NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Ibu April Meninggal Dunia

"Ibu..."

Datang-datang April langsung merangkul ibunya yang terbaring lemah di rumah sakit.

Bu Lastri perlahan membuka matanya.Dia kaget melihat anak nya sekarang berada di hadapannya.Air mata bu Lastri terlihat berlinang.

"April.. Kamu sudah pulang nak?" Kata bu Lastri dengan nada lemah.

"Iya bu,April pulang.April kangen pada ibu" April pun menangis sambil memeluk erat ibunya.Bu ustadzah dan Edwin yang melihat itu ikut terharu."Cepat sembuh bu!"

"Tidak nak! Sebentar lagi ayahmu akan menjemput ibu.Kamu harus bisa jaga diri kamu sendiri nak!"

"Tidak ibu..,jangan tinggalkan April.April tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu.April akan mengajak ibu ke kota, kita tidak akan di hina lagi orang-orang bu!"

Seulas senyum terlihat di bibir bu Lastri di ikuti dengan gelengan kepalanya.

April tidak menyangka kalau ibunya separah ini.Untung saja Edwin membawa dia pulang.Kalau tidak, mungkin April akan menyesal seumur hidupnya.

Tangan bu Lastri terangkat,dia menyentuh pucuk kepala April yang terus memeluknya.Mata bu Lastri pun perlahan tertutup,dia sudah tidak kuat lagi menahan sakitnya.

April penuh harap,agar ibunya akan sembuh lagi seperti sedia kala.

Bu Lastri terlihat menghembuskan napasnya dengan berat.

Bu ustadzah segera menghampirinya.Setelah di raba olehnya,ternyata denyut nadi di tangan bu Lastri sudah tidak terasa lagi."Inna lillahi wa inna ilaihi Raji'un" Ucap bu Ustadzah. Kini bu Lastri telah tiada. Dia telah menghadap Sang Pencipta.

"Ibu.. Tidak ibu.. Jangan tinggalkan April bu..!" April menangis histeris.Bu ustadzah segera menghampiri dan memeluk April.April tidak menyangka kalau hari ini adalah hari terakhir dia bertemu dengan ibu kandungnya itu.

Edwin dari tadi hanya diam mematung.Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan dalam kondisi seperti ini.

Para perawat datang ke sana.Mereka membetulkan tangan bu Lastri dan menutup mukanya dengan kain.

Setelah di mandikan,Jenazah bu Lastri di bawa pulang ke gubuk nya yang reyot.Tidak ada tetangga yang datang melayat.Mereka hanya melihat dari rumah masing-masing saja kedatangan mobil jenazah yang di ikuti oleh mobil mewah Edwin.

Hanya ada April,Edwin,pa ustadz dan bu ustadzah di sana.Melihat keadaan di sana,hati Edwin terketuk betapa menderitanya jadi orang miskin jangankan masih hidup sudah meninggal saja tidak di pedulikan orang.

Edwin berdiri dari duduknya walaupun dia takut rumah itu akan menimpanya Edwin pelan-pelan berjalan ke luar.Dia melihat tetangga-tetangga April yang sengaja berdiam diri di rumah masing-masing.

"Apa kalian mau uang?" Teriak Edwin.

"Keluarlah! Siapapun yang bersedia membantu keluarga April akan mendapat imbalan dariku!" Kata Edwin sambil memperlihatkan segepok uang di tangannya.

Satu persatu tetangga April keluar dari rumahnya mereka mendekati Edwin.Edwin memberikan beberapa lembar uang merah pada siapa saja yang datang padanya.

"Tolong bantu April!" Kata Edwin pada semuanya.Dengan begitu para tetangga berbondong-bondong datang dan mendorong doa untuk jenazah bu Lastri.

Edwin juga membayar mahal tanah yang akan di jadikan makam bu Lastri.Tidak lupa dia juga membayar para penggali kuburnya.

Acara pemakaman bu Lastri pun selesai.

"April!" Suara seseorang memanggil namanya dari luar.

April memicingkan mata melihat beberapa orang tetangganya berdiri di depan rumahnya.

