kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode dua puluh empat
Terdengar suara jeritan kesakitan entah apakah itu kubu lawan atau lawan suasana sudah tidak kondusif lagi untuk dilihat, sedangkan area tempat pertarungan itu jika dilihat dalam kasat mata nampak hening tak ada kegiatan apapun namun dalam penglihatan secara tak kasat mata sungguh sangat mengerikan.
Tanpa mereka sadari mereka bertarung dalam lingkup portal seperti sebuah kubah yang membentuk seperti sebuah arena tempat yang dibentuk khusus, suasana ini hanya bentuk dari perbuatan beberapa mahluk agar tidak mengganggu umat manusia.
Ulah siapa lagi kalau bukan dipihak Dimitri dan beberapa klan lain yang mempunyai kemampuan spiritual yang tinggi.
"Kau pikir kami akan kalah ??" Terdengar suara berat dan serak mencoba mengalihkan perhatian Dimitri.
"Yakin kalian lah yang akan pulang dengan tangan kosong..." Seringai kejam tak lepas dari wajah Dimitri.
"Kami sudah mendapatkan mereka,. Mundur.... Kita tunggu waktu yang tepat buat persembahan nya...." Terdengar suara keras dan sangat dalam menggema dari pihak klan musuh.
Tidak ada yang tahu apa sebenarnya maksud dari kata kata mereka tapi tidak dengan Dimitri dan Han juga beberapa klan yang mempunyai kelebihan khususnya.
Mereka tahu apa yang dimaksud suara itu, Dimitri yang melihat Han dia memanggil pemuda itu dengan panggilan keras tapi melalui telepati.
"Handaya... Dari arah jam 9 dari tempat mu usahakan rebut kedua gadis itu dan bawa kemarkas mu segera,." Han yang tersentak kaget tapi tak lama kemudian dia mengerti dan mengangguk kemudian dengan kecepatan tinggi diapun melesat pergi dengan satu kedipan mata Han pun menghilang dari pandangan.
"Kau dan kawanan mu tidak akan bisa pergi dari tempat ini sebelum kami membinasakan mu" ujar Dimitri tegas dan lugas dengan lantang hingga gema suaranya terdengar dari segala penjuru.
"WHITE WOLF... !!! ... KNOW...." Dengan suara lantang kini Dimitri dengan suara nya yang tegas sambil membaca sesuatu entah itu apa,tapi tak lama kemudian terdengar suara gemuruh derap langkah ribuan kaki dan suara khas Auman serigala terdengar saling bersahutan dan menegangkan.
Geerrrrrr
Auuuummmm
Auuuummmm
Saling bersahutan dan dalam sekejap mata mereka pun kini muncul bak pasukan serigala yang haus akan darah sementara Dimitri tersenyum puas melihat akan hal itu.
"KALIAN SEMUA AKU SARANKAN MUNDUR DAN TINGGALKAN TEMPAT
INI....!!"
DUANG...
BRUAKK
"Akhirnya bantuan datang,." Dengan seringai tipis tersungging dibibir Dimitri kini tengah memandangi segerombolan pasukan serigala putih dengan perasaan puas tidak sia sia tadi dia mengajukan permohonan dan syarat kepada pemimpin serigala putih.
Yang mana ketua serigala putih adalah teman masa kecilnya dulu,
Flash back on
"Jangan jauh jauh nak... " Ucap lembut seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari Dimitri kala itu.
"Don't worry mom... I am okay" ucap Dimitri sambil berlari lari ruang disebuah taman bunga yang bersisihan dengan hutan lebat yang entah apakah ada penghuninya atau tidak.
"Dim... Jangan terlalu mendekat ke arah hutan okay... Jangan buat ibumu khawatir..." Teriak ibu Dimitri.
"Yess mom,. Don't worry I am okay" sambil berlari Dimitri mengejar sepasang kupu kupu yang saling berkejaran.
"Wooaaahhh... Kupu kupu ini sangat cantik" ucap Dimitri kagum akan sepasang kupu kupu tersebut.
Sementara ibunya Dimitri duduk dibangku dibawah sebuah pohon besar nan rindang sambil mendengarkan sebuah lagu nostalgia favoritnya.
"Dimitri....." Terdengar sebuah suara seseorang tapi samar,suara itu nampak lembut dan menghipnotis nya.
Tapi lagi lagi sepasang kupu-kupu mencoba berterbangan disekitar wajah Dimitri, sesekali kupu kupu itu hinggap dihidung dan kepala Dimitri secara bergantian.
Seolah olah kupu kupu tersebut mencoba membantu Dimitri agar lepas dari pengaruh suara lembut nan parau tersebut memanggil nya.
"Wuaaahhh... Kalian nakal yah awas loh ketangkap..." Sambil bercanda riang seorang diri bersama kupu-kupu itu Dimitri masih asyik dengan kegiatan nya berlari kesana kemari.
"Dimitriiii...." Kini suara itu sangat lembut mendayu dayu memanggil Dimitri agar segera mengikuti suara itu.
Dimitri mendengar nya tapi berkat kupu-kupu itu Dimitri jadi tidak fokus dan teralihkan,pelan tapi pasti suara suara itu seolah olah tidak lelah memanggil Dimitri hingga akhirnya disuatu saat Dimitri yang kelelahan kini mulai terpanggil dan tiba tiba saja pupil mata Dimitri berubah menjadi warna kuning keemasan.
