NovelToon NovelToon
Mengasuh Cinta Duda Kaya

Mengasuh Cinta Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Pengasuh / Ibu Tiri
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

Caca, seorang mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di London, terpaksa bekerja sebagai pengasuh anak CEO kaya, Logan Pattinson, untuk mencukupi biaya hidup yang mahal. Seiring waktu, kedekatannya dengan Logan dan anaknya, Ray, membawa Caca ke pusat perhatian publik lewat TikTok. Namun, kisah cinta mereka terancam oleh gosip, kecemburuan, dan manipulasi dari wanita yang ingin merebut Logan. Ketika dunia mereka dihancurkan oleh rumor, Caca dan Logan harus bertahan bersama, menavigasi cinta dan tantangan hidup yang tak terduga. Apakah cinta mereka cukup kuat untuk mengalahkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap

...Jangan lupa klik like dan komentar ya teman-teman! Mohon dukungannya untuk cerita ini! Terimakasih banyak semua! ❤️❤️...

...****************...

Rumah keluarga Pattinson sore itu terlihat seperti biasa—tenang dan megah. Namun, ada hawa dingin yang menyelimuti saat Anastasia Jhonson tiba dengan tatapan angkuh dan langkah percaya diri. Sarah, pelayan senior di rumah itu, menatap Anastasia dengan campuran rasa hormat dan kewaspadaan.

"Tuan dan Nyonya sedang tidak ada, Nona Jhonson," ujar Sarah sopan namun tegas.

Anastasia tidak menunjukkan reaksi berarti. Ia hanya melirik Sarah dengan senyum kecil yang mengandung sindiran. "Oh, aku hanya mampir untuk melihat keadaan rumah ini. Kudengar ada penghuni baru," katanya, matanya menyipit, menyiratkan maksud tersembunyi.

Sarah segera menangkap arah pembicaraan itu. Ia tidak panik, namun jelas merasa harus berhati-hati. "Dia hanya seorang pengasuh, nona," jawab Sarah dengan nada tenang.

Anastasia tersenyum, lebih seperti seringai. "Pengasuh? Hmm, bisakah aku bertemu dengannya?"

"Maaf, dia sedang bersama Tuan Ray. Anda bisa kembali lain waktu," Sarah mencoba mengalihkan dengan sopan.

Namun, Anastasia bukanlah tipe wanita yang menerima penolakan dengan mudah. "Oh, baiklah. Tapi aku yakin aku akan bertemu dengannya. Cepat atau lambat." Senyum penuh kemenangan menghiasi wajahnya.

Baru saja Anastasia hendak berbalik, langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang gadis menuruni tangga berlapis karpet Persia maroon. Mata Anastasia berbinar seolah menemukan mangsa. Sementara itu, Sarah yang berdiri di dekatnya menjadi semakin khawatir.

Calista Ruby, yang lebih dikenal sebagai Caca, sedang menuju dapur untuk mengambil camilan. Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang wanita berpenampilan mencolok berdiri di aula. Tatapan wanita itu terasa menusuk, membuat Caca merasa seperti sedang dinilai dari kepala hingga kaki.

"Jadi, kau ini yang bernama Calista Ruby?" suara Anastasia terdengar dingin, hampir seperti nada interogasi.

Caca menatap wanita itu bingung. Ia merasa ada sesuatu yang salah, tapi tidak tahu apa. "Ya, saya Calista," jawabnya pelan, sedikit ragu.

Anastasia menyeringai tipis. "Hmm, jadi ini pengasuh anak Logan Pattinson? Kau terlihat... biasa saja."

Caca merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, tapi ia mencoba tetap tenang. "Saya melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin. Tuan Ray adalah anak yang baik," katanya dengan nada ramah, meski sedikit kaku.

"Hm, anak yang baik, ya?" Anastasia menatap Caca dari ujung kepala hingga kaki, seolah-olah mencari sesuatu yang salah. "Kuharap kau tahu batasanmu. Kau hanya pengasuh di sini, bukan?"

Caca mengerutkan kening, tapi tetap mencoba tersenyum. "Tentu saja, saya hanya melakukan tugas saya."

Anastasia tidak menjawab. Ia hanya tersenyum penuh arti, lalu melangkah ke arah pintu. "Sampaikan salamku pada Logan. Pastikan dia tahu aku datang."

Ketika pintu tertutup di belakangnya, Sarah menghela napas panjang. Ekspresinya penuh kekhawatiran.

"Nona Caca," Sarah berkata pelan, namun serius.

Caca menoleh, masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

"Saya harap Anda berhati-hati dengan wanita itu," kata Sarah, suaranya hampir berbisik.

"Siapa dia sebenarnya?" tanya Caca, tidak mampu menyembunyikan rasa ingin tahunya.

"Nona Anastasia Jhonson. Dia... teman lama Tuan Logan. Tapi dia bukan orang yang baik," jawab Sarah, nadanya penuh peringatan.

Caca mengangguk pelan, meski pikirannya penuh kebingungan. Aura gelap yang dibawa wanita itu meninggalkan jejak tidak nyaman di hatinya.