"Duh malas sekali aku menghadapi mereka saat ini" gumam di hati April. Hati April saat ini masih berduka dengan kematian ibunya.

"Kamu mengenal mereka?'' tanya Edwin

"Kenal,mana mungkin aku melupakan orang-orang yang suka menghinaku dan ibuku dulu" Sahut April.

April pun terpaksa menghampiri mereka.

Mereka menatap April dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Siapa dia?Apa kamu di jadikan simpanannya?" Kata seorang ibu berbaju biru.

"Atau mungkin kamu di jadikan bahan pemuas nafsu nya saja?" timpal wanita muda bertubuh tinggi yang terus menatap sinis ke arah April.

"Memangnya kenapa? Apa aku merugikan kalian? '' jujur April saat itu ingin sekali menyumpal mulut-mulut jahil mereka.

"Mau memastikan saja,barangkali setelah kamu ke kota kamu bekerja jadi wanita penghibur di sana !"

Sejenak April menarik napasnya dalam-dalam,kemudian menghembuskannya dengan kasar.Dunia terasa begitu pengap saat April berhadapan dengan ibu-ibu julid itu.

"Pintar ya si April itu,agar dia cepat kaya dia rela menjual dirinya pada pria kaya! Lihat penampilannya sekarang!" Seorang ibu bertubuh gempal menghampiri April sambil melihat penampilan April dari atas sampai bawah.

"Bisa jadi,Mana mungkin dia dengan suka rela membantu April kalau tidak ada imbalannya!"

Mereka terlihat tertawa senang setelah mengolok-olok April.

"Malu-maluin saja,makanya kalau mimpi jangan ketinggian.Kalau tadinya kere ya kere saja!" ibu bertubuh gempal itu menepuk-nepuk pundak April sambil tertawa keras.

Bu Ustadzah yang secara tidak sengaja mendengar perbincangan mereka segera menghampiri ibu-ibu itu.

"Jangan Suudzon bu,dosa! Ibu belum mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya"

''Heh bu ustadzah,ibu jangan melindungi April terus,nanti kalau benar April berbuat maksiat kan ibu juga jadi ikut dosa!" Kata sala satu dari mereka.

"Astaghfirullah.. " bu ustadzah mengusap mukanya sendiri.

Edwin yang dari tadi melihat dari dalam kelakuan mereka merasa jengkel.Edwin juga kesal dengan April yang tidak melakukan perlawanan sama sekali.

Dengan langkah tegapnya Edwin menghampiri mereka.

"Kalian berani menghina calon istriku?" Tatapan tajam Edwin membuat semua tetangga julid April menunduk ketakutan.

"Kalian ini kenapa? Kenapa selalu saja menghina April? Sekarang kalian sudah dengar sendiri dari mulut nak Edwin.Minta maaflah pada April". Timpal bu ustadzah.

"Tadinya saya ke sini berniat untuk menengok ibu nya April sekalian akan membawa dan mengobatinya di sana.Saya juga ingin meminta restu pada ibunya itu.Tapi takdir berkehendak lain.Ibunya April sekarang sudah tiada" Tutur Edwin panjang lebar.

Mendengar hal itu mereka jadi malu sendiri.Satu persatu dari mereka berlalu pergi meninggalkan April yang masih mematung.

April tidak sekeras baja.Dengan kepergian ibunya di tambah lagi hinaan para tetangga membuat dia tidak bisa membendung air matanya.

"Jangan terus meratapi ibumu April!Dia sudah tenang di alam sana.Doakan saja ibumu agar Allah menerima semua amal ibadahnya dan mengampuni segala dosanya" bu ustadzah menggandeng April lagi masuk ke dalam rumahnya.

"Sebagai seorang anak saya belum bisa membahagiakannya bu,Saya belum bisa mengangkat harkat dan derajatnya"

"Tidak apa-apa niat baik mu sudah di catat oleh para malaikat.Insya Allah, Allah akan memberi tempat yang lebih layak buat ibumu di sana karena semasa hidupnya dia termasuk orang yang baik"

"Aamiin.."

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!