"Gue sudah bilang kalau lo itu tulang rusuk gue, mau menjauh seperti apapun juga endingnya lo akan tetap jadi milik gue"
"Bangun gih mimpi lo kayanya ketinggian nanti jatuh sakit"
"Ada lo kan, jadi jatuh juga bakal kepelukan lo"
"Dasar playboy"
"Gue akan berubah jika lo jadi cewek gue Giselle!"
"Sorry selera gue bukan lo"
***
Hidup Giselle yang rumit semakin rumit karena bertemu dengan laki laki tengil disekolah barunya, laki laki yang dikenal buayanya Cendrawasih High School dan laki laki yang dapat julukan sebagai the prince Cakrawala, pertemuan yang tidak sengaja di clup malam membuat Giselle harus berurusan sama laki laki itu, dan parahnya Langit mengincar Giselle sebagai mainan selanjutnya.
Bisakah Langit menakhlukkan hati Giselle, dan akankah Langit tidak terjebak dengan permainannya sendiri?
Yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tikaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Kabur Yang Gagal
padahal baru pulang tadi beberapa jam yang lalu, tapi Giselle sudah siap dengan outfit yang sepertinya anak gadis ini sudah mau keluar lagi,
Tepat di depan mansion Sinta yang baru pulang dari kantor mengerutkan keningnya "Mau kelayapan kemana lagi kamu Sel? Jangan bilang mau dugem lagi? Kalau sampai mama tau kamu dugem dan pulang mabuk jangan harap mobil kamu dan motor kesayangan kamu akan mama jual"
"Ck su'uzon aja sih mama, Giselle mau jalan sama Bella, Giselle sudah tobat karena Giselle sudah gak sakit hati lagi"
"Kan emang kamu sudah jatuh cinta lagi kan sama si, siapa kemarin yang datang kesini itu?"
Giselle mengibaskan tangannya sambil masuk kedalam mobilnya "Dahlah gak usah bahas dia, orang dia itu playboy ma, mama mau jika Giselle malah dijadiin mainan sama laki laki freak kaya dia? Giselle mah ogah"
"Masa sih Playboy, itu mukanya padahal kaya orang bener loh Sel"
"Jangan ketipu sama tampang Ma, beneran dia itu aslinya pinter cari muka" ucap Giselle sambil menyalakan mesin mobilnya. "Dah ma Giselle berangkat dulu, keburu malam nanti"
Baru mau keluar tiba tiba Langit datang dengan motor kesayangannya, sialnya lagi bukan hanya datang dengan motornya dan Giselle bisa lolos tapi malah Giselle dihadang oleh Langit.
Tiiinnnn.....
"Kalau lo mau bunuh diri jangan didepan mobil gue, tuh dijalan raya!"
"Ck lo mau kemana Sel, ini lo.mau ingkari janji lo?"
"Apaan gue gak ada janji apa apa sama lo, minggir lo" teriak Giselle dari dalam mobil.
Sinta yang masih di sana menghela nafasnya dengan kasar "Kamu jangan galak galak Giselle, bicara baik baik turun jangan seperti itu cara kamu,"
"Dia nyebelin ma" tandas Giselle dengan bibir mencebik
"Tapi kamu juga gak sopan jika bicara sama orang dengan teriak, katanya kamu ada janji sama Langit janji apa?"
"Dia bilang mau jalan malam ini tan, tapi anak tante malah PHP in Langit, anak tante nyebelin banget sih gak kaya tante"
"Gak usah godain mama gue, gue gak mau punya bapak modelan kaya lo" saut Giselle dengan turun dari mobilnya.
"Ya udah kalau gue gak boleh godain mama lo, lo aja yang jadi cewek gue, boleh kan tan?"
"Sinting lo, gak usah dengerin ma" saut Giselle cepat sambil menarik tangan Langit "Ma Giselle keluar sama Langit dulu, nanti kalau Giselle masuk rumah sakit karena darah tinggi, mama marahin saja Langit, dia penyebabnya "
Langit berdecak sambil mencomot bibir Giselle "Mulut lo Sel, tan Langit pamit dulu izin pinjam Giselle bentar, nanti sebelum jam sepuluh Langit balikin dengan keadaan utuh"
Giselle berdecak sambil menoyor kepala Langit "Itu lama dodol, bukan sebentar"
"Sudah sudah, kalian malah berantem sih, kalau jalan ya udah jalan saja, dan soal pacaran tante terserah sama Giselle, hanya satu pesan dari tante, Giselle anak broken home, sama tante baru akrab sekarang dan bahkan dia dihianati sama teman dan juga pacarnya jadi tante mohon jangan sakiti anak tante, dia sebenarnya tidak sekuat yang kamu lihat, dia suka rapuh dan nangis saat sendiri"
"Ma..." lirih Giselle dengan mata yang berkaca kaca.
