NovelToon NovelToon
Antara Takdir Dan Harga Diri.

Antara Takdir Dan Harga Diri.

Status: tamat
Genre:Tamat / Berbaikan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:445.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Alvinoor

sudah jatuh tertimpa tangga, itulah istilah yang tepat bagi nasib Ridho seorang pemuda miskin.

Baru beberapa hari di tinggal mati ayah nya Intan sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka, dan memilih kawin dengan pemuda kaya dari kota.

Dalam kehancuran hati nya, Ridho pergi ke kota, membawa peruntungan nasib nya.

Di kota, takdir membawa nya harus menikahi Anastasya seorang dara cantik, namun sangat angkuh dan arogan.

Anastasya yang tidak menyukai Ridho, berusaha menyingkirkan pemuda itu dari kehidupan nya.

Disaat hati Ridho mulai putus asa, muncul Rita yang memberi nya semangat hidup dan bangkit kembali.

Namun di saat Ridho dan Rita mulai akrab, justru benih cinta mulai bersemi di hati Anastasya.

Bagai mana Ridho mengatasi kedua nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Marbot Mesjid.

Sore ini setelah shalat ashar, wa Wawan, mengajak keluarga nya keluar untuk membeli handphone untuk Guntur.

Tentu saja Ridho bersama mereka juga.

"Do!, kau kata Leman bisa nyopir, nanti kalau sudah hapal jalan nya, kau yang nyopir ya Do, ayah sudah tua, mata sudah kurang awas" kata wa Wawan sewaktu mereka di mobil.

"Kalau urusan nyetir mobil, dia asisten nya mamang yah, setidak kali rayen, dialah yang bertugas keliling keliling bawa mobil" Guntur yang menjawab nya.

Disebuah toko handphone yang cukup besar, mereka berhenti, wa Wawan membelikan handphone seharga tiga jutaan untuk Guntur, sedangkan Ridho memilih beli sendiri yang seharga satu juta setengah saja.

Wa Wawan meskipun tidak kaya raya, tetapi cukup berkelebihan dari pensiunan dan usaha lain nya.

Setelah selesai membeli handphone, mereka makan makan di sebuah rumah makan, lalu kembali ke rumah.

"Apakah mesjid jauh dari rumah wa?" tanya Ridho pada wa Wawan.

"Lumayan jauh Do, mungkin empat kilometer, nan ti kita pulang lewat mesjid, biar kamu tahu" kata wa Wawan.

Setelah berjalan beberapa saat, mereka tiba di depan sebuah mesjid besar bertingkat dua, bernama mesjid Nurul iman.

"Nah ini lah mesjid yang ayah maksudkan itu" kata wa Wawan menghentikan mobil nya beberapa saat.

"Waaoooo mesjid nya sangat besar ya wa" kata Ridho kagum melihat keindahan dan besar nya mesjid itu.

"Huh dasar udik, ini belum seberapa, masih banyak yang lebih besar dari ini, kampungan!" terdengar suara Omelan dari mulut Putri, adik Guntur.

"Hus!, kami ini mulut nya tidak sopan sekali!" terdengar Omelan dari mulut Bu Ema, ibu nya Guntur.

"Emang iya kan Bu, dia kampungan, kenapa sih kakak pakai ngajak orang kaya dia?" kembali terdengar suara dara itu bersikeras dengan sikap nya.

Terasa perih dihati Ridho mendengar ucapan Putri tadi, namun demi menghormati Guntur dan kedua orang tua nya , semua hinaan itu dia pendam saja.

Hingga mobil tiba di rumah, Ridho tidak lagi bicara, diam tanpa kata.

"Maafkan adik ku ya Do, dia terlalu dimanjakan ayah dan ibu, makanya seperti itu" ucap Guntur memohon maaf atas perlakuan adik nya.

Ridho tersenyum kecut, "tidak apa apa Tur, aku tidak marah kok, adik mu benar, aku memang udik, kampungan, maafkan aku Tur, aku membuat keluarga mu, terutama adik mu menjadi malu, maafkan aku" ucap Ridho tulus pada Guntur.

Beberapa hari di tempat itu, batin Ridho semakin tertekan dengan perlakuan putri.

Setiap dia bertemu dengan gadis itu, selalu ada saja hinaan dan cacian yang dia terima.

