SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
*********
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali seperti biasa Rayan sudah keluar untuk berolah raga. Sementara Saffiya mengambil kantong sampah dan segera keluar untuk turun kebawah.
Ia berjalan sangat pelan melewati pintu apartement Rayan, berharap jika wanita yang semalam bersama pria itu akan akan keluar.
Namun beberapa saat Saffiya menunggu, wanita itu tak kunjung keluar.
Karena kesal, ia pun pergi kebawah menuju tempat pembuangan sampah.
Setelah selesai, Saffiya lanjut pergi kemini market sebentar untuk membeli beberapa bahan kue pesanan Meyra.
Begitu selesai, Saffiya langsung bergegas untuk kembali. ketika sedang asyik memperhatikan taman sekitar gedung apartemen, ia tidak sengaja berpapasan dengan Rayan yang selesai berolah raga.
" Selamat pagi pak! " sapa Saffiya sambil menenteng beberapa kantong pelastik.
Rayan tidak menjawabnya dan hanya menunduk sedikit, kemudian berjalan masuk kedalam gedung apartemen mereka.
" Dasar kulkas! " batin Saffiya kesal.
" Di tegur bukanya jawab, malah diam aja. " gumamnya heran.
Sesampainya di apartemen, Saffiya langsung meletakan semua belanjaanya diatas meja makan.
Sementara Meyra terlihat sibuk dengan alat masakan didapur.
" Ini Mey, pesanan kamu. " ucap Saffiya yang mengeluarkan semuanya satu persatu.
" Thankyou. " jawab Meyra yang mulai menyajikan semua masakannya satu persatu.
" Kamu mau masak apa dengan bahan-bahan ini? " tanya Saffiya yang tidak mengerti dengan yang namanya bahan masakan.
" Aku mau buat kue coklat, mumpung belum sibuk kuliah jadi aku mau coba buat. " jawab Meyra.
Ia pun mulai mencampurkan semua bahan bahan itu satu persatu, sementara Saffiya hanya duduk sambil memperhatikanya.
Gadis itu terlihat melamun sambil duduk menopang dagunya.
" Oi Sa! kamu kenapa bengong saja? " tanya Meyra bingung.
" Tadi aku ketemu Rayan dibawah. " jawab Saffiya.
" Terus? " tanya Meyra penasaran dengan maksud ucapan sahabatnya itu.
" Ya gitu deh, seperti biasa. setiap kau menegurnya pasti hanya mengangguk tidak menjawab kemudian pergi. " jawab Saffiya sambil memperagakan bagaimana Rayan membalas sapaanya tadi.
" Menurut aku sih, mungkin dia udah punya istri kali Sa. " jawab Meyra berasumsi.
" Masa sih? " ucap Saffiya tidak percaya.
" Ya.. itu cuma fikiran aku aja. " jawab Meyra yang melanjutkan kegiatan memasaknya.
Saffiya pun masuk kedalam kamarnya, sambil terus memikirkan perkataan Meyra barusan.
" Apa benar gadis yang semalam itu istrinya? tapi kok baru sekarang aku melihat mereka bersama? atau jangan jangan pacarnya? " gumam Saffiya semakin penasaran.
Dua jam kemudian, Meyra memanggilnya lagi. karena kue yang ia buat sudah selesai dan siap dicicipi.
" Sa! keluar bentar. cobain kue yang aku buat. " teriak Meyra dari dapur.
Saffiya pun keluar kamarnya menuju meja makan.
" Cobain, enak nggak. " ucap Meyra yang memberikannya sepotong kue buatanya.
Saffiya pun mulai mencicipinya, karena pensaran dengan hasil sahabatnya itu.
" Gimana? " tanya Meyra penasaran dengan pendapat Saffiya.
" Enak. " jawab Saffiya menyukainya.
" Bagus deh, akhirnya aku berhasil membuatnya lagi. " ucap Meyra senang dengan kerja kerasnya.
Mereka pun menikmati kue itu bersama, Saffiya terlihat sangat lahap karena memang menyukai kue coklat.
" Heh Sa! gimana kalau kita kasih sebagian kue ini kepria dingin itu. " tawar Meyra.
" Terserah kamu. " jawab Saffiya tidak keberatan.
Merya pun langsung mengambil kotak makanan dan mulai diisi beberapa potong kue buatanya itu.
" Ini, buruan kamu antar. " pinta Meyra yang memberikan kotak itu kepada Saffiya.