Langit sejenak diam dengan menatap kearah Giselle, jujur dia baru dengar kenyataan ini, dan kenapa Langit merasa jadi kasian sama Giselle kalau sampai dia mempermainkan Giselle?.
"Langit janji tan Langit gak akan nyakiti Giselle, Langit akan jaga Giselle"
"Makasih, yaudah kalian hati hati jangan ngebut"
Langit mengangguk dengan mencium punggung tangan Sinta.
Selama perjalanan Giselle hanya diam membisu, Antara sebal sama Langit dan juga sebal sama mamanya yang mana mamanya malah membongkar gimana Giselle selama ini menghadapi hidupnya yang berantakan.
"Gak mau turun? Nyaman banget meluk gue nya?" tanya Langit dengan melepas helmnya
Buru buru Giselle melepaskan tangannya yang ada di pinggang Langit "Sorry" lirihnya dengan beranjak turun.
"Diem bae lo, kenapa lagi sariawan?" tanya Langit berjalan disisi gadis cantik itu.
Giselle menggeleng dengan terus berjalan memasuki pusat berbelanjaan "Gue hanya mau bilang, jangan dengerin apa kata mama tadi, dan gak usah sok janji gak akan nyakiti gue,"
"Ada masalah apa sih Sel lo sama keluarga lo dan juga mantan lo eh sama sahabat juga? Kok kayanya rumit, dan bokap lo kemana? Dua kali gue datang kerumah lo dia keknya gak ada?"
"Pisah" jawab Giselle dengan acuh, tanpa mau menjawab lainnya.
"Pertanyaan gue banyak kenapa lo jawab cuma satu?" sebal Langit dengan menautkan jari jarinya ke jari jari Giselle
"Buat apa lo tau masalah keluarga gue? Mau ketawain hidup gue? Atau mau membuat gosip murahan karena nyatanya mental gue gini dan aslinya keluarga gue hancur gitu?"
"Gue cuma tanya Sel, Lagian lo sensian banget sih sama gue, kan gue juga penasaran sama keluarga lo"
"Gue udah bilang bokap gue sama nyokap pisah, kalau soal cowok lo udah tau jawabannya kalau temen gue pacaran sama dia, dan dia milih temen gue karena dia gadis pilihan orang tuanya"
Langit menghentikan langkahnya dengan menatap kearah Giselle "Gak direstui sama lo? Kenapa?"
"Gak tau" jawab Giselle dengan menghempaskan tautan tangan keduanya "Gak usah modus lo, dasar playboy"
"Apa sih bawa bawa playboy" sebal Langit
Dia masih berhenti dengan fikiran yang bercabang.
"Serumit ini hubungan keluarga dan juga kisah cinta lo Sel? Kok gue jadi gak tega sih kalau lo gue jadiin mainan, gue malah ingin jagain lo."
"oeee ngapain ngelamun? Kesambet baru tau rasa lo"
Langit menggelengkan kepalanya sambil berlari kecil mengikuti langkah Giselle, dia mengacak rambut Giselle dengan gemas " mending sama gue aja deh Sel, sudah jelas kan kalau gue itu aslinya baik dan setia"
"Setiap tikungan ada?" jawabnya, "Ehhh tunggu!"
Langit langsung menghentikan langkahnya dengan menaikan sebelah alisnya "Kenapa?"
"Samudra" sambil menujuk dengan dagunya
"Sama temen lo?"
Giselle berdecak sambil menoyor kepala Langit "Sudah gue bilang gue bukan temennya sekarang, oh iya bantuin gue dong" ucapnya dengan mata yang mengerjab lucu"Satu bantuan harus kasih satu ciuman deal?"
"Gak, gak jadi kalau gitu kita putar balik biar gak ketemu sama mereka"
"Giselle!" panggil Samudra
Giselle memejamkan matanya, kenapa harus dia ketahuan disaat yang tidak tepat coba.
Langit menahan senyumnya sambil merapatkan tubuhnya kearah Giselle "Ingat satu bantuan satu ciuman, gak boleh nolak"
"Brengsek lo!" lirih Giselle, dengan menyungingkan senyumnya kearah Samudra dan menggengam tangan Langit. "Anggap aja kita pacaran" bisiknya
"Aman ,yang penting bayarannya"
Harapan ku semoga di tempat baru,Gizelle lebih strong,Tegas dan jadi cewek yg tangguh,jangan lemah,Jangan suka ngerendahin harga diri demi cowok..☺️