NovelToon NovelToon
MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Kontras Takdir / Office Romance
Popularitas:128.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

ZUA CLAIRE, seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga sederhana.

Suatu hari mamanya meninggal dan dia harus menerima bahwa hidupnya sebatang kara. Siapa yang menyangka kalau gadis itu tiba-tiba menjadi istri seorang pewaris dari keluarga Barasta.

Zua tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam. Tapi menjadi istri Ganra Barasta? Bukannya senang, Zua malah ketakutan. Apalagi pria itu jelas-jelas tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai musuh. Belum lagi harus menghadapi anak kedua dari keluarga Barasta yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 15 Sindiran Dian

Zua melempar spray yang hendak dia pakai untuk turun ke lantai bawah dengan jengkel. Lagi-lagi dia tidak jadi kabur. Jengkel sekali rasanya. Mana ketahuannya sama laki-laki yang bertampang sangat dingin dan berwajah misterius itu lagi.

Malam itu, Zua merasa semakin bingung dan tertekan. Hidupnya, yang tadinya begitu tenang dan sederhana, kini berubah menjadi tidak asyik. Karena dia tiba-tiba terikat pernikahan dengan Ganra. Menjadi bagian dari keluarga Barasta? Itu bukanlah sesuatu yang dia bayangkan. Dia tidak pernah bermimpi menjadi bagian dari keluarga kaya raya itu, sekalipun tidak. Justru baginya itu adalah sebuah mimpi buruk.

Zua bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke jendela, angin malam yang sejuk menyapu wajahnya, tapi bukannya menenangkan, justru membuatnya semakin merasa jengkel dengan apa yang dia alami setelah mamanya meninggal. Entah apa lagi yang akan dia hadapi esok hari. Malam itu di lewati Zua dengan penuh rasa jengkel.

Keesokan paginya, suasana rumah keluarga Barasta seperti biasanya, datar dan semua penghuninya sibuk masing-masing.

Zua turun ke ruang makan, berharap bisa menghindari orang-orang yang tidak ingin ia temui pagi itu. Namun, sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya.

Ganra sudah ada di sana, duduk dengan santai sambil sibuk menatap lurus ke hapenya. Tatapannya langsung terangkat ketika Zua masuk ke ruangan.

"Pagi, calon istri." sapanya dengan nada setengah menggoda, kata-katanya langsung menarik perhatian semua orang di meja makan itu.

Sepupu-sepupunya Leon dan Narin, serta Lala dan Dian masih tidak menyangka kata-kata tersebut akan keluar dari mulut Ganra. Lala dan Brandon tampak senang mendengarnya, berbeda dengan Narin dan Dian mamanya Ganra.

Dian menatap putranya tajam.

"Kenapa, memang benar dia calon istriku kan?" kata Ganra ke sang mama.

"Kak Ganra ih, kakak beneran mau nikah sama cewek standar ini?" Ganra mengangkat bahunya cuek.

"Menolak pun percuma kan?"

Narin langsung menatap kesal ke Zua.

Pagi itu hanya mereka yang berada di meja makan, entah yang lain di mana, kenapa tidak turun atau belum turun. Zua memilih Dian saja. Ia duduk di meja makan tanpa berkata apa-apa. Ia berharap bisa sarapan dengan tenang tanpa gangguan. Tapi harapannya kembali pupus saat wanita yang dia ketahui ibu kandungnya Ganra itu  memberikan tatapan tajam yang langsung mengarah padanya.

"Kau sudah bangun?" tanya wanita itu, suaranya terdengar ramah, tapi jelas ada nada sindiran di dalamnya. Tidak ada ayah mertuanya saat ini, tentu dirinya bisa berbicara apapun yang dia inginkan pada gadis itu.

"Bagaimana tidurmu tadi malam? Tidur di kamar sebesar itu terasa aneh untukmu, atau kau suka? Kau pasti belum pernah tidur di tempat nyaman dan mewah seperti itu kan?"

Zua menelan ludah. Ia tahu apa maksud dari pertanyaan itu. Sebuah sindiran halus, mengingatkan dirinya bahwa ia hanyalah orang luar yang tidak pantas berada di rumah mewah ini. Tidak pantas menjadi bagian dari keluarga ini.

Zua hanya bisa tersenyum kikuk, Ganra tidak terlalu suka dengan kata-kata menusuk mamanya, dia sudah siap-siap menegur mamanya ketika wanita itu hendak mengatakan sesuatu lagi, namun suara berat kakek Barasta terdengar dari pintu masuk dapur makan.

"Selamat pagi," kata pria tua itu, berjalan masuk. Semua orang di ruangan itu langsung berdiri, memberikan penghormatan kepada kepala keluarga Barasta tersebut.

Zua ikut berdiri,  ia merasa lelaki tua itu sangat berwibawa, sang kakek tua itu juga yang memegang kendali penuh atas hidupnya saat ini. Membuatnya kesulitan kabur.

"Kalian semua sudah mendengar keputusanku tadi malam," kata kakek Barasta setelah duduk di kursinya.

"Dan aku ingin persiapan pernikahan ini dimulai secepatnya. Aku tidak mau ada penundaan."

Zua menunduk, merasa beban di pundaknya semakin berat. Ganra hanya duduk dengan tenang, seolah berita besar ini sama sekali bukan masalah baginya.

"Tapi, Pa..." Dian mencoba membuka suara, tapi kakek Barasta langsung mengangkat tangannya, menghentikan wanita itu.

"Tidak ada tapi-tapian, Dian. Aku tahu apa yang terbaik untuk keluarga ini," tegasnya. Semua orang lagi-lagi dibuat diam oleh sang penguasa rumah tersebut.

