NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Pesantren

Ketemu Jodoh Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:521.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fii Cholby

Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.

Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Sedangkan sosok lelaki yang berada di bawah pohon itu tampak menikmati angin sejuk yang menerpa dirinya. Ia merasa sejuk, pikirannya terasa tenang. Ia dengan khusyuk membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan fasih.

Lelaki itu tak menyadari jika dirinya sempat di amati oleh seorang wanita cantik akibat saking khusyuknya membaca Al-Qur'an.

"Nak Fia, apakah Nak Fia membawa handphone?" tanya Abah Shodiq lembut.

Fifia mengangguk. "Iyaa"

"Boleh handphone nya di kasihkan ke Abah Umar?"

Fifia menurut saja. Ia memberikan handphone nya pada Abah Umar.

"Di pesantren tidak di perbolehkan membawa handphone. Abah harap, Nak Fia mengerti." Ucap Abah Shodiq lembut sembari tersenyum.

"What.. ehh, kenapa tidak boleh bawa handphone?"

"Di pesantren memang tidak di perbolehkan membawa handphone, Fi. Abah dulu waktu mondok juga nggak pegang handphone," ujar Abah Umar.

"Kenapa harus begitu peraturannya..? Fia nggak bisa main handphone dong, Bah. Nanti Fia ngabarin Abah sama Ummah gimana?"

"Kan Abah satu bulan sekali akan ke sini. Nyambangi kamu." Ucap Abah Umar.

"Iiihhh.... Abah, handphone nya jangan di bawa pulang yaa. Fia bosen kalau nggak bawa handphone," rengek Fia.

"Sayang, di pesantren banyak kegiatannya. Kamu nggak akan bosan." Ummah Kulsum mengelus kepala Fifia yang tertutup hijab.

Fifia merenggut kesal, pipinya menggembung, bibirnya maju beberapa senti.

"Abah dan Ummah mau pulang. Kamu jangan bandel di sini" ucap Abah Umar.

"Fia ikut pulang yaa, Bah..?" Mata Fifia berkedip-kedip memohon.

"Kamu tetap di sini, Fia. Kamu harus belajar dengan baik."

"Tapi Abah...."

"Nggak ada tapi-tapian! Abah dan Ummah pulang dulu" ucap Abah Umar.

"Shodiq, aku titipkan putri ku pada mu. Kamu bimbinglah putri ku semampu mu. Dan cukupi lah bekal ilmu yang cukup untuknya." Ucap Abah Umar.

"Insyaa allah, aku akan menjaga putri mu, membimbingnya hingga menjadi anak yang sholehah." Abah Shodiq tersenyum.

"Aku pulang sekarang, Shodiq. Hari sudah mulai gelap." Abah Umar memeluk Abah Shodiq.

Abah Shodiq mengangguk. "Hati-hati di jalan. Semoga Allah senantiasa melindungi mu."

"Amiin" ucap Abah Umar dan Ummah Kulsum bersamaan.

Ummah Kulsum memeluk putri bungsunya. Merasa tidak rela jika harus jauh dari putrinya. Namun ia harus berpisah dengan putrinya demi kebaikan putrinya. Ia tak ingin dunia menjadi tujuan putrinya. Yang ia harapkan, putrinya menjadi anak yang sholehah, memiliki bekal ilmu yang cukup, dan kelak bisa berkumpul di surganya Allah SWT.

"Kamu baik-baik di sini yaa, Sayang. Ummah akan sering-sering ke sini nyambangi kamu." Ummah Kulsum mengecup kening putrinya.

"Janji Ummah?"

Ummah Kulsum mengangguk. "Iyaa, janji"

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh" ucap Abah Umar

"Wa'alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh" jawab Abah Shodiq

Fifia menghembuskan nafasnya berat setelah melihat mobil yang di tumpangi Abah dan Ummah nya sudah menghilang tidak terlihat.

"Umi, panggil Yulia untuk mengantarkan Fifia di kamarnya" pinta Abah Shodiq pada Umi Zahra.

"Baik Abah"

"Nak Fia, kamu tunggu sebentar di sini. Yulia akan mengantarkan Nak Fia ke kamar."

Fifia hanya mengangguk lemah. Ia masih belum bisa jauh dari kedua orang tuanya. Baru saja di tinggal oleh orang tuanya. Rasanya ia sudah sangat rindu sekali dengan mereka.

Seorang wanita cantik memakai baju tunik berwarna hijau tosca, sarung hitam yang bermotif kupu-kupu, serta jilbab yang senada menghampiri Fifia.

"Mari Mbak, saya antar ke kamar" ucap wanita itu yang bernama Yulia.

Fifia menyeret kopernya dan mengikuti langkah Yulia dengan lesu. Wajahnya sendu, seakan tak ingin berada di pesantren.

"Assalamu'alaikum" ucap Yulia saat memasuki kamar.

"Wa'alaikumsalam" sahut dua orang santriwati yang tengah duduk bersila dengan memegang kitab suci Al-Quran di tangannya.

"Ini santriwati baru yang akan gabung dengan kita di kamar ini." Ujar Yulia.

"Namanya siapa, Mba.?" tanya wanita yang berkulit kuning langsat pada Fifia. Namanya Nayla, seorang santriwati yang tengah mengikuti program hafidzul Qur'an.

"Fifia, Fifia Humaira. Panggil saja Fia "

"Nama ku Nayla, dan ini Sherly." Nayla menunjuk Sherly yang ada di sampingnya.

"Hmmm senang berkenalan dengan kalian" ucap Fifia.

"Mau istirahat dulu atau mau merapikan pakaian Mbak dulu di lemari?" tanya Yulia.

"Mau istirahat dulu. Besok saja aku rapikan pakaiannya di lemari." Fifia mendaratkan tubuhnya di sisi ranjang.

Fifia menepuk-nepuk kasur yang terasa tidak seempuk kasur di rumahnya. Ukuran kasurnya pun juga lebih kecil di banding kasur di rumahnya.

Nayla dan Sherly saling pandang melihat apa yang di lakukan Fifia. "Kasur di pesantren memang kecil, Mbak. Kita harus bersyukur karena masih bisa tidur menggunakan kasur walaupun kasurnya berukuran kecil. Tapi masih nyaman kok untuk tidur. Dulu Rasullullah Saw tidur saja tidak menggunakan kasur. Kita yang tidur menggunakan kasur seharusnya bersyukur" ucap Nayla seakan mengerti apa yang di pikirkan Fifia.

Fifia menghembuskan nafasnya panjang. "Iyaa, aku bersyukur kok" ujar Fifia pelan.

1
Lailatul Maulida
oke lanjut thor
Sitipatimah
Lumayan
Erni Zahra76
alhamdulillah... mksh upnya
Okto Mulya D.
Alhamdulillah, akhirnya sadar juga.
Khairun Nisa
kalau kk lihat atau kakak baca tolong di balas kk 😁
Khairun Nisa
kk update nya setiap hari apa seminggu sekali soal nya cerita nya penasaran kk
Fii Cholby: Insyaa allah, update setiap hari Kaka 😊 tapi kalo lagi sibuk kadang nggak update 😅 Makasih yaa Kaka udah mampir cerita aku 🥰
total 1 replies
Okto Mulya D.
Ki Maung dan Harimau putih kemana?, kenapa tidak menuntun Fifia kembali? Kan sama² alam gaib koq malah tidak ada.
Fii Cholby: Maaf Bang.. alam bawah sadar sama alam gaib beda. Fifia koma, dia berada di alam bawah sadar bukan alam gaib 🙏😁
total 1 replies
Okto Mulya D.
Kasihan Fari, jadi dimusuhi Utsman. Fifia butuh Fari, ayooo terus lantunkan ayat suci Al-Quran nya ustadz Fari..
Nur Azizah Azizah
lanjut
Okto Mulya D.
Untung ada Ki Maung dan Harimau putih gaibnya. Johan begitu baik tapi nasibnya yang kurang baik..
Lailatul Maulida
bagus banget thor
oke lanjut
Okto Mulya D.
Wow seruuuuu bangettttttt lanjutkan Thorrrrr...
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Alhamdulillah double up date
Nuri Muri Muriyah
aku ikut tegang bacanya
ir
kalian menikan itu untuk apa? buat apa menikah kalo masih menutupi hal kecil, kalo memang ga ada hubungan, ga salah kan terbuka sama pasangan
Ai Maswah
Luar biasa
Lailatul Maulida
waduh siapa yang kena tembak itu
oke lanjut thor
Okto Mulya D.
yahh lagi bagus²nya n menegangkan habis babnya...

semangat lanjutkan Thorrrrr
bunda syifa
suami ustadzah Nurul itu ustadz Fauzi apa Fadil Thor
Puspa Dewi kusumaningrum
gek meteng lho thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!