Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuju Awal Yang Baru Bagi Liona Haura
...•...
...•...
...•...
...~Selamat Membaca~...
...°°...
Akhirnya aku sampai di Bank. Bank yang telah ditetapkan oleh pihak kampus tempat untuk membayar biaya pendaftaran.
Aku memilih Bank yang letaknya lebih dekat dekat kampus berjarak 5 km. Bukan Bank pusat tapi Bank cabang.
Aku segera memakirkan motorku dibantu oleh tukang parkir di sana yang sudah nampak beberapa motor dan mobil di sana.
"Terimakasih Bapak" kataku
"Sama-sama Mbak" jawabnya
Kunyalakan hpku jam sudah menunjukkan angka 8 kurang 5 menit. Banknya juga sudah buka. Segera aku masuk masuk di dalam. Di samping pintu dalam Bank ada petugas keamanan. Dia yang membukakan pintu setelah itu menanyakan apa aku ke Bank dengan ramah.
Aku menjelaskan keperluanku petugas keamanan memberikan nomor antrian kepadaku. Bapak itu mengangguk-anggukan kepalanya dan memberikanku 2 lembar kertas sambil menjelaskan apa saja yang harus aku tulis di sana, bagian-bagian yang di centang itu wajib diisi.
"Jadi yang perlu diisi itu nanti bagian yang sudah saya beri centang ya mbak" kata petugas itu menjelaskan
"Baik Pak" jawabku
Menanyakan sudah paham atau belum diriku. Aku menjawab paham. Setelah itu Bapak itu Aku diharuskan mengisi berkas-berkas untuk keperluan pendaftaran kuliahku. Aku menulis di tanda yang telah dicentang oleh pihak keamanan itu.
Selesai mengisi berkas-berkas tersebut aku menyerahkannya ke pihak keamanan itu dan aku diberikan kertas berisi nomor antrian. Aku dipersilahkan untuk menempati tempat duduk yang kosong.
Pihak keamanan itu lalu menuju ke bagian teller Bank mengumpulkan berkas yang aku tulis tadi.
Aku segera mencari tempat duduk yang berada di depan teller Bank supaya waktu aku dipanggil lebih mudah.
Sambil menunggu panggilan nomor antrian aku membuka hpku. Membunuh rasa kebosanan dengan membaca di aplikasi baca yang telah aku install di hpku.
Menengok arah sekitar juga kulakukan ada beberapa orang yang seusiaku sepertinya juga punya niatan yang sama. Kulihat mereka melakukan hal sama seperti yang aku lakukan mengisi lembaran-lembaran yang diberikan petugas tadi.
Mereka itu tadi mengambil tempat duduk di sampingku yang kebetulan masih juga kosong. Mengobrol dengan asyiknya.
"Eh, Mir pokoknya kita harus bareng gitu ya"
"Iya, aku deg deg kan lho...."
"Kita cari tempat kos yang sama ya atau kita sekama bareng"
"iya seru pastinya"
"Jadi nggak sabar pengen cepat-cepat kuliah"
"Hahaha"
"Hih ketawamu jangan kenceng-kenceng"
"Iya tuh Sindi"
Beberapa cuplikan obrolan mereka yang tak sengaja ku dengar.
Ngomong -ngomong tentang teman. Dari dulu aku tidak memiliki teman. Hanya sekedar say hai saja. Mungkin karena waktuku kuhabiskan untuk di sekolah dan bekerja. Jika ada waktu luang lebih kuhabiskan untuk istirahat.
Dulu pernah ada beberapa ajakan untuk pergi ke tempat wisata baik dari teman sebangkuku atau teman lainnya.
Waktu selalu tidak pas untukku, aku sebenarnya ingin ikut. Tapi waktu itu aku juga belum waktunya gajian. Aku tidak punya pengangan. Kalau tidak aku sudah dipesanin sama mbak Rina pada hari itu bahwa ada pesanan di warungnya jadi jangan sampai aku tidak masuk.
Aku terpaksa menolak ajakan mereka. Karena mungkin aku selalu tidak bisa. Mereka tidak mengajakku lagi.
Aku melanjutkan membacaku yang tadi sempat aku lewatkan dibandingkan memikirkan hal-hal yang tidak baik yang membuatku sedih dan membuatku merasa nelangsa.
Dibalik aku melanjutkan bacaanku dan mencoba untuk menikmati bacaan yang aku baca sambil menunggu nomor antrian terpanggil aku terkadang mencoba untuk baik-baik saja.
Bukan bermaksud untuk selalu tidak bersyukur dan mengeluh atas kehidupan ini tapi ya begitulah.....
Sekali-kali tidak apa-apa kan, itu juga hal yang manusiawi kan intinya jangan sampai merasakan itu sampai berlarut-larut.
Kadang aku juga ingin memiliki momen bersama teman. Semoga saja aku terima di kampus tempatku mendaftar ini dan aku bisa memiliki momennya.
"Jadi jangan sedih ya Liona, pasti suatu saat, mungkin belum di masa itu kamu belum mempunyai momennya tapi kamu harus percaya bahwa momen itu momen di masa depan, salah satu yang kamu cita-citakan pasti akan terwujud."
"Untuk itu fighting fighting fighting Liona...." kata hatiku memberikan word affirmation-nya kepadaku.
Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.
Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.
Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.
Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.