Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Melihat Dian yang di paksa masuk kedalam club' itu, langsung saja Diki membatalkan niatnya untuk pulang, seketika laparnya menguap entah kemana saat melihat tangis Dian diseret masuk.
Rey yang melihat Diki tak jadi masuk langsung mengikuti arah pandangan Diki. dan betapa terkejutnya dia saat melihat perempuan yang Diki tabrak beberapa hari lalu si seret masuk dalam ke adaan menangis, dia pun melihat Diki yang sudah mengepalkan tangannya menahan amarah karna Diki paling gak suka melihat perempuan di perlakukan kasar.
"Kita balik." ucap Diki dingin dan langsung balik arak menuju pintu masuk di ikuti Rey dan Tomi yang terlihat bingung karna dia tak tau apa yang membuat Diki masuk lagi ke dalam club' itu.
"Kak Lo hubungin anak buah Lo buat cari tau siap yang udah bawa Dian kesini Lo juga Tom. "Ucap Diki dingin karna menahan amarah yang ia sendiri tak tau kenapa ia begitu marah saat melihat Dian di tarik paksa oleh dua orang itu.
Rey pun melakukan apa yang di perintahkan Diki begitu juga dengan Tomi karna tak ingin membuat tuannya menunggu lama.
"Perempuan itu di bawa ke ruang VIP no 3." ucap Rey karna baru tau dari anak buahnya yang masih berjaga disana.
"Ayo cepat kita kesana." ucap Diki dan langsung berjalan cepat karna tak ingin Dian kenapa kenapa.
Di ruangan VIP itu dia nampak menangis di sofa karna takut dengan laki laki yang berada di hadapannya itu, sungguh Dian tak tau kenapa ia di bawa kesini.
Tak lama terbuka lah pintu ruangan itu dan nampak seorang wanita parah baya dengan senyum manis menyapa laki laki di hadapannya itu tanpa peduli dengan Dian.
"Bagaimana tuan, apa perempuan yang saya bawa ini menarik untuk anda." ucap Bu Marta dan langsung duduk di hadap laki laki paruh baya itu.
"Menarik, dan saya suka perempuan yang masih malu malu seperti itu." ucap laki laki itu.
"Ini cek sesuai yang saya janjikan pada anda, dan silahkan anda pergi karna saya mau menikmati perempuan itu sekarang." ucap laki laki itu menatap Dian penuh nafsu.
"Baik tuan. Selamat menikmati,." ucap Bu Marta dengan senyum puas karna di tangannya sudah ada cek yang sangat fantastis hasil menjual Dian.
"Kau layani laki laki itu, dan aku anggap hutang mu lunas." ucap Bu Marta tanpa belas kasihan pada Dian.
"Saya gak mau Bu, saya janji akan melunasi hutang hutang saya, saya mohon lepaskan saya Bu, saya janji secepatnya bayar hutang saya." ucap Dian sambil memegang kaki bu Marta.
"Kamu gak usah banyak janji, sekarang kamu layani laki laki itu, karma dia sudah membeli kamu, jadi kamu lakukan tugas kamu dan hutang kamu lunas." ucap Bu Marta dan langsung pergi begitu saja tanpa peduli jeritan tari karna tari sudah di tarik paksa ke tempat tidur sama laki laki tua itu.
"Jangan tuan.... Saya mohon tuan..." jerit Dian saat laki laki itu mulai menciumnya.
Laki laki itu sama sekali tak memperdulikan jerit tangis Dian, laki laki itu tetap memaksa Dian sampe tak lama seseorang menariknya kebelakang tepat saat laki laki tua itu mau mencium bibir Dian.
Diki yang melihat Dian di lecehkan tanpa pikir panjang langsung menarik laki laki itu dari tubuh Dian dan langsung menghajarnya tanpa ampun sampe Rey menghalanginya untuk memukulnya lagi karna keadaan laki laki itu sudah sangat mengenaskan.
.
Bersambung....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..