Makanya dia lebih memilih menghindar dari gadis itu, dari pada mendengar omongan nya yang menyakitkan itu.

Hari itu, Ridho melihat sebuah sepeda di gudang belakang rumah Guntur. Dengan persetujuan dari guntur, Ridho memperbaiki sepeda itu.

Dengan mempergunakan sepeda itu, Ridho mencoba jalan kearah mesjid.

Saat itu hari mulai memasuki waktu sholat zuhur , saat Ridho tiba di mesjid itu.

Beberapa orang sudah berada di dalam mesjid itu.

Setelah shalat tahyatul mesjid, Ridho duduk sebentar sambil menanti waktu zuhur tiba.

Seorang pria tua bersorban putih masuk, dan sholat tahyatul mesjid di samping Ridho.

Setelah selesai sholat tahyatul mesjid dan berpikir serta berdoa, pria tua itu melihat kearah jam besar di mesjid itu.

"Waktu sholat tiba, ayo azan" terdengar perintah pria tua itu.

Mungkin karena tidak ada yang pernah azan, sehingga orang orang yang ada ditempat itu cuma saling pandang saja.

"Azis mana Azis?" tanya pria tua itu lagi.

"Azis ijin pulang kampung yai" sahut salah seorang pria.

"Siapa saja yang bisa azan ayo cepat azan, watu zuhur sudah tiba!" kata pria itu lagi.

Setelah beberapa saat tidak ada yang maju, akhirnya Ridho mengambil inisiatif azan saat itu.

Semua terdiam mendengarkan suara Ridho yang sangat merdu serta indah didengar itu.

Pria tua itu sampai mengangguk angguk, menikmati lantunan suara Ridho.

Setelah selesai sholat wirid dan berdoa, Ridho bermaksud mau pulang ke rumah Guntur.

Namun belum lagi kaki nya melangkah keluar, pria tua tadi memanggil nya.

"Nak!, nak!, sebentar" .

Ridho mengurungkan langkah nya, berbalik menghadap pria tua tadi.

"Pak kiai ingin bicara dengan mu!" kata salah seorang pria yang tadi sholat berjamaah.

Ridho duduk kembali, bersalaman dengan pria tua itu dengan mencium tangan nya.

"Nama mu siapa nak?" tanya Pria tua itu lagi.

"Nama saya Ridho kiai" jawab Ridho.

"Kau nampak nya bukan orang sini nak, kau dari mana?, dan tinggal di mana?" tanya pria itu lagi.

"Benar kiai, saya dari kampung, baru tiba di kota ini, rencana nya mau cari kerja di sini" jawab Ridho.

"Kerja apa?" .

"Apa sajalah Kiai, yang penting halal" jawab Ridho.

"Mau kerja di mesjid ini nak?, jadi marbot mesjid ini, kebetulan salah seorang sudah berhenti kerja" tawar kiai Rahmad ketua ta'mir mesjid Nurul iman itu.

"Mau, mau, kiai, kapan saya mulai kerja kiai?" tanya Ridho antusias.

"Terserah saja, besok atau kapan, kalau mau tidur di mesjid, ada tempat menginap di belakang mesjid ini, tetapi berdesak desakan empat orang disana, kalau mau lega, tidak jauh dari mesjid ini ada gang, di dalam gang itu ada rumah bedakan yang di sewakan" kata kiai Rahmad.

"Terimakasih kiai, mulai besok saya akan mulai kerja, hari ini saya mau mencari rumah sewaan dulu!" sahut Ridho gembira.

"Untuk bulan pertama, kau mendapat gajih satu juta rupiah, dan setiap Jumat, bila bertugas sebagai Muazin, kau akan mendapat uang saku dua ratus ribu rupiah, sedangkan sedekah langsung pemberian jamaah menjadi hak milik mu sendiri, bagai mana? Kau setuju?" tanya kiai Rahmad.

"Mau!, mau kiai, saya mau" ucap Ridho cepat cepat.

Setelah keluar dari mesjid, Ridho segera mencari rumah bedakan yang dikatakan oleh Kiai Rahmad tadi.

Lima ratus meter dari masjid, ada sebuah gang, dan seratus meter didalam gang itu ada sebuah rumah bedakan.

"Assalamualaikum" sapa Ridho pada seorang wanita paro baya yang sedang menyapu di teras bedakan itu.

