak ada pembalut" kata darel
" di tas gue ada buat jaga jaga" ucap shena lalu pergi ke luar
Darel hanya diam saja dan kembali membaca buku
"dasar kutu buku, udah masih belajar" kata shena
" mama mau masak apa" kata shena melihat mama gia yang merebus kangkung
" mama mau bikin pecel kamu suka" kata mama gia
"aku sih makan apa aja ma, aku ngak pilih pilih kecuali kalau disuruh makan baru, rumput sama ranting ya aku ngak suka" kata shena dengan terkekeh
" hihihihi kamu ini lucu ya hihihi " tawa mama gia hanya shena yang berhasil membuat mama gia tertawa, padahal itu tidak lucu sama sekali
Shena kaget ini kali kedua dia kaget, pasalnya tawa mama gia seperti kunti, dia rasa dia harus mengurangi pembicaraan yang membuat mama gia tertawa, dia agak takut meski mama gia tidak seram
Adzan zuhur berkumandang
Mama gia menjawab setiap lafaz azan sampai selsai
shena hanya memandang mama gia, dia tidak pernah di ajarkan seperti itu
"shena kamu kan ngak sholat, mama mau sholat dulu, kamu bantu goreng tahunya ya sama tempenya" kata mama gia
"ia mah biar aku goreng semaunya" kata shena
Kini sekeluarga sedang sholat di ruangan khusus untuk sholat dan mengaji di rumah itu
Mereka sudah selsai sholat dan keluar dari ruangan
" mah masakan mama kecium selama kita sholat, papa jadi laper" kata papa kai
" mama belum masak semua pah, mama baru selsai rebus kangkung sama togek nya sisanya mama serahin ke shena"ucap mama gia
" wah berarti menantu kita yang masak pasti enak buahnya aja enak banget" kata papa kai, lalu keluar kamar
"ih papa tungguin mama dong" kata mama gia tapi papa kai sudah lebih dulu menuju ruang makan
Disana sudah ada husman dan darel yang sudah duduk
" gercep banget kalian ini" kata papa kai melihat hidangan yang enak enak, terlihat sederhana namun menggoda
"ini beneran lo yang masak" tanya darel
" iya kenapa, ini enak kok gue udah cobain " kata shena
"bismillah, emmmh ehmmm enak banget shena" kata papa kai sambil mengacungkan jempol
"emmm iya enak banget adik ipar, beruntung lo darel, bisa makan enak setiap hari," kata husman
" alay lo bang enakan juga masakan mama" kata darel sambil menyuap nasi ke mulutnya, dia terpaku karena rasanya memang lebih enak dari punya mamanya dan
Semangat nulisnya ❤️❤️❤️