Player'S

Gooooooolllll,.....!!!!

Pada detik detik terakhir babak pertama, Indonesia mendapatkan peluang terakhir lewat tendangan penjuru. Bola tersebut di ambil oleh sang kapten tim Doni Tri, ketika tendang pojok di ambil semua pemain di dalam kotak pinalti bergerak berlari dan melompat untuk mendapatkan bola.

Joko memang mencetak gol dengan headingnya,. Namun setelah mencetak gol Joko tidak berlari untuk selebrasi gol atau semacamnya. Ia malah tergeletak di dalam kotak pinalti Croatia.

Penonton bergemuruh menyambut gol dari Joko rekannya pun malah berbaring memeluk Joko yang tengah telungkup setelah mencetak gol, Jens Raven yang sadar akan itu membubarkan rekannya dan mencoba menarik joko untuk bangun.

Begitu terkejutnya ia ketika melihat wajah Joko yang penuh darah, ia pun lalu berhasil duduk tapi di suruh tidur terlentang sambil menunggu tim medis datang.

Pemain pelatih bahkan penonton terkejut melihat di layar monitor besar yang berada di atas stadion ketika kamera menyorot wajah dari Joko penuh dengan warna merah darahnya. Ternyata setelah berhasil menyundul bola dan mencetak gol, kepala Joko tersikut oleh pemain Croatia di bagian pelipisnya sehing robek dan mengalami pendarahan

Sambil menunggu perawatan oleh tim medis, di laya monitor pun menampilkan tayangan ulang ketika terjadinya gol dan sikutan dari pemain lawan. Akhirnya pelipis dari Joko dijahit dan di perban memutari kepalanya sebelumnya ia telah melepaskan jersey yang penuh darah tersebut.

Setelah Joko berhasil menerima penanganan medis dan di antar ke pinggir lapangan wasit pun meniup peluit mengakhiri babak pertama. Penonton masih merasa khawatir dengan keadaan bintang muda itu.

Di loker room Joko kembali menerima perawatan dan pelatih menanyakan kepada tim medis apakah Joko dalam keadaan yang baik baik saja sehingga bisa melanjutkan permainan.

Sayangnya tim medis menggelengkan kepalanya,. bukan kondisi Joko yang parah hanya saja jahitan pertama kurang rapat sehingga darah masih menetes dari pelipis sang pemain. Setelah mendengar penjelasan dari tim medis coach Indra menganggukan kepala tanda mengerti.

Ia pun lalu mengatur salah satu assisten nya untuk mengantar Joko ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya. Awalnya sang pemain menolak ia masih ingin bermain dan merasa tidak ada kendala dengan jahitan di pelipis atas mata kirinya.

Setelah di bujuk coach Indra dan staff bahwa jika ia memaksakan sekarang akan berakibat fatal, bahkan mungkin dirinya akan absen di semi final jika kemenangan tim bertahan sampai akhir.

Akhirnya ia menurut dengan menaiki ambulan yang tersedia di dalam stadion ia di bawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ia di bawa ke IGD untuk melepas jahitan dan di jahit ulang setelah di bersihkan.

Setelah penanganan kini ia sedang baring di ranjang kamar VVIP RS, sambil menonton lewat televisi di dalam ruangan tersebut.

Akhir pertandingan laga tersebut 2-1 untuk kemenangan Indonesia , di babak kedua ketika Joko di ganti permainan masih dengan penguasaan bola dan umpan cepat satu dua namun di menit menit akhir dimana konsentrasi agak menurun pemain Croatia berhasil memanfaatkan itu dan mencetak gol berkat serangan balik.

Meskipun meraih kemenangan dan melaju ke semi final para suporter entah yang di rumah ataupun yang hadir di stadion langsung merasa khawatir dengan kondisi pemain, karena belum ada konfirmasi dari pihak timnas sendiri.

Joko yang menerima berita tersebut lalu mengambil handphone nya untuk foto selfie membuat story di akun Instagramnya dengan tambahan kata kata " I am ok,. Cuma 7 jahitan.! See you next match."

