Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita Ying Huan
"Lalu jika begitu kenapa kau, maaf nona, maksudku jika orang tuamu kecukupan kenapa penampilanmu seperti seorang pelayan, pelayan pun masih lebih mewah dari mu, ada apa ini sebenarnya" ucap raja yang bingung mendengar ucapan raja rasa sakit di hati Ying Huan pun kembali terkoya bukan karena tersinggung karena pada kenyataannya apa yang di ucapkan oleh raja adalah kebenaran.
Belum ada jawaban dari Ying Huan dia malah menundukkan kepalanya semakin dalam karena ingin menyembunyikan kesedihannya
Kasih pun baru tersadar saat mendengar pertanyaan raja pada Ying Huan,
Dia baru sadar jika penampilan nona Ying ini sangat buruk untuk ukuran putri dari jendral besar Bai, apa lagi saat melihat penampilan dari putri keduanya tadi serta istrinya itu sangat jauh beda, saat Kasim Han sedang berpikir terdengar pemberi Tahuan jika permaisuri telah datang setelah permaisuri memberikan salam pada raja beliau pun duduk di sebelah raja dan saat pandangannya tertuju pada seorang gadis yang sedang berlutut pun kaget
"Yang mulia bukanya ini nona Ying yang mendapatkan dekrit kusus dari kita hari ini, kenapa dia disini dan berlutut apa ada masalah?" ucap permaisuri kawatir
"Tenanglah permaisuri aku pun tidak tau ada apa dia kemari, dengan meminta batuan kasim Han dan dia akan memberi tau setelah kau datang jadi biarkan nona ying menjawab nya, nona Yi tolong jawab pertanyaan ku tadi dan apa alasan mu datang kemari tidak mungkin jika itu tidak penting bukan" ucap raja yang sangat penasaran
" Ying Huan memberi hormat kepada permaisuri, maaf atas kelancangan saya permaisuri dengan berani datang kemari dan mengganggu waktu yang mulia raja dan permaisuri, ada sesuatu yang ingin saya ceritakan permaisuri tapi saya tidak tau anda percaya atau tidak tapi yang pasti saya bisa bersumpah demi langit dan bumi ini dan juga demi hidup hamba" ucap Ying Huan dengan sungguh sungguh.
"Apa itu Ceritakan lah kami akan mencoba mencerna semua yang kau ceritakan agar tidak terjadi kesalah fahaman" ucap permaisuri bijak.
"Maaf raja dan permaisuri saya mohon jangan di potong pembicaraan saya walau terkesan aneh tapi inilah yang saya alami" ucap Ying hua dengan sungguh sungguh.
"Baik kami mengerti ceritalah dan sebelum itu duduklah di kursi itu jangan di sana" ucap raja dan permaisuri
"Terima kasih yang mulia" ucap Ying Huan
"Dulu saat saya berusia 9 tahun saya memiliki satu adik laki laki berusia 3 tahun, siang itu saya melihat dia sedang bermain bersama adik saya Bai Di Wei yang saat itu berusia 8 tahun, saya hanya bisa melihat dari jauh karena adik saya Di Wei tidak suka jika saya dekati tapi karena waktu belajar saja sudah datang saya pun pergi ke perpustakaan yang ada di kediam milik kakek, setelah beberapa waktu kemudia terdengar keributan di luar ternyata adik bungsu saya Bai Suan jatuh kedalam danau, saat di angkat ke daratan ternyata adik saya sudah tidak tertolong lagi di situ semua orang bersedi ayah ibu marah besar dan bertanya Siapa yang membuat adik terjatuh tapi saya hanya diam karena memang saya tidak tau tapi tiba tiba Di Wei menunjuk kearah saya dan bilang kepada ibu serta ayah jika sayalah yang mendorong adik Suan kedalam danau, ayah yang marah tanpa mencari tau kejadian sebenarnya langsung percaya pada Di Wei jika sayalah yang mendorong adik" ucap Ying Huan
"Dengan tanpa penyelidikan dan mencari tau ayah menghukum cambuk saya sampai tidak sadarkan diri selama 1 Minggu dan mengurung saya di gudang tapi karena nenek datang dan menyelamatkan saya akhirnya saya di keluar kan dan di obati tapi tidak sampai di situ saja saya di kucilkan dan tidak di beri pelayanan pribadi lagi semua baju di ambil di gantikan baju pelayan dan juga semua jatah makan akan di berikan dua hari sekali," ucap Ying Huan tanpa tangisan atau kesedihan, hanya ada tatapan kosong yang terluka saja
Raja dan ratu sangat shock dan sangat sedih begitu juga Kasim han
"Suatu hari saya mendapatkan dekrit pernikahan yang di kirim kan oleh Kasim Han, dan itu membuat ibu dan ayah tidak senang begitu juga Di Wei karena menurut mereka saya Tidak pantas untuk menjadi permaisuri dari kerajaan ini saya ingin menolak tapi tidak berani karena takut jika saya menolak dekrit ini sama saja saya mempermalukan raja dan saya sangat takut jika terjadi apa apa pada keluarga saya, sampai sore harinya putra mahkota datang ke rumah dan ingin bicara pada saya, kami pun bicara di taman dan putra mahkota tanpa basa basi marah besar pada saya dia bilang saya yang jelek ini tidak pantas untuknya dan dia sudah mencintai Bai Di Wei. Jadi putra mahkota meminta saya untuk ke istana meminta pembatalan pernikahan Karana jika tidak saya akan di bunuh oleh putra mahkota, saya pun menyanggupinya malam harinya saya sudah berniat pergi tapi pelayan dari Di Wei memanggil saya katanya ibu meminta saya mengambil barang di gudang tapi saat saya sudah sampai gudang saya di kunci dari luar dan tiba tiba saya tertidur." cerita Ying Huan walau bingung raja permaisuri dan Kasim masih mendengar tanpa menyela
"Pagi harinya saat saya bangun saya tiba tiba sudah di dalam kamar dan para perias pengantin pun sudah datang, saya yang bingung hanya terdiam sampai selesai di dandani dan di bawa keluar untuk menaiki tandu tapi satu pun keluarga saya tidak ada yang mengantar, saya pun harus pergi tapi saat di jalan sepi ada yang menghadang tandu saya dan membawa saya pergi dari sana saat sudah sampai di sebuah hutan saya di hempaskan di tanah dan di tarik penutup wajah saya dengan kasar saat saya lihat ternyata itu putra mahkota disana dia marah besar karena saya tidak datang ke istana dia menghina saya menampar saya berkali kali saya juga di tuduh sudah memukul Di Wei yang saat itu datang kesana dengan wajah bengkak padahal saya Tidak bertemu pagi itu, saya lelah di hina dan di tuduh saya juga sudah lelah mencari kasi sayang dari orang tua saya yang tidak kunjung datang saya sudah menyerah jadi kebetulan saat itu putra mahkota mengacungkan pedangnya pada saya" ucap Ying Huan
"Disaat itu saya bersumpah jika ada kehidupan kedua saya akan berjanji akan pergi jauh dari mereka dari orang tua saya dari adik dan dari hadapan putra mahkota, saya juga sudah bersumpah tidak ada lagi Bai Ying Huan yang ada hanya Ying Huan saja dan dengan cepat saya pun menarik pedang putra mahkota menusuk Kanya di dada saya, saya pun meninggal di tempat dengan membawa luka" ucap Ying Huan
Permaisuri sangat shock dan tidak terasa air matanya sudah mengalir deras begitu juga raja dan Kasim.
bersambung