Sarah menatap Caca dengan raut cemas. Dalam hati, ia tahu Anastasia tidak datang hanya untuk "menyapa." Wanita itu berbahaya, dan Sarah khawatir Caca mungkin saja menjadi target berikutnya.

Namun, Caca mencoba menenangkan dirinya. Baginya, Anastasia hanyalah seorang tamu yang aneh. Tapi instingnya mengatakan, ini mungkin awal dari masalah besar yang belum bisa ia bayangkan.

Dan mungkin, untuk pertama kalinya, Caca menyadari bahwa menjadi pengasuh di rumah Pattinson bukan sekadar pekerjaan biasa.

-

Caca mengedit video yang selama ini ia kumpulkan tentang Ray, anak kecil yang ia asuh. Potongan-potongan momen itu begitu lucu dan menggemaskan—tawa cerianya, celoteh polosnya, hingga ekspresi nakalnya. Baginya, menyimpan semua itu hanya untuk dirinya sendiri terasa sia-sia. Namun, ada keraguan besar di hatinya untuk mempostingnya, meskipun dalam mode privat. Ray adalah anak dari keluarga konglomerat yang sangat tertutup, dan Caca tahu betul risiko jika ia melanggar privasi mereka.

Sambil menatap layar ponselnya, Caca menarik napas dalam. Sejak ia datang ke London dan mulai aktif di TikTok, videonya sering kali viral. Namun, semua itu berhenti sejak ia bekerja sebagai pengasuh Ray. Ia terlalu sibuk, terlalu terjebak dalam rutinitas, hingga hampir melupakan sisi kreatifnya sendiri. Sekarang, ada ide di benaknya untuk kembali ke dunia konten, mengikuti jejak beberapa influencer rantauan yang sukses di platform itu. Tapi apakah ia sanggup?

"Ah, nanti saja kalau Logan datang. Mungkin aku bisa bertanya padanya," gumamnya pelan, membayangkan reaksi majikan mudanya itu.

"Sedang apa?" suara Yeji tiba-tiba memecah lamunannya. Teman sekamarnya di asrama universitas itu sudah terlihat jenuh dengan tugas kuliahnya. Yeji menutup laptopnya dan berjalan mendekat, penasaran dengan apa yang dilakukan sahabatnya.

"Edit video," jawab Caca tanpa menoleh, masih sibuk memainkan transisi dan efek pada video yang ia edit.

"Video apa?" Yeji melongokkan kepalanya, matanya langsung tertuju pada layar ponsel Caca yang memperlihatkan wajah Ray. "Wah! Lucunya Ray! Anak itu benar-benar seperti boneka hidup," seru Yeji sambil tersenyum lebar.

Caca terkekeh kecil. "Ya, dia memang menggemaskan," katanya singkat, mencoba tetap fokus pada editannya. Tapi Yeji, seperti biasa, tidak bisa berhenti di situ.

"Bagaimana rasanya bekerja untuk keluarga konglomerat, Ca? Aku masih belum bisa membayangkan hidupmu seperti drama Korea atau novel online!" Yeji duduk di tepi ranjang, wajahnya penuh antusiasme.

Caca mendesah keras. "Kau tidak bosan, ya, membahas itu terus?" Ia meletakkan ponselnya sejenak, menatap Yeji dengan ekspresi setengah malas, setengah geli.

"Tentu saja tidak! Ceritamu itu seperti cerita yang tidak akan habis-habis!" jawab Yeji sambil tertawa kecil.

Caca mengalah. "Baiklah. Tapi tidak ada yang seru hari ini. Sama saja seperti biasanya." Ia bangkit dan duduk bersandar, mencoba mengingat kembali aktivitas harinya.

"Serius? Kau menginap di rumah itu malam ini, kan?" Yeji mencondongkan tubuhnya, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu.

Caca mengangguk. "Iya, mereka sedang ke Manchester untuk urusan bisnis. Aku hanya melakukan pekerjaanku menjaga Ray. Tidak ada yang istimewa," jawabnya santai.

Yeji terkikik, tiba-tiba pikirannya melayang jauh. "Yah, sayang sekali tuan Logan tidak ada. Kalau dia ada, pasti lebih seru, kan?" godanya.

Caca langsung menatap Yeji dengan ekspresi tak percaya. "Astaga, Yeji! Tolong hentikan imajinasi gilamu itu. Aku bekerja di sana, bukan sedang main peran di novel roman murahan!"

Yeji tertawa terbahak-bahak. "Hahaha, baiklah, baiklah! Tapi aku tetap mendoakan sesuatu yang menarik terjadi. Kau tahu, sesuatu yang tidak kau duga!" katanya sambil mengedipkan mata.

Caca menggeleng sambil menghela napas panjang. Ia tahu Yeji hanya bercanda, tapi entah kenapa kata-kata itu membuat pikirannya sedikit gelisah. "Aku harus berangkat sekarang," katanya sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

Yeji bangkit dari kasur, menyusulnya ke pintu. "Aku ikut! Aku lapar. Kita makan dulu sebelum kau pergi," katanya sambil tersenyum lebar.

1
seftiningseh@gmail.com
semngat berkarya
oh ya cerita ini menurut aku sangat menarik. apalagi judul nya jangan. lupa dukung aku di karya ku judul nya istri kecil tuan mafia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!