Daripada di posting dan akan ramai komen dan banyak notifikasi yang masuk ia lebih memilih membuat story dengan begitu tak ada yang komen. Meskipun masih ada notifkasi masuk lewat DM dan lainya ia memilih mengabaikannya.

Tak berselang lama orang tua Joko dan David agennya menelpon menanyakan kondisi dari dirinya sampai jam tidurnya kemudian memutuskan panggilan tersebut untuk beristirahat.

Pagi harinya hal yang tak di sangka oleh Joko ialah,. Jens Raven datang untuk menjemputnya kembali ke hotel bersama Putri, berkat koneksi dari manager Putri ia bisa mengetahui dan ikut menjemput Joko keluar dari rumah sakit.

Sepanjang perjalanan Joko dan Putri hanya diam saja di dalam mobil, Jens Raven dan Tiwi assisten dari Putri juga di dalam mobil mereka berdua mengobrol untuk menghilangkan kecanggungan yang ada di bangku belakang.

Kebetulan Tiwi yang menyetir menggunakan mobil Putri yang biasanya ada supir pribadi yang mengantar mereka, berhubung ada Jens maka supir pribadi Putri disuruh kembali terlebih dahulu.

Sesampainya di hotel Jens mengajak Tiwi untuk keluar kamar dengan alasan mencari minuman di resto hotel, meninggalkan Joko dan Putri di kamar hotel supaya bisa mengobrol.

"Gimana kondisi kamu,.?" tanya Putri

"Cuma lecet kecil,. Jauh dari nyawa." jawab Joko

"Mulutnya kalau ngomong jangan asal."

"Btw makasih udah nengokin ama jemput, tapi gak baik kalau sampai pacar kamu tahu."

"Hah,...pacar?" kaget Putri

"Yang kemarin di RS pacarmu kan."

"Bukan,.. Ngaco aja.!! Eh tunggu bentar,, kamu cemburu ceritanya.?" tanya Putri sambil senyum senyum

"Gak,.. Mana ada, ngapain juga cemburu." jawab Joko cepat sambil bermain handphone nya

"Hahaha,.. Pertama tama dia yang kemarin datang ke RS Rio lawan mainku di film, kedua dia bukan pacarku dan aku juga baru kenal dia selama syuting film kemarin." Putri menjelaskan kepada Joko dengan pelan sambil tertawa pelan.

"Kita juga baru kenal kemarin." ucap Joko pelan yang masih bisa di dengar Putri

"Jadi alesan kontakku di blokir karena cemburu toh.?" godanya

"Gak ada yang cemburu dan gak ada yang blokir kontak kamu."

"Masa sih."

Tak berselang lama Tiwi dan Jens datang dan membawa minuman serta kue untuk mereka ber empat, setelah mengobrol lama Putri dan Tiwi berpamitan untuk pergi karena masih ada acara yang harus di hadirinya.

"Gimana bro,.. Udah sempet ngapain tadi." tanya Jens setelah kepergian tamu mereka

"Wah otakmu memang perlu di periksa."

"Cantik bro jangan buang kesempatan."

"Terserah,.. Udah lah aku mau tidur."

"ck... Tidur mulu masih siang ini ayo main." ajak Jens

Akhirnya mereka berdua keluar ke restoran hotel yang kebetulan ada beberapa pemain lain dan tamu hotel untuk makan siang. Ketika bertemu dengan yang lainnya mereka menanyakan kondisi dari Joko dan mengobrol lainnya.

Karena hari ini memang msih libur sehari setelah pertandingan jadi tidak ada latihan atau pembahasan taktik dan strategi, Indonesia sendiri di semi final akan bertemu Jepang.

4 tim yang lolos sampai semi final ialah

INDONESIA

JEPANG

BRAZIL

GERMAN

Dimana Indonesi vs Jepang dan Brazil vs German, pertandingan semifinal akan di gelar 4 hari kemudian.