Haura, gadis manja yang menikah dengan Alkana, laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya. Laki-laki yang sudah ia impikan untuk menjadi suaminya sejak kecil.
Alkana menikahi Haura karena permintaan sang Mami. Bahkan ia sempat sesumbar tidak akan menyukai perempuan yang dalam bayangannya dulu hanyalah anak culun yang mengekorinya kemanapun pergi.
Namun, setelah akad Alkana malah menjilat ludah sendiri. Ia akui ia sudah jatuh hati sejak melihat Haura stelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa. Haura kini menjelma menjadi gadis cantik.
Bagaimana perjalanan pernikahan mereka disaat ada sosok Melodi yang hanya diakui Alkana sebagai sahabat namun, memendam perasaan pada Alkana dan tidak terima bahwa wanita lain yang jadi pendamping hidup lelaki pujaannya?
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HIPDD 9 Bertepuk Dengan Dua Tangan
Haura, Istri Pilihan Dari Desa (9)
Haura tampak termenung setelah kakak tingkatnya yang entah siapa nama mereka itu memberi ultimatum untuk menjauhi Alkana yang tentu saja sulit untuk dilakukan.
Jika hubungan mereka sebatas pacaran, mungkin kata 'putus' bisa langsung memutuskan hubungan mereka. Tapi, ini pernikahan. Bukan hubungan main-main yang seringkali dijadikan ajang penjajakan untuk mengenal lebih dalam.
Ini hubungan sakral yang melibatkan Sang pencipta. Ikatan yang hanya bisa lepas jika kata pisah diucapkan oleh Alkana. Bukan di pihak Haura.
Desahan demi desahan berat itu bisa Alkana dengar. Sejak mereka keluar kampus.
" Apa terjadi sesuatu di toilet tadi?" tanya Alkana memecah kesunyian.
Sore itu selepas Keduanya pergi ke tempat Reva, Keduanya pulang berdua. Sang ibu sekaligus mertua Haura di jemput ayah mertuanya.
Katanya, mereka akan mampir dan makan malam di luar. Dinner romantis yang membuat Haura iri karena keduanya masih tampak harmonis di usia pernikahan mereka yang sudah dua digit.
" Hanya sedikit. Tapi, enggak apa-apa," Haura mengulas senyum terpaksa.
Ia bukan pengadu yang akan mengadukan ulah mahasiswi-mahasiswi yang sedang berperan menjadi pahlawan. Pahlawan bagi wanita yang seharusnya tidak mereka bela. Seandainya mereka tahu hubungan sebenarnya Alkana dan Melodi itu apa.
" Yakin? Kalau ada yang mengganggumu, bilang ya." Alkana perhatian.
Haura mengangguk dan tersenyum.
Rasa lelah membuatnya memejamkan mata. Semua perkataan ibu mertua dan suaminya tentang Melodi terngiang-ngiang di pikirannya.
Semua bagai kepingan Puzzle yang akhirnya membentuk sebuah wajah yaitu Melodi.
Namun, kepingan puzzle itu seolah mengarahkan Haura pada satu keyakinan. Tidak ada hubungan apapun antara Alkana dan Melodi selain persahabatan seperti yang Alkana katakan.
Mata itu tidak memancarkan dusta. Hanya kejujuran yang bisa Haura lihat dari mata tajam milik suaminya saat menceritakan hubungan ia dan Melodi.
Jika ada rasa cinta, itu hanya ada di satu pihak. Yaitu dari pihak Melodi saja. Cinta bertepuk sebelah tangan.
Alkana tidak sepenuhnya percaya. Haura tak pandai menutupi apapun. Namun, ia memilih berpura-pura percaya untuk tidak membuat Haura tak nyaman. Ia kini sedang berusaha membuat Haura nyaman berada di sisinya.
...******...
" Kamu tidak lelah? Dia sudah menemukan takdirnya," gumam seorang laki-laki pada perempuan di hadapannya.
Mata sendu sang perempuan hanya menatapnya sekilas. Ada perasaan sedih dan marah yang hadir bersamaan.
" Hanya aku yang ditakdirkan untuk Al. Enggak ada yang lainnya selain aku," ego sang wanita menolak jika Alkana sudah menemukan jodohnya. Takdirnya.
" Mereka sudah menikah," tegas sang laki-laki.
" Aku bisa membuat mereka bercerai,"
" Sadar, Mel!!," Ben mengambil alih gelas yang sudah kembali di isi oleh Melodi. " Kamu sudah banyak minum," gelas itu kembali kosong setelah isinya tandas ia minum.
Melodi mendengus dan kembali mengambil gelas lain untuk ia isi minuman.
" Hanya ini yang membuatku lupa jika Al sudah menikah," racauannya mulai tak jelas.
" Jangan rusak dirimu karena dia. Kamu harusnya sadar, Al tak pernah melirikmu walaupun sekejap. Ia hanya memandangmu sebagai adiknya, Sahabatnya."
Melodi menatap Ben sambil menenggak minumannya.
" Cintamu bertepuk sebelah tangan," tambah Ben.