Sedangkan ibu dari Dimitri sesekali melihat dan mengawasi Dimitri namun dalam pandangan nya Dimitri yang dilihat ibunya nampak baik baik saja dan tak ada hal yang mencurigakan.
"Dimitriiii.... Kemarilah...." Suara itu mengalun merdu ditelinga Dimitri hingga suasana yang tadinya sayup sayup terdengar suara desauan angin yang saling beradu suara burung burung yang berkicau merdu dan suara suara lainnya kini sudah tak terdengar oleh Dimitri.
Yang ada kini hanya keheningan dan kehampaan sebuah fatamorgana yang khusus diciptakan untuk Dimitri kecil waktu itu.
Suara suara itu nampak memikat Dimitri kecil dengan langkah kecilnya namun pasti Dimitri kecil mengikuti alunan suara yang memanggil nya dengan tak sabar meskipun dalam skala pelan.
Suara serak nan parau tapi sangat merdu ditelinga Dimitri yang kini mampu mengalihkan Dimitri yang biasanya tampil ceria dan lugas kini tak lagi nampak.
Yang ada hanya seorang Dimitri kecil dengan pandangan kosong lurus kedepan yang terseok semakin menjauh kearah hutan dan semakin dalam Dimitri kecil memasuki hutan terlarang bagi Dimitri dan keluarga nya.
"Khik khik khik... Akhirnya kau datang juga bocah,. Kau sangat menarik aku ingin sekali memakanmu pasti dagingmu sangat empuk dan enak,." Dimitri yang masih tidak sadar dan linglung tak menyadari akan adanya bahaya didepannya.
Ctik
Suara hentikan jari terdengar ditelinga Dimitri yang akhirnya menyadarkannya dari kelinglungan beberapa saat yang lalu.
Dimitri yang sudah sadar kedua matanya membola tubuhnya gemetar hebat rasa takutnya sangat besar dan mendominasi tapi Dimitri mencoba mengatasi dengan mencoba berani melawan.
"Siapa kau nenek tua jelek,. Kau mau menculikku..." Suara kecil yang nyaring terdengar ditelinga nenek nenek tua dengan muka buruk rupa Dimata Dimitri.
"Khik khik khik..." Terdengar tawa kecil yang khas seorang penyihir dalam cerita dongeng yang selalu diceritakan ibunya sebelum tidur.
"Wauw... Apakah kau seorang nenek sihir?? Apakah kau benar benar asli nenek sihir...??" Bukannya takut kini Dimitri malah berjingkrak heboh dengan mata berbinar-binar senang karena dia bisa melihat langsung sosok nenek sihir dihadapannya sekarang.
"Xixixi... Sudah kubilang nenek dia gak akan takut kepada mu, dia ini langkah loh..." Dimitri menoleh kearah sebuah suara yang tadi tertawa terkikik dan menimpali ucapan kepada nenek nenek tua yang ada didepannya.
Dimitri makin bersorak heboh melihat sesosok hewan serigala putih mulus seputih salju tapi bisa berbicara layaknya manusia, Dimitri baru tahu akan kejadian ini dan baru tahu kalau ada mahluk lain selain dirinya sebagai manusia.
"Wauw... Kau sangat cantik dan... Kau bisa bicara..." Serigala putih itu memutar bola mata malas melihat reaksi dari Dimitri kecil.
"Ckk rugi aku menculik mu tadi bocah,. " Gerutu nenek tua itu sebal sebab dia kalah taruhan.
"Nenek sihir namamu siapa,. Maukah kau dan serigala putih itu menjadi temanku...??" Tak ada yang bersuara dari kedua mahluk itu mereka masih betah dengan keheningan yang tercipta.
"Kalau kalian mau berteman dengan ku aku janji akan selalu membawakan makanan enak untuk kalian..." Janji Dimitri sambil mengulurkan tangannya.
"Ckk oke oke... Sekarang pulanglah ibumu sedang mencari mu saat ini,." Ucap serigala putih itu
Slash
Kini serigala putih itu menghilang dalam sekejap mata yang tersisa hanya nenek tua dipanggil nenek sihir oleh Dimitri.
"Namaku Clarissa kalau serigala putih tadi namany Thomas ... Jangan lupa dengan janjimu bocah..."
Sling
Kini yang tersisa hanya Dimitri seorang disana dengan langkah ringan dan riang akhirnya Dimitri memutuskan untuk kembali ketempat ibunya berada.
"Kau darimana saja dim... Jangan membuat ibumu cemas okay..." Ucap ibunya tegas,tadi setelah dia membereskan beberapa bahan untuk menyulam kala dia hendak melihat putranya dia tak melihat dimana sang putra berada dari situlah dia nampak cemas kala tak mendapati sang putra ditempat nya tadi.
"Okay mom..." Ucap Dimitri sendu takut dimarahi sang ibu.
Sejak saat itu mereka selalu diam diam bertemu ditempat yang sama dan sesuai janji Dimitri selalu ada banyak makanan disetiap pertemuan dan Dimitri dengan senang hati melakukan semuanya.
Flash back off