NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:109.5k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 05: Penemuan Haneul

Haneul langsung menghubungi gurunya dan meminta izin untuk tidak masuk karena sang ibu sakit. Guru di sekolah Haneul mengerti, karena mereka juga tahu bahwa Haneul hanya hidup berdua dengan ibunya. Dan meskipun Haneul terkadang tidak antusias saat pelajaran, namun Haneul selalu bisa mengerjakan kuis yang diberikan.

" Semoga ibu mu segera kembali sehat ya Han."

" Merci Miss."

Haneul duduk di sisi brankar Hyejin, ia memegang erat tangan sang ibu, tidak ada air mata yang keluar walau hatinya sagat sakit melihat kondisi ibunya. Apalagi penjelasan dokter yang didengarkannya sangat lah masuk akal.

" Ibumu sungguh harus didampingi oleh keluarganya. Aku tidak tahu apakah kalian memang hanya tinggal berdua, atau kalian sebenarnya masih punya keluarga lain di negara lain, karena ku lihat kalian bukan lah asli warga sini. Yang ingin ku katakan adalah bahwa ibu mu perlu pendampingan. Jika seperti ini terus, maka bisa berakibat buruk terhadap kesehatan mental dan fisiknya. Mungkin terkesan sudah membaik tapi tidak bisa dipungkiri dia memiliki banyak tekanan dalam hati dan pikirannya, dan di sini lah peran keluarga yakni orang dewasa sangat dibutuhkan. Aku cukup tahu kamu adalah anak yang cerdas dan pintar, tapi kamu tetaplah hanya anak-anak dan tugas ini tidak bisa kamu emban sendiri."

Haneul mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Ia kembali mengingat saat Hyejin kesakitan di malam-malam itu, dan dirinya memang sama sekali tidak bisa membantu. Ini adalah bukti bahwa ia hanya seorang anak kecil, dan ibunya butuh orang dewasa di sisinya.

" Nyonya Margot, apakah bisa jaga ibu ku sebentar. Aku akan pulang untuk mengambil beberapa barang."

" Jangan Han, kamu di sini saja. Biar aku yang ambil. Apa yang ingin kamu ambil, Nak."

Haneul berpikir sebentar. Apakah dia akan membiarkan Nyonya Margot yang sudah tua itu untuk menerobos hawa dingin, atau dia sendiri lah yang harus pulang. Dan pada akhirnya Haneul menggeleng, ia mengatakan pada Nyonya Margot lebih baik di ruangan saja menunggu Hyejin. Karena di ruang rawat ada pemanas ruangan yang membuat tubuh menjadi hangat.

Nyonya Margot pasrah, meskipun khawatir tapi ia yakin bahwa Haneul bisa melakukannya. Haneul kemudian melenggang keluar ruangan, saat ini yang ia pikirkan adalah bagaimana cara untuk memberitahu kedua orang tua ibunya yang berarti adalah kakek dan neneknya.

Keputusannya mungkin akan membuang sang ibu murka. Tapi itu tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh ibu nya. Biarlah dia kena marah asalkan ibunya bisa dalam kondisi tubuh dan mental yang baik.

" Sebenarnya apa yang terjadi pada Eomma, mengapa dia bisa sampai mengonsumsi obat depresan?"

Rupanya selama ini Haneul tidak tahu apa yang diminum oleh Hyejin. Yang Haneul tahu itu adalah vitamin karena Hyejin berkata seperti itu. Maka dari itu, ia sangat terkejut mendengar ucapan dokter tentang obat depresan. Ia pikir ibunya baik-baik saja karena selalu tertawa bersamanya, ternyata tidak, Haneul salah dalam menduga.

Usia Haneul memang masih 7 tahun. Cukup dibilang kecil untuk mengetahui urusan orang dewasa, tapi kecerdasan yang ia miliki bisa menembus isi kepala orang dewasa. Akan tetapi dia tidak bisa menembus apa yang ada di hati dan pikiran ibunya.

Ckiiiit.

" Merci Monsieur,"

Haneul memberikan uang taksi lalu mengucapkan terimakasih. Ia kemudian berjalan cepat menuju ke rumah. Hal yang pertama kali ia lakukan adalah mengambil ponsel sang ibu yang ternyata masih ada di meja dapur. Awalnya Haneul ingin segera pergi lagi ke rumah sakit, tapi langkahnya terhenti. Kepalanya memutar dan melihat ke arah kamar sang ibu.

Tak! Tak! Tak!