"Wa' Alaikum salam, mencari siapa nak?" tanya wanita itu.

"Saya mau bertemu dengan yang punya kontrakan ini Bu, apa masih ada yang kosong?" tanya Ridho dengan sopan.

"Ada ada ada, saya nyak Robiah, pemilik kontrakan ini, anak ini siapa ya?" tanya nyak Robiah ibu pemilik kontrakan itu.

"Saya Ridho Bu, saya besok kerja di mesjid itu, jadi marbot" sahut Ridho.

"Ooh anak buah kiai Rahmad ya, boleh boleh deh, panggil nyak saja nak kalau pakai ibu, geli kuping nyak nak, mau lihat kamar nya dulu nak?" tanya nyak Robiah.

"Boleh deh bu eh nyak" Ridho masih kaku dengan sebutan itu.

Mereka segera melihat kamar yang akan di sewa Ridho nanti.

Sebuah kamar seukuran empat kali enam meter, dengan satu ruang tamu, satu kamar tidur merangkap ruang makan, di belakang ada WC merangkap kamar mandi, lalu dapur.

"Bagai mana nak, mau?" tanya nyak Robiah.

"Sewa perbulan nya berapa nyak?" tanya Ridho.

"Kalau bayar nya perbulan, enam ratus ribu diluar listrik, tetapi bila bayar nya pertiga bulan bisa menjadi lima ratus ribu" jawab nya Robiah.

"Kalau begitu, saya bayar tiga bulan dulu ya nyak" Ridho menyerahkan satu juta lima ratus pada wanita paro baya itu.

Nyak Robiah menyerahkan kunci kontrakan itu pada Ridho.

"Kapan rencana pindah nya?" .

"Nanti malam kalau bisa nyak" .

"Bisa bisa, biar sekarang saya bersihkan dulu" ucap wanita itu.

Ridho segera pulang ke rumah kediaman Guntur, dan bicara pelan dengan ayah Guntur.

Tentu saja pria itu terkejut bukan main, dan berkeras tidak setuju dengan keputusan Ridho.

"Tidak!, ayah tidak ijinkan Ridho menyewa kontrakan, ayah masih bisa nampung Ridho, ngasih makan Ridho!" lantang suara wa Wawan menentang kemauan Ridho. Maklum mantan tentara, yang lama digodok dengan disiplin tinggi.

"Maafkan Ridho wa, tetapi Ridho perlu tempat yang dekat dengan tempat Ridho kerja, Kiai Rahmad meminta Ridho kerja sebagai marbot di mesjid wa" ucap Ridho perlahan supaya pria itu tambah marah.

Untuk beberapa saat lama nya, wa Wawan terdiam membisu.

Dia bukan nya tidak tahu perlakuan putri nya pada Ridho, namun untuk marah, dia tidak tega dengan putri nya itu.

...****************...

1
Darmawangsya Darmawangsya
Buruk
Darmawangsya Darmawangsya
ini cerita,apa kisah.kyak nyata banget bukan halu.MANTAP
Sari Marajo Dirajo
sepertinya cerita novel ini agak lain/Facepalm//Facepalm/
Eko Nur Yanto
mantap2
Eko Nur Yanto
Ceritanya benar2 menyentuh Hati yg paling dalam
Eko Nur Yanto
Lumayan
Eko Nur Yanto
lanjut thor,Seru2
Eko Nur Yanto
Cerita yg luar Biasa,
Bocilzuka
Luar biasa
Hasnawati 64
ceritax sangat menarik
Putri Solo
Terpaksa ngga lanjut baca deh.
Saya mending berbayar tapi nyaman bacanya, drpd keseringan iklan seperti ini.
Rus
bagu
hmdanhshim
Hadir
Imam Ghozali
Woo mantab keren bagus👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍dr SMP sampai JD kakek suka segala macam baca novel baru kali baca ini baca novel penuh filsafat yg mendalam bahasa yg halus salut buat pengarangnya
Inyoman Raka
dimana ada ridho pasti sda duri duri
Inyoman Raka
saudara ayah rita dimana tonnn
Inyoman Raka
kena karma dah
Inyoman Raka
ku simak sampai ramat
Inyoman Raka
saya jadi malu vomen
Inyoman Raka
lha sekarang koq dramanya rumah tangganya si ridho yg digoyang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!