~Berawal dari kesal jadi suka~
Senja Aurelia dan Fajar Mahardika, yang memiliki perbandingan mencolok dari sisi ekonomi. Senja hanyalah seorang anak panti, berbeda dengan Fajar yang terlahir di keluarga kaya. Keduanya juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama pintar. Semua murid SMA Cempaka pun tau pasti siapa yang akan jadi juara 1. Siapa lagi kalo bukan Senja ya Fajar. Jika yang memperoleh juara 1 Senja, maka yang meraih juara 2 dapat dipastikan adalah Fajar. Begitu pula sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. No Backstreet
"Sayang ini apa ?" tanya Senja penasaran dengan isi kotak hitam yang diberikan Fajar tadi.
"Buka aja sayang" Senja kemudian membuka kotak tersebut dan ternyata isinya adalah sebuah kalung inisial.
"Ya ampun, cantik banget. Makasih ya sayang. Aku gak tau harus gimana lagi. Kamu banyak ngasih kejutan buat aku."
"Sama-sama sayang. Kamu selalu ada di samping aku aja itu udah lebih dari cukup."
Tiba-tiba Senja menangis membuat Fajar panik dan kemudian menghentikan mobilnya.
"Sayang hey, kamu kenapa ?" Fajar menangkup kedua pipi Senja dengan tangannya, agar gadisnya menghadap ke arahnya. Tangannya mengusap air mata pacarnya yang berjatuhan.
"Kamu baik banget sama aku. Sering kasih aku ini itu. Sedangkan aku, aku belum bisa kasih apa-apa ke kamu."
"Ya ampun sayang, kamu gak boleh mikir gitu oke. Aku seneng bisa kasih hadiah ke kamu, karena kalo kamu bahagia aku juga ikut bahagia sayang. Aku juga tau kok kalo kamu tulus sama aku. Aku bisa ngerasain itu. Lagipula dalam suatu hubungan bukan dinilai dari seberapa sering kasih hadiah kan. Menurut aku suatu hubungan dinilai dari kejujuran, kepercayaan, komunikasi, dan juga kesetiaan."
Mendengar penjelasan dari Fajar membuat Senja semakin terjatuh ke dalam pesonanya. Gadis manis bergigi gingsul itu kemudian memeluk pacarnya erat.
"You know, I am very lucky to have you." ucap Senja pada kekasihnya yang sangat romantis itu.
"I know, and I hope I'm the only one you can rely on." balas Fajar sembari menghirup wanginya Senja dalam-dalam.
"Don't leave me" kata Senja usai mengurai pelukan keduanya.
"I won't" jawab Fajar tanpa keraguan sama sekali.
"Promise ?" tanya sang kekasih sambil menyodorkan jari kelingkingnya.
"I promise babe" Fajar tautkan jari kelingkingnya dengan jarinya Senja, membentuk sebuah pinky promise.
"Mau dipasangin nggak kalungnya ?" tawar Fajar pada sang kekasih, yang dijawab anggukan malu-malu dari Senja.
Jemari Senja mengelus pelan bandul kalung berinisial F yang sudah terpasang di lehernya. Ia tersenyum manis menatap Fajar dan dibalas juga oleh cowok itu dengan senyuman yang tak kalah manis. Lalu Fajar mendekat ke arah Senja dan mencium keningnya agak lama. Mencoba menyalurkan perasaan tulusnya.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
Beberapa hari berlalu setelah kencan Senja dan Fajar di pantai. Gadis itu kembali menjalani hidup seperti biasanya. Namun kini hari-harinya lebih berwarna sejak dilalui bersama Fajar.
Untuk teman-teman di sekolahnya, mereka semua tau kalo Senja dan Fajar berpacaran. Sebenarnya Senja sudah bilang agar backstreet saja dahulu, karena bagaimanapun banyak yang akan tidak setuju jika keduanya menjalin hubungan romantis. Tapi yang namanya Fajar, ia memaksa Senja agar tidak usah backstreet.
Cowok itu meyakinkan Senja akan melindunginya bila ada yang berani macam-macam. Terbukti saat ada insiden dimana gadis itu disiram dengan air kotor dan dikunci di toilet oleh fans Fajar, Fajar langsung membalasnya dan memberikan semua murid peringatan agar tidak ada yang berani macam-macam dengan Senja.
"Byurrr" Senja yang sedang membasuh tangannya di toilet sekolah, tiba-tiba dikejutkan karena tubuhnya yang basah kuyup, dengan bau yang tidak mengenakkan sebab disiram oleh seseorang.
Dilihatnya orang yang menyiram dirinya barusan adalah Winda dan Sila. Keduanya membawa ember berisikan air kotor yang bau dan menyiramkannya pada Senja. Sedangkan si ratu jadi-jadian dari dua dayang itu menyaksikan dengan senyum kepuasan.