Langkah kaki miliknya seperti menunduk tubuhnya untuk mendekat dan masuk ke dalam sana. Haneul sempat berhenti sejenak di depan pintu dan menggelengkan kepalanya kuat tanda ia tidak boleh masuk, tapi sepertinya hati dan pikirannya tidak sinkron.

" Mungkin aku akan menemukan alasan mengapa Eomma seperti itu. Jika kau tahu, mungkin aku bisa membantu mencari cara penyelesaiannya."

Ceklek

Ngeeek

Haneul menelan saliva nya dengan susah payah ketika ia berhasil membuka pintunya. Dengan perlahan kakinya melangkah masuk ke dalam kamar milik Hyejin. Atmosfir yang dirasakan sungguh sangat berbeda, antara ia yang hanya sekedar masuk ke sana dengan ia yang masuk karena tujuan tertentu.

" Huuft, Ya Allah ampuni hamba ya," gumam Han sambil memejamkan matanya. Dan sedetik kemudian dia sudah mulai mencari apa yang bisa ia cari.

Haneul membuka koper, nakas, lemari, dan semua tempat yang sekiranya menyimpan barang berharga atau barang yang ingin ibunya sembunyikan. Dan mata Henul mengunci sebuah tas yang ada di dalam lemari tapi paling bawah. Ia menarik tas itu keluar.

Dengan hati-hati Haneul membuka isi tas itu. Ia terkejut dengan apa yang ada di dalamnya. Rupanya itu adalah album kenangan yang berisi foto-foto dirinya. Hanya dirinya dan tidak ada yang lain. Bahkan ibunya pun tidak ada gambarnya di album tersebut.

Foto yang sepertinya diambil oleh Hyejin sendiri itu mulia dari Haneul berusia 0 tahun hingga terakhir beberapa bulan yang lalu. Haneul tidak pernah menyangka jika selama ini sang ibu mengambil fotonya untuk dicetak, ia pikir hanya untuk sekedar di simpan dalam memori kamera.

Air mata Haneul tidak kuasa menetes. Ia sungguh bersyukur ibunya begitu mencintainya. Dan dalam hati ia pun bertekad untuk bisa membuat sang ibu selalu tersenyum bahagia.

Ketika ia hendak mengembalikan album tersebut, ia melihat satu benda lain yang sedikit menarik perhatiannya. Sebuah buku catatan kecil berukuran sekitar 15x10 cm. Haneul awalnya ingin melewatkannya, tapi entah mengapa hatinya mengatakan bahwa dia harus mengambil dan membukanya.

" Tapi bukankah ini salah? Aah tidak, biarlah nanti aku minta maaf kepada Eomma."

Haneul memasukkan kembali album foto itu ke dalam tas, dan dia mengambil buku catatan kecil itu. Dengan perlahan ia membuka buku tersebut, rupanya itu adalah buku harian dari ibunya saat masih muda dulu.

Henul yang duduk di lantai lalu menyandarkan tubuhnya pada ranjang. Ia membaca halaman demi halaman. Sungguh menyenangkan mengetahui bahwa ibunya begitu bahagia di masa mudanya. Hingga di tengah halaman ia menemukan tulisan panjang yang sangat berbeda dari yang sebelumnya, dan itu menjadi akhir atau penutup dari cerita harian sang ibu.

Deg deg deg deg

Jantung Haneul berdegup kencang. Tubuhnya terasa panas, dan air matanya terus mengajak sungai membasahi pipinya. Ia bahkan sampai terisak, dadanya sakit membaca kata demi kata yang tertulis di sana.

Buuk!

" Eomma ... ."

TBC

1
neni maharani
Alur cerita yang menarik❤️❤️
Tia H.
cerita ringan dan enak di baca tidak membosankan per part nya selalu ada penyelesaian dari part sebelumnya.
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
Tia H.
MasyaAllah kata2 abilla dan joon aku takjub sekali.
sangat2 bijak sekali.
Tia H.
Alhamdulillah eomma nya haneul menerima appa sai.
Tia H.
uuhhh gemes baperrr dah ah 🤩🤩.
Tia H.
duh aku jadi sedih ini.
Royhan
Luar biasa
Bunda Aish
Alhamdulillah akhirnya happy untuk semua
Bunda Aish
kesabaran mu berbuah manis ya Sai
Friska Tiara Utami
Yasa dari cerita yang mana ya? Aku lupa
Damar Pawitra IG@anns_indri: Halo Kak, Yasa di ceritq " Jangan Menangis Bunda" ya. bisa dicek disana.
terimakasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bunda Aish
ada aja yang jadi omongan tetangga julid sok tahu dan kepo dengan kehidupan orang lain, atau ada "kompornya nih?
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!