" Aku akan membuatnya bertepuk dengan kedua tangan,"
******
" Aku mencintaimu, Al .." Melodi mengecupi leher laki-laki yang sedang menggendongnya.
Melodi malah tertawa dan mengusap pipi laki-laki yang ia yakini sebagai Alkana.
" Diam, Mel. Aku tidak ingin mengecewakanmu,"
Keduanya naik ke dalam kotak besi yang mengantarkan mereka ke lantai dimana apartemen Melodi berada
Melodi melompat dari gendongan dan hampir terjatuh jika sang laki-laki tidak memegang erat pinggangnya.
" Kamu sangat tampan, Al. Tapi, kenapa kamu malah menikahi gadis desa itu. Kampungan sekali pilihan ibumu itu," desis melodi sambil mengalungkan tangannya di leher laki-laki yang dari tadi sedang menahan diri untuk tidak terpancing dengan tindakan Melodi.
" Aku mencintaimu. Apa kamu tidak mencintaiku?," lirihnya.
Mata Melodi berkaca-kaca.
" Aku mencintaimu. Kamu yang tidak mencintaiku, Mel," Ben masih dengan kesadarannya saat membawa Melodi pulang.
Ia pun banyak minum, namun jauh lebih pandai daripada Melodi yang bukan p3minum.
" Sh1t, melodi diamlah. Kamu akan menyesal jika tidak diam sekarang juga," Laki-laki itu menggeram saat sebelah tangan Melodi dengan nakalnya malah membuka kancing kemejanya.
" Kalau kamu mencintaiku, jangan tolak sentuhan ku,"
Tubuh Ben meremang saat Melodi dengan brutalnya mulai melahap b1birnya. Ben yang sudah tidak tahan langsung membalas dan akhirnya dengan rakusnya keduanya saling melahap.
Lift memang hanya berisikan mereka berdua. Hingga Pintu terbuka saat mereka sudah sampai di lantai yang menjadi tujuan keduanya.
Tak tahan karena sudah ada yang terbakar dan sulit dipadamkan, akhirnya Ben kembali membopong Melodi hingga keduanya masuk ke unit apartemen milik melodi yang ia tahu password-nya.
Sama-sama terbakar, keduanya melanjutkan sampai tahap yang tak pernah mereka bayangkan.
Melodi yang dipengaruhi minuman hingga kesadarannya semakin menghilang, beranggapan ia sedang melakukannya dengan laki-laki yang ia cintai.
Sementara Ben yang sebenernya masih sadar namun, keimanannya hanya setebal tissue, tak bisa menahan diri saat Melodi terus menggodanya. Hingga semua pakaian yang melekat di tubuh keduanya berceceran di lantai.
...******...
" Al, wisuda nanti, aku boleh datang kan?," tanya Melodi.
" Ya, datanglah. Kamu harus menghadiri wisuda kami," jawab Alkana. Namun, Melodi tidak puas karena maksud melodi ia datang hanya untuk Alkana. Bukan yang lainnya.
Namun, Melodi hanya memperlihatkan senyuman saja sekalipun hatinya dongkol karena Alkana masih tak peka.
Alkana, Ben, Adam dan Devano mereka wisuda secara bersamaan. Berbeda dengan Melodi yang masih satu tahun lagi.
Padahal mereka masuk kuliah sama-sama apalagi mereka saling mengenal sejak SMA. Namun, Melodi sempat harus cuti dari kuliahnya saat mengalami kecelakaan hingga tak sadarkan diri beberapa bulan.
Tak ingin tampak terlihat kecewa, Melodi kembali memasang wajah manisnya.
" Kamu pakai jas warna apa?," ta ya melodi antusias.
" Paling Hitam. Kemeja putih," tebak Devano tertawa. Gaya Alkana kan memang begitu.
Alkana hanya mengangguk.
Melodi sengaja mencari tahu warna apa yang Alkana gunakan saat wisuda nanti. Ia akan memakai brukat dengan warna senada. Agar serasi.
Melodi akan mempersiapkan kebaya dengan warna senada.
Hingga ponsel Alkana berbunyi. Haura menelponnya.
" Assalamu'alaikum,"
" Wa'alaikumsalam."
" A, Lala udah selesai," ucap Haura singkat namun, jelas yang dimaksudkannya.
" Ok. Tunggu di dekat mobil ya,".
" Siap. A. Assalamu'alaikum,"." Wa'alaikumsalam,".jawab Alkana.
" Aku cabut duluan," pamit Alkana langsung pergi segitu saja meninggalkan tempat yang menjadi markas mereka
Melodi menatap kepergian Alkana. Ia lalu menatap ke arah depan dimana ada Ben hingga memacu jantung keduanya yang saling berdebar
Melodi pun membuang muka. Keduanya sama-sama canggung sebenarnya. Sejak kejadian malam itu.
TBC
malah tidur dgn si ben
jyn kasih celah al buat pelakor yg berkedok sahabat
buat reva semangat ya nanti ada saatnya km ketemu jodoh yg terbaik
next thor
baru begitu aj alkana udah cemburu apakabar haura gimana ga cemburu sm melodi