NovelToon NovelToon
Eternal Fog

Eternal Fog

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Sci-Fi / Spiritual / Sistem / Persahabatan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Kabut berbahaya yang disebut dengan Eternal Fog kerap kali menyerang kota. Tingkatan berbahaya dan jenis yang ditimbulkan kabut tersebut berbeda-beda. Ada beberapa warna yang membedakan jenis-jenis kabut tersebut. Ada pun penyebab Eternal Fog adalah semburan napas dari monster yang disebut Strano dan menghuni area di luar kota yang disebut Danger Mori. Oleh karena itu, keamanan kota dijaga oleh para Occhio. Sebutan untuk para pembasmi Strano dan Eternal Fog.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4 Kelas A

Soren, Cora, Dean dan Archie ditunjuk untuk melatih beberapa occhio pemula dari kelas A. Raut kecewa dari wajah Annora terlihat sangat jelas tak terpungkiri. Sebab kecewa ia tak dipilih. Walaupun ia menyadari betapa buruk aksinya sewaktu misi tempo hari bersama Soren dan Dean. Ia sudah berpikir bahwa tidak akan terpilih. Namun ia juga tetap berharap untuk ditunjuk. Ia masih bisa percaya pada kemampuannya. Padahal, ia satu angkatan dengan Soren, Cora, Dean dan Archie. Mereke menjadi bagian dari anggota occhio sejak setahun yang lalu. Masih tergolong baru dan keempat occhio itu merupakan occhio terbaik di kelas G. Mereka yang paling sering menjalankan misi dan paling sering menjalani misi bersama. Sedangkan yang lainnya tidak tetap dan sering berubah-ubah anggota timnya. Walaupun sebenarnya sistem tim occhio tidaklah tetap. Semua tergantung kebutuhan dan kesiapan.

Di belakang gedung pusat markas occhio terdapat lapangan hijau yang sangat luas. Di sanalah tempat occhio berlatih dan berkegiatan sehari-hari sebagai para occhio. Jadi, tidak ada yang tanpa kegiatan bagi mereka yang tidak ditunjuk untuk menjalani misi ke Danger Mori.

Para occhio kelas A sudah memijaki hamparan rumput di belakang bangunan utama markas. Jika semua kelas masing-masing berjumlah tiga puluh, maka kelas A beda sendiri. Tergantung berapa orang yang diterima maka langsung dimasukkan ke kelas A. Sehingga jumlah anggota kelas A sekarang adalah lima puluh delapan orang. Ada lima belas orang yang diterima pada seleksi pemilihan occhio beberapa bulan lalu.

Para occhio kelas A berbaris rapi di tengah lapangan. Di depan mereka ada sepuluh occhio termasuk empat occhio dari kelas G. Merekalah yang akan melatih para occhio dari kelas A.

"Selamat siang dan selamat bergabung menjadi salah satu anggota occhio. Kalian sangat hebat dan beruntung bisa terpilih menjadi salah satu dari kami. Tapi, jangan berpuas hati hanya karena kalian bisa melewati seleksi ketat itu. Terutama kalian, lima belas occhio baru. Menjadi occhio itu bukan seperti profesi besar lainnya yang sudah puas ketika sudah meraih kelulusan. Kita berbeda. Occhio, anggap saja kita adalah senjata. Kita adalah senjata yang siapa melayani siapa pun yang mengendalikannya tanpa bisa menolak mundur. Kita adalah alat perang yang siap mati!" seru salah satu occhio paling senior di antara semua yang di lapangan itu. Namanya Eliot, usianya tiga puluh tiga tahun. Batas usia menjadi occhio adalah empat puluh tahun. Setelah itu, maka occhio diharuskan untuk pensiun.

Terik semakin mencekam. Peluh mengalir deras. Namun, mengingat sulitnya masuk ke dalam keanggotaan occhio, tentu saja dengan hanya berdiri di tengah terik bukanlah apa-apa. Bukanlah sesuatu yang lebih sulit dibanding mencari dan mengalahkan para strano.

"Kalian tidak boleh memiliki niat yang salah di sini. Apalagi jika niat kalian konyol dan memalukan. Seperti untuk mencari jodoh. Atau mencari ketenaran. Kita di sini bertujuan untuk mati dengan cara terhormat. Demi melindungi negeri kita. Kota kita. Keluarga kita. Tidak sembarang orang bisa menjadi bagian dari occhio. Maka saya dengan percaya diri mengatakan bahwa kalian tidak ada yang berniat bodoh untuk menjadi anggota occhio." Eliot menambahkan.

Pria itu berusia paling jauh di antara sembilan pelatih lainnya yang berusia hanya sekitar delapan belas sampai dua puluh tiga saja. Para pekerja occhio sengaja menunjuk para angkatan Soren karena mereka sedang bagus-bagusnya sebagai anggota yang baru satu tahun menjadi anggota.