" Hah? kok aku? kamu aja. " jawab Saffiya.
" Ih, masa aku. kamu kan yang udah kenal dia, aneh kalau aku datang tiba-tiba kasih kue kedia. " jawab Meyra.
Saffiya pun langsung menghela nafas panjang, kemudian keluar menuju unit Rayan.
Sesampainya di depan pintu apartemen Rayan, gadis itu terlihat kebingungan karena takut untuk mengetuk pintu.
Namun ia memberanikan diri untuk menekan bel dan mengetuk pintu apartement pria itu, karena penasaran akan satu hal.
" Iya... " jawab seseorang yang langsung membukakan pintu.
Ternyata orang yang keluar adalah gadis semalam yang bersama Rayan.
Seketika Saffiya kaget dan terus menatap gadis itu.
" Cari siapa ya? " tanya gadis berkerudung itu sambil tersenyum manis kepada Saffiya/
Saffiya tidak menjawabnya, malah terus menatapnya.
" Siap dek?. " tanya Rayan yang keluar sambil mengeringkan rambutnya.
" Ini ada tamu mas. " jawab gadis itu.
Rayan pun menghampiri mereka.
" Saffiya! " ucap Rayan menyapanya.
" Maaf pak, saya hanya ingin memberikan ini. tadi saya masak terlalu banyak, karena nggak bisa menghabiskannya sendiri. " jawab Saffiya yang langsung menyerahkan kota kue itu, kemudian pergi masuk kembali kedalam apartement tanpa menoleh sedikit pun.
Seketika Rayan bingung dengan sikap gadis itu.
" Mas kenal sama kakak itu? " tanya gadis itu, yang tidak lain adalah Rain adik perempuanya.
" Dia salah satu murid mas. " jawab Rayan.
Rain datang beberapa hari yang lalu karena rindu dengan kakanya itu, sebab sudah cukup lama tidak melihatnya.
Rain tinggal diapartementnya, karena tempat itu lebih dekat dengan taman dan tempat hiburan lainya.
Rain memang menyukai tempat-tempat yang ramai, karena ia sudah terbiasa menghabiskan waktu luangnya ikut bersama ayah dan ibu dalam perjalanan bisnis.
Selama beberapa hari di tempat Rayan, mereka sudah mendatangi beberapa tempat yang ramai bersama.
Sementara didalam kamarnya, Saffiya menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Ia berfikir, jika Rayan benar-benar sudah memiliki istri.
" Sa aku keluar bentar? " teriak Meyra yang keluar menuju lift.
Namun begitu ia masuk kedalam lift, Meyra langsung bertemu dengan Rayan dan Rain yang baru saja kembali dari mini market bawah.
" Tunggu! " uca Meyra yang menghentikan mereka.
Ia pun berjalan menghampiri keduanya.
" Pak Rayan kan? " tanya Meyra.
" Iya, mbak siapa ya? " tanya Rayan sopan.
" Saya Meyra, teman Saffiya yang tinggal diunit sebelah bapak. " jawab Meyra.
Rain hanya diam sambil memperhatikan keduanya.
" Saya salah satu mahasiswa dikampus tempat bapak mengajar juga, cuma belum aktif kuliah karena baru pindah kesana. " ucap Meyra menjelaskan siapa dirinya.
" Eh maaf mbak, bukan maksud saya sok dekat dengan suami mbak. saya hanya menyapa saja, karena kedepanya kita akan menjadi tetangga. mulai saat ini saya tinggal bersama Saffiya diunit ini, jadi semoga kita bisa bertetangga dengan baik. " lanjut Meyra tersenyum senang pada Rain.
" Iya kak, semoga kita bisa bertetangga dengan baik. tapi maaf, sepertinya kakak salah faham. saya bukan istrinya mas Rayan, tapi adik perempuanya. perkenalkan nama saya Rain. " jawab Rain sambil mengulurkan tanganya memperkenalkan diri.
Seketika Meyra keget mendengarnya.
" Oh maaf, saya kira mbak istrinya pak Rayan. " ucap Meyra malu sambil menerima uluran tangan gadis itu.
" Nggak apa-apa, kalau begitu kami masuk dulu kak. " pamit Rain
Mereka pun masuk kedalam, sementara Meyra langsung masuk menuju lift sambil tersenyum senang.
Akhirnya ia mengetahui status Rayan sebenarnya dan sudah tidak sabar memberitahukannya kepada Saffiya.
###NEXT###
Salam Hangat Dari Penuliss..