Setelah sarapan selesai, Zua kembali ke kamarnya, berharap bisa mendapatkan sedikit ketenangan. Namun, seperti biasa, harapannya kembali pupus saat ia menemukan Narin menunggunya di lorong, dengan senyum sinis yang menghiasi wajahnya.

"Heh, Zua. Lo benar-benar nggak sadar diri, ya? Apa lo pikir dengan menikah dengan Kak Ganra, hidup lo bakal jadi lebih baik?" tanya Narin dengan nada mengejek.

Zua menghela napas panjang, mencoba menahan emosinya. Ia tidak ingin memperpanjang masalah dengan Narin, tapi gadis itu sepertinya tidak akan berhenti begitu saja.

"Lo pikir gue juga mau gitu nikah sama beruang kutub? Kalo aja gue punya pilihan gak bakal gue nikah sama sepupu lo." jawab Zua singkat.

Narin tertawa merendahkan.

"Nggak punya pilihan? Bulshit. Ngarang, semua cewek tergila-gila sama kak Ganra, jangan akting lo. Lo harus sadar kalo Keluarga ini bukan tempat untuk orang kayak lo. Cepat atau lambat, lo pasti di usir sama kakek."

"Lo yakin kakek lo bakal usir gue?"

Zua membalas Narin dengan senyum miring. Ia kemudian melewati cewek itu dan masuk ke kamarnya, menutup pintu dengan keras.

Sementara itu, di ruangan lain, Ganra sedang berbicara dengan kakeknya. Meski ia tampak tenang di luar, sebenarnya ia juga merasa masih tidak nyaman dengan keputusan ini. Tapi ia tahu bahwa melawan kehendak kakek Barasta sama saja dengan mencari masalah besar. Menikah secepat itu? Sepertinya dia memang belum siap.

"Kek, apa pernikahan ini benar-benar perlu?" tanyanya.

Kakek Barasta menatap cucunya dengan tajam.

"Kau tidak perlu mempertanyakan keputusanku Ganra. Aku tahu apa yang kulakukan. Zua mungkin terlihat biasa, tapi dia memiliki potensi. Dan lebih penting lagi, aku sudah berjanji pada almarhum ibunya. Aku berhutang budi pada keluarga itu."

Ganra menghela napas. Percuma melawan kakeknya. Jadi, ia memilih untuk diam.

"Ganra," pria itu mengangkat wajahnya lagi.

"Kakek lihat mama kamu tidak terlalu menyukai Zua. Tugasmu adalah, kau harus membuat calon istrimu menjadi wanita yang terpandang dan dihargai orang-orang. Belajarlah mencintainya, kakek yakin kamu pasti bisa mencintainya nanti. Berikanlah dia posisi di kantor, jadikan di sekretarismu.

"Tapi dia masih kuliah kek."

"Kalau begitu tunggu sampai kuliahnya selesai. Jangan lupa dia adalah tanggung jawabmu mulai sekarang.

Ganra menghela nafas lagi.

"Baiklah." katanya kemudian.

1
Dian Rahmawati
suka banget sama ganra dan zua
Rita
awas pingsan
Ny Rudi Harianto
si ulet bulu gak tau diri atau apa ya nama nya???
kok jadi bingung sendiri...... bener² gak bsa d biarin ini
Rita
g ada yg g mungkin Zu krn daya tarikmu itu Ganra suka ma kmu yg biarpun cara ngeekspresiinnya usil
Rita
lagian kmu jg orang g ngapa2in pgn cari gr2 mknya jgn suka ngeremehin orang
Ilfa Yarni
aku suka interaksi zua dan ganra aplg pas di kolam renang zua sempat memegang senjata Hamza biasanya klo cewek ga sengaja pegang itu berarti mang dia jodohnya soalnya temenku sendiri pernah ga sengaja megang senjata tmn kami pas LG rekreasi ee ga taunya mereka menikah lho
Heni Mulyani
lanjut
Dwi Winarni Wina
Zua sangat dongkol dan kesel ganra sll ganra sll mengoda dan jail...
Ganra dah mulai nyaman berada disisi zua dan ganra merasa gemes sm tingkah laku zua yg apa adanya....

Aku sll menunggu ganra bucin akut sm zua dan ganra bersikap romantis kezua...

zua ganra ganra baru pertama kl jatuh cinta biasanya sikapnya sll dingin dan datar....

Bagi ganra zua itu gadis unik dan perempuan diluar sana sll mengejar2 Ganra,,, justru ganra tidak peduli/tertarik....

berbeda dgn zua sangat polos dan lugu dan tidak tertarik sm ganra sll jutek....
Ganra dan zua persis tom and Jerry sll berdebat terus tidak pernah akur....

lanjut thor......
Nelly M
always amazing 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
partini
minuman apa itu
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
kalau Lucky tau alasan kamu menerima Lucky, mungkin karirmu sbg model akan hancur Nga 😑😑😑
Rita
harap dimaklumi Zua ini pertama kalinya Ganra suka ma perduli ma perempuan mantannya aja cm buat status g sda rasa
Rita
awas jgn diterkam
Rita
kedodoran bang😂
Rita
tuh Ganra bener kan kt Leon kmu bucin plus pocecif
Rita
buat Zua suka dulu ma kmu tuh mulai lumer Zuanya ma kmu
Rita
krn sdh terbiasa bersama
Rita
jodohmu
Rita
usilnya parah 😂😂😂😂😂😂😅
Rita
😂😂😂😂😂😂😂tetep ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!