"Bagus... Emang pantes dia menyatu dengan comberan. Dasar gak tau diri." Leah si ratu jadi-jadian, menampar keras Senja membuatnya tertoleh ke samping.
"Bukannya sadar diri, lo malah pacarin Fajar. Gak tau malu. Inget status lo, dasar miskin." Senja memegang pipinya yang ditampar tadi, rasanya sakit sekali.
"Orang Fajarnya yang milih gue kok, lo bisa apa ? Bisanya cuma ngebully doang ya kan ? Bukannya bikin orang yang disuka, suka balik sama lo dengan perbaiki diri, malah lo bikin ilfeel orang yang lo suka dengan sikap lo ini. Gue emang miskin materi, tapi gue gak miskin otak dan attitude." sepertinya membalas dengan perkataan saja tidak apa-apa kan untuk Senja.
Selama ini jika ada yang membully nya, Senja hanya diam karena ia tau tidak akan bisa melawan orang yang jauh diatasnya. Bisa-bisa dia dikeluarkan dari sekolah jika melawan anak yang berkuasa itu. Lagipula, dia juga tidak mau membuang waktu dan tenaganya percuma. Jadi sebab itulah dirinya selama ini diam ketika dibully.
"APA LO BILANG BARUSAN ?" teriak Leah dengan raut muka marah.
"Budeg lo ?" tanya Senja balik yang makin memancing emosi Leah. Sontak Leah segera mendorong Senja menuju salah satu bilik toilet, kemudian menguncinya di dalam sana.
"Rasain lo bitch. Yuk guys cabut." ketiganya pergi dengan melenggak-lenggokkan badannya saat berjalan, seperti jalannya bebek.
Senja hanya menghela nafasnya kasar. Handphone nya tertinggal di kelas, sehingga dia tidak bisa menghubungi Fajar untuk meminta pertolongan. Terpaksa dirinya harus menunggu seseorang datang untuk mengeluarkannya dari sini.
Beberapa jam menunggu, akhirnya Fajar menemukannya.
"Ya ampun sayang, kamu pucat banget. Siapa yang bikin kamu kayak gini ha ? Bilang sama aku siapa orangnya sayang, biar aku kasih pelajaran." ucapnya menggebu-gebu dengan raut wajah khawatir.
"Fans berat kamu, Leah." beritahu Senja pada Fajar dengan suara yang lemah.
"Berani-beraninya dia"
"Sayang, dinginn." badan Senja gemetaran menahan dingin.
"Bentar ya sayang aku suruh Keyla beliin seragam dulu." langsung saja Fajar menelepon sepupunya itu meminta bantuan. Usai menelepon Keyla, Fajar memeluk Senja begitu erat.
"Fajar kenapa peluk aku. Aku basah, dan juga bau." Senja mencoba melepaskan pelukan dari Fajar.
"Itu gak penting. Asalkan kamu bisa lebih sedikit hangat maka aku dengan senang hati melakukannya." Mendengar perkataan Fajar membuatnya berhenti untuk mencoba melepaskan pelukan mereka.
Tak berselang lama Keyla datang membawa seragam baru untuk Senja seperti yang diminta Fajar tadi.
*
Selepas itu, besoknya Leah, Winda, dan juga Sila dikeluarkan dari sekolah. Dan dalang dibalik itu semua tentu saja Fajar. Sudah cowok itu bilang kan akan memberi pelajaran pada orang yang berani macam-macam dengan kekasihnya. Namun tak sampai disitu, Fajar juga membuat keluarga Leah, beserta dayang-dayangnya bangkrut.
Enak saja hanya memberi pelajaran dengan drop out dari sekolah. Itu hanya pelajaran kecil yang dirasa Fajar tak akan ada efek jera. Maka dari itu ia membuat usaha keluarga mereka bangkrut.
Setelahnya Fajar memberi peringatan kepada semua murid agar tak ada lagi yang berani membully Senja. Memberi peringatan ia lakukan saat berada di kantin bersama Senja. Membuat gadisnya agak malu melihat aksi sang pacar.
"Perhatian... Mulai hari ini dan seterusnya, jangan pernah ada yang mengganggu ataupun membully Senja Aurelia. Jika ada yang berani melakukannya, siap-siap saja mendapatkan pembalasan dari gue." tegas Fajar menatap semua murid yang ada di kantin. Cowok itu sengaja memilih kantin karena pasti akan ada banyak murid disitu. Walau tidak semuanya, tapi ia yakin peringatannya itu akan menyebar ke seluruh siswa siswi.
Para murid yang mendengarkan itu hanya mengangguk mengiyakan. Bagaiman tidak, Fajar Mahardika adalah anak dari donatur terbesar di SMA Cempaka. Sehingga tidak ada yang berani padanya. Dan satu fakta lagi yang hanya diketahui oleh sepupu Fajar, bahwa kakeknya Fajar yang punya sekolahan ini.