NovelToon NovelToon
Dunia Tempat Kamu Berada

Dunia Tempat Kamu Berada

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:364
Nilai: 5
Nama Author: rsoemarno

The World Where You Exist, Become More Pleasant

_______

"Suka mendadak gitu kalau bikin jadwal. Apa kalau jadi pejabat tuh memang harus selalu terburu-buru oleh waktu?"
- Kalila Adipramana

_______

Terus-terusan direcoki Papa agar bergabung mengurus perusahaan membuatku nekat merantau ke kabupaten dengan dalih merintis yayasan sosial yang berfokus pada pengembangan individu menjadi berguna bagi masa depannya. Lelah membujukku yang tidak mau berkontribusi langsung di perusahaan, Papa memintaku hadir menggantikannya di acara sang sahabat yang tinggal tempat yang sama. Di acara ini pula aku jadi mengenal dekat sosok pemimpin kabupaten ini secara pribadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rsoemarno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14.) Glamour Camping

Chapter 14: Glamping

“Mbak Kalila apa khodamnya benar Dewi Laksmi?” tanya Renata yang sibuk dengan Ipad di tangannya.

Aku mendongak untuk menatapnya bertanya.

“Maksudnya?”

Saat ini aku sedang berada di kantor YMB. Acara pelatihan YMB batch 1 yang bekerja sama dengan disporapar kabupaten Bawera sudah selesai dilaksanakan, dengan hasil evaluasi sangat sukses. Dan hari ini kami berkumpul di kantor YMB untuk menyelesaikan segala urusan administratif agar dapat dipertanggungjawabkan ke investor yang sudah mempercayai YMB untuk menyalurkan dana CSR mereka.

Renata berjalan mendekatiku. “Ini lho, mbak. Di Tiktok lagi trend bahas khodam seseorang gara-gara ada banyak akun yang live buat ngeramal khodam seseorang cuma dari ngetik namanya doang.” jelasnya.

“Emang bisa dipercaya? Lagian sesimpel itu emang cek hal mistis kaya gitu?” tanyaku penasaran.

Renata dan anak-anak YMB lain yang mendengar percakapan kami sontak tertawa mendengar pertanyaan polos yang kulontarkan. Mereka meninggalkan kesibukan masing-masing untuk berkumpul melingkar di dekatku.

“Harusnya sih ga bisa dipercaya, makanya jadi trend karena pada buat bercandaan.” sahut Putra.

Aku mengangguk paham. “Ooh gitu. Jadi tadi Renata tanya apa khodamku Dewi Laksmi karena dia meramal sendiri?”

Renata langsung menggeleng panik. “Eh engga yaa, Mbak. Aku bukan dukun tukang ramal.” belanya.

Ia menunjukkan Ipadnya yang menampilkan laman berita dari portal gosip yang cukup tenar. “Ini aku baca berita dari sini.”

Kami berenam menundukkan kepala untuk melihat Ipad yang diletakkan Renata di tengah lingkaran kami.

Hot news! Memiliki khodam pendamping Dewi Laksmi, Kalila Adipramana disebut dapat mengayomi seluruh Bawera

Aku menggaruk alisku bingung melihat berita ‘aneh’ tentang diriku ini. Dua hari lalu, selesai Mas Satya memberikan klarifikasi tentang status barunya pada awak media di istana negara. Berbagai jenis berita dengan judul yang beragam tentang hubungan kami pun muncul. Apalagi Mas Satya juga menambahi bumbu pemberitaan yang sudah panas dengan mengunggah foto-foto pertunangan kami di seluruh sosial medianya.

“Biasanya habis upacara 17an tuh kolom gosip dipenuhi outfit yang dipakai pejabat atau artis yang datang ke upacara. Tapi gara-gara Mas Bupati, semua kolom berita jadi bahas pertunangannya.”

Mendengar komentar yang disampaikan Yudha aku jadi ikut memerhatikan Ipad Renata dengan seksama.

Sold out! Bupati Bawera akan mengakhiri masa lajangnya bersama seorang filantropis.

Kalila Adipramana gadis cantik dari keluarga Adiprama resmi bertunangan dengan Satya Dierja. Intip kesibukannya!

Bvlgari Serpenti melingkar indah di leher jenjang Kalila Adipramana. Cek apa saja mahar Satya Dierja dalam meminang Kalila!

Aku meringis melihat anak-anak YMB yang asik membaca judul-judul berita tersebut dengan keras.

“Waaah…. Seserahannya Mas Satya kalung serpenti bvlgari, mbak?” tanya Arabella.

Melihat kehebohan temannya, Putra sontak mengklik judul berita yang jadi perhatian Arabella tersebut.

“Apaan nih berita?! Click bait banget judulnya, waktu dibuka ternyata cuma menebak-nebak seserahan Mas Satya buat Mbak Kal.” komentar Putra yang merasa tertipu.

Rama melirikku penuh maksud. “Mumpung ada yang bersangkutan di sini… Mending tanya langsung aja dapet seserahan apa aja dari calon suaminya.”

Aku tertawa canggung mendapati enam pasang mata yang menatap penasaran padaku secara langsung.

“Yaa kaya gitulah… Sama kaya seserahan pada umumnya.”

“Tolong yaa, Mbak… Seserahan pada umumnya ga ngasih serpenti jugaa.” sahut Renata.

“Serpentinya bukan dari Mas Satya..” jelasku pelan, yang tidak terlalu mereka pedulikan karena fokus membahas yang lain.

“Please, spill dikit lah mbak… Merk sama seriesnya… Biar kita-kita yang cewek ini ada referensi kalau ntar ditanyain calon mau mahar apa.”

“Kalau mau seserahan kaya punya Mbak Kalila, minimal calonmu harus kaya Mas Bupati, Ren.” kata Putra.

Renata mengibaskan rambutnya. “Ya ntar aku cari calon modelan Mas Bupati kita yang bucin itu.”

Rama tertawa mendengar kepedean Renata.

“Mbak Kalila ini masih kerabat Pak Presiden ya?” tanya Rama yang disambut pelototan mata tak percaya anak-anak YMB.

Aku mengangguk mengiyakan.

“Beneran mbak?” tanya mereka kompak.

“Pakdhe Jatmika itu kakak sepupunya Mama.” kataku menjelaskan.

Santika menggaruk kepalanya. “Berarti ntar nikahan Mbak Kalila kita ga bisa datang dong? Pakdhenya Mbak yang presiden pasti datang juga kan?” keluhnya.

“Tenang aja… Untuk anak-anak YMB ada space undangan khusus biar bisa hadir.” kataku menenangkan.

Mereka bersorak gembira. Lantas lanjut kembali membahas berita dengan topik yang sama, yaitu pertunanganku dengan bupati mereka. Dan beberapa kali juga aku menyahuti informasi yang kurasa kurang benar.

Smartphone ku bergetar. Ada pesan masuk dari Mas Satya.

Mas Satya 💍

Yang, Mas ada waktu libur 3 hari besok.

Liburan yuk.

Kalila MA

Boleh, aku juga lagi senggang 3 hari besok. Mau kemana?

Mas Satya 💍

Oke. Besok pagi Mas jemput, kita langsung berangkat.

Aku mengerutkan kening melihat balasan Mas Satya yang tidak menjawab pertanyaanku.

Kalila MA

Mau kemana emang? Aku perlu bawa apa aja?

Mas Satya 💍

Suatu tempat yang pingin kamu kunjungi. Mas yakin kamu suka. Bawa diri aja cukup, Yang.

Menuruti ucapannya, aku tidak mempersiapkan apapun untuk pergi berlibur 3 hari kedepan bersamanya.

Tepat pukul 7 pagi Mas Satya sudah berdiri di depan pintu apartemenku. Tak menunggu lama kami langsung berangkat menuju bandara.

Ajudan Mas Satya mengarahkan mobil memasuki anggar dimana pesawat pribadi sudah terparkir siap untuk berangkat. Awak pesawat menyambut kami dengan hangat ketika memasuki pesawat.

“Kita mau ke pulau komodo?” tanyaku pada Mas Satya saat mendengar sang pilot mengumumkan tujuan pesawat ini ketika akan lepas landas.

Mas Satya membantuku mengancingkan seatbelt. “Bukan. Kalau kamu mau mampir kesana bisa.”

Aku mengangkat bahu tak acuh. “Baiklah, aku akan menikmati surprise perjalanan ini sampai tujuan.”

Kurang lebih dua jam kami mengudara hingga akhirnya pesawat mendarat di bandara Sumbawa besar.

“Kita mau ke amanwana?” pekikku melihat seragam crew penginapan tersebut menjemput kami di bandara.

Mas Satya mengangguk jumawa.

Aku memeluknya berterimakasih. “Kok tau aku pingin kesini?” bisikku.

“Pas mabuk sebelum pingsan kamu ngigau pingin kesini.” balas Mas Satya berbisik.

Aku menatapnya bingung. “Emang iya?”

Mas Satya meraup wajahku gemas. “Kami ga bakalan inget. Udah nikmatin aja pemandangannya.”

Kami dibawa menuju dermaga untuk menaiki kapal cepat menuju Pulau Moyo. Sepanjang perjalanan di laut ini Mas Satya meminta salah satu ajudannya untuk mengambil foto dan video dokumentasi kami berdua.

Sampai di Pulau Moyo, manajer utama amanwana yang menyambut kami di dermaga. Ia memandu kami menuju tenda-tenda yang telah disewa oleh Mas Satya. Dan beristirahat sejenak melepas lelah, sebelum nanti sore kami berkumpul di pinggir pantai untuk menikmati sunset.

Tenda yang kutempati bersama Mas Satya merupakan tenda dengan spot terbaik yang menghadap ke pantai. Dari sini sinar keemasan matahari tampak memantul indah di permukaan laut. Aku yang tidak ingin kehilangan momen terbenamnya matahari segera mengajak Mas Satya pergi ke pantai yang hanya beberapa langkah saja dari tenda kami.

Berjalan bergandengan tangan di pinggir pantai. Menikmati pemandangan indah matahari sebelum terbenam. Hanya berdua bersama sang kekasih. Sukses kulakukan setelah sebelumnya mewanti-wanti ajudan Mas Satya agar tidak menampakkan diri mereka sampai nanti malam.

“Are you happy?” tanya Mas Satya mendapatiku tersenyum-senyum sambil mengayunkan gandengan tangan kami.

“I am.” jawabku mengangguk senang.

Tiba-tiba Mas Satya berlutut di hadapanku. Ia mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya.

“Kalila Maeve Adipramana… Seumur hidup itu panjang, dan aku tidak bisa melaluinya tanpa adanya dirimu di sisiku. Jadi, bersediakah kamu menjadi istriku.. Menjadi partner hidupku hingga maut memisahkan kita?”

Aku menutup mulut terkejut melihat tindakan Mas Satya yang di luar prediksiku.

“Kalila, will you marry me?”

Menahan air mata yang siap tumpah, kusodorkan tangan kiriku ke arahnya.

“Yes.” jawabku tegas.

Mas Satya memasangkan cincin bermata biru ke jari tengahku. Karena jari manisku sudah terpasang cincin tunangan kami yang diberikan oleh Mama Chintya.

Ia mengecup lama punggung tanganku, lantas beranjak berdiri untuk memelukku. Aku balas memeluknya erat. Menikmati langit yang mulai menggelap di sekeliling kami.

1
Shion Fujino
Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!
sweet_ice_cream
karya ini bikin aku merasa seperti ikut dalam ceritanya, sukses terus thor 🤗
Apaqelasyy
Duh, seru euy! 🥳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!