"Kita membutuhkan lebih banyak occhio. Sebab untuk mencegah sejarah mengerikan itu kembali lagi. Satu lagi, berdirinya saya di sini sebagai occhio paling senior di antara kalian yang di lapangan ini untuk mengumumkan sesuatu. Tahun ini saya akan pensiun," ujar Eliot kaku.

Seketika semua mata membulat. Termasuk sembilan orang di samping Eliot. Bahkan orang seperti Archie pun turut menampakkan ekspresi. Sebab yang membuat Archie tertarik menjadi anggota occhio adalah karena aksi keren dari Eliot dulu.

Salah satu anggota occhio kelas A mengangkat tangan. Eliot mempersilakannya untuk berbicara.

"Kenapa, Eliot? Bukannya masih ada tujuh tahun lagi? Anda juga menjadi salah satu occhio yang paling dibutuhkan masyarakat kota."

Eliot tersenyum tipis. Kemudian menoleh ke samping kanan. Di mana sembilan occhio angkatan Soren termasuk Soren berada. Pria itu berdiri di paling pinggir.

Sebagai jawaban, pria itu mengangkat bajunya dan memperlihatkan dadanya yang terdapat bekas jahitan yang besar. Semua langsung menampakkan wajah kesakitan seolah mereka yang mendapatkan luka itu.

"Mati terhormat itu bukan karena terbunuh dalam keadaan lemah dan tidak memungkinkan untuk bertarung sejak awal. Tapi mereka yang dalam keadaan prima dan mengerahkan seluruh kemampuan hingga terbunuh. Awalnya, aku terlalu naif untuk bertahan hingga usiaku empat puluh tahun. Tapi, dokter bilang aku tidak akan selamat jika luka bekas jahitan besar ini sobek lagi. Pada saat itu saja, aku selamat dan semua orang nyaris tidak percaya. Oleh karena itu, kalian harus bertahan. Kalian harus bekerja sama sebagai tim. Saling melindungi dan kompak itu sangatlah penting," ucap Eliot.

Setelah Eliot selesai berbicara, para occhio kelas A langsung mengambil posisi masing-masing. Eliot tidak ikut melatih. Ia hanya akan mengawasi. Soren dan teman-teman seangkatannya yang akan melatih.

Satu orang masing-masing memegang enam hingga tujuh orang anggota kelas A. Eliot mengawasi dari bangku panjang di tepi lapangan di bawah pohon besar yang teduh. Sembari menyantap makanan ringan yang dibawakan pelayanan occhio.

Archie tampak menjadi occhio yang paling baik dalam mengajar. Bukan tanpa sebab, ia ingin terlihat hebat di mata Eliot. Namun, perhatian Eliot memang sudah tertuju pada Archie dan sudah bisa menebak bahwa gadis itu benar-benar terobsesi dengan gaya bertarung Eliot. Walaupun begitu, sebenarnya Archie memiliki ciri khasnya sendiri. Tidak benar-benar meniru Eliot.

"Apa yang kau lakukan, bodoh! Jangan hanya fokus dengan serangan depan. Kau kira strano hanya menyerang lewat yang terjangkau pandanganmu!" tegas Dean kepada salah satu occhio perempuan. Beberapa di antara yang dilatih Dean terlihat jengkel. Sebab bagaimana pun gadis tetaplah gadis. Sedangkan cara Dean terlalu berlebihan dalam bersikap kasar.

Kelompok Dean memulai dengan berlatih mengayunkan pedang. Bagi yang salah sedikit saja sudah diomeli oleh lelaki kasar itu.

Plak!!!

Dean memukul perut occhio lainnya, "Kita butuh celah untuk mengindari serangan. Perutmu terlalu buncit. Lengan tajam strano bisa menusuk perutmu. Kau harus diet, buncit!" ketus Dean terhadap gadis yang dibilang buncit itu.

Gadis itu manyun. Menahan rasa jengkel. Siapa pun perempuan, tidak akan sudi disebut buncit, gendut dan sejenisnya. Ia langsung terpikirkan untuk mengurangi porsinya.

"Senior Dean! Kenapa hanya kelompok kita yang langsung menggunakan pedang. Yang lain masih melatih kuda-kuda, diajarkan teori, pemanasan dan latihan ringan lainnya. Bagaimana jika tangan kami kaku tanpa melakukan semua itu terlebih dahulu?"

"Jangan lihat orang lain! Jangan tiru orang lain! Atau aku akan memaksamu mengayunkan empat pedang sekaligus!" ancam Dean dengan mata melotot.

Seketika membuat occhio yang bertanya tadi tertunduk.

1
anggita
ginela... jago renang 🏊‍♀️
anggita
like👍+ iklan☝☝. semoga novelnya lancar thor.
Chira Amaive: amin. makasiii
total 1 replies
anggita
Soren... Occhio💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!