NovelToon NovelToon
Kesalahan Fatal

Kesalahan Fatal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: veli2004

Desya yang terlahir dari keluarga sederhana ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang lelaki yang dimana lelaki itu inti dari permasalahannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veli2004, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bingung

"Tidak usah basa basi maumu apa menyuruhku datang? " ucapku saat sudah duduk.

Evan menatapku sama dengan tatapan awal bertemu ya, tatapan kosong.

"Pulanglah" jawabnya.

"Aku nggak mau, aku nggak akan lagi berurusan dengan keluargamu apalagi denganmu" ucapku dengan suara lantang.

Semua orang yang ada di cafe itu menatap kami berdua dengan tatapan bingung. Aku melihat pandangan mereka kepadaku.

"Aku nggak akan mengulangi perkataanku Sya, ingatlah kau masih nyonya dirumahku. Pulanglah jikalau nggak... " ucapnya dengan perkataannya yang terhenti.

"Kalau nggak apa? kamu mengancamku Evan? " tegasku.

"Kau memang anak keras kepala" tuturnya.

"Aku sama sekali nggak mengancam mu Desya Renata Putri, aku hanya ingin kau pulang" sambungnya lagi.

" Apa dengan aku pulang itu membuatmu puas hah? apa dengan itu kamu bisa menjadikanku boneka, jujur Van aku tidak pernah di siksa seperti itu sama keluargaku tapi kamu... " tunjuk ku kepada Evan dengan tatapan tajam.

"Ingatlah kalau kau nggak pulang besok entah apa yang akan terjadi dengan kedua orang tuamu Desya Renata Putri" Tegas Evan lalu pergi meninggalkan ku sendiri di cafe.

Aku duduk termenung sendiri sambil menatap minuman didepanku, fikiranku sangat kacau dengan ancaman itu aku sudah tidak berkutik lagi dibuatnya.

”Bagaimana orang itu tau nama panjangku? ” Gumamku sendiri.

Bergegas aku pulang karena jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Mobil ku lakukan dengan kecepatan tinggi.

Diperjalanan aku terus menerus mengingat ancaman Evan yang tidak segan untuk melukai kedua orang tua yang aku sayangi, namun untuk saat ini aku tidak akan bertemu dengan mereka aku sama sekali tidak mau jikalau masalahku diketahui oleh mereka.

Tak butuh berapa lama mobil ku telah sampai tepatnya di halaman rumahku, aku bergegas memasukkannya digarasi mobil.

Sambil berjalan aku terus memijat dahiku, rasanya sudah lama tidak bertemu dengannya sama sekali tidak ada yang berubah dari diri Evan.

Bukan hal itu yang paling aku takutkan dengan aku tidak pulang apa yang akan terjadi dengan kedua orang tuaku, orang yang aku sangat sayangi.

”Dasar Evan sialan” umpat ku kesal.

Aku merebahkan tubuhku rasanya tubuh ini sangat capek sehingga butuh beristirahat, padahal aku sama sekali tidak bekerja.

Ku buka kedua mataku yang sangat berat lalu kulihat sekeliling ruangan kamar, ternyata aku tertidur pulas sampai tepatnya di jam sepuluh pagi.

Tok Tok Tok....

Suara ketukan pintu membuatku terkejut sontak saja aku langsung bangun segera lalu beranjak dari tempat tidurku.

Cklekkk....

Pintu itu kubuka, pandanganku tertuju kepada seorang wanita cantik dengan pakaian biasa namun sangat rapih, dia tidak lain adalah Tika.

"Masuklah" ucapku dengan senyuman mengembang.

Jujur saja aku sangat senang jikalau ada Tika disampingku, dialah segalanya bagiku dan juga sudah ku anggap sebagai saudara ku sendiri.

"Akh gila perjalanan nya sangat jauh sekali, jalannya macet" ucapnya kesal, dia langsung membantingkan tubuhnya diatas sofa empuk.

"Itulah mengapa aku kesini, tapi tetap saja orang itu tau keberadaanku" sahut ku didalam dapur.

"Huh? sia-sia bukan kamu kesini Sya" ucap Tika.

Aku hanya mengangguk tanda mengiyakan perkataannya. Dua jus serta beberapa cemilan aku keluarkan lalu ku letakkan diatas meja ruang tamu.

"Diminum" ucapku menyodorkan jus tersebut kepada Tika.

" Tau aja aku lagi haus" ucap Tika cengengesan.

Diambilnya jus itu lalu di minumnya hingga tersisa setengah dari gelasnya. Dia mengambil lagi beberapa cemilan lalu dimasukkan kedalam mulutnya.

"Lumayan" ucapnya keenakan.

"Sudah makan belum? " tanyaku kepadanya.

"Sudah sih sebelum berangkat tadi" jawabnya sambil terus mengunyah cemilan itu.

"Jadi ceritakan kepada kamu sampai harus tinggal disini sendiri" ucap Tika ingin tau .

Akhirnya aku pun menceritakan semua kejadian yang aku alami saat aku disiksa oleh Evan, saat Evan berduaan dengan wanita lain di balkon, dan saat acara pelelangan bersaing dengan wanita baru Evan.

"Begitulah ceritanya aku sampai disini" ucapku saat sudah menjelaskan semuanya kepada Tika.

"Apa? acara pelelangan itu kamu ikut serta? " tanya Tika tidak percaya.

Aku mengangguk saja tanda mengiyakan pertanyaannya.

"Lalu barang apa yang kamu dapat? " tanyanya lagi dengan serius.

"Kalung ini" ucapku yang lalu memperlihatkan kalung tersebut kepada Tika.

"Cantik sekali" ucapnya.

Hanya dari beberapa orang yang tau tentang kalung ini, hanya beberapa orang yang tau itu yang ingin memilikinya bahkan begitu juga wanita yang bersama Evan.

"Kece banget kamu Sya bisa bersaing mengalahkan wanita sialan itu" ucap Tika dengan bangga.

"Aku sengaja sih, lagipula sedari awal aku nggak niat mencari saingan tapi dia yang meminta" Ucapku dengan bangga juga.

"Satu lagi Sya, kamu jangan mau kalah dengan wanita itu apalagi Evan masih menjadi suamimu. Jujur aku kasian bila harus membayangkan bagaimana kehidupanmu dengan Evan namun disisi lain" ucap Tika langsung menghela nafasnya.

"Sebelum kamu kesini aku diajak bertemu dengannya di cafe yang nggak jauh dari kampung tempat ini" ucapku dengan nada serius.

"Ketemuan? untuk apa? " tanya Tika lebih serius dari ku.

"Dia menyuruhku untuk pulang jikalau aku nggak pulang, dia akan melukai kedua orang tuaku" tuturku dengan helaan nafas panjang.

"Itu pilihan yang sulit Sya, ini untuk kedua kalinya kamu pulang kerumah itu padahal kamu sudah bersusah payah untuk kabur kemanapun. Tetapi kamu nggak bisa bertahan disini juga Sya apalagi dia mengancam mu dengan kedua orang tuamu" Kata Tika menjelaskan.

"Mungkin aku harus pulang lagi kerumah neraka itu" ucapku.

Jujur, selama beberapa minggu ini kehidupanku sudah sangat nyaman dan damai tanpa ada seseorang yang ganggu dan tanpa ada masalah apapun yang datang kepadaku, maupun masalah yang kudengar ditelingaku.

"Sialan, dia lelaki yang kejam" umpat ku kesal.

"Sya aku nggak mengerti sama suamimu itu, sifatnya" ucap Tika heran.

"Sama aku juga, aku nggak tau Tik apa kemauan lelaki itu" ucapku heran juga.

Karena sifat Evan sulit untuk ditebak dan tidak tau apa kemauan dari lelaki itu yang kini telah menjadi suami ku.

"Dia menyiksamu? kenapa kamu nggak lapor ke polisi aja Sya? " tutur Tika.

"Aku nggak berniat melaporkan dia, karena walau aku melaporkan kepada polisi pastinya Evan nggak akan ditangkap. Kamu tau sendiri kan dia tuan muda dari keluarga yang terpandang bisa dengan mudah para polisi itu bekerja sama dengan dia atau disogok lebih tepatnya" sahut ku menjawab pertanyaan Tika.

"Kamu benar juga Sya, memang sulit berhadapan dengan seorang yang bertahta uang adalah segalanya" sambung Tika.

Beberapa menit kemudian kami hanya terdiam dan berlarut dalam fikiran masing-masing. Aku melihat Tika yang lagi serius bengong entah apa yang ia fikirkan saat ini.

"Jadi kapan kamu akan pulang? " tanya Tika menyeruput minuman yang masih tersisa.

"Besok pagi" jawabku dengan perasaan tenang.

1
Menteng Jaya
masih lanjut kan thor
vell: iya msih
total 1 replies
Menteng Jaya
thor lanjutin dong kebiasaan deh berhenti ditengah jln
Menteng Jaya
kenapa didalam rumah evan ga ada satupun yg ngobrol sama sya sih thor?.
♥\†JOCY†/♥
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Matsuri :v
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
Myōjin Yahiko
Sempat lupa waktu sampai lupa mandi, duh padahal butuh banget idung